Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PENDAHULUAN

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH


PADA TN. Y DENGAN (DISPEPSIA) DI RUANG MELATI 3
RSUD DOKTER SOEKARDJO TASIKMALAYA

Oleh:

Ucu Virna Riani

1490122045

PROGRAM PROFESI NERS PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS GALUH
TAHUN AKADEMIK
2022/2023
LAPORAN PENDAHULUAN

A. Definisi Penyakit
Dispepsia adalah rasa nyeri atau tidak nyaman dibagian ulu hati pada abdomen
bagian atas atau dada bagian bawah. Dispepsia merupakan gejala keganasan saluran
cerna bagian atas. Pada pasien dewasa muda, penyebab tersering dari dispepsia adalah
refluks gastroesofagus dan gastritis. Reaksi ini menimbulkan gangguan
ketidakseimbangan metabolisme dan seringkali menyerang individu usia produktif
yakni usia 30-50 (Ida, 2016).
Klasifikasi dari mayordispepsia terbagi atas 2 kelompok yaitu :
1. Dispepsia organic
Bila diketahui adanya kelainan organik sebagai peyebabnya, terdapat kelainan
yang nyata terhadap tubuh misalnya tukak lambung, usus dua belas jari,
radang pankreas, radang empedu, dan lain-lain.
2. Dispepsia non organik (DNU) atau dispepsia fungsional bila tidak jelas
penyebabnya.
Dispepsia fugsional tidak disertai kelainan atau ganguan struktur organ
berdasarkan pemeriksaan klinis, laboratorium, radiologi, endoskopi (teropong
saluran pencernaan), (Ida, 2016).

B. Etiologi
Dispepsia dapat disebabkan oleh berbagai penyakit baik yang bersifat organic
(struktural) dan fungsional. Penyakit yang bersifat organic antara lain karena
terjadinya gangguan di saluran pencernaan atau sekitar saluran cerna, seperti
pancreas, kandung empedu dan lain-lain.
Sedangkan penyakit yang bersifat fungsional dapat dipicu karena faktor
psikologis dan faktor intoleran terdapat obat-obatan dan jenis makanan tertentu
(Purnamasari, 2107).
Etiologi dyspepsia antara lain adalah :
1. Diopatik/dyspepsia fungsional
2. Ulkuspeptikum
3. Gastroesophageal refluxdisease (GERD)
4. Kanker lambung
5. Gastroparesis
6. Infeksi Helicobacter pylori
7. Pankreastitis kronis
8. Penyakit kandung empedu
9. Parasite usus
10. Iskemia usus
11. Kanker pancreas atau tumor abdomen.

C. Manifestasi Klinis
1. Rasa perih di ulu hati
2. Mual, kadang-kadang sampai muntah
3. Nafsu makan berkurang
4. Rasa lekas kenyang
5. Nyeri saat lapar
6. Perut kembung
7. Rasa panas di dada dan perut
8. Reguritasi (keluar cairan dari lambung secara tiba-tiba)

D. Clinical Pathways

DISPEPSIA

Struktural Fugsional (non


(organik) organik)

Tukak lambung, usus Dispepsia non organik


dua belas jari, radang (DNU) bila tidak jelas
pankreas, radang
penyebabnya.
empedu, dan lain-lain.

Stress Kopi, alcohol, rokok

Perasangsangan saraf Respon mukosa


parasimpatis lambung
Peningkatan
produksi HCL Vasodilatasi Pengelupasan
lambung mukosa gaster

Mual HCL kontak


dengan
Muntah mukosa

Nyeri epigastric
Resiko Perubahan
b.d mukosa
ketidakseimbangan kesehatan
lambung
cairan

Nyeri akut Ansietas

Sumber: (Ida.2016).

E. Data Fokus Pengkajian


1. Pengkajian
a) Primay Survey
- Airway : Perhatikan kepatenan jalan napas, siapkan alat bantu untuk
menolong jalan napas jika perlu, jika terjadi perburukan jalan napas segera
hubungu ahli anastesi dan bawa ke ICU
- Breathing : Kaji respiratory rate, kaji saturasi oksigen, berikan oksigen
untuk mempertahankan saturai >92%, auskultasi dada, lakukan pemerisaan
rotgen
- Circulation : Kaji denyut jantun, monitor tekanan darah, kaji lama
pengisian kapiler, pasang infus, berikan cairan jika pasien dehidrasi,
periksakan darah lengkap, urin dan elektrolt, catat temperatur, lakukan
kultur jika pyreksia, lakukan monitoring ketat, berikan cairan peroral, jika
mual muntah berikan antiemetik IV.
- Disability : kaji tingkat kesadaran menggunakan VPU atau GCS
- Exposure : kaji riwayat sedetail mungkin, kaji stress dan pola makan serta
gaya hidup pasien, kaji tentang waktu sampai adanya gejala, kaji apakag
ada anggota keluarga atau teman yang terkena, apakah sebelumnya
meadakan perjalanan, lakukan pemeriksaan abdomen, lakukan
pemeriksaan rotgen abdominal
b) Secondary Survey
- Riwayat penyakit sekarang
- Riwayat penyakit dahulu
 Penyakit yang pernah dialami
 Alergi (obat, makanan, dll)
 Obat-obatan yang digunakan
- Pengkajian head to toe
 Keadaan umum : Kesadaran
 TTV : Tekanan darah, nadi, respirasi, suhu tubuh, berat badan,
tinggi badan.
 Kepala : Ubun-ubun besar cekung atau tidak
 Mata: Cekung atau tidak, anemia atau tidak, ikterik atau tidak.
 Mulut : Mukosa mulut dan lidah kering atau basah
 Dada : Pernapasan yang cepat dan dalam indikasi adanya asidosis
metabolik 
 Abdomen : Bising usus yang lemah atau tidak ada bila terdapat
hipokalemia
 Ekstremitas : Turgor kulit, mobilisasi fisik, kekuatan otot.

F. ETIOLOGI DAN MASALAH KEPERAWATAN

DATA ETIOLOGI MASALAH


KEPERAWATAN
DS : Helicobakteria pilori Nyeri Akut
Pasien mengeluh nyeri ulu hati
seperti ditusuk-tusuk, skala nyeri 4,
nyeri hilang timbul, nyeri tidak Infeksi

menjalar
DO :
- Pasien tampak meringis Peradangan pada
- Pasien tampak melokalisir nyeri lambung
- Skala nyeri 4 (0-15)
- Terdapat nyeri tekan pada
epigastrium Luka pada lambung

- TD : 130/90 mmHg
- P : 100x/menit
Rasa perih
- R : 21x/menit
- S : 36,7oC

Nyeri akut
DS : Dispepsia Defisit Nutrisi
- Pasien mengatakan nyeri ulu
hati disertai mual muntah sejak
kurang lebih 3 hari yang lalu Respon mukosa

sebelum masuk RS. lambung

- Pasien mengatakan nafsu makan


menurun dan serta mual muntah
Vasodilatasi mukosa
setiap kali makan
gaster
DO :
- Pasien hanya menghabiskan ¼
porsi dari diet yang disediakan
Mual
RS.
- Pasien tampak mual muntah
berisi cairan dan makanan
Muntah
- BB menurun dari 64 kg menjadi
57 kg.
Nafsu makan menurun

Deficit nutrisi
G. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis d.d mengeluh nyeri dan tampak
meringis.
2. Defisit nutrisi b.d ketidakmampuan mengabsorbsi nutrient d.d berat badan
menurun dan nafsu makan menurun.

H. NURSING CARE PLAN

No SDKI SLKI SIKI


1 Nyeri Akut b.d agen L.08066 I.08238
pencedera fisiologis d.d Tingkat Nyeri Manajemen Nyeri
mengeluh nyeri dan
tampak meringis. Definisi : Definisi :
(D.0077) Pengalaman sensorik Mengidentifikasi dan
atau emosional yang mengelola pengalaman
Definisi : berkaitan dengan sensorik atau emosional
Pengalaman sensorik atau kerusakan jaringan yang berkaitan dengan
emosional yang berkaitan actual atau fungsional, kerusakan jaringan atau
dengan kerusakan jaringan dengan onset fungsional dengan onset
actual atau fungsional, mendadak atau lambat mendadak atau lambat
dengan onset mendadak dan berintensitas ringan dan berintensitas ringan
atau lambat dan hingga berat dan hingga berat dan
berintensitas ringan konstan. konstan.
hingga berat yang
berlangsung kurang dari 3 Setelah dilakukan Observasi
bulan. asuhan keperawatan - Identifikasi lokasi,
selama .... jam masalah karakteristik,
Penyebab : nyeri akut membaik intensitas nyeri
- Agen pencendera dengan kriteria hasil: - Identifikasi skala
fisiologis (mis. - Kemampuan nyeri
inflamasi, iskemia, menuntaskan - Identifikasi faktor
neoplasma) aktivitas yang memperberat
- Agen pencendera meningakat. dan meringankan
kimiawi (mis. terbakar, - Keluhan nyeri nyeri
bahan kimia iritan) menurun - Identifikasi respon
- Agen pencendera fisik - Meringis menurun nyeri onverbal
(mis. abses, amputasi, - Sikap protektif - Identifikasi
terbakar, terpotong, menurun pengetahuan dan
mengangkat berat, - Gelisah menurun keyakian tentang
prosedur operasi, - Kesulitan tidur nyeri
trauma, latihan fisik menurun - Monitor efek
berlebihan). - Menarik diri samping penggunaan
menurun analgetik
Tanda dan gejala mayor : - Berfokus pada diri Terapeutik
Subjektif : sendiri menurun - Berikan teknik
- Mengeluh nyeri - Daiforesis menurun nonfarmakologis
Objektif : - Perasaan depresi untuk mengurang
- Tampak meringis (tertekan) menurun rasa nyeri
- Bersikap protektif (mis. - Perasaan takut - Kontrol lingkungan
waspada, posisi mengalami cedera yang memperberat
menghindari nyeri). berulang menurun nyeri
- Gelisah - Anoreksia menurun - Fasilitiasi istirahat
- Frekuensi nadi - Perineum terasa dan tidur
meningkat tertekan menurun Edukasi
- Sulit tidur - Uterus teraba - Jelaskan penyebab,
membulat menurun periode yang memicu
Tanda dan gejala minor : - Ketegangan otot nyeri
Subjektif : menurun - Jelaskan strategi
(tidak tersedia) - Pupil dilatasi yang meredakan
Objektif : menurun nyeri
- Tekanan darah - Mual menurun - Ajarkan teknik non
meningkat - Muntah menurun farmaklogis untuk
- Pola napas berubah mengurangi nyeri
- Nafsu makan berubah Kolaborasi
- Proses berfikir - Kolaborasi
terganggu pemberian analgetic
- Menarik diri jika perlu
- Berfokus pada diri
sendiri
- Diaphoresis

Kondisi klinis terkait :


