T DI DESA
KOLONGAN TETEMPANGAN JAGA VII, KECAMATAN KALAWAT KABUPATEN
MINAHASA UTARA
A. PENGKAJIAN
Tanggal Pengkajian : 12-11-2020
1. IDENTITAS KLIEN
a. Nama : Ny. S.T (P)
b. Umur : 64 Tahun
c. Status Perkawinan : Kawin
d. Agama : Kristen Protestan
e. Suku Bangsa : Sanger
f. Pendidikan : SMA
g. Alamat : Desa Kolongan Tetempangan Jaga VII
2. FAKTOR PREDISPOSISI
a. Klien Tidak Pernah mengalami Gangguan Jiwa di masa lalu
b. Tidak ada keluarga yang mengalami gangguan Jiwa
c. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan : Klien mengatakan tidak ada
pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
3. PEMERIKSAAN KESEHATAN
a. Tanda Vital :
TD : 160/100 mmHg
S : 360c
N : 80x/menit
P : 20x/menit
BB : 70 kg
b. Keluhan Fisik : ada
Klien mengatakan sangat cemas dengan kesehatannya dan takut penyakitnya bertambah
parah .
4. PSIKOSOSIAL :
a. genogram :
Keterangan :
= klien
= klien
= Laki-laki
= Perempuan
= meninggal
= Tinggal serumah
b. Penjelasan : Bulatan yang diarsir adalah klien , garis putus-putus menandakan untuk keluarga
yang tinggal serumah , wanita ditandai dengan bulatan sedangkan pria ditandai dengan kotak
b. Konsep diri
1) Gambaran diri : Cara pasien memandang dirinya baik, hanya klien merasa khawatir
dengan penyakitnya yang bisa menimbulkan komplikasilebuh lanjut.
4) Ideal diri :
Klien mengatakan memiliki harapan yang besar dan harapan
terlebih untuk anak-anakmya
5) Harga diri :
Klien mengatakan khawatir dengan dirinya dan penyakitnya, klien
takut apabila suatu saat nanti akan lebih parah
Masalah Keperawatan : Ansietas
c. Hubungan Sosial
1) Orang yang berarti :
Klien mengatakan orang yang berharga adalah suami, anak-anak
dan sanak saudaranya
2) Peran serta dalam kegiatan kelompok/ masyarakat :
Aktif, akan tetapi saat sakit tidak dapat pergi kemana-mana
3) Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
Tidak ada hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Masalah Keperawatan :
d. Spiritual
1) Nilai dan keyakinan :
Klien memiliki keyakinan yang kuat sehingga rajin membaca
alkitab dan mendengar khotbah
2) Kegiatan ibadah :
Sering mengikuti live streaming ibadah tapi tidak dapat ke gereja
karena keadaannya yang tidak bisa berjalan jauh
5. Status Mental
a. Penampilan: Sangat rapih
b. Pembicaraan: Cepat, pembicaraan klien sangat cepat dan mudah dipahami
c. Aktivitas Motorik: Lesu dan Gelisah, klien terlihat gelisah dan lesu
d, Alam Perasaan: Khawatir, Ketakutan, Putus asa, terlihat klien tampak cemas, gelisa, sering
bingung dan sulit berkonsentrasi
e, Afek: Labil, mood dari klien sering berubah-ubah
f. Kondisi Sela,a Wawancara: Mudah Tersinggung, klien merasa tersinggung bila bertanya
tentang penyakitnya dengan berlebihan
g. Persepsi: Tidak ada halusinasi
h. Proses Pikir: Tidak dikaji
i. Isi Pikir: Curiga dan control piker, klien terlihat agak curiga dan sering mengontrol untuk
berbicara
j. Tingkat kesadaran klien: kesadaran klien baik
k. Memori: tidak ada gangguan daya ingat
l. Tingkat konssentrasi dan berhitung: tidak mampu berkonsentrasi, kurang konsentrasi dari klien
m. Kemampuan penilaian: gangguan ringan, klien tampak terbawa dengan kekhawatiran yang
berlebihan
n. Daya tilik diri: klien cemas dengan penyakitnya bila akan lebih parah
Kebutuhan Persiapan Pulang
a. Istirahat dan tidur
1. Tidur siang lama 1-2 jam
2. Tidur malam lama 5-6 jam
3. Kegiatan sebelum dan sesudah tidur
Menonton filem atau hanya sekedar bercerita dengan suami
b. Penggunaan obat: bantuan total. Klien menkonsumsi obat hipertensi berupa amblodipin 10 mg
c. Pemeliharaan kesehatan: dilakukan oleh keluatrga dan memiliki buku kronis
d. Kegiatan di dalam rumah: tidak mempersiapkan makanan, tidak menjaga kerapihan rumah,
pengaturan keuangan, klien hanya mengatur keuangan rumah.
e. kegiatan diluar rumah: tidak berbelanja, tidak naik transportasi, karena penyakit klien sehingga
klien tidak melakukan aktivitas diluar rumah
Mekannisme Koping
Mekanisme Koping
Mekanisme koping dari klien masih baik
Masalah Psikososial Dan Lingkungan
- Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik : tidak ada masalah
- Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik : tidak ada masalah
- Masalah dengan pendidikan, spesifik : tidak ada masalah
- Masalah dengan pekerjaan, spesifik : tidak bekerja
- Masalah dengan perumahan, spesifik : tidak dapat menjalankan peran dengan baik
- Masalah ekonomi, spesifik : tidak ada masalah
- Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifik : tidak ada masalah
- Masalah dengan dukungan lingkungan, spesifik : tidak ada masalah.
6. STATUS MENTAL
Klien terlihat Rapi saat pengkajian
DO :
- Klien tampak cemas
- Klien terlihat gelisah
- Klien Nampak sering bingung
- Klien tampak sulit berkonsentrasi
- TD klien: 160/100 mmHg
13. POHON MASALAH
Ansietas
O:
- Terlihat klien lebih rileks
- Terlihat klien tidak
berprilaki gelisah
- Perasaan positif terlihat
dirasakan klien
A:
Masalah ansietas teratasi
P : intervensi ansietas dihentikan
LAPORAN HARIAN :
Masalah : Ansietas
Pokok Pembahasan : Ansietas
Sasaran : Keluarga TN. F.K
Jam : 11.00 - Selesai
Waktu : 25 Menit
Tanggal : Rabu, 16 Desember 2020
Tempat : Balai desa Kolongan Tetempangan
Pemateri : Mahasiswa kelompok 3 Desa Kolongan Tetempangan
A. Latar Belakang
Definisi lain tentang ansietas adalah suatu perasaan tidak santai yang samar-sama karena ketidaknyamanan atau rasa takut
yang disertai suatu respons. Seringkali sumber perasaan tidak santai tersebut tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu.
Ansietas dapat pula diterjemahkan sebagai suatu perasaan takut akan terjadi sesuatu yang disebabkan oleh antisipasi bahaya.
Ansietas merupakan sinyal yang menyadarkan/memperingatkan akan adanya bahaya yang akan datang dan membantu individu
untuk bersiap mengambil tindakan untuk menghadapi ancaman.
B. Tujuan umum : Setelah diberikan penyuluhan kesehatan selama 25 menit, diharapkan masyarakat kawangkoan baru mampu
memahami dan mengerti tentang Hipertensi dan Ansietas
F. Kegiatan Penyuluhan
No Tahap Kegiatan Waktu Kegiatan Penyuluhan Sasaran Media
1. Pembukaan 5 menit 1. Mengucapkan salam Mendengarka Kata-kata/
2. Memperkenalkan n dan kalimat
diri menyimak melalui
3. Menyampaikan pengerah
tentang tujuan pokok suara
materi
4. Meyampakaikan
pokok pembahasan
5. 5. Kontrak waktu
2. Pelaksanaan 15 menit Penyampaian Materi Mendengarka Kata-kata/
1. Menjelaskan n dan kalimat
pengertian menyimak melalui
2. Menjelaskan pengerah
penyebab suara
3. Menjelaskan tanda
dan gejala
4. Menjelaskan faktor
resiko
5. Menjelaskan upaya
pencegahan
3. Penutup 5 menit 1. Menyampaikan Mendengarka Kata-kata/
kesimpulan materi n dan kalimat
2. Mengakhiri menyimak melalui
pertemuan dan pengerah
mengucapkan salam suara
G. Evaluasi yang diharapkan : masyarakat kawangkoan baru mampu mengerti dan memahami apa itu hipertensi dan Ansietas
serta mampu mengatasinya.
MATERI PENYULUHAN
ANSIETAS
A. Pengertian
Ansietas merupakan keadaan emosi dan pengalaman subyektif individu. Keduanya adalah energi dan tidak dapat diamati
secara langsung. Seorang perawat menilai pasien ansietas berdasarkan perilaku tertentu. Penting untuk diingat bahwa
ansietas adalah bagian dari kehidupan sehari-hari. Ansietas adalah dasar kondisi manusia dan memberikan peringatan
berharga. Bahkan, kapasitas untuk menjadi ansietas diperlukan untuk bertahan hidup. Selain itu, seorang dapat tumbuh dari
ansietas jika seseorang berhasil berhadapan, berkaitan dengan, dan belajar dari menciptakan pengalaman ansietas (Stuart,
2016).
B. Klasifikasi
a. Ansietas Ringan Ansietas ringan sering kali berhubungan dengan ketegangan dalam kehidupan sehari-hari dan menyebabkan
seseorang menjadi waspada dan memperluas pandangan persepsi. Ansietas ringan memiliki aspek positif yaitu memotivasi
individu untuk belajar dan menghasilkan serta meningkatkan pertumbuhan dan kreativitas.
