Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UMJ Pendahuluan Polio (poliomielitis) terutama menyerang anak usia kurang dari 5 tahun. 1 dari 200 kejadian infeksi menyebabkan paralisis irreversibel. 5-10% di antaranya meninggal ketika otot pernapasan lumpuh. Kasus polio telah menurun sampai lebih dari 99% sejak tahun 1988, dari 350.000 kasus sampai 74 kasus yang dilaporkan pada tahun 2015. Penurunan angka ini merupakan hasil dari usaha global dalam mengeradikasi polio. Pendahuluan Saat ini hanya 2 negara (Afganistan dan Pakistan) yang masih endemis polio, turun dari 125 negara pada tahun 1988. Selama seorang anak terinfeksi polio, seluruh anak di dunia berisiko terinfeksi polio. Kegagalan dalam mengeradikasi polio dapat mengakibatkan timbulnya 200.000 kasus baru tiap tahunnya dalam 10 tahun, di seluruh dunia. Kapasitas usaha global ini telah diperluas di banyak negara dalam mengatasi penyakit infeksi lainnya dengan membangun sistem imunisasi dan survailans yang efektif Etiologi Penyakit polio disebabkan oleh infeksi virus yang berasal dari genus enterovirus dan famili picorna viridae. Virus ini menular melalui kotoran atau sekret tenggorokan orang yang terinfeksi serta melaului benda benda yang terkontaminasi. Virus polio RNA virus ultra microscopic Famili Picornaviridae : Enterivirus ( Polio virus dan Coxsackie virus) , Hepatovirus, Rhinovirus Etiologi Predileksi sel kornu anterior medula spinalis, inti motorik batang otak dan area motorik korteks otak Kelumpuhan serta atrofi otot 3 strain : strain 1 (Brunhilde) paling paralitogenik dan sering wabah , strain 2 (Lansig) , dan strain 3 (Leon) paling tidak imunogenik Virus neuronotropik tetapi tidak menyerang neuroglia, myelin, atau pembuluh darah besa Patogenesis Infeksi virus pada epitel orofaring, tonsil, kelenjar leher dan usus kecil Terdapat sel yang mengandung poliovirus reseptor (PVR) : sel di tenggorok, di usus , sel monosit, sel motor neuron di SSP Multiplikasi di faring (24 jam sd 4 minggu) kelenjar limfe dan pembuluh darah Viremia sampai ke SSP Patogenesis Virus ditularkan oleh infeksi droplet orofaring (langsung) atau lewat tinja penderita yg infeksius Virus tahan alkohol dan lisol namun mati oleh klorin Penularan terjadi sangat cepat dan luas krn virus tahan di air limbah dan permukaan air Virus menyebar secara hematogen dan melalui perjalanan saraf Patogenesis Perkaitan virion dan replikator, integrasi RNA ke dalam virion, virion baru (4-5 jam) Perlekatan dan penetrasi dihambat oleh IgA sekretori Multiplikasi virus neuropati pada poliomielitis Kelainan perivaskuler dan infiltrasi interstitial sel glia Manifestasi Klinis Minor illnesses saat viremia (90-95%) Gejala tidak spesifik (1-4 hari) Nyeri tenggorok Rasa tidak enak di perut Demam ringan Lemes Nyeri kepala ringan Manifestasi Klinis Mayor Illness akibat penyebaran dan replikasi virus di tempat lain (3-35 hari) Demam Kelemahan cepat Nyeri kepala, muntah, mengantuk, iritabel Kaku leher dan punggung Paralitik terjadi bbrp detik sd 5 hari setelah nyeri kepala Jika tidak ada paralisis mirip gejala meningitis aseptik Manifestasi Klinis Poliomielitis merusak sel motorik Kerusakan medula spinalis > batang otak Asimetrik Kelainan juga pada saraf autonom dan sensoris Bentuk Klinis Poliomielitis 1. Inapparent infection 2. Infeksi klinis ringan (panas,mual,nyeri tenggorok dll) 3. Abortive poliomielitis : gejala ringan kemudian timbul iritasi meningen sth itu membaik 4. Aseptic meningitis (non paralitik) 5. Paralitik poliomielitis : kaki > tangan, terutama bagian proksimal, asimetrik dan descending paralisys), refleks tendon menghilang Bentuk Klinis Poliomielitis 6. Kasus bulbar akibat kerusakan motor neuron batang otak : insufisiensi napas, tersedak, sulit makan, lumpuh pita suara dan kesulitan bicara ( parese N V,IX,X,XI dan VII) 7. Ensefalitis 8. Post polio sindrome (PPS) manifestasi lambat 15-40 tahun setelah infeksi polio dg gejala paralitik yg akut Diagnosis Pengamatan gejala dan perjalanan klinik Pemeriksaan gejala sisa neurologik (60 hari setelah kelumpuhan) DPL dbN atau lekositosis Pemeriksaan virologik Cairan LCS : jumlah sel meningkat, dominasi PMN kmd limfosit, penurunan kadar glukosa dan peningkatan protein Isolasi virus dari tinja Pemeriksaan antibodi Pemeriksaan khusus EMG, MRI dan lumbal punksi Diagnosis Banding Sindrom Guillain Barre : polineuropati, rasa lemah simetris, tidak ada demam Mielitis transfersa akut : kelainan pada saraf sensorik dan motorik setinggi spinal yang rusak Ensefalitis virus lain Acute demyelinating encephalopati Hipokalemia Pengobatan Tidak spesifik Pemberian imunoglobulin Suportiv Pencegahan Imunisasi polio pada semua anak sebanyak empat kali sebelum usia satu tahun sebagai bagian imunisasi rutin Pekan Imunisasi Nasional semua anak di bawah usia lima tahun diberi dua dosis vaksin polio dengan tenggang waktu satu bulan. Sistem pengamatan dibuat sedemikian rupa sehingga tak ada kasus polio yang tak teridentifikasi surveilance Lumpuh Layu Akut Mengirim tim untuk melakukan imunisasi dari rumah ke rumah di wilayah virus polio dicurigai masih beredar.