I DENGAN
GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN: POST OPERASI
BENIGNA PROSTAT HIPERPLASIA (BPH) HARI KE-0 DI
RUANG FLAMBOYAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
PANDANARANG BOYOLALI
Disusun oleh :
MINA NURUL ADHIYAH
J200090086
ABSTRACT
a. Latar Belakang
yang mendesak jaringan asli keporifer. Pada pasien BPH usia lanjut sangat
satu tindakan yang akan dilakukan adalah dengan operasi prostat atau
adalah pembentukan batu vesika akibat selalu terdapat sisa urin setelah
buang air kecil, sehingga terjadi pengendapan batu. Bila tekanan intra
vesika yang selalu tinggi tersebut diteruskan ke ureter dan ginjal, akan
fungsi ginjal.
pada usia 51-60 tahun dan 90% terjadi pada usia 80 tahun (Johan, 2005).
pembesaran prostat benigna. Keadaan ini di alami oleh 50% pria yang
berusia 60 tahun dan kurang lebih 80% pria yang berusia 80 tahun
Bangsal Bedah Flamboyan, dari hasil Rekam Medik pada tahun 2012 dari
dilakukan operasi.
b. Tujuan
1) Tujuan Umum
2) Tujuan Khusus
Prostatektomi
b) Melakukan analisa data pada pasien BPH Post Operasi
Prostatektomi
Operasi Prostatektomi
Prostatektomi
Untuk dapat mengeluarkan urine, buli-buli harus berkontraksi lebih kuat guna
tersebut, oleh pasien dirasakan sebagai keluhan pada saluran kemih sebelah
bawah atau lower urinari tract symptom (LUTS) yang dahulu dikenal dengan
gejala prostatismus. Hal ini menyebabkan pada BPH terjadi peningkatan tonus
otot polos prostat bila dibandingkan dengan prostat normal. Dalam hal ini
3. Hasil Penelitian
bawah sakit dan nyeri setelah operasi. Dari pengkajian, penulis menemukan 4
diagnosa keperawatan yang muncul yaitu nyeri akut, defisit self care,
menggunakan Natrium Clorida (NaCl), pasien tidak terjadi infeksi pada luka
a. Simpulan
yang mungkin terjadi dan secara khusus penulis uraikan sebagai berikut :
b. Saran
1) untuk pasien
5. Daftar Pustaka