1. Respon fisiologis meliputi sesekali nafas pendek, mampu menerima rangsang yang pendek, muka berkerut dan bibir bergetar.
Pasien mengalami ketegangan otot ringan.
2. Respon kognitif meliputi koping persepsi luas, mampu menerima rangsang yang kompleks, konsentrasi pada masalah, dan
menyelesaikan masalah.
3. Respon perilaku dan emosi meliputi tidak dapat duduk tenang, tremor halus pada lengan, dan suara kadang meninggi.
b. Ansietas Sedang, Pada ansietas tingkat ini, memungkinkan seseorang untuk memusatkan pada hal yang penting dan
mengesampingkan yang lain, sehingga seseorang mengalami perhatian yang selektif namun dapat melakukan sesuatu yang lebih
terarah. Manifestasi yang muncul pada ansietas sedang antara lain :
1. Respon fisiologis; sering napas pendek, nadi dan tekanan darah naik, mulut kering, diare atau konstipasi, tidak nafsu makan, mual,
dan berkeringat setempat.
2. Respon kognitif; Respon padang menyepit, rangsangan luas mampu diterima, berfokus pada apa yang menjadi perhatian dan
bingung.
3. Respon perilaku dan emosi; bicara banyak, lebih cepat, susah tidur dan tidak aman.
c. Ansietas Berat. Pada ansietas berat pasien lapangan persepsi pasien menyampit. Seseorang cenderung untuk memusatkan pada
sesuatu yang terinci, spesifik dan tidak dapat berfikir tentang hal lain. Semua perilaku pasien hanya ditujukan untuk mengurangi
ketegangan. Pasien tersebut memerlukan banyak pengarahan untuk dapat memusatkan pada suatu area lain. manifestasi yang
muncul pada ansietas berat antara lain :
1. Respon fisilogis; napas pendek, nadi dan tekanan darah naik, berkeringat dan sakit kepala, penglihatan kabur, dan ketegangan.
2. Respon kognitif; lapang persepsi sangat sempit, dan tidak mampu menyelesaikan masalah
3. Respon perilaku dan emosi; perasaan terancam meningkat, verbalisasi cepat, dan menarik diri dan hubungan interpersonal
d. Tingkat Panik. Perilaku yang tampak pada pasien dengan ansietas tingkat panic adalah pasien tampak ketakutan dan mengatakan
mengalami terror, tidak mampu melakukan sesuatu walaupun dengan pengarahan serta disorganisasi kepribadian. Terjadi
peningkatan aktivitas motorik, menurunnya kemampuan berhubungan dengan orang lain, persepsi menyimpang, kehilangan
pemikiran rasional. Manifestasi yang muncul terdiri dari :
1. Respon fisiologis; napas pendek, rasa tercekik dan palpitasi, sakit dada, pucat, hipotensi, dan koordinasi motoric rendah
2. Lapamg kognitif; lapang persepsi sangat sempit, dan tidak dapat berpikir logis
3. Respon perilaku dan emosi; mengamuk-amuk dan marah-marah, ketakutan, berteriak-teriak, menarik diri dari hubungan
interpersonal, kehilangan kendali atau control diri dan persepsi kacau.
D. PENATALAKSANAAN
1. Farmakologi
a. Antiansietas
- Golongan benzodiazepam
- Buspiron
b. Antidepresi
Golongan Seratonin Norepinephrin Reuptake Inhibitors (SNRI) pengobatan yang paling efektif untuk pasien dengan kecemasan
menyeluruh adalah pengobatan yang mengkombinasikan psikoterapi dan farmakoterapi. Pengobatan mungkin memerlukan cukup
banyak waktu bagi klinis yang terlibat (Mansjoer, 2010).
2. Non-Farmakotika
Distraksi
Merupakan metode menghilangkan kecemasan dengan cara mengalihkan perhatian pada hal-hal lain sehingga pasien akan lupa
terhadap cemas yang dialami. Stimulus sensori yang menyenangkan menyebabkan pelepasan endofin yang bisa menghambat stimulus
cemas yang diitransmisikan ke otak, sehingga dapat menurunkan hormone-hormon stressor, mengaktifkan hormon endorfin alami,
meningkatkan perasaan rileks, dan mengalihkan perhatian dari rasa takut, cemas dan tegang, memperbaiki sistem kimia tubuh
sehingga menurunkan tekanan darah serta memperlambat pernapasan, detak jantung, denyut nadi, dan aktivitas gelombang otak. Laju
pernapasan yang lebih lambat tersebut sangat baik menimbulkan ketenangan, kendali emosi, pemikiran yang lebih dalam dan
metabolism yang lebih baik (Potter & Perry, 2010).
Dokumentasi
LEAFLET