Oleh:
RADEN SRI HASRIANTI
NIM: 70900123012
PEMBIMBING
CI LAHAN CI INSTITUSI
(………………………..) (…………………………….)
A. Pengertian
Nutrisi merupakan proses pemasukan dan pegolahan zat makanan
oleh tubuh yang bertujuan menghasilkan energi dan digunakan dalam
aktivitas tubuh. (Hidayat & Uliyah, 2015)
Nutrisi adalah bahan organik dan anorganik yang terdapat dalam
makanan dan dibutuhkan oleh tubuh agar dapat befungsi dengan baik.
Nutrisi dibutuhkan oleh tubuh untuk memperoleh energi bagi aktivitas
tubuh, membentuk sel dan jaringan tubuh, serta mengatur berbagai proses
kimia di dalam tubuh. (Haswita & Sulistyowati, 2017)
Nutrisi merupakan proses pemasukan makanan dan pengolahan zat
makanan oleh tubuh yang bertujuan untuk menghasilkan energi dan
digunakan dalam aktivitas tubuh. (Alimul, 2015)
Sehingga dapat disimpulkan bahwa kebutuhan Nutrisi adalah salah
satu zat organisme yang sangat penting untuk meningkatkan energi dalam
tubuh.
F. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaaan yang dilakukan untuk mengetahui adanya perubahan nutrisi
adalah sebagai berikut :
a. Kadar total limfosit
b. Albumin sensim
c. Zat besi
d. Trans form serum
e. Kogatinim
f. Hemoglobin
g. Hematoksit
h. Keseimbangan nitrogen
G. Penatalaksanaan Medis
a. Nutrisi Internal
Merupakan makanan yang dberikan dalam saluran gastriotestinal.
Nutrisi eksternal merupakan metode yang dipilih unutk memenuhi
kebutuhan kebutuhan nutrisi klien apabila saluran gastrointestinal
berfungsi dengan pemberian dukungan psiologis, keamanan dan
nutrisi secara ekonomi.
b. Nutrisi parenteral
Merupakan bentuk nutrisi khusus yang mendukung zat gizi yang
diberikan secara intravena. Pemberian yang sama pada nutrisi bentuk
ini tergantung pada pengkajian kebutuhan nutrisi yang tepat
(Pengestutu, S.H. 2018)
BAB II
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian Keperawatan
a. Riwayat keperawatan dan diet
1) Anggaran makan, makanan kesukaan, waktu makan
2) Apakah ada diet yang dilakukan secara khusus ?
3) Apakah ada penurunan dan peningkatan berat badan dan berapa
lama periode waktunya ?
4) Apakah ada status fisik pasien yang dapat meningkatan diet seperti
luka bakar dan demam ?
5) Apakah ada toleransi makan atau minum tertentu ?
b. Faktor yang memengaruhi diet
1) Status kesehatan
2) Kultur dan kepercayaan
3) Status sosial ekonomi
4) Faktor psikologis
5) Informasi yang salah tentang makanan dan cara berdiet.
c. Keluhan utama
1) Tidak nafsu makan, mual atau muntah
2) Makan hanya sedikit atau kurang dari porsi yang disediakan
3) Kelemahan fisik
4) Penurunan berat badan
5) Kesulitan menelan
d. Pemeriksaan fisik
1) Keadaan fisik : apatis, lesu
2) Berat badan : obesitas, kurus
3) Otot : fleksia atau lemah, tonus kurang, tenderness, tidak mampu
bekerja
4) Sistem saraf : bingung, rasa terbakar, paresthesia, refleks menurun
5) Fungsi gastrointestinal : anoreksia, konstipasi, diare, flatulensi,
pembesaran liver atau limpa
6) Kardiovaskuler : denyut nadi lebih dari 100kali/menit, irama
abnormal, tekanan darah rendah/tinggi
7) Rambut : kusamg, kering, pudar kemerahan, tipis, pecah atau
patah-patah
8) Kulit : kering, pucat, iritasi, ptekie, lemak di subkutan tidak ada
9) Gusi : perdarahan, peradangan
10) Pengukuran antropometri :
a) Berat badan ideal (TB-100) ± 10%
b) Lingkar pergelangan tangan
c) Lingkar legan atas (MAC) : nilai normal; wanita 28,5 cm dan
pria 28,3 cm
d) Lipatan kulit pada otot trisep (TSF) : nilai normal; wanita
16,5-18cm , pria 12,5-16,5 cm
e. Laboratorium
1) Albumin (nilai normal 4-5,5 mg/100ml)
2) Transferin (nilai normal 170-25 mg/100ml)
3) Hb (nilai normal 12 mg%)
4) BUN (nilai normal 10-20 mg/100 ml)
5) Ekskresi kreatinin untuk 24 jam (nilai normal : wanita 0,5-1,0
mg/100ml, lakilaki 0,6-1,3 mg/100ml).
b) Objektif
(1) Bising usus hiperaktif
(2) Otot pengunyah lemah
(3) Otot menelan lemah
(4) Membran mukosa pucat
(5) Sariawan
(6) Serum albumin turun
(7) Rambut rontok berlebihan
(8) Diare
c. Disfungsi Motilitas Gastrointetinal
1) Definisi
Peningkatan, penurunan, tidak efektif atau kurangnya aktivitas
peristaltik gastrointestinal.
2) Penyebab
a) Asupan enteral
b) Intoleransi makanan
c) Imobilisasi
d) Makanan kontaminan
e) Malnutrisi
f) Pembedahan
g) Efek agen farmakologis (mis. Narkotik/opiate, antibiotic,
laksatif, anestesi)
h) Proses penuaan
i) Kecemasan
3) Gejala dan Tanda Mayor
a) Subjektif
(1) Mengungkapkan flatus tidak ada
(2) Nyeri/kram abdomen
b) Objektif
Suara peristaltik berubah (tidak ada, hipoaktif, atau hiperaktif)
4) Gejala dan Tanda Minor
a) Subjektif
Merasa mual
b) Objektif
(1) Residu lambung meningkat/menurun
(2) Muntah
(3) Regurgitasi
(4) Pengosongan lambung cepat
(5) Distensi abdomen
(6) Diare
(7) Feses kering dan sulit keluar
(8) Feses keras
d. Kesiapan Peningkatan Nutrisi
1) Definisi
Pola ekuilibrium antara volume cairan dan komposisi kimia cairan
tubuh yang cukup untuk memenuhi kebutuhan fisik dan dapat
ditingkatkan.
2) Gejala dan Tanda Mayor
a) Subjektif
Mengekspresikan keninginan untuk meningkatkan
keseimbangan cairan
b) Objektfi
(1) Membran mukosa lembab
(2) Asupan makanan dan cairan adekuat untuk kebutuhan
harian
(3) Turgor jaringan baik
(4) Tidak ada tanda edema atau dehidrasi
3) Gejala dan Tanda Minor
a) Subjektif
(tidak tersedia)
b) Objektif
(1) Urine berwarna kuning dengan berat jenis dalam rentang
normal
(2) Haluaran urin sesuai dengan asupan
(3) Berat badan stabil
e. Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah
1) Definisi
Variasi kadar glukosa darah naik/turun dari rentang normal.
2) Penyebab
a) Hiperglikemia
(1) Disfungsi pancreas
(2) Resistensi insulin
(3) Gangguan toleransi glukosa darah
(4) Gangguan glukosa darah puasa
b) Hipoglikemia
(1) Penggunaan insulin atau obat glikemik oral
(2) Hyperinsulinemia (mis. Insulinoma)
(3) Endokrinopati (mis. Kerusakan adrenal atau pituitary)
(4) Disfungsi hati
(5) Disfungsi ginjal kronis
(6) Efek agen farmakologis
(7) Tindakan pembedahan neoplasma
(8) Gangguan metabolik bawaan (mis. Gangguan
penyimpanan lisosomal, galaktosemia, gangguan
penyimpanan glikogen)
3) Gejala dan Tanda Mayor
a) Subjektif
(1) Hipoglikemia
(a) Mengantuk
(b) Pusing
(2) Hiperglikemia
(a) Lelah atau lesu
b) Objektif
(1) Hipoglikemia
(a) Gangguan koordinasi
(b) Kadar glukosa dalam darah/urin darah
(2) Hiperglikemia
(a) Kadar glukosa dalam darah/urin tinggi
(b)
4) Gejala dan Tanda Mayor
a) Subjektif
(1) Hipoglikemia
(a) Palpitasi
(b) Mengeluh lapar
(2) Hiperglikemia
(a) Mulut kering
(b) Haus meningkat
b) Objektif
(1) Hipoglikemia
(a) Gemetar
(b) Kesadaran menurun
(c) Perilaku aneh
(d) Sulit bicara
(e) Berkeringat
(2) Hiperglikemia
(a) Jumlah urin meningkat
f. Obesitas
1) Definisi
Akumulasi lemak berlebih atau abnormal yang tidak sesuai
dengan usia dan jenis kelamin, serta melampaui kondisi berat
badan lebih (overweight).
2) Penyebab
a) Kurang aktivitas fisik harian
b) Kelebihan konsumsi gula
c) Gangguan kebiasaan makan
d) Gangguan persepsi makan
e) Kelebihan konsumsi alkohol
f) Penggunaan energi kurang dari asupan
g) Sering mengemil
h) Sering memakan makanan berminyak/berlemak
i) Faktor keturunan
j) Penggunaan makanan formula atau makanan campuran pada
bayi
k) Asupan kalsium rendah pada anak-anak
l) Berat badan bertambah cepat
m) Makanan padat sebagai sumber makanan utama pada usia <5
bulan
3) Gejala dan Tanda Mayor
a) Subjektif
(tidak tersedia)
b) Objektif
IMT >27 kg/m2 (pada dewasa) atau lebih dari presentil ke 95
untuk usia dan jenis kelamin (pada anak)
4. Implementasi
Implementasi adalah fase ketika perawat mengimplementasikan
intervensi - intervensi keperawatan. Implementasi terdiri atas melakukan
dan mendokumentasikan tindakan yang merupakan tindakan keperawatan
khusus yang diperlukan untuk melaksanakan intervensi. (Kozier, Erb,
Berman, & J.Snyder, Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep,
Proses & Praktik Edisi 7 Volume 1, 2012)
5. Evaluasi
Evaluasi merupakan evaluasi intervensi keperawatan dan terapi
dengan membandingkan kemajuan klien dengan tujuan dan hasil yang
diinginkan dan direncanakan keperawatan. (Potter & Perry, 2012)
Perawat mengevaluasi keberhasilan intervensi. Perawat harus
mempersiapkan untuk mengubah rencana jika tidak berhasil. (Saryono &
Widianti, 2014)
Evaluasi di susun menggunakan SOAP dimana:
S (Subjek ) : Ungkapan perasaan atau keluhan yang dikeluhkan
secara subjektif oleh keluarga setelah diberikan
implementasi keperawatan.
O (Objektif) : Keadaan objektif yang dapat didentifikasi oleh
perawat menggunakan pengamatan yang objektif.
A (Assesment) : Analisis perawat setelah mengetahui respon
subjektif dan objektif.
P (Planing) : Perencanaan selanjutnya setelah perawat
melakukan analisis.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, A. A., & Uliyah, M. (2014). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Edisi
2 Buku 1. Jakarta: Salemba Medika.
Hidayat, A. A., & Uliyah, M. (2015). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusi Buku
2 Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika.
Kozier, B., Erb, G., Berman, A., & Snyder, S. J. (2012). Buku Ajar Fundamental
Keperawatan Konsep, Proses & Praktik Edisi 7 Volume 1. Jakarta: ECG.
Potter, & Perry. (2012). Fundamental Keperawatan Buku 3 Edisi 7. Jakarta: EGC.