Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN

DENGAN ISOLASI SOSIAL DAN HARGA DIRI RENDAH PADA TN E DI UPT BINA
LARAS PASURUAN

DEPARTEMEN
KEPERAWATAN JIWA

OLEH :

RANTI KURNIA SARI


202120461011205

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2022
LEMBAR PENGESAHAN

DENGAN ISOLASI SOSIAL DAN HARGA DIRI RENDAH PADA TN E DI UPT BINA
LARAS PASURUAN

DEPARTEMEN :

KEPERAWATAN JIWA

KELOMPOK 17

NAMA: RANTI KURNIA SARI

NIM:202120461011205

Malang, Desember 2022


Pembimbing Akademik, Pembimbing Lahan,

( ) ( )
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
KESEHATAN JIWA

I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn.E (L) Tanggal Dirawat : 08/04/2022
Umur : 38 tahun Tanggal Pengkajian : 26/12/2022
Pendidikan: SD Ruang Rawat : Melati
Agama : Islam Sumber Informasi : Preseptor dan PM
Status : Duda Diagnosa Medis : Skizofrenia tak terinci
Alamat : Arjosari-Pasuruan
Pekerjaan : Buruh
Jenis Kel. : Laki-laki
No RM : 001625

II. ALASAN MASUK


Data Primer
Klien mengatakan masuk ke upt karena sering mengamuk dan membanting barang-barang
dan merusak.
Data Sekunder
Klien pernah memukul adiknya, merusak barang-barang dirumah dan mengamuk.

III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG dan FAKTOR PRESIPITASI


Klien mengatakan ingin sendirian dan diam tidak mau berbicara dengan temannya.
Faktor presipitasi : klien mengatakan merasa malu dengan kondisinya saat ini.
IV. FAKTOR PREDISPOSISI
 RIWAYAT PENYAKIT LALU
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ?
 Ya
 Tidak
Jika Ya,Jelaskan: Klien pernah mengamuk, merusak serta memukul orang-orang
disekitarnya
Diagnosa Keperawatan / masalah keperawatan: Perilaku kekerasan

2. Pengobatan sebelumnya
 Berhasil
 Kurang berhasil
 Tidak berhasil
Jelaskan : karena kurangnya biaya dari keluarga sehingga klien kesulitan dalam
mendapatkan perawatan dan menjalankan program pengobatan.
Diagnosa Keperawatan / masalah keperawatan: Manajemen kesehatan tidak
efektif

3. Pernah mengalami Penyakit Fisik (termasuk gangguan tumbuh kembang)


 Ya
 Tidak
Bila Ya, jelaskan : Klien mengeluh gatal pada kedua kaki bagian punggung kaki, terdapat
luka akibat gatal.
Diagnosa Keperawatan / masalah keperawatan: Risiko gangguan integritas
kulit/jaringan.

 RIWAYAT TRAUMA
Trauma Usia Pelaku Korban Saksi
1. Aniaya fisik ………… ………… ………… …………
2. Aniaya seksual ………… ………… ………… …………
3. Penolakan 37 tahun …………  …………
4. Kekerasan dalam keluarga ………… ………… ………… …………
5. Tindakan kriminal ………… ………… ………… …………
Jelaskan:
Saat pasien sakit menolak keberadaanya dengan mengusir klien dari rumah dan
menempatkan di ruang yang berbeda.
4. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan (Bio,Psiko,Sosio, Kultural dan
Spiritual)
Saat klien sakit, kerap kali merusak dan memukul orang di sekelilingnya sehingga
keluarga tidak dapat menerima keadaanya. Oleh karena itu klien di asingkan di tempat
berbeda dan dipasung
Diagnosa Keperawatan : Ketidakmampuan koping keluarga

 RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


1. Anggota keluarga yang gangguan jiwa ?
 Ada
 Tidak
Kalau ada :-
Hubungan keluarga :-
Gejala :-
Riwayat pengobatan :-

Diagnosa Keperawatan: -

V. PEMERIKSAAAN FISIK
Tanggal : 27 Desember 2022
1. Keadaan umum : klien terlihat baik, tampak kotor dan bau.
2. Tanda vital:
TD : 120/80mm/Hg
N : 79x/menit
S : 36,3˚C
P : 22x/m
3. Ukur: BB 57kg TB : 160 cm
 Turun
 Naik