- Kondisi pembedahan
- Cedera traumatis
- Infeksi
- Sindrom coroner akut
- Glaucoma
2 Deficit Nutrisi b.d L.03030 I.03119
ketidakmampuan Status Nutrisi Manajemen Nutrisi
mengabsorbsi nutrient d.d
berat badan menurun dan Definisi : Definisi :
nafsu makan menurun. Keadekuatan asupan Mengidentifikasi dan
(D.0019) nutrisi untuk memenuhi mengelola asupan
kebutuhan nutrisi yang seimbang.
Definisi : metabolisme.
Asupan nutrisi tidak Tindakan
cukup untuk memenuhi Setelah dilakukan Observasi :
kebutuhan metabolisme. intervensi selama … - Identifikasi status
jam, maka asupan nutrisi.
Penyebab : nutrisi adekuat dengan - Identifikasi alergi
- Ketidakmampuan kriteria hasil sebagai dan intoleransi
menelan makanan. berikut : makanan.
- Ketidakmampuan - Porsi makan yang - Identifikasi makanan
mencerna makanan. dihabiskan yang disukai.
- Ketidakmampuan meningkat. - Identifikasi
mengabsorbsi nutrient. - Kekuatan otot kebutuhan kalori dan
- Peningkatan kebutuhan pengunyah jenis nutrient.
metabolisme. meningkat. - Identifikasi perlunya
- Faktor ekonomi (mis. - Kekuatan otot penggunaan selang
finansial tidak menelan meningkat. nasogastric.
mencukupi). - Serum albumin - Monitor asupan
- Faktor psikologis (mis.
stress, keengganan meningkat. makanan.
untuk makan). - Verbalisasi - Monitor berat badan.
keinginan untuk - Monitor hasil
Gejala dan Tanda Mayor meningkatkan pemeriksaan
Subjektif : nutrisi meningkat. laboratorium.
(tidak tersedia) - Pengetahuan tentang Terapeutik :
Objektif : pilihan makanan - Lakukan oral
- Berat badan menurun yang sehat hygiene sebelum
minimal 10% dibawah meningkat. makan, jika perlu.
rentang ideal. - Pengetahuan tentang - Fasilitasi
pilihan minuman menentukan
Gejala dan Tanda Minor yang sehat pedoman diet (mis.
Subjektif : meningkat. piramida makanan).
- Cepat kenyang setelah - Pengetahuan tentang - Sajikan makanan
makan. standar asupan secara menarik dan
- Kram/nyeri abdomen. nutrisi yang tepat suhu yang sesuai.
- Nafsu makan menurun. meningkat. - Berikan makanan
Objektif : - Penyiapan dan tinggi serat untuk
- Bising usus hiperaktif. penyimpanan mencegah konstipasi.
- Otot pengunyah lemah. makanan yang aman - Berikan makanan
- Otot menelan lemah. meningkat. tinggi kalori dan
- Membran mukosa - Penyiapan dan tinggi protein.
pucat. penyimpanan - Berikan suplemen
- Sariawan. minuman yang aman makanan, jika perlu.
- Serum albumin turun. meningkat. - Hentikan pemberian
- Rambut rontok - Sikap terhadap makan melalui
berlebihan. makanan/minuman selang nasogastric
- Diare. sesuai dengan tujuan jika asupan oral
kesehatan. dapat ditoleransi.
Kondisi Klinis Terkait : - Perasaan cepat Edukasi :
- Stroke kenyang menurun. - Anjurkan posisi
- Parkinson - Nyeri abdomen duduk, jika mampu.
- Mobius syndrome menurun. - Ajarkan diet yang di
- Sariawan menurun. programkan.
- Cerebral palsy - Rambut rontok Kolaborasi :
- Cleft lip menurun. - Kolaborasi
- Cleft palate - Diare menurun. pemberian medikasi
- Amyotropic lateral - Berat badan sebelum makan (mis.
sclerosis membaik. pereda nyeri,
- Kerusakan - Indeks massa tubuh antiemetik), jika
neuromuscular (IMT) membaik. perlu.
- Luka bakar - Frekuensi makan - Kolaborasi dengan
- Kanker membaik. ahli gizi untuk
- Infeksi - Nafsu makan menentukan jumlah
- AIDS membaik. kalori dan jenis
- Penyakit Crhon’s - Bising usus nutrient yang
- Enterocolitis membaik. dibutuhkan, jika
- Fibrosis kistik - Tebal lipatan kulit perlu.
trisep membaik.
I.03136
Promosi Berat Badan

Definisi :
Memfasilitasi
peningkatan berat
badan.

Tindakan
Observasi :
- Identifikasi
kemungkinan
penyebab BB
kurang.
- Monitor adanya mual
dan muntah.
- Monitor jumlah
kalori yang
dikonsumsi sehari-
hari.
- Monitor berat badan.
- Monitor albumin,
limfosit, dan
elektrolit, serum.
Terapeutik :
- Berikan perawatan
mulut sebelum
pemberian makan,
jika perlu.
- Sediakan makanan
yang tepat sesuai
kondisi pasien (mis.
makanan dengan
tekstur halus,
makanan yang di
blender, makanan
cair yang diberikan
melalui NGT atau
gastrostomy, total
parenteral nutrition
sesuai indikasi).
- Hidangkan makanan
secara menarik.
- Berikan suplemen,
jika perlu.
- Berikan pujian pada
pasien/keluarga
untuk peningkatan
yang dicapai.
Edukasi :
- Jelaskan jenis
makanan yang
bergizi tinggi, namun
tetap terjangkau
- Jelaskan peningkatan
asupan kalori yang
dibutuhkan.
DAFTAR PUSTAKA

Ida, M. (2016). Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem pencernaan.
Jakarta: Pustaka Baru Press

Nanda Nic-Noc. 2015. Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis Jilid 1.


Mediaction: Jogjakarta.
Nanda Nic-Noc. 2013. Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis.
Mediaction: Jogjakarta.
Persatuan Perawat Nasional Indonesia. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : Definisi
dan Indikator diagnostik. Jakarta : DPP PPNI
Persatuan Perawat Nasional Indonesia. 2019. Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi dan
Kriteria hasil keperawatan. Jakarta : DPP PPNI
Persatuan Perawat Nasional Indonesia. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi
dan tindakan keperawatan. Jakarta : DPP PPNI
https://www.scribd.com/document/481735291/LP-Dispepsia-docx

Anda mungkin juga menyukai