Anda di halaman 1dari 35

DYSPEPSIA

Disusun Oleh:
Fadhil Mayudha
 
Pembimbing:
dr. Kartika Radianti Wardhani

PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PESANGGRAHAN
PERIODE 12 Mei 2022- 11 November 2022
JAKARTA
2022
IDENTITAS PASIEN

• Nama : Tn. F
• Usia : 20 Tahun
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Pekerjaan : Mahasiswa
• Status Perkawinan : Belum menikah
• Alamat : Jalan Kesehatan Bawah, Bintaro
• Agama : Islam
• Tanggal masuk RS : 30 Juni 2022
Anamnesis

Keluhan Utama

Muntah-muntah sejak 8 jam sebelum masuk rumah sakit (SMRS)

Keluhan Tambahan

• Mual
• Nyeri ulu hati
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Pasien datang ke IGD RSUD Pesanggrahan dengan keluhan muntah-muntah sejak 8 jam SMRS
dengan frekuensi ± 4 kali, kira-kira sebanyak 2 gelas aqua, muntah berupa makanan dan cairan
berwarna kuning ,tidak terdapat darah ataupun gumpalan darah.

Sebelumnya 1 hari SMRS, pasien sudah merasa nyeri pada ulu hati dan mual tapi tidak sampai
muntah dan tidak menganggu aktivitas. Nyeri ulu hati menetap tidak menjalar dan dirasakan berbarengan
dengan mual. Pasien juga mengeluhkan adanya perut yang terasa cepat kenyang atau terasa begah jika di-
isi makanan.

Keluhan demam tidak ada, nyeri dada tidak ada, rasa terbakar pada dada tidak ada, sesak tidak
ada. Keluhan perut terasa perih jika setelah diisi makanan ataupun sebelum diisi makanan tidak
ada, penurunan berat badan juga tidak ada. BAB dan BAK tidak ada keluhan.
ANAMNESIS

Riwayat Penyakit Dahulu


• Riwayat Maag (+)
• Riwayat Hipertensi (-)
• Riwayat DM (-)
• Riwayat Sakit Jantung (-)

Riwayat penyakit Keluarga


• Dalam keluarga pasien tidak ada yang memiliki riwayat penyakit
dengan gejala yang sama.
• Riwayat penyakit hipertensi, DM, dan jantung tidak ada.
Riwayat Pengobatan
Pasien sudah mengonsumsi obat promaag sebelum datang ke
rumah sakit tetapi keluhan tidak membaik.

Riwayat Alergi
Alergi debu, makanan dan obat tidak ada

Riwayat Psikososial
• Riwayat konsumsi rokok, sejak 2 tahun yang lalu

• Riwayat konsumsi minuman beralkohol tidak ada

• Pasien memiliki kebiasaan makan tidak teratur, dan gemar makanan


pedas dan asam. Satu hari SMRS pasien mengatakan bahwa
memakan makanan yang asam dan juga pedas
PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan umum : Tampak sakit sedang


Kesadaran : Compos Mentis
Status Gizi
BB : 62 Kg
TB : 165 cm
IMT : 22,05 kg/m2
Kesan : Normoweight
Tanda vital
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Nadi : 88 kali/menit
Pernapasan : 20 kali/menit
Suhu : 36,7 0 C
Pemeriksaan Fisik

Status Generalisata
Kepala : Normocephal, Deformitas (-).
Mata : Mata cekung (-/-), Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik
(-/-), Reflex cahaya (+/+).
Hidung : Septum deviasi (-), sekret (-/-), epistaksis (-/-)
Telinga : Normotia, sekret (-/-)
Mulut : Mukosa kering, sianosis (-), lidah kotor (-)
Leher : Pembesaran KGB (-), Pembesaran tiroid (-)
o Paru 
Inspeksi : Normochest, Pergerakan dinding dada simetris,
Retraksi
dinding dada (-)
Palpasi : Vokal Fremitus kanan dan kiri simetris
Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)
o Jantung 
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba pada ICS V linea midcalvicularis
sinistra
Perkusi : Batas atas : ICS II linea parasternalis sinistra
Batas kanan : ICS IV linea sternalis dextra
Batas kiri : ICS V linea midclavicularis sinistra
Auskultasi: Bunyi Jantung I dan II reguler, murmur (-), gallop (-)
Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi : Permukaan datar, distensi (-), sikatrik (-)
Auskultasi : Bising usus (+) 10 x/menit
Palpasi : Supel (+), Nyeri tekan epigastrium (+)
Perkusi : Timpani di seluruh lapang abdomen

Ekstremitas

• Atas : Akral hangat (+/+), CRT < 2 detik, edema (-/-), sianosis
(-)
• Bawah :Akral hangat (+/+), CRT < 2 detik, edema (-/-), sianosis
DAFTAR MASALAH

• Vomitus
• Nausea

• Epigastric pain
RESUME
Tn. F, 20 th datang ke IGD RSUD Pesanggrahan dengan keluhan vomitus
sebanyak 5 kali sejak 8 jam SMRS, kira-kira sebanyak 3 gelas aqua, muntah berupa
makanan dan cairan berwarna kuning , Pasien juga mengeluh adanya nausea dan
epigastric pain, juga mengeluhkan perut terasa cepat penuh dan begah jika diiisi
makanan.
Pasien memiliki riwayat penyakit maag, dan sudah mengkonsumsi promag
untuk keluhan saat ini namun keluhan tidak membaik.
Pada pemeriksaan fisik :
o TD : 120/80 mmHg
o Nadi: 88 x/menit (kuat angkat, regular)
o RR : 20x/menit
o Suhu : 36,7ºc
o Abdomen: Nyeri tekan epigastrium (+)
DIAGNOSIS

Dyspepsia Fungsional
Tatalaksana

Rawat Jalan

Edukasi

Inj ranitidine 1 amp (50 mg)


Inj ondancentron 1 amp (8 Mg)

Obat pulang:
- Lansoprazole tab 1x1 AC
- Domperidone tab 3x1
- Ondansentrone tab 3x1 (K/P Muntah)
(Alwi, I. E. (2015). Dyspepsia Fungsional. Penatalaksanaan Di Bidang Ilmu Penyakit
Dalam Panduan Praktis Klinis Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam
Indoneisa. Halaman 682.)
Tinjauan Pustaka
DEFINISI

• Kata dispepsia berasal dari Bahasa Yunani dys (bad = buruk) dan peptein

(digestion= pencernaan). Jika digabungkan dispepsia memiliki arti indigestion

yang berarti sulit atau ketidaksanggupan dalam mencerna.


• Sindroma yang terdiri dari keluhan - keluhan yang disebabkan karena kelainan
traktus digestivus bagian proksimal yang dapat berupa mual atau muntah,
kembung, dysphagia, rasa penuh, nyeri epigastrium atau nyeri retrosternal dan
ruktus(sendawa), yang berlangsung lebih dari 3 bulan.
Klasifikasi

Dispepsia organik

Dispepsia fungsional
Dispepsia fungsional

Kriteria Diagnostik Dispepsia Fungsional berdasarkan Kriteria Rome III yaitu:


1. Rasa kurang nyaman setelah makan (Begah atau Tidak Nyaman)
2. Cepat kenyang
3. Nyeri epigastrik
4. Panas/ rasa terbakar di epigastrik
EPIDEMIOLOGI
Di Hongkong (1,4 : 1) Di dunia kejadian
Di Korea (1,12 : 1,04) dispepsia
penelitian di Jepang menunjukkan
Di Malaysia (1,35 : 1,15) 10-40 % perbandingan prevalensi lebih besar
pada laki-laki daripada wanita yaitu
Di Singapura (1,16 : 1,01)
2:1

Pada dispepsia fungsional Pada dispepsia organik


Wanita > laki-laki Wanita > laki-laki
1,4 : 1 2:1

Dispepsia
Dispepsia organik
fungsional
25 – 33 %
67- 75 %
ETIOLOGI

Dispepsia
Organik

Intoleransi
Obat-obatan
makanan

4. Penyakit
Kelainan
metabolik /
struktural
sistemik
ETIOLOGI

Dispepsia Fungsional

• Waktu pengosongan lambung yang lambat


• Abnormalitas kontraktil
• Abnormalitas mioelektrik lambung
• Refluks gastroduodenal

Dispepsia
Stress
dismotilitas
PATOFISIOLOGI

Peranan gangguan
motilitas
gastroduodenal

2. Peranan 2. Peranan
hipersensitivitas faktor
viseral psikososial

2. Peranan
2. Peranan
asam
infeksi Hp
lambung
MANIFESTASI KLINIS

Dispepsia dengan keluhan seperti


a. Mudah kenyang
b. Perut cepat terasa penuh saat makan
c. Mual
d. Muntah
e.Upper abdominal bloating (bengkak perut
bagian atas)
f. Rasa tak nyaman bertambah saat makan
Dispepsia dengan gejala seperti ulkus
(ulkus-like dyspepsia):

• Nyeri epigastrium terlokalisasi


• Nyeri hilang setelah makan atau pemberian
antasid
• Nyeri saat lapar
• Nyeri episodik
DISPEPSIA

Investigasi

Kelainan organik - biokimiawi

+ -
Penyakit organik (gastritis), ulkus,
Dispepsia fungsional
dll
Dispepsia belum diinvestigasi

Pemeriksaan penunjang
(sesuai indikasi) :
Laboraturium darah
Endoskopi
Urea breath test
USG abdomen

Dispepsia diagnostik Dispepsia fungsional


Ulkus peptikum
Gastritis erosif
Sindroma distress setelah
Gastritis sedang berat Sindroma nyeri epigastrium
makan
Kanker lambung
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan
Laboraturium

Pemeriksaan
barium enema

Pemeriksaan
endoskopi
TATALAKSANA

Golongan
Antasid Antibiotik
prokinetik

Antikolinergi
Sitoprotektif
k

Antagonis Proton pump


reseptor H2 inhibitor
Antasid

Menetralisir sekresi - Mylanta


asam lambung - Maalox
Antikolinergik

Kerja obat ini


Pirenzepin
tidak spesifik

Sebagai anti reseptor muskarinik yang


dapat menekan seksresi asam lambung
sekitar 28-43%.
Antagonis reseptor H2

Untuk mengobati dispepsia organik Simetidin, Roksatidin,


Ranitidine, dan Famotidin.
atau esensial seperti tukak peptik
Proton pump inhibitor

Mengatur sekresi asam lambung pada


Omeperazol, Lansoprazol, dan
stadium akhir dari proses sekresi asam Pantoprazol
lambung
Sitoprotektif

Sukralfat

• Meningkatkan sekresi prostoglandin endogen


• Memperbaiki mikrosirkulasi
• Meningkatkan produksi mukus
• Meningkatkan sekresi bikarbonat mukosa, membentuk
lapisan protektif
Golongan prokinetik

Efektif untuk mengobati


dispepsia fungsional dan
refluks esofagitis dengan Sisaprid, domperidon,
mencegah refluks dan mem- dan metoklopramid
perbaiki bersihan asam lam-
bung
PENCEGAHAN

Ganti obat Ikuti


Makan secara
penghilang rekomendasi
benar
nyeri dokter

Kendalikan
Hindari alkohol
stress

Jangan Lakukan olah raga


merokok secara teratur
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai