Disusun oleh :
Nama : Kasrida
Nis : 2018020
KA TA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat
yang dilimpahkan-Ilya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
"Perencanaan Tenaga Keperawatan"_
Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman masalah manajemen dalam
kebutuhan tenaga keperawatan yang dapat mempengaruhi profesi keperawatan dan pelayanan
kesehatan dan sekaligus melakukan apa yang menjadi tugas mahasiswa yang mengikuti mata
kuliah "Manajemen Keperawatan". Rasa terima kasih yang dalam-dalamnya kami ucapkan
kepada Dosen Pengampu mata kuliah Manajemen Keperawatan dan teman-teman karena dalam
proses pendalaman materi ini kami mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi dan saran.
Demikian makalah ini kami buat semoga bermanfaat bagi kita semua_ Kami menyadari
bahwa makalah ini jauh dati sempuma, bark dari segi bahasa, pengelolaan maupun dalam
pen yusunannya. Maka segala kritik dan saran yang membangun akan kami terima.
Penulis
DAFTAR II
Cover
Katz. pengantar
Daftar isi
BAB PENDAHULUAN
3. Metode Swansburg 7
B. Saran 11
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Sejalan dengan berkembangnya zaman, pelayanan kesehatan pun mengalami
perkembangan dalam upaya menghadapi era globalisasi yang menuntut persaingan yang
cukup tinggi diantara rumah sakit balk rumah sakit swasta maupun pemerintah. Pada kondisi
persaingan yang tinggi, pelanggan memiliki informasi yang memadai dan mampu untuk
memilih diantara beberapa alternatif pelayanan yang ada. Oleh karena itu untuk
memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas yang dap at memberikan kepuasan pada
Salah saw bagian yang berperan penting dalam meningkatkan kualitas pelayanan
dari pelayanan kesehatan yang mempunyai kontribusi yang besar terhadap pelayanan
kesehatan, selain itu keperawatan merupakan armada terbesar dalam pelayanan kesehatan di
suatu rumah sakit sehingga pelayanan keperawatan mempunyai posisi yang sangat penting dan
strategis dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dirumah sakit. Dan salah faktor
keperawatan yang efektif dan efisien sebagai sumber daya manusia (Windy Rakhmawati, 2008),
pemberian asuhan keperawatan yang tepat dan kompetensi perawat yang memadai. Oleh
karena itu, perlu kiranya dilakukan perencanaan yang strategis dan sistematis dalam
jumlah & kategori tenaga keperawatan serta perhitungan jumlah tenaga keperawatan. Untuk itu
kebutuhan tenaga keperawatan di suatu unit rumah sakit (Windy Rakhmawati, 2008).
Pengembangan tenaga kesehatan khususnya perawata sudah menjadi tanggung jawab
pihak tumah sakit untuk memiliki tenaga perawat yang bermutu karena keperawatan adalah
suatu profesi di rumah sakit yang berperan penting dalam penyelenggaraan upaya menjaga
mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit (Aditama, 2004), Tercapainya mutu pelayanan di
rumah sakit dapat melalui kegiatan manajemen somber Jaya manusia atau yang disebut juga
manajemen ketenagaan di RS yang meliputi analisis kini dan mcndatang ten tang kebutuhan
Griffith JR (1987) dalam buku The Well Managed Communizy Hospital (dalam
Aditama, 2004) bahwa kegiatan dalam perencanaan meliputi mengantisipasi jumlah dan jenis
pekerjam yang dibutuhkan, jadwal waktu untuk recruitment, retraining dan pemutusan
hubungan kerja bila dibutuhkan, gaji dan kompensasi yang akin diberikan dikaitkan dcngan
kondisi sosial ekonomi yang ada serta berbagai kernungkinan perubahan dalam
kcbijaksanaan kesehatan.
Di masa depan, manajemen SDM menjadi hal yang sangat potensial untuk diperhatikan
oleh para pemimpin rumah sakit. Ketepatan dalam pemilihan, penerimaan, pengelolaan dan
pengembangan SDM rumah sakit merupakan kunci sukses rumah sakit untuk berkembang
(11yas, 2004).
TINJAUAN TEORI
A. DEFTNISI
Perencanaan tenaga (staffing) keperawatan merupakan salah satu fungsi utama
pimpinan organisasi dalam keperawatan. Keberhasilan pimpinan organisasi dalam
merencanakan perawat ditentukan oleh kualitas SD1 1(Arwani & Suprianto, 2.006).
Perencanaan tenaga kesehatan adalah proses memperkirakan jumlah tenaga dan jenis
pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang dibutuhkan untuk mencapai target pelayanan
kesehatan yang telah ditentukan dan mencapai tujuan kesehatan. Perencanaan ini mencakup
persiapan: siapa yang berbuat apa, kapan, dimana, bagaimana, dengan cumber daya apa dan
untuk populasi mana. Perencanaan tenaga rumah sakit adalah sebagai perencanaan tenaga
kesehatan untuk mencapai target pelayanan rumah sakit yang dibutuhkan yang akin
membantu pencapaian target kesehatan. Langkah-langkah perencanaan tenaga rumah sakit
secara garis besar sama dengan langkah-langkah perencanaan tenaga pada umumnya.
Memang ada beberapa kekhususan-kekhususan sesuai dengan fungsi rumah saidt (Junaidi,
1988 dalam Analisis Kebutuhan Tenaga Perawat Di Instalasi Rawat 'nap RSUD Karimun
oleh Liza Sri, 2011).
Menunit llyas (2.004) dalam menentukan kebutuhan SDM rumah sakit harus
memperhatikan beberapa faktor seperti ukuran dan tipe rurnah sakit; fasilitas dan tipe
pelayanan yang ditawarkan; jenis dan jumlah peralatan clan frekuensi pemakaiannya;
kompleksitas penyakit; usia pasien clan lamanya waktu tinggal di rumah sakit; pemberian
cuti, seperti melahirkan, liburan, saki t, dan tugas belajar; keterbatasan anggaran; turn over
(mengundurkan diri) personcl dan tingkat ketidak hadiran; pelayanan dan perawatan
kesehatan 24 jam dan lain-lain
Menunit Suyanto (2008), perhitungan tenaga kerja perawat perlu diperhatikan hal-hal,
sebagai berikut :
satuan hari den gan minggu. Selanjutnya jumlah hari kerja efektif dihitung dalam
minggu sebanyak 41 minggu dan jumlah kerja petfiari selama 40 jam per minggu.
PPNI berusaha menyesuaikan lama kerja dan libur yang berlaku di Indonesia:
Keterangan :
• TT = Tempat Tidur
• BOR (Bed Occupancy Rate) adalah presentase rata-rata jumlah tempat tidur yang
digunakan selama periode tertentu (satu semesteritahun)
= 41 minggu
2. Metode Ilyas
Metode ini dikembangkan oleh Yaslis Ilyas sejak tahun 1995. Metode ini berkembang
karena adanya keluhan dari rumah sakit di Indonesia bahwa metode Gillies
menghasilkan jumlah perawat yang terlalu kecil, sehingga beban kerja perawat tinggi,
sedangkan PPNI menghasilkan jumlah perawat yang terlalu besar sehingga tidak
efisien_
lndeks 3 merupakan i ndcks yang berasal dari karakteristik j adwal kerja perawat
dinurnah sakit yang dihitung dari setiap cmpat hari kerja efektif, dimana perawat
mendapat libur satu hari setelah jadwal jaga malam. Uraiannya sebagai bcrikut hari
pertama perawat masuk pagi, hari kedua siang, hari ketiga malam dan hari keempat
Rumus selanjutnya adalah untuk menghitung jumlah shift dan kebutuhan perawat
Jumlah shift/minggu
junalah hari kerjaiminggu
Keterang an :
• Jumlah jam kerjalhari = 7 jam. didapat dari 40 jam (total jam kerjalminggu ) :
6 hari
BAR III
PEMBAHASAN KASUS
Diketahui rata-rata perawatan selama 2.4 jam adalah 40 jam seperti pada tabel, BOR rata-rata
70 %, dan jumlah tempat tidur 100 buah. Hitung berapa kebutuhan perawat di rumah salt
1 Pasien Bedah 10 4 40
Jawab
(A 52 minggu) x 7 Hari (TT x BOR)
Tenaga Perawat = + 25%
Hari kerja efektif x total jam kerja perminggo
(40 52 minggu ) 7 hari (100 x 0,7)
+ 25%
41 minggu x 40 jam
(Z080) x 7 (70)
+2 5%
1640
1019200
+25%
1640
= 621,46 + 155.36 = 776,82 = 777.
Jadi, jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan ialah 777 orang.
6 x 70 x 365
1530
153.300
1.530
= 100,19 = 100.
°rang_ Jumlah jam kontak langsung perawat-klien = 5 jamiklien/hari, total jam kerja/
minggu = 40 jam.
Jawab :
17 x 5 jam
= 85 jam
=12x7
= 84 shiftiminggu
Jumlah shift/minggu
4) Jurnlah perawat yang dibutuhkan perminggu
jurrilah hari kerjaiminggu
84
= 14 prang.
hari
J adi, Total 14 orang perawat = 12 orang perawat yang dibutuhkan perhari + 2 orang
perawat cadangan.
Sehingga jika jumlah total staf keperawatan/hEui = 12 orang, maka pembagian shiftnya :
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Salah saw aspek penting tercapainya mute pelayanan di suatu rumah sakit adalah
tersedianya tenaga keperawatan yang sesuai dengan situasi dan kebutuhan. Untuk hal ini
menimbukan dampak pada beban kerja yang tinggi sehingga memungkinkan kualitas
pelayanan akan menurun. Bila hal ini dibiarkan akan menyebabkan angka kunjungan
klien ketempat pelayanan kesehatan akan menurun sehingga pendapatan rumah sakit juga
akan menurun.
dengan baik, yaitu dengan memanfaatkan hasil perhitungan yang didasarkan pada data-
data kepegawaian sesuai dengan yang ada di rumah sakit tersebut. Dalam nielakukan
penghitungan kebutuhan tenaga perawat di rumah sakit, kita dapat menggunakan
beberapa rumus dimana tiap metode penghitungan pada prinsipnya hampir sama akan
tetapi mennliki kekhasan bagi situasi dan kondisi tertentu dari sistem pemberian layanan
B. SARAN
•:10 Bagi Mahasiwa
Berdasarkan kekurangan yang sudah disampaikan olch penulis, diharapkan
Indonesia,
•.• * Bagi Perawat
pengetahuan yang lebih baik bagi dunia keperawatan, serta dapat diaplikasikan untuk
Aditama Y.C. (2004). Manajemen Administrasi Rumah Sakit. Cetakan Ketiga. Universitas
Arwani &. Hem Suptianto. 2005. Manajemen Keperawatan; Pengelolaan Tenaga Keperawatan.
Jakarta: EGC_
Devi, Liza Sri Kusuma. 2011. Tesis Analisis Kebutuhan Tenaga Perawat Di instalasi Rawat
Map RSUD Karimun Tahun 2010. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia
Ilyas, Yaslis. (2004). Perencanaan SD M Rumah Sakit: Teori, Metoda dan Formula. Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Diunduh 1 Maret 2013 Pukul 2.2.30 WM.
Swansburg. R. C., & Swansburg R.J. 2000. Pengantar Kepemimpinan dan Manajemen