PRODI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS S1 KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR
2021
A. Konsep Penyakit
1. Pengertian
Strauma adalah pembesaran pada kenlenjar tiroid yang biasanya terjadi karena folikel
folikel terisi koloid secara berlebihan. Setelah bertahun- tahun folikel tumbuh semakin membesar
dengan membentuk kista dan kelenjar tersebut menjadi noduler.
Struma nodosa non toksik adalah pembesaran kelenjar tyroid yang secara klinik teraba nodul
satu atau lebih tanpa disertai tanda-tanda hypertiroidisme.
2. Etiologi
a. Defisiensi iodium
Pada umumnya, penderita penyakit struma sering terdapat di daerah yang kondisi air minum
dan tanahnya kurang mengandung iodium, misalnya daerah pegunungan.
b. Kelainan metabolik kongenital yang menghambat sintesa hormon tyroid.
1) Penghambatan sintesa hormon oleh zat kimia (seperti substansi dalam kol)
2) Penghambatan sintesa hormon oleh obat-obatan (misalnya : thiocarbamide, sulfonylurea
dan litium).
c. Hiperplasi dan involusi kelenjar tiroid.
Pada umumnya ditemui pada masa pertumbuan, puberitas, menstruasi, kehamilan, laktasi,
menopause, infeksi dan stress lainnya. Dimana menimbulkan nodularitas kelenjar tiroid serta
kelainan arseitektur yang dapat bekelanjutan dengan berkurangnya aliran darah didaerah
tersebut.
1. Anamnesa
1) Identifikasi klien.
Pada klien pre operasi mengeluh terdapat pembesaran pada leher. Kesulitan menelan dan
bernapas. Pada post operasi thyroidectomy keluhan yang dirasakan pada umumnya adalah
Biasanya didahului oleh adanya pembesaran nodul pada leher yang semakin membesar
Perlu ditanyakan riwayat penyakit dahulu yang berhubungan dengan penyakit gondok,
Ada anggota keluarga yang menderita sama dengan klien saat ini.
6) Riwayat psikososial
Akibat dari bekas luka operasi akan meninggalkan bekas atau sikatrik sehingga ada
2. Pengkajian Fisik
1) Keadaan umum
Pada umumnya keadaan penderita lemah dan kesadarannya composmentis dengan tanda-
tanda vital yang meliputi tensi, nadi, pernafasan dan suhu yang berubah.
Pada klien dengan pre operasi terdapat pembesaran kelenjar tiroid. Pada post operasi
thyroidectomy biasanya didapatkan adanya luka operasi yang sudah ditutup dengan kasa
steril yang direkatkan dengan hypafik serta terpasang drain. Drain perlu diobservasi dalam
3) Sistem pernafasan
Biasanya pernafasan lebih sesak akibat dari penumpukan sekret efek dari anestesi, atau
4) Sistem Neurologi
Pada pemeriksaan reflek hasilnya positif tetapi dari nyeri akan didapatkan ekspresi wajah
5) Sistem gastrointestinal
Komplikasi yang paling sering adalah mual akibat peningkatan asam lambung akibat
anestesi umum, dan pada akhirnya akan hilang sejalan dengan efek anestesi yang hilang.
6) Aktivitas/istirahat
7) Eliminasi
8) Integritas ego
Mengalami stres yang berat baik emosional maupun fisik, emosi labil, depresi.
9) Makanan/cairan
Kehilangan berat badan yang mendadak, nafsu makan meningkat, makan banyak, makannya
11) Keamanan
Tidak toleransi terhadap panas, keringat yang berlebihan, alergi terhadap iodium (mungkin
digunakan pada pemeriksaan), suhu meningkat di atas 37,40C, diaforesis, kulit halus, hangat
dan kemerahan, rambut tipis, mengkilat dan lurus, eksoptamus : retraksi, iritasi pada
konjungtiva dan berair, pruritus, lesi eritema (sering terjadi pada pretibial) yang menjadi
sangat parah.
3. Pemeriksaan Diagnostik.
a. Pemeriksaan sidik tiroid.
Berfungsi untuk melihat teraan ukuran, bentuk lokal dan yang bermasalah. Fungsi
bagian-bagian tiroid.
b. Pemeriksaan Ultrasonografi.
Berfungsi untuk melihat beberapa bentuk kelainan dan konsistensinya.
c. Biopsi Aspirasi Jarum halus.
d. Termografi adalah suatu metode pemeriksaan berdasarkan pengukuran suhu kulit pada
suatu tempat.
e. Penanda tumor berfungsi untuk mengukur peninggian tiroglobulin kadar tg serum normal
antara 1,5-30 nymle.
f. X Ray (foto leher).
4. Penatalaksanaan Keperawatan
a. Konservatif/medikamentosa
1. Indikasi :
· Usia tua
· Pasien sangat awal
· Rekurensi pasca bedah
· Pada persiapan operasi
· Struma residif
· Pada kehamilan, misalnya pada trimester ke-3
2. Struma non toksik : iodium, ekstrak tiroid 20-30 mg/dl
3. Struma toksik :
· Bed rest
· PTU 100-200 mg (propilthiouracil)
Merupakan obat anti-tiroid, dimana bekerjanya dengan prevensi pada sintesis dan akhir
dari tiroksin. Obat ini bekerja mencegah produksi tiroksin (T4). Diberikan dosis 3x 100
mg/hari tiap 8 jam sampai tercapai eutiroid. Bila menjadi eutiroid dilanjutkan dengan dosis
maintenance 2 x 5 mg/hari selama 12-18 bulan.
· Lugol 5 – 10 tetes
Obat ini membantu mengubah menjadi tiroksin dan mengurangi vaskularisasi serta
kerapuhan kelenjar tiroid. Digunakan 10-21 hari sebelum operasi. Namun sekarang tidak
digunakan lagi, oleh karena propanolol lebih baik dalam mengurangi vaskularisasi dan
kerapuhan kelenjar. Dosis 3 x 5-10 mg/hari selama 14 hari.
·
1. Radioterapi
Menggunakan iodium I131, biasanya diberikan pada pasien yang telah diterapi dengan
obat anti-tiroid dan telah menjadi eutiroid. Indikasi radioterapi adalah pasien pada awal
penyakit atau pasien dengan resiko tinggi untuk operasi dan untuk pasien dengan hipotiroid
rekuren. Radioterapi merupakan kontraindikasi bagi wanita hamil dan anak-anak.
2. Operatif
1. Isthmulobectomy , mengangkat isthmus
2. Lobectomy, mengangkat satu lobus, bila subtotal sisa 3 gram
3. Tiroidectomi total, semua kelenjar tiroid diangkat
4. Tiroidectomy subtotal bilateral, mengangkat sebagian lobus kanan dan sebagian kiri.
5. Near total tiroidectomi, isthmulobectomy dextra dan lobectomy subtotal sinistra dan
sebaliknya.
3. RND (Radical Neck Dissection), mengangkat seluruh jaringan limfoid pada leher sisi yang
submandibularis.
6. Diagnosa Keperawatan
5) jika mampu
Ket : dibutuhkan
4.Cukup kemungkinan
dan muntah
yang dicapai
terjangkau
Pola napas tidak Pola Napas (L.01004) Pemantauan Respirasi (I.01014)
efektif b/d hambatan Setelah dilakukan tindakan 3.1 Monitor pola napas, monitor saturasi
(D.0005) pola napas dapat teratasi dengan 3.2 Monitor frekuensi, irama, kedalaman
Tubuh b/d perubahan Setelah dilakukan tindakan 5.1 Identifikasi harapan citra tubuh
(D.0083) citra tubuh dapat teratasi dengan 5.2 Identifikasi perubahan citra tubuh
tubuh (1 ke 5)
Menyentuh bagian
tubuh (1 ke 5)
Ket :
1. Meningkat
2. Cukup meningkat
3. Sedang
4. Cukup menurun
5. Menurun
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/document/438015853/Laporan-Pendahuluan-Struma-Novi
https://www.academia.edu/8610731/Laporan_Pendahuluan_STRUMA