Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PENDAHULUAN KDP

GANGGUAN KEBUTUHAN NUTRISI

Di susun oleh :
Dian Rosmalina (012142069)

PROGRAM STUDI PROFESI NURSE

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN

UNIVERSITAS BINAWAN

JAKARTA

2022
LAPORAN PENDAHULUAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN
KEBUTUHAN NUTRISI

A. TINJAUAN TEORI
1. Anatomi dan Fisiologi Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan atau sistem gastrontestinal (dari mulut sampai
anus) adalah sistem organ dalam mausia yang berfungsi untuk menerima
makanan, mencernanya menjadi zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat
gizi kedalam aliran darah serta membuang zat-zat makanan yang tidak
dapat dicerna atau merupakan sisa proses tersebut dari tubuh.
Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan (faring),
kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum dan anus. Sistem
pencernaan juga meliputi organ-organ yang terletak diluar saluran
pencernaan, yaitu pankreas, hati dan kandung empedu. Berikut urutan
sistem pencernaan manusia yang dijelaskan mulai dari sistem pencernaan,
fungsi serta penjelasan mulai dari mulut hingga anus.
a) Mulut
Mulut merupakan jalan masuk untuk sistem pencernaan. Bagian
dalam dari mulut dilapisi oleh selaput lendir. Pengecapan dirasakan
oleh organ perasa yang terdapat di permukaan lidah. Ludah
mengandung antibodi dan enzim yang memecah protein dan
menyerang bakteri secara lansung. Kelenjar air liur mengandung enzim
amilase (ptialin) yang berfungsi untuk mencerna poisakarida (amilum)
menjadi disakarida. (Kenemkes RI, 2017)
b) Tenggorokan (Faring)
Tenggorokan (faring) merupakan penghubung antara mulut
dan kerongkongan. Didalam lengkung faring terdapat tonsil (amandel)
yaitu kelenjar limfe yang banyak mengandung kelenjar limfosit dan
merupakan pertahanan terhadap infeksi. (Kemenkes RI, 2017)
c) Kerongkongan (Esofagus)
Esofagus adalah sebuah tabung (tube) berotot pada vertebrata
yang dilalui sewaktu makanan mengalir dari bagian mulut ke lambung.
Panjang esofagus ± 20 cm dan lebar ± 2 cm. Esofagusdibagi menjadi
tiga bagian, yaitu superior, bagian tengah, dan bagian inferior.
(Kemenkes RI, 2017)
d) Lambung
Merupakan organ otot berongga yang besar dan berbentuk
seperti kacang keledai. Makanan masuk ke dalam lambung dari
kerongkongan melalui otot berbentuk cincin (sfinter), yang bisa
membuka dan menutup. Dalam keadaan normal, sfinter menghalangi
masuknya kembali isi lambung ke dalam kerongkongan. Sel-sel yang
melapisi lambung menghasilkan 3 zat penting :
1) Lendir
Lendir melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh asam
lambung. Setiap kelainan pada lapisan lendir ini, bisa
menyebabkan kerusakan yang mengarah kepada terbentuknya
tukak lambung.
2) Asam klorida (HCl)
Asam klorida menciptakan suasana yang sangat asam, yang
diperlukan oleh pepsin guna memecah protein. Keasaman lambung
yang tinggi juga berperan sebagai penghalang terhadap infeksi
dengan cara membunuh berbagai bakteri.
3) Prekursor pepsin (enzim yang memecahkan protein)
e) Usus Halus
Usus halus adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak
diantara lambung dan usus besar. Dinding usus melepaskan lendir dan
air. Dinding usus juga melepaskan sejumlah kecil enzim yang
mencerna protein, gula dan lemak. Usus halus terdiri dari 3 bagian
yaitu:
1) Usus dua belas jari (duodenum)
Usus dua belas jari (duodenum) adalah bagian usus halus yang
terletak setelah lambung dan menghubungkannya ke usus kosong
(jejunum). Pada duodenum terdapat dua muara saluran yaitu dari
pankreas dan kantung empdu.
2) Usus kosong (jejunum)
Usus kosong atau jejunum adalah bagian kedua dari usus halus,
diantara duodenum dan ileum. Pada orang dewasa panjang usus
halus antara 2-8 meter dimana 1-2 meter adalah bagian usus
kosong.
3) Usus penyerapan (Ileum)
Usus penyerapan atau ileum adalah bagian terakhir dari usus halus.
Pada sistem pencernaan manusia ileum memiliki panjang 2-4
meter. Ileum memiliki pH antara 7 dan 8 dan berfungsi menyerap
vitamin B12 dan garam-garam empedu. (Kemenkes RI, 2017)
f) Usus besar (colon)
Usus besar merupakan kelanjutan dari usus halus yang memiliki
tambahan usus yang berupa umbai cacing (appendix). Usus besar
terdiri dari tiga bagian yaitu bagian naik (ascending), mendatar
(transverse), dan menurun (descending). Pada usus besar tidak terjadi
pencernaan. Semua sisa makanan akan dibusukkan dengan bantuan
bakteri E. Coli dan diperoleh vitamin K.
g) Rectum dan Anus
Rectum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus
besar dan berakhir di anus. Organ ini berfungsi sebagai tempet
penyimpanan sementara feses. Biasanya rectum ini kosong karena tinja
disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu di kolon desendens. Jika
kolon desenden penuh dan tinja masuk ke rektum maka timbul
keinginan untuk buang air besar (BAB).
Anus merupakan ujung saluran pencernaan, dimana bahan
limbah keluar dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan
tubuh (kulit) dan sebagian lainnya dari usus. Pembukaan dan
penutupan anus diatur oleh otot sphinkter. Feses dibuang dari tubuh
melalui proses defekasi (BAB) yang merupakan fungsi utama anus.
h) Pankreas
Pankreas adalah organ pada sistem pencernan yang memiliki
dua fungsi utama yaitu menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa
hormon penting seperti insulin. Pankreas terletak pada bagian posterior
perut dan berhubungan erat dengan duodenum.
i) Hati
Hati merupakan organ terbesar di dalam badan manusia dan
memiliki berbagai fungsi, beberapa diantaranya berhubungan dengan
pencernaan. Organ ini berperan penting dalam metabolisme dan
memiliki beberapa fungsi dalam tubuh termasuk penyimpanan
glikogen, sintesis protein plasma dan penetralan obat.
j) Kandung empedu
Kandung empedu adalah organ yang berbentuk buah pir yang
dapat menyimpan sekitar 50 ml empedu yang dibutuhkan tubuh untuk
proses pencernaan. Pada manusia, panjang kantung empedu adalah
sekitar 7-10 cm dan berwarna hijau gelap.
2. Konsep dasar kebutuhan nutrisi
a) Definsi
Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan
dengan kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam
tubuh manusia untuk menerima makanan atau bahan-bahan dari
lingkungan hidupnya dan menggunakan bahanbahan tersebut untuk
