Anda di halaman 1dari 17

KEJANG/

Epilepsi

Kejang merupakan sebuah perubahan perilaku


yang bersifat sementara dan tiba-tiba yang
merupakan hasil dari aktivitas listrik yang
abnormal didalam otak.
Status Epileptikus

Kejang yang berlangsung selama ≥ 5


menit , terus menerus atau terdapat 2 atau
lebih kejang yang terpisah dimana tidak ada
pulihnya kesadaran.
Tipe-tipe kejang
Tonik-Klonik

•• Tiba tibakesadaran
Hilang mata melotot & naik keatas
•••Seluruh
Tubuhautonom
Gejala hipotonus
tubuh kontraksi tonik
: ngompol, berbusa
•••Teriakan
Dapat
EEG tertidur
nyaring Paku-ombak (spike
: Gelombang
• •Klonik
Lemasberulang seluruh tubuh
wave)
Mioklonik
• Kontraksi Involunter mendadak
• Singkat 10-50 mdetik
• Sadar
• Dapat bersifat fokal, segmental,
multifocal atau umum
• EEG : Polyspikes
Bersifat umum dan singkat
Atonik
• Hilangnya tonus otot secara mendadak
• Dapat didahului tonik / klonik
• Pemulihan pasca iktal cepat 1-2 detik
• EEG : Spike / Polyspikes umum
Gelombang lambat
Absans Tipikal
• Hilang kesadaran atau pandangan kosong
• Mulai dan berhenti mendadak
• Singkat
• Komponen motoric minimal (ada / tidak)
• EEG : Spike Wave 3Hz (> 2.5 Hz)
• Gangguan kesadaran
• Disertai perubahan tonus otot
Absans • Tidak semendadak tipikal
Atipikal • EEG : Spike Wave
Frekuensi lambat (1-2,5Hz/ <2,5Hz)
Iregular
Heterogen
dapat disertai irama cepat.
Fokal / Parsial

• Berdasarkan letak fokus epileptik di otak


• gejala motorik
• sensorik
• sensorik spesial
• emosi
• autonom
Klasifikasi
1. Dengan geiala motor yang prominen
a. SE konvulsi (SE dengan bentuk bangkitan tonik klonik)
b. SE toniklonik
c. SE dengan bentuk bangkitan motorik fokal
d. SE tonik
e. SE Hiperkinetik
2. Tanpa geiala motor yang prominen (nonkonvulsif)
a. SE nonkonvulstf dengan koma
b. SE nonkonvulsif tanpa koma
1) Umum
Status absans tipikal
Status absans atipikal
Status absans mioklonik
2) Fokal
Tanpa gangguan kesadaran (aura kontinua misalnya
otonorn. sensorik. auditorik. visual. olfaktori. gustatori.
emosi, atau psikis)
Status afasia
Dengan gangguan kesadaran
3) Tidak diketahui umum atau fokal
SE Otonom
Patofisiologi Penampang Sinaps Normal
Patofisiologi
• Faktor intrinsik

Eksitasi > inhibisi Epileptik


Peningkatan sekresi
Glutamat ke celah sinaps

hipereksitabilitas

Jumlah Ca dalam sel Gangguan


meningkat Keseimbangan
ion

Peningkatan
Aktivasi enzim intrasel Keluarnya permeabilitas
Kematian sel
faktor inflamasi sel
Patofisiologi
• Faktor eksternal

Menyebabkan kerusakan
pada sel glia

Eksitasi > inhibisi Epileptik

Menyebabkan peningkatan
ion K+ & Glutamat di celah
sinap hipereksitabilitas

Sel neuron Aktivasi Keluarnya


>>> mudah tereksitasi faktor inflamasi faktor inflamasi
Differential Diagnosis
◦ Status Epileptikus Et causa infeksi SSP
◦ Meningitis
◦ Encepalitis
◦ Status Epileptikus Et causa perdarahan intracranial
◦ Sub Dural hematom
Diagnosis
Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan laboratorium
EKG
Pencitraan otak (Ct-SCAN)
Pungsi lumbal
EEG
Pemeriksaan Penunjang
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai