DENGAN ISOLASI SOSIAL DAN HARGA DIRI RENDAH PADA TN E DI UPT BINA
LARAS PASURUAN
DEPARTEMEN
KEPERAWATAN JIWA
OLEH :
DENGAN ISOLASI SOSIAL DAN HARGA DIRI RENDAH PADA TN E DI UPT BINA
LARAS PASURUAN
DEPARTEMEN :
KEPERAWATAN JIWA
KELOMPOK 17
NIM:202120461011205
( ) ( )
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
KESEHATAN JIWA
I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn.E (L) Tanggal Dirawat : 08/04/2022
Umur : 38 tahun Tanggal Pengkajian : 26/12/2022
Pendidikan: SD Ruang Rawat : Melati
Agama : Islam Sumber Informasi : Preseptor dan PM
Status : Duda Diagnosa Medis : Skizofrenia tak terinci
Alamat : Arjosari-Pasuruan
Pekerjaan : Buruh
Jenis Kel. : Laki-laki
No RM : 001625
2. Pengobatan sebelumnya
Berhasil
Kurang berhasil
Tidak berhasil
Jelaskan : karena kurangnya biaya dari keluarga sehingga klien kesulitan dalam
mendapatkan perawatan dan menjalankan program pengobatan.
Diagnosa Keperawatan / masalah keperawatan: Manajemen kesehatan tidak
efektif
RIWAYAT TRAUMA
Trauma Usia Pelaku Korban Saksi
1. Aniaya fisik ………… ………… ………… …………
2. Aniaya seksual ………… ………… ………… …………
3. Penolakan 37 tahun ………… …………
4. Kekerasan dalam keluarga ………… ………… ………… …………
5. Tindakan kriminal ………… ………… ………… …………
Jelaskan:
Saat pasien sakit menolak keberadaanya dengan mengusir klien dari rumah dan
menempatkan di ruang yang berbeda.
4. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan (Bio,Psiko,Sosio, Kultural dan
Spiritual)
Saat klien sakit, kerap kali merusak dan memukul orang di sekelilingnya sehingga
keluarga tidak dapat menerima keadaanya. Oleh karena itu klien di asingkan di tempat
berbeda dan dipasung
Diagnosa Keperawatan : Ketidakmampuan koping keluarga
Diagnosa Keperawatan: -
V. PEMERIKSAAAN FISIK
Tanggal : 27 Desember 2022
1. Keadaan umum : klien terlihat baik, tampak kotor dan bau.
2. Tanda vital:
TD : 120/80mm/Hg
N : 79x/menit
S : 36,3˚C
P : 22x/m
3. Ukur: BB 57kg TB : 160 cm
Turun
Naik
4. Keluhan fisik:
Tidak
Ya,
Jelaskan : Klien mengeluh gatal pada kedua kaki bagian punggung kaki, terdapat luka
akibat gatal. Pada kaki klien juga mengatakan nyeri saat dibuat berjalan. Nyeri hilang
timbul dengan skal 3 dan terasa cenut-cenut. Nyeri bertambah saat berjalan dan
berkurang saat tidak di gerakan kaki. Durasi nyeri kurang lebih 1 jam saat kambuh.
5. Pemeriksaan Fisik : (head to toe)
Kepala : Rambut pendek, beruban dan tampak kotir, terdapat ketombe dan tidak
terdapat benjolan (massa)
Wajah : tidak ada kotoran pada hidung dan telinga, mukosa bibir kering, gigi kuning
serta adanya caries gigi
Leher : Tampak bersih dan tidak terdapat JVD (Jugularis Vena Distention)
Thorax : Tampak simetris, tidak ada keluhan
Abdomen : Normal
Ekstremitas atas: Normal, tidak terdapat lesi dan gatal-gatal, kuku pendek dan bersih
akan tetapi ada bekas luka kuning akibat merokok pada jari-jari klien.
Ekstremitas bawah: Telapak kaki tampak kotor karena tidak menggunakan sandal,
kuku kaki pendek dan kotor, telapak kaki pecah-pecah, terdapat gatal pada punggung
kaki serta luka akibat gatal dan nyeri.
Diagnosa Keperawatan : Defisit perawatan diri
: Klien
: Laki-laki
: Perempuan
: Adanya hubungan
2. Keterangan Gambar:
3. Konsep Diri
a. Citra tubuh : Klien mengatakan seluruh bagian tubuh sama saja tidak ada yang lebih
disukai atau kurang disukai.
b. Identitas : Klien mengatakan menyukai dengan namanya yang berarti nomer satu.
c. Peran : Klien mengatakan tidak bisa memenuhi cita-cita yang diinginkan maka
klien suka membersihkan daun-daun yang jatuh pada lingkungan sekitar karena
mengingatkan klien akan cita-citanya.
d. Ideal diri : Klien mengatakan bercita-cita ingin menjadi petani.
e. Harga diri : Klien mengatakan saat gagal klien cenderung stress, malu, mengurung
diri dan marah akan keadaan saat itu.
4. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti/terdekat:
Saat dirumah orang terdekatnya adalah ibunya. Di UPT klien mengatakan kenal dengan
teman sekamaranya akan tetapi tidak dekat dan tidak pernah mengobrol.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat:
Klien jarang mengikuti kegiatan masyarakat di sekitarnya.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain:
Klien kesusahan dalam memulai pembicaraan dan mencari topik. Klien juga
mengatakan selama di UPT klien ingin diam dan tidak mau berbicara.
Diagnosa Keperawatan : Isolasi sosial
5. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Klien beragama islam dan mempercayai ajaranya seperti dalam kehidupanya
mempercayai adanya tuhan.
b. Kegiatan ibadah
Selama di UPT klien mengatakan tidak pernah ibadah, mengaji atau tahlil
dikeranakan klien merasa kotor badanya.
Diagnosa Keperawatan: Distress Spiritual
2. Kesadaran
Menurun:
Compos mentis
Sopor
Apatis/sedasi
Subkoma
Somnolensia
Koma
Meninggi
Hipnosa
Gangguan Tidur:
Disosiasi:
Berubah
Gangguan perhatian
Jelaskan: Relasi Klien dapat merespon pertanyaan perawat namun kontak mata kurang.
Limitasi : Klien sering menunduk dan kosentrasi kurang.
Penilaian terhadap realita : Klien dapat mengetahui dimana saat berada di mana
Diagnosa Keperawatan: -
3. Orientasi
Waktu
Tempat
Orang
Jelaskan:
Klien tidak mengetahui jam, tanggal, tahun dan hari. Akan tetapi klien mengetahui
dimana saat ini berada.
Diagnosa Keperawatan :-
4. Pembicaraan
Cepat
Keras
Gagap
Apatis
Lambat
Membisu
Tidak mampu memulai pembicaraan
Lain-lain : singkat
Jelaskan: klien menjawab singkat, padat dan jelas.
Diagnosa Keperawatan:-
5. Aktifitas motorik/Psikomotor
Kelambatan :
Hipokinesia,hipoaktifitas
Katalepsi
Sub stupor katatonik
Fleksibilitas serea
Jelaskan: -
Peningkatan :
Hiperkinesia,hiperaktifitas
Gagap
Stereotipi
Gaduh Gelisah Katatonik
Mannarism
Katapleksi
Tik
Ekhopraxia
Command automatism
Grimace
Otomatisma
Negativisme
Reaksi konversi
Tremor
Verbigerasi
Berjalan kaku/rigid
Kompulsif : sebutkan ………………….
Jelaskan:
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………
Diagnosa Keperawatan :_____________________________________________________
7. Persepsi – Sensorik
Halusinasi
Pendengaran
Penglihatan
Perabaan
Pengecapan
Penciuman
Ilusi
Ada
Tidak ada
Depersonalisasi
Ada
Tidak ada
Derealisasi
Ada
Tidak ada
Gangguan somatosensorik pada reaksi konversi
Ada
Tidak ada
Jelaskan:-
Diagnosa Keperawatan :-
8. Proses Pikir
a. Arus Pikir
Koheren
Inkoheren
Sirkumstansial
Neologisme
Tangensial
Logorea
Kehilangan asosiasi
Bicara lambat
Flight of idea
Bicara cepat
Irrelevansi
Main kata-kata
Blocking
Pengulangan Pembicaraan/perseverasi
Afasia
Asosiasi bunyi
Lain-lain
Jelaskan:-
Diagnosa Keperawatan:-
b. Isi Pikir
Obsesif
Ekstasi
Fantasi
Alienasi
Pikiran Bunuh Diri
Preokupasi
Pikiran Isolasi sosial
Ide yang terkait
Pikiran Rendah diri
Pesimisme
Pikiran magis
Pikiran curiga
Fobia,sebutkan…………..
Waham:
Agama
Somatik/hipokondria
Kebesaran
Kejar / curiga
Nihilistik
Dosa
Sisip pikir
Siar piker
Kontrol pikir
Lain – lain……………….
c. Bentuk Pikir
Realistik
Non Realistik
Dereistik
Otistik
Jelaskan:
Diagnosa Keperawatan :-
2. BAB/BAK
Bantuan minimal
Bantuan total
Jelaskan: Mandiri
3. Mandi
Bantuan minimal
Bantuan total
Jelaskan: Mandiri
4. Berpakaian/berhias
Bantuan Minimal
Bantuan total
Jelaskan: Mandiri
6. Penggunaan obat
Bantuan Minimal
Bantuan total
Jelaskan: Mandiri
7. Pemeliharaan kesehatan
Ya Tidak
Perawatan Lanjutan
Sistem pendukung
Jelaskan :
Diagnosa Keperawatan :
Diagnosa Keperawatan :
Jelaskan:
Diagnosa Keperawatan:
DO:
Kontak mata kurang.
Klien menarik diri dari
lingkungan.
Tampak apatis
Klien memiliki afek datar.
Klien tidak bergairah
melakukan aktivitas.
2. DS: Harga diri rendah kronis b.d gangguan
Klien mengatakan merasa malu psikiatri (D.0086)
dengan kondisinya saat ini.
DO:
Kontak mata kurang
Klien pasif dalam bersikap
Tampak perilaku tidak
asertif
Klien selalu lesu dan tidak
bergairah saat beraktivitas
maupun bersosialisasi.
Tampak pesimis
Trauma pernah di bully oleh
tetangganya.
XIV. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Isolasi sosial b.d perubahan status mental (D.0121)
2. Harga diri rendah kronis b.d gangguan psikiatri (D.0086)
XV. POHON DIAGNOSA
- Distress
Mekanisme koping maladaptive
spiritual
-ansietas
Respon pasca trauma
(Berdasarkan prioritas)
Ruang : Melati
SP2
1. Evaluasi = tanda dan gejala isos.
2. Validasi = kemampuan bercakap
cakap px dan perawat / keluarga.
3. Latihan berinteraksi paseien dengan 2
orang
4. latihan bercakap-cakap saat
melakukan 2 kegiatan harian.
5. Memasukkan dalam jadwal
berinteraksi dengan 2 orang saat
melakukan 2 kegiatan harian
SP3
1. Evaluasi = tanda dan gejala isos.
2. Validasi = kemampuan bercakap-
cakap px dan perawat/keluarga.
3. Latihan berinteraksi px dengan 4-5
orang
4. Latihan bercakap-cakap saat
melakukan 2 kegiatan baru.
5. Memasukkan dalam jadwal
berinteraksi dengan 4-5 orang saat
melakukan 4 kegiatan harian
SP4
1. Evaluasi = tanda dan gejala isos
2. Validasi kemampuan bercakap-
cakap px dengan
perawat/keluarga.
3. Latihan berinteraksi pasien 7-8
orang
4. Latihan bercakap-cakap saat
melakukan 4 kegiatan baru.
5. Memasukkan dalam jadwal
berinteraksi dengan 7-8 orang saat
melakukan 6 kegiatan harian.
Harga diri rendah kronis b.d gangguan Melakukan SP1 sampai SP4 secara
psikiatri (D.0086) bertahap :
SP 1
1. Mengidentifikasi pandangan tentang
diri sendiri dan pengaruhnya dengan
orang lain, harapan yang telah
tercapai dan belum tercapai, upaya
yang dilakukan untuk mencapai
harapan yang belum tercapai.
2. Mengidentifikasi kemampuan dan
aspek positif (daftar kegiatan)
3. Bantu pasien menilai dan memilih
kegiatan yang dapat dilakukan saat
ini
4. Melatih kegiatan yang dipilih
5. Memasukkan dalam jadwal kegiatan
2x/hr
SP 2
1. Mengevaluasi : tanda dan gejala HDR
2. Melakukan validasi : kemampuan
melakukan kegiatan pertama dan
reinforcement (+)
3. Menggali manfaat melakukan kegiatan
pertama
4. Membantu memilih kegiatan kedua.
5. Melatih kegiatan kedua
6. Memasukkan dalam jadwal 2 kegiatan
masing-masing 2x/hr
SP 3
1. Mengevaluasi : tanda dan gejala HDR
2. Melakukan validasi : kemampuan
melakukan kegiatan pertama, kedua
dan reincforcement (+)
3. Menggali manfaat kegiatan pertama
dan kedua
4. Membantu memilih kegiatan ketiga.
5. Memasukkan dalam jadwal 3 kegiatan
masing-masing 2x/hr
SP 4
1. Mengevaluasi : tanda dan gejala HDR
2. Melakukan validasi : kemampuan
melakukan kegiatan pertama, kedua
dan reincforcement (+).
3. Menggali manfaat kegiatan pertama,
kedua dan ketiga.
4. Membantu memilih kegiatan keempat.
5. Memasukkan dalam jadwal 4 kegiatan
masing-masing 2x/hr
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
P=-
Perawat : Melanjutkan
intervensi pada hari
selasa.
Pasien : -
P = Ulangi intervensi SP
1
A = Masalah belum
teratasi
P = Ulangi intervensi SP
1
P = Ulangi intervensi SP
1
Komunikasi Non-
Komunikasi Verbal Analisa Berpusat pada Perawat Analisa Berpusat pada Klien Rasional
Verbal
P : Assalamualaikum P : Perawat menatap P : Perawat berharap pasien K : Pasien terlihat risih atau Mengucapkan salam
pak, selamat pagi. pasien dengan senyum mempertahankan kontak mata kurang nyaman dan malu sebagai tanda awal dari
dan adanya tanggapan positif. terjadinya hubungan
K : Waalaikumsalam. K : Klien menatap saling percaya
perawat dengan
menunduk.
P : Perkenalkan nama P : Perawat menatap P : Perawat menyebutkan nama K : Pasien mulai mau Perkenalan dapat
saya Ranti Kurnia Ners pasien dengan dan jam bekerja berharap pasien menjawab dan mau kontak meningkatkan hubungan
yang berdinas di pagi tersenyum dan kontak bertanya tentang perawat. mata dengan perawat. saling percaya antara
hari ini. Bapak namanya mata perawat dan klien
siapa ya? Dan bapaknya
suka dipanggil dengan K : Klien menatap
nama akrab apa? Biar perawat dan mau
nanti kita ngobrolnya kontak mata.
lebih nyaman.
P : Pak E bagaimana P : Perawat P : Perawat menanyakan K : Pasien mau menjawab Menanyakan keadaan
kabarnya hari ini? mempertahankan keadaanya untuk memvalidasi dengan malu. pasien dapat mengetahui
Apakah ada keluhan? kontak mata keadaan pasien. intervensi apa yang akan
K : Klien masih tidak diberikan
K : baik mbak. mau mempertahankan
kontak mata dan
mengangkat kepalanya.