aktivitas penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan sisanya. Nutrisi
dapat dikatakan sebagai ilmu tentang makanan, zat-zat gizi dan zat lain
yang terkandung, aksi, reaksi dan keseimbangan yang berhubungan
dengan kesehatan dan penyakit (Tarwoto & Wartonah, 2006)
b) Komponen zat gizi
1) Air
Merupakan komponen kritis dalam tubuh karena fungsi sel
tergantung pada lingkungan cairan. Air menyusun 60%-70% dari
seluruh berat badan. Prosentase seluruh air dalam tubuh lebih
banyak untuk orang kurus daripada yang gemuk karena otot terdiri
dari banyak air dari pada jaringan lain kecuali darah.
2) Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi utama. Hampir 80% energi
dihasilkan oleh karbohidrat. Setiap 1 gram karbohidrat
menghasilkan 4 kkal. Sumber karbohidrat umumnya adalah
makanan pokok, umumnya berasal dari tumbuh-tumbuhan seperti
beras, jagung, kacang, sagu, singkong dan lain-lain. Sedangkan
pada karbohidrat hewani berbentuk glikogen.
3) Protein
Protein memberikan sumber energi dan juga penting untuk
mensintesis/membangun jaringan tubuh dalam pertumbuhan,
pemeliharaan, dan perbaikan. Bentuk protein yang paling
sederhana adalah asam amino. Asam amino esensial adalah yang
tidak dapat disintesis oleh tubuh tapi harus diberikan dalam diet,
yang lainnya/dapat disintesis diklasifikasi sebagai non esensial.
4) Lemak
Lemak merupakan sumber energi paling besar. 1g lemak akan
menghasilkan 9 kkal. Lipid adalah lemak yang dapat membeku
pada suhu ruangan tertentu, dimana lipid tersebut terdiri atas
trigliserida dan asam lemak. Proses terbentuknya asam lemak
disebut lipogenesis.
5) Vitamin
Merupakan substansi organic dalam jumlah kecil pada makanan
yang esensial untuk metabolisme normal. Tubuh tidak mampu
mensintesis vitamin dalam jumlah yang dibutuhkan dan tergantung
pada asupan diet. Walau vitamin terkandung di banyak makanan
juga dipengaruhi oleh; proses penyimpanan/persiapan. Kandungan
tertinggi terdapat pada makanan segar .Vitamin sebagai yang larut
air dan lemak.
6) Mineral
Mineral merupakan komponen zat gizi yang tersedia dalam
kelompok mikro yang terdiri dari kalsium, klorida, chromium,
kobalt, tembaga, flourin, iodium, besi, magnesium,mangan,fosfor,
kalium, natriun, sulfur, dan seng. Semuanya harus
tersedia dalam jumlah yang cukup (Hidayat, 2006).
Mineral dikategorikan menjadi 2 :
(a) Macromineral, yaitu : seseorang memerlukan setiap harinya
sejumlah lebih dari 100 mg. Contohnya : kalsium, phosphor,
sodium, potasium, magnesium, klorida, dan sulfur.
(b) Micromineral, yaitu : seseorang memerlukan setiap
harinyasejumlah kurang lebih 100 mg. Contohnya : besi, seng,
mangan, iodium, selinium, cobalt, kromium, tembaga, dan
klorida.
c) Faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi
Beberapa faktor yang memoengaruhi kebutuhan nutrisi antara lain:
1) Pengetahuan
2) Usia
3) Jenis kelamin
4) Tinggi dan berat badan
5) Ekonomi
6) Status kesehatan
7) Faktor Psikologis serti stress dan ketegangan
d) Kebutuhan nutrisi menurut usia
Berikut ini adalah nilai kecukupan energi dan kecukupan protein
seseorang perhari rata-rata ketika dalam aktivitas sedang.

No Rentang usia Kebutuhan Nutrisi


1. Neonatus Kecukupan energi: 550 kkal
Kecukupan protein: 10 gram
2. Bayi Kecukupan energi: 650 kkal
Pada bayi pencernaan dan absorbsi Kecukupan protein: 16 gram
masih sederhana sampai 6 bulan.
Nutrisi yang cocok adalah ASI.
3. Toddler Kecukupan energi: 650 kkal
Kecukupan protein: 16 gram
4. Pra sekolah Kecukupan energi: 1800 kkal
Kecukupan protein: 45 gram
5. Usia anak sekolah (6- 12 tahun) Laki-laki
1. Kecukupan energi: 2050 kkal
2. Kecukupan protein: 50 gram
Perempuan
3. Kecukupan energi: 2050 kkal
4. Kecukupan protein: 50 gram
6. Remaja (13 – 21 tahun) Laki-laki
Kebutuhan kalori, protein, mineral, 5. Kecukupan energi: 2600 kkal
dan vitamin sangat tinggi berkaitan 6. Kecukupan protein: 65 gram
dengan proses pertumbuhan. Lemak Perempuan
tubuh meningkat akan 7. Kecukupan energi: 2200 kkal
mengakibatkanobesitas sehingga akan 8. Kecukupan protein: 55 gram
menimbulkan stress pada body image.
7. Dewasa (23- 45 tahun) Laki-laki
Kebutuhan nutrisi berkaitan dengan 9. Kecukupan energi: 2550 kkal
proses pemeliharaan dan perbaikan 10.Kecukupan protein: 60 gram
tubuh. Masa dewasa merupakan masa Perempuan
produktif khususnya terkait dengan 11.Kecukupan energi: 1900 kkal
aktivitas fisik. 12.Kecukupan protein: 50 gram
8. Lansia Laki-laki
13.Kecukupan energi: 2250 kkal
14.Kecukupan protein: 60 gram
Perempuan
15.Kecukupan energi: 1750 kkal
16.Kecukupan protein: 50 gram
e) Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi manusia
Secara umum, gangguan kebutuhan nutrisi terdiri atas kekurangan dan
kelebihan nutrisi, obesitas, malnutrisi, Anoreksia Nervosa.
1) Kekurangan nutrisi
Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami seseorang
dalam keadaan tidak berpuasa (normal) atau resiko penurunan berat
badan akibat ketidakmampuan asupan nutrisi untuk kebutuhan
metabolisme.
Tanda klinis :
(a) Berat badan 10-20% dibawah normal
(b) Tinggi badan dibawah ideal
(c) Lingkar kulit triseps lengan tengah kurang dari 60% ukuran
standar
(d) Adanya kelemahan dan nyeri tekan pada otot
(e) Adanya penurunan albumin serum
(f) Adanya penurunan transferin
Kemungkinan penyebab:
(a) Meningkatnya kebutuhan kalori dan kesulitan dalam mencerna
kalori akibat penyakit infeksi atau kanker.
(b) Disfagia karena adanya kelainan persarafan
(c) Penurunan absorbsi nutrisi akibat penyakit crohn atau
intoleransi laktosa
(d) Nafsu makan menurun
2) Kelebihan nutrisi
Kelebihan nutrisi merupakan suatu keadaan yang dialami
seseorang yang mempunyai resiko peningkatan berat badan akibat
asupan kebutuhan metabolisme secara berlebihan.
Tanda klinis :
(a) Berat badan lebih dari 10% berat ideal
(b) Obesitas (lebih dari 20 % berat ideal)
(c) Lipatan kulit trisep lebih dari 15 mm pada pria dan 25 mm
pada wanita
(d) Adanya jumlah asupan berlebihan aktivitas menurun atau
monoton.
Kemungkinan penyebab :
(a) Perubahan pola makan
(b) Penurunan fungsi pengecapan dan penciuman.

3) Obesitas
Obesitas merupakan masalah peningkatan berat badan yang
mencapai lebih dari 20% berat badan normal. Status nutrisinya
adalah melebihi kebutuhan asupan kalori dan penurunan dalam
penggunaan kalori.
4) Malnutrisi
Malnutrisi merupakan masalah yang berhubungan dengan
kekurangan zat gizi pada tingkat seluler atau dapat dikatakan
sebagai masalah asupan zat gizi yang tidak sesuai dengan
kebutuhan tubuh. Gejala umumnya adalah berat badan rendah
dengan asupan makanan yang cukup atau asupan kurang dari
kebutuhan tubuh, adanya kelemahan otot dan penurunan energi,
pucat pada kulit, membrane mukosa, konjungtiva dan lain- lain.
(a) Protein Calorie Malnutrition (PCM/PEM)
Suatu kondisi status nutrisi buruk akibat kurangnya kualitas dan
kuantitas konsumsi nutrisi.
(b) Kwashiorkor
Malnutrisi yang terjadi akibat diet protein yang tidak adekuat
pada bayi ketika sudah tidak mendapatkan asi. Defisiensi dapat
berakibat: retardasi mental, kemunduran pertumbuhan, apatis,
edema, otot-otot tidak tumbuh, depigmentasi kulit, dermatitis.
(c) Marasmus
Sindrom akibat defisiensi kalori dan protein. Defisiensi kalori
berkibat : kelaparan, hilangnya jaringan-jaringn tubuh, BB
kurang dari normal, diare.
f) Penilaian kebutuhan nutrisi
1) Pengukuran Atropometri
(a) Berat Badan ideal: (Tinggi Badan-100)±10%
(b) Lingkaran Pergelangan tangan
(c) Lingkaran lengan atas (MAC/ Mid Aid Cirmumtance)
- Nilai normal wanita: 28.5 cm
- Nilai normal pria: 28,3 cm
Lingkar Lengan Atas (LLA)

Usia 100% (standar) 85% 80%

Laki-laki perempuan laki-laki perempuan laki-laki perempuan

15-16 25,0 24,5 21,0 20,5 20,0 19,5

16 26,0 24,5 22,0 21,0 20,5 19,5

17 27,0 25,0 23,0 21,5 21,5 20,0

Dewasa 29,5 28,5 25,0 23,5 23,5 23,0

Tabel ukuran lingkungan lengan atas untuk remaja dan dewasa

(d) Lipatan Kulit pada otot trisep (TSP/Tricep Skin Fold)


- Nilai normal wanita: 16,5-18 cm
- Nilai normal pria: 12,5-16,5 cm
(e) Penilaian IMT (Indeks Massa Tubuh)

IMT = Berat badan ATAU IMT = Berat badan (lb) x


(kg) 704,5
Tinggi badan Tinggi badan (in)2
(m)2

Tabel kategori ambang batas IMT untuk Indonesia

Katagori IMT

Kurus Kekurangan berat badan tingkat <17,0


ringan

Kekurangan berat badan tingkat 17,0-18,5


berat

Normal >18,5-25,0
Kelebihan berat badan tingkat >25,0-27,0
ringan

Gemuk Kelebihan berat badan tingkat >27,0


berat

g) Pathway

Pola makan tidak teratur, tidak nafsu makan, mual, muntah

Berkurangnya pemasukan makanan Berlebihnya pemasukan makanan

Kekosongan lambung Zat makanan tersimpan di jaringan


adipose dipakai sebagai energi

Erosi pada lambung (gesekan)


Energi berlebih masuk kedalam
tubuh
Produksi HCL meningkat

Berat badan meningkat


Asam lambung refleks

Ketidakseimbangan nutrisi: lebih


Intake makanan tidak adekuat dari kebutuhan tubuh

Ketidakseimbangan nutrisi: kurang


dari kebutuhan tubuh

h) Pemeriksaan penunjang
1) Kadar total limfosit
2) Albumin serum
3) Zat besi
4) Transfer serum
5) Kreatinin
6) Hemoglobin
7) Hematokrit
8) Keseimbangan nitrogen
9) Tes antigen kulit
Hasil pemeriksaan laboratorium yang menunjukkan resiko status
nutrisi buruk meliputi penurunan hemoglobin dan hematokrit,
penurunan limfosit, penurunan albumin serum < 3.5 gr/dL dan
peningkatan /penurunan kadar kolesterol. (Mubarak, 2008)
i) Terapi medis
1) Terapi farmakologi dengan pemberian obat/injeksi vitamin
2) Terapi non farmakologi dengan memberikan pendekatan serta
edukasi dalam memenuhi kebutuhan nutrisi dengan makan sedikit
tapi sering
3) Nutrisi parenteral, diberikan secara intravena. Nutrisi parenteral
adalah larutan dextrosa, air, lemak, protein, elektrolit, vitamin dan
unsur renik, semuanya memberikan semua kalori yang dibutuhkan.
(Kozier, 2011)

B. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN


1. Pengkajian
Status nutrisi seseorang dalam hal ini klien dengan
gangguan status nutrisi dapat dikaji :
a) Pengukuran antropometik
1) Tinggi badan. Pengukuran tinggi badan pada individu
dewasa dan balita dilakukan dalam posisi berdiri
tanpa alas kaki, sedangkan pada bayi dilakukan dalam
posisi berbaring.
2) Berat badan
- Alat serta skala ukur yang digunakan harus sama
setiap kali menimbang.
- Pasien ditimbang tanpa alas kaki.
- Pakaian diusahakan tidak tebal dan relatif sama
beratnya setiap kali menimbang.
- Waktu penimbangan relatif sama, misalnya
sebelum dan sesudah makan.

