04 Hydrochlorofluorocarbon ( HCFC )
Tarik/Lepas Pin Tekan tuas untuk
pengunci tuas mengeluarkan isi
APAR / Tabung APAR / Tabung
1 Pemadam 3 Pemadam.
Sapukan secara
Arahkan selang
merata
ke titik pusat
sampai api
2 api.
4 padam.
❑ Lebih mudah dalam mencegah terjadinya kebakaran yang akan besar
❑ Lebih mudah dalam membantu memadamkan api kecil hingga besar
❑ Ukuran tabung dapat disesuaikan dengan tingkat keamanan dan spesifikasi ruangan
❑ Merupakan investasi keamanan yang aman dan ramah lingkungan
❑ Harga yang lebih murah dengan perawatan yang mudah
❑ Memiliki jangka waktu peremajaan alat yang jelas
❑ Dapat diletakan di berbagai sudut ruangan dan kendaraan
❑ Memiliki hasil yang maksimal dalam memadamkan api
❑ Tabung yang telah kadaluarsa atau terpakai dapat di isi ulang / refill
Efektifitas Jangkauan Operasi
Residu Beracun Konklusi
Cara Penempatan APAR
❑Tempat standar penempatan APAR adalah area yang
mudah diakses dan tidak terhalang oleh benda atau
gangguan lainnya.
❑Tepat di atas APAR dipasang haruslah diberi tanda
APAR yang jelas dan sesuai standar.
❑Pasang APAR di dinding, minimal 15 cm dari lantai
atau idealnya adalah 125 cm dari lantai.
❑Jarak antara APAR satu dengan lainnya adalah 15
meter, atau bisa disesuaikan sesuai saran dari ahli
K3.
Pemasangan APAR
❑ Setiap satu atau kelompok alat pemadam api ringan harus ditempatkan
pada posisi yang mudah dilihat dengan jelas, mudah dicapai dan diambil
serta dilengkapi dengan pemberian tanda pemasangan
❑ Pemberian tanda pemasangan tersebut harus sesuai dengan tanda
untuk menyatakan tempat alat pemadam api ringan yang dipasang pada
dinding.
❑ Tinggi pemberian tanda pemasangan tersebut adala 125 cm dari dasar
lantai tepat diatas satu atau kelompok alat pemadam api ringan
bersangkutan.
Pemasangan APAR
❑ Pemasangan dan penempatan alat pemadam api ringan harus sesuai dengan
jenis dan penggolongan kebakaran.
❑ Kebakaran dapat digolongkan :
1. Kebakaran bahan padat kecuali logam ( Golongan A ).
2. Kebakaran bahan cair atau gas yang mudah terbakar ( Golongan B ).
3. Kebakaran instalasi listrik bertegangan ( Golongan C )
4. Kebakaran logam ( Golongan D ).
❑ Jenis alat pemadam api ringan terdiri dari :
1. Jenis cair ( air ).
2. Jenis busa.
3. Jenis serbuk Kering.
4. Jenis gas ( Hydrocarbon berhalogen dan sebagainya ).
❑ Penempatan alat pemadam api ringan yang satu dengan lainnya atau
kelompok satu dengan lainnya tidak boleh melebihi 15 meter, kecuali
ditetapkan oleh pegawai pengawas atau ahli keselamatan kerja.
Pemasangan APAR
❑ Setiap alat pemadam api ringan harus dipasang ( ditempatkan )
menggantung pada dinding dengan penguat sengkang atau dengan
konstruksi penguat lainnyaatau ditempatkan dalam lemari atau peti (
box ) yang tidak dikunci.
❑ Lemari atau peti ( box ) dapat dikunci dengan syarat bagian depannya
harus diberi kaca aman dengan tebal maximum 2 mm.
❑ Sekang atau konstruksi penguat lainnya tidak boleh dikunci atau
digembok atau diikat mati.
❑ Ukuran panjang dan lebar bingkai kaca aman, harus sesuai dengan
besarnya alat pemadam api ringan yang ada dalam lemari atau peti ( box
) sehingga mudah dikeluarkan.
Pemasangan APAR
❑ Pemasangan alat pemadam api rinagn harus dipasang sedimikian
rupa sehingga bagian paling atas berada pada ketinggian 1,2 m dari
permukaan lantai, kecuali CO2 dan serbuk kering dapat
ditempatkan lebih rendah dengan syarat jarak antara dasar alar
pemadam api ringan tidak kurang 15 cm dari permukaan lantai.
❑ Alat pemadam api ringan tidak boleh dipasang dalam ruangan atau
tempat dimana suhu melebihi 49 derajat C atau turun samai minus
44 derajat C kecuali apabila alat pemadam api ringan tersebut
dibuat khusus unutuk suhu diluar batas tersebut di atas.
❑ Alat pemadam api ringan yang ditempatkan di alam terbuka harus
dilindungi dengan tutup pengaman.
Thank you!