P : Pak E hari ini kita P : Perawat P : Perawat menjelaskan K : Pasien mau melakukan Menjelaskan tujuan dan
akan melakukan terapi mempetahankan kontak intervensi yang diberikan serta terapi bersama perawat dan manfaat terapi serta
bercakap- cakap agar mata dan tersenyum. manfaat dan kontrak waktu menentukan tempat terapi kontrak waktu dapat
Pak E bisa berbincang dengan pasien. yang dirasa aman. meningkatkan hubungan
dengan teman-teman K : Pasien berekspresi saling percaya antara
dan tidak canggung, datar dengan kontak perawat dan klien.
nanti kurang lebih mata kurang..
waktunyan 7-10 menit
apakah Bapak bersedia?
Apabila bapak bersedia
untuk tempatnya
ibunya mau dimana?
K : Bersedia mbak,
tempatnya mau disini
saja.
P : Pak E kalo ada teman P : Perawat tersenyum P : Perawat menjelaskan K : Pasien langsung Mengajarkan cara
baru kita harus dan menggunakan bagaimana menyapa orang yang mencontohkan yang diajarkan menyapa dengan
menyebutkan nama dan tangan seperti menyapa. baru kenal serta perawat komunikasi yang baik.
tempat tinggal. Saya mencontohkanya.
contohkan ya, nanti tiru K : Pasien mau berjabat
ya bu. Halo, tangan akan tetapi tidak
perkenalkan nama saya mau mempertahankan
Ranti bisa dipanggil kontak mata.
ranti saya asli dari
malang. Ayo ditirukan
pak E.
K : Halo, perkenalkan
nama saya pak E bisa
dipanggil E saya asli
dari Pasuruan.
P : Pak E Ayo coba P : Perawat tersenyum P : Perawat berusaha memancing K : Pasien malu sehingga Mengajarkan pasien
tanya-tanya saya? dan menatap pasien. pasien untuk mau bercakap- kurang inisiatif bertanya. untuk bercakap-cakap
Tanya hobi saya pak? cakap dan berbincang lebih dan berkomunikasi
K : Hobi mbak apa? K : Pasien tidak banyak. secara dua arah.
mempertankan kontak
mata dan bergesture
malu .
P : Baik pak E setelah P : Perawat tersenyum, P : Perawat menanyakan K : Pasien hanya menjawab Perpisahan yang baik
kita bercakap-cakap menatap pasien dan perasaan dari pasien serta secara singkat dan menunduk. memungkinkan interaksi
tadi sudah bagus pak E memberikan ekspresi menjadwalkan kembali terapi SP intervensi dapat
akan tetapi pak E masih tersenyum selanjutnya dan menjadwalkan dilanjutkan lagi.
canggung dan malu- pengulang SP 1
malu bertanya kita akan K : Pasien tidak
jadwalkan kegiatan mempertahankan
bercakap-cakap di hari kontak mata dan
berikutnya nggih? berekspresi datar.
Apakah ada yang
ditanyakan nggih pak
K: Baik mbak. Tidak ada.
P : baik pak karena P : Perawat menatap Mengakhiri interaksi berharap Tetap di tempat duduk Mengakhiri dengan
tidak ada yang pasien dengan senyum dapat melanjutkan interaksi esok salam memungkinkan
ditanyakan langsung hari interaksi dapat
kita tutup nggih. K : Klien menatap dilanjutkan lagi
Assalamualaikum pak. perawat dengan datar.
K : Waalaikumsalam
mbak.
ANALISA PROSES INTERAKSI
Pencatatan dan pelaporan merupakan alat komunikasi antar tim keperawatan dan tim kesehatan. Aspek
yang penting dicatat dan dilaporkan dalam keperawatan kesehatan jiwa adalah pola perilaku dan
hubungan interpersonal perawat-klien. Catatan harus mencakup contoh bukan hanya interpretasi. Ada
tiga macam catatan yaitu catatan perkembangan (proses keperawatan), hubungan perawat-klien dan
resume. Catatan hubungan perawat-klien adalah resume interaksi yang terjadi selama perawat
berhubungan individual klien, kelompok klien, pada terapi modalitas keperawatan.
Analisa Proses Interaksi (API) merupakan alat kerja yang dipakai perawat (mahasiswa) untuk memahami
interaksi yang terjadi antara perawat dan klien.
TujuanAPI adalah:
1.Meningkatkan kemampuan mendengar
2.Meningkatkan kemampuan berkomunikasi
3.Memberi dasar belajar, artinya berupa alat untuk mengkaji kemampuan perawat/ mahasiswa
dalam berinteraksi dengan klien, dan data bagi CI/ supervisor/ pembimbing untuk memberi
arahan.
4. Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien, serta mempermudah perkembangan
dan perubahan pendekatan perawat
5. Membantu perawat merencanakan tindakan keperawatan
Petunjuk pengisisn:
1. Initial klien : tulis intial bukan nama lengkap
2. Status interaksi : pertemuan ke berapa dan fase hubungan
3. Lingkungan :
Tempat interaksi
Situasi tempat interaksi
Posisi mahasiswa dan klien
4. Deskripsi klien : penampilan umum klien
5. Tujuan :
Tujuan yang akan dicapai dalam interaksi selama 20-30 menit
Tujuan ini berpusat pada klien
Tujuan terkait dengan proses keperawatan klien
6. Komunikasi verbal : ucapan verbal perawat dan klien
7. Komunikasi non verbal : non verbal klien dan perawat pada saat bicara atau saat
mendengarkan
8. Analisa berpusat pada perawat :
Pusatkan analisa proses yang berhubungan dengan komponen sebagai berikut:
a. Perasaan sendiri
Perawat waspada tentang respon perasaan sendiri dan menunjukkan peningkatan
kemampuan untuk menjelaskan riwayat/ latar belakang arus dan analisa, apa dan mengapa
perasaan itu muncul. Bagaimana perasaan perawat dipengaruhi oleh klien.
b. Tingkah laku non verbal
Cari/ kenali, diskusikan dan analisa tingkah laku non verbal diri sendiri
c. Isi pembicaraan yang muncul dan terselubung
cari/ kenali, bedakan dan diskusikan teknik komunikasi yang digunakan
d. Tujuan interaksi
Perawat berperan sebagai apa? Dan pasien sebagai apa?
Apa anggapan perawat tentang kejadian yang telah terjadi?
Bagaimana seharusnya mereka berinteraksi?
Bagaimana pengaruh proses interaksi pada mereka?
Apakah mereka perlu berubah? Dan jika perlu berubah, mengapa?
Apakah interaksi ini mempengaruhi tujuan dan rencana interaksi yang akan datang?
Berdasarkan tujuan anda saat ini, bagaimana anda mengkaji interaksi ini?
e. Mengubah intervensi
9. Analisa berpusat pada klien
Pusatkan analisa proses interaksi pada komponen sebagai berikut:
a. Tingkah laku non verbal
Cari/ kenali, diskusikan dan analisa tingakh laku non verbal klien
b. Isi pembicaraan yang muncul dan terselubung (latent)
Cari/ kenali, bedakan dan diskusikan
c. Perasaan klien
Temukan/ cari arti tingkah laku klien
Identifikasi dan diskusikan keadaan perasaan klien
Bagaiman perasaan klien dipengaruhi oleh perawat?
d. Kebutuhan klien
Cari kebutuhan klien dengan menggunakan data dari interaksi yang baru terjadi, interksi
sebelumnya, riwayat klien dan teori
10. Alasan teoritis (rasional)
Sintesa dan terapan teori pada proses interpersonal: berikan alasan teoritis intervensi anda atau
intervensi lain dan tunjukkan peningkatan kemampuan dalam mendiskusikan tingkah laku klien
dalam rangka teori psikodinamika, teori adaptasi, setiap sumber-sumber teori lainyang dikenal.
Anda diharapkan menggunakan teori komunikasi, teori komunikasi terapeutik, teori interpersonal,
dan setiap pelajaran dasar ilmu pengetahuan tingkah laku yang diperoleh. Disamping itu juga
digunakan teori perawatan psikiatri yang didapat dari bacaan dan kuliah di kelas.