3) Tebal lipatan kulit


- Anjuran klien untuk membuka baju guna mencegah
kesalahan pada hasil pengukuran.
- Perhatikan selalu privasi dan rasa nyaman klien.
- Dalam pengukuran TSF utamakan lengan klien
yang tidak dominan.
- Pengukuran TSF dilakukan pada titik lengan atas,
antara akromion dan olekranon.
- Ketika pengukuran dilakukan, anjurkan klien untuk
relaks.
- Alat yang digunakan adalah kaliper.
4) Lingkaran tubuh : umumnya area tubuh yang
digunakan untuk pengukuran ini adalah kepala, dada
dan otot bagian tengah lengan atas.
b) Data Biomedis
1) Pemeriksaan fsik
Pemeriksaan yang dilakukan pada klien merupakan
penilaian kondisi fsik yang berhubungan dengan
masalah malnutrisi. Prinsip pemeriksaan ini adalah
head to toe yaitu dari kepala sampai ke kaki.
2) Pemeriksaan biokimia
Nilai umum yang digunakan dalam pemeriksaan ini
adalah kadar total limfosit, albumin serum, zat besi,
transferin serum, kreatinin, hemoglobin, hemotokrit,
keseimbangan nitrogen dan tes antigen kulit
(Barkaukas, 1995).
c) Riwayat Diet
Berikut ini adalah faktor yang menyebabkan gangguan
nutrisi
1) Riwayat diet
- Gangguan pada fungsi mengunyah dan menelan
- Asupan makanan tidak adekuat
- Diet yang salah atau ketat
- Kurangnya persediaan bahan makanan selama 10
hari atau lebih
- Pemberian nutrisi melalui intravena selama 10 hari
atau lebih
- Tidak adekuatnya dana untuk penyediaan bahan
makanan
- Tidak adekuatnya fasilitas penyiapan bahan
makanan
- Tidak adekuatnya fasilitas penyimpanan bahan
makanan
- Ketidakmampuan fsik
- Lansia yang tinggal dan makan sendiri
2) Riwayat penyakit
- Adanya riwayat berat badan berlebih atau
berkurang
- Penurunan berat badan dan tinggi badan
- Mengalami penyakit tertentu
- Riwayat pembedahan pada sistem gastrointestinal
- Anoreksia
- Mual dan muntah
- Diare
- Alkoholisme
- Gangguan yang mengenai organ tertentu (kanker)
- Disabilitas mental
- Kehamilan remaja
- Terapi radiasi
3) Riwayat pemakaian obat-obatan : aspirin, antibiotik,
antasida, anti-depresan, agens anti-hipersentivitas,
agens anti-imflamasi, agens anti-neoplastik, digitalis,
laksatif, diuretik, natrium klorida dan vitamin atau
preparat nutrien lain
2. Diagnosa keperawatan
Menurut NANDA, diagnosis keperawatan terkait masalah
nutrisi (Kozier, 2004):
a) Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan
tubuh
b) Ketidakseimbangan nutrisi : lebih dari kebutuhan tubuh

