Oleh:
1490122045
A. Definisi Penyakit
Dispepsia adalah rasa nyeri atau tidak nyaman dibagian ulu hati pada abdomen
bagian atas atau dada bagian bawah. Dispepsia merupakan gejala keganasan saluran
cerna bagian atas. Pada pasien dewasa muda, penyebab tersering dari dispepsia adalah
refluks gastroesofagus dan gastritis. Reaksi ini menimbulkan gangguan
ketidakseimbangan metabolisme dan seringkali menyerang individu usia produktif
yakni usia 30-50 (Ida, 2016).
Klasifikasi dari mayordispepsia terbagi atas 2 kelompok yaitu :
1. Dispepsia organic
Bila diketahui adanya kelainan organik sebagai peyebabnya, terdapat kelainan
yang nyata terhadap tubuh misalnya tukak lambung, usus dua belas jari,
radang pankreas, radang empedu, dan lain-lain.
2. Dispepsia non organik (DNU) atau dispepsia fungsional bila tidak jelas
penyebabnya.
Dispepsia fugsional tidak disertai kelainan atau ganguan struktur organ
berdasarkan pemeriksaan klinis, laboratorium, radiologi, endoskopi (teropong
saluran pencernaan), (Ida, 2016).
B. Etiologi
Dispepsia dapat disebabkan oleh berbagai penyakit baik yang bersifat organic
(struktural) dan fungsional. Penyakit yang bersifat organic antara lain karena
terjadinya gangguan di saluran pencernaan atau sekitar saluran cerna, seperti
pancreas, kandung empedu dan lain-lain.
Sedangkan penyakit yang bersifat fungsional dapat dipicu karena faktor
psikologis dan faktor intoleran terdapat obat-obatan dan jenis makanan tertentu
(Purnamasari, 2107).
Etiologi dyspepsia antara lain adalah :
1. Diopatik/dyspepsia fungsional
2. Ulkuspeptikum
3. Gastroesophageal refluxdisease (GERD)
4. Kanker lambung
5. Gastroparesis
6. Infeksi Helicobacter pylori
7. Pankreastitis kronis
8. Penyakit kandung empedu
9. Parasite usus
10. Iskemia usus
11. Kanker pancreas atau tumor abdomen.
C. Manifestasi Klinis
1. Rasa perih di ulu hati
2. Mual, kadang-kadang sampai muntah
3. Nafsu makan berkurang
4. Rasa lekas kenyang
5. Nyeri saat lapar
6. Perut kembung
7. Rasa panas di dada dan perut
8. Reguritasi (keluar cairan dari lambung secara tiba-tiba)
D. Clinical Pathways
DISPEPSIA
Nyeri epigastric
Resiko Perubahan
b.d mukosa
ketidakseimbangan kesehatan
lambung
cairan
Sumber: (Ida.2016).
menjalar
DO :
- Pasien tampak meringis Peradangan pada
- Pasien tampak melokalisir nyeri lambung
- Skala nyeri 4 (0-15)
- Terdapat nyeri tekan pada
epigastrium Luka pada lambung
- TD : 130/90 mmHg
- P : 100x/menit
Rasa perih
- R : 21x/menit
- S : 36,7oC
Nyeri akut
DS : Dispepsia Defisit Nutrisi
- Pasien mengatakan nyeri ulu
hati disertai mual muntah sejak
kurang lebih 3 hari yang lalu Respon mukosa
Deficit nutrisi
G. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis d.d mengeluh nyeri dan tampak
meringis.
2. Defisit nutrisi b.d ketidakmampuan mengabsorbsi nutrient d.d berat badan
menurun dan nafsu makan menurun.
Definisi :
Memfasilitasi
peningkatan berat
badan.
Tindakan
Observasi :
- Identifikasi
kemungkinan
penyebab BB
kurang.
- Monitor adanya mual
dan muntah.
- Monitor jumlah
kalori yang
dikonsumsi sehari-
hari.
- Monitor berat badan.
- Monitor albumin,
limfosit, dan
elektrolit, serum.
Terapeutik :
- Berikan perawatan
mulut sebelum
pemberian makan,
jika perlu.
- Sediakan makanan
yang tepat sesuai
kondisi pasien (mis.
makanan dengan
tekstur halus,
makanan yang di
blender, makanan
cair yang diberikan
melalui NGT atau
gastrostomy, total
parenteral nutrition
sesuai indikasi).
- Hidangkan makanan
secara menarik.
- Berikan suplemen,
jika perlu.
- Berikan pujian pada
pasien/keluarga
untuk peningkatan
yang dicapai.
Edukasi :
- Jelaskan jenis
makanan yang
bergizi tinggi, namun
tetap terjangkau
- Jelaskan peningkatan
asupan kalori yang
dibutuhkan.
DAFTAR PUSTAKA
Ida, M. (2016). Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem pencernaan.
Jakarta: Pustaka Baru Press