3. Perencanaan keperawatan

Diagnosa Rencana keperawatan


Keperawatan NOC NIC
Ketidakseimbangan a. Nutritional status:  Kaji adanya alergi
nutrisi kurang dari adequacy of makanan
kebutuhan tubuh nutrient  Monitor adanya
Berhubungan dengan: b. Nutritional status: penurunan BB
Ketdakmampuan untuk food and fluid  Monitor
memasukkan atau intake lingkungan selama
mencerna nutrisi oleh c. Weigt control makan
karena faktor biologis, Setelah dilakukan  Monitor intake
psikologis atau tindakan selama 3 nutrisi
ekonomi kali 24 jam  Monitor mual dan
DS: diharapkan nutrisi muntah
a. Nyeri abdomen pasien terpenuhi  Monitor turgor
b. Muntah dengan kriteria hasil: kulit
c. Kejang perut  Pasien mau makan  Pertahankan terapi
d. Rasa penuh tiba-tiba sedikit tapi sering IV line
setelah makan  Pasien tidak  Informasikan
DO: memuntahkan kepada keluarga
e. Diare makanan tentang manfaat
f. Rontok rambut yang  TTV dalam batas nutrisi
berlebih normal  Ajarkan pasien
g. Kurang nafsu makan cara membuat
h. Bising usus berlebih catatan harian
i. Konjungtiva pucat  Kolaborasi dengan
j. Denyut nadi lemah ahli gizi untuk
menentukan jumlah
kalori dan nutrisi
yang dibutuhkan
oleh pasien
Ketidakseimbangan a. Nutrisional status: Weight
nutrisi lebih dari food and fluid management
kebutuhan tubuh. intake  Diskusikan
Berhubungan dengan: b. Nutritional status: bersama pasien
DS: nutrient intake mengenai
k. Laporan adanya c. Weight control hubungan antara
sedikit aktivitas atau Setelah dilakukan intake, makanan,
tidak ada aktivitas tindakan keperawatan latihan dan
DO: selama 3x24 jam peningkatan BB
l. Lipatan kulit tricep > ketidakseimbangan  Diskusikan
25 mm untuk wanita nutrisi telah teratasi bersama pasien
dan > 15 mm untuk dengan kriteria hasil: mengenai kondisi
pria  Mengerti faktor medis yang dapat
2. BB 20% diatas ideal yang mempengaruhi BB
untuk tinggi dan meningkatkan  Diskusikan
kerangka tubuh ideal berat badan bersama pasien
3. Makan dengan  Mengidentifikasi mengenai resiko
respon eksternal tingkah laku yang berhubungan
(misalnya: situasi dibawah kontol dengan BB
sosialsepanjang hari) klien berlebih
4. Dilaporkan atau  Memodifikasi diet  Dorong pasien
diobservasi adanya dalam waktu yang untuk merubah
disfungsi pola makan lama untuk kebiasaan makan
(misal: mengontrol berat  Perkirakan BB
memasangkan badan ideal pasien
makanan dengan  Penurunan berat Nutrition
aktivitas yang lain) badan 1-2 pounds Management
5. Konsentrasi intake per minggu  Kaji adanya alergi
makanan pada  Menggunakan makanan
menjelang malam energi untuk  Kolaborasi dengan
aktivitas sehari- ahli gizi untuk
hari menentukan jumlah
kalori dan nutrisi
yang dibutuhkan
pasien
 Anjurkan pasien
untuk
meningkatkan
protein vitamin C
DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth, Suzanne C. Smeltzer, Brenola G. Bare. 2001. Keperawatan


Medikal Bedah. EGC: Jakarta
Carpenito-Moyet, L. J., 2012, Buku Saku Diagnosis Keperawatan, Edisi
13, Jakarta: EGC.
Doenges M. E., 2001, Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman untuk
Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien, Edisi 4, 2013,
Jakarta: EGC.
Jackson, Lee dan Marilynn Jackson. 2009. Seri Panduan Praktis: Keperawatan
Klinis. Penerbit Erlangga Medical Series: Jakarta
Nanda International. 2015. Diagnosis Keperawatan: definisi & Klasifikasi 2015.
Mediaction: Yogyakarta
Potter & Perry. 2006. Fundamental Keperawatan. EGC: Jakarta

Anda mungkin juga menyukai