4. Keluhan fisik:
 Tidak
 Ya,

Jelaskan : Klien mengeluh gatal pada kedua kaki bagian punggung kaki, terdapat luka
akibat gatal. Pada kaki klien juga mengatakan nyeri saat dibuat berjalan. Nyeri hilang
timbul dengan skal 3 dan terasa cenut-cenut. Nyeri bertambah saat berjalan dan
berkurang saat tidak di gerakan kaki. Durasi nyeri kurang lebih 1 jam saat kambuh.
5. Pemeriksaan Fisik : (head to toe)
Kepala : Rambut pendek, beruban dan tampak kotir, terdapat ketombe dan tidak
terdapat benjolan (massa)
Wajah : tidak ada kotoran pada hidung dan telinga, mukosa bibir kering, gigi kuning
serta adanya caries gigi
Leher : Tampak bersih dan tidak terdapat JVD (Jugularis Vena Distention)
Thorax : Tampak simetris, tidak ada keluhan
Abdomen : Normal
Ekstremitas atas: Normal, tidak terdapat lesi dan gatal-gatal, kuku pendek dan bersih
akan tetapi ada bekas luka kuning akibat merokok pada jari-jari klien.
Ekstremitas bawah: Telapak kaki tampak kotor karena tidak menggunakan sandal,
kuku kaki pendek dan kotor, telapak kaki pecah-pecah, terdapat gatal pada punggung
kaki serta luka akibat gatal dan nyeri.
Diagnosa Keperawatan : Defisit perawatan diri

VI. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL (Sebelum dan sesudah sakit)


1. Genogram:
: Laki-laki sudah meninggal

: Perempuan sudah meninggal

: Klien

: Laki-laki

: Perempuan

: Adanya hubungan

: Tinggal satu rumah

2. Keterangan Gambar:

Jelaskan: Tidak terkaji.

3. Konsep Diri
a. Citra tubuh : Klien mengatakan seluruh bagian tubuh sama saja tidak ada yang lebih
disukai atau kurang disukai.
b. Identitas : Klien mengatakan menyukai dengan namanya yang berarti nomer satu.
c. Peran : Klien mengatakan tidak bisa memenuhi cita-cita yang diinginkan maka
klien suka membersihkan daun-daun yang jatuh pada lingkungan sekitar karena
mengingatkan klien akan cita-citanya.
d. Ideal diri : Klien mengatakan bercita-cita ingin menjadi petani.
e. Harga diri : Klien mengatakan saat gagal klien cenderung stress, malu, mengurung
diri dan marah akan keadaan saat itu.

Diagnosa Keperawatan : Harga diri rendah situasional

4. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti/terdekat:
Saat dirumah orang terdekatnya adalah ibunya. Di UPT klien mengatakan kenal dengan
teman sekamaranya akan tetapi tidak dekat dan tidak pernah mengobrol.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat:
Klien jarang mengikuti kegiatan masyarakat di sekitarnya.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain:
Klien kesusahan dalam memulai pembicaraan dan mencari topik. Klien juga
mengatakan selama di UPT klien ingin diam dan tidak mau berbicara.
Diagnosa Keperawatan : Isolasi sosial
5. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Klien beragama islam dan mempercayai ajaranya seperti dalam kehidupanya
mempercayai adanya tuhan.
b. Kegiatan ibadah
Selama di UPT klien mengatakan tidak pernah ibadah, mengaji atau tahlil
dikeranakan klien merasa kotor badanya.
Diagnosa Keperawatan: Distress Spiritual

VII. STATUS MENTAL


1. Penampilan
 Tidak rapi
 Penggunaan pakaian tidak sesuai
 Cara berpakaian tidak seperti biasanya
Jelaskan : Pasien menggunakan baju dan celana akan tetapi menggunakan warna yang
bertabrakan dan baju yang bolong.
Diagnosa Keperawatan : Defisit perawatan diri.

2. Kesadaran
 Menurun:
 Compos mentis
 Sopor
 Apatis/sedasi
 Subkoma
 Somnolensia
 Koma
 Meninggi
 Hipnosa
 Gangguan Tidur:
 Disosiasi:
 Berubah
 Gangguan perhatian
Jelaskan: Relasi Klien dapat merespon pertanyaan perawat namun kontak mata kurang.
Limitasi : Klien sering menunduk dan kosentrasi kurang.
Penilaian terhadap realita : Klien dapat mengetahui dimana saat berada di mana
Diagnosa Keperawatan: -

3. Orientasi
 Waktu
 Tempat
 Orang
Jelaskan:
Klien tidak mengetahui jam, tanggal, tahun dan hari. Akan tetapi klien mengetahui
dimana saat ini berada.
Diagnosa Keperawatan :-

4. Pembicaraan
 Cepat
 Keras
 Gagap
 Apatis
 Lambat
 Membisu
 Tidak mampu memulai pembicaraan
 Lain-lain : singkat
Jelaskan: klien menjawab singkat, padat dan jelas.
Diagnosa Keperawatan:-

5. Aktifitas motorik/Psikomotor
Kelambatan :
 Hipokinesia,hipoaktifitas
 Katalepsi
 Sub stupor katatonik
 Fleksibilitas serea
Jelaskan: -
Peningkatan :
 Hiperkinesia,hiperaktifitas
 Gagap
 Stereotipi
 Gaduh Gelisah Katatonik
 Mannarism
 Katapleksi
 Tik
 Ekhopraxia
 Command automatism
 Grimace
 Otomatisma
 Negativisme
 Reaksi konversi
 Tremor
 Verbigerasi
 Berjalan kaku/rigid
 Kompulsif : sebutkan ………………….
Jelaskan:
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………
Diagnosa Keperawatan :_____________________________________________________

6. Afek dan Emosi


 Adekuat
 Tumpul
 Merasa Kesepian
 Apatis
 Marah
 Dangkal/datar
 Inadekuat
 Labil
 Anhedonia
 Eforia
 Ambivalensi
 Depresi/sedih
 Cemas (Ringan, Sedang,Berat dan Panik)
Jelaskan: -
Diagnosa Keperawatan : -

7. Persepsi – Sensorik
Halusinasi
 Pendengaran
 Penglihatan
 Perabaan
 Pengecapan
 Penciuman
Ilusi
 Ada
 Tidak ada
Depersonalisasi
 Ada
 Tidak ada
Derealisasi
 Ada
 Tidak ada
Gangguan somatosensorik pada reaksi konversi
 Ada
 Tidak ada
Jelaskan:-
Diagnosa Keperawatan :-

8. Proses Pikir
a. Arus Pikir
 Koheren
 Inkoheren
 Sirkumstansial
 Neologisme
 Tangensial
 Logorea
 Kehilangan asosiasi
 Bicara lambat
 Flight of idea
 Bicara cepat
 Irrelevansi
 Main kata-kata
 Blocking
 Pengulangan Pembicaraan/perseverasi
 Afasia
 Asosiasi bunyi
 Lain-lain
Jelaskan:-
Diagnosa Keperawatan:-
b. Isi Pikir
 Obsesif
 Ekstasi
 Fantasi
 Alienasi
 Pikiran Bunuh Diri
 Preokupasi
 Pikiran Isolasi sosial
 Ide yang terkait
 Pikiran Rendah diri
 Pesimisme
 Pikiran magis
 Pikiran curiga
 Fobia,sebutkan…………..
 Waham:
 Agama
 Somatik/hipokondria
 Kebesaran
 Kejar / curiga
 Nihilistik
 Dosa
 Sisip pikir
 Siar piker
 Kontrol pikir
 Lain – lain……………….

c. Bentuk Pikir
 Realistik
 Non Realistik
 Dereistik
 Otistik
Jelaskan:
Diagnosa Keperawatan :-

9. Interaksi selama wawancara


 Bermusuhan
 Tidak kooperatif
 Mudah tersinggung
 Kontak mata kurang
 Defensif
 Curiga
Jelaskan:
Diagnosa Keperawatan :
10. Memori
 Gangguan daya ingat jangka panjang ( > 1 bulan)
 Gangguan daya ingat jangka pendek ( 1 hari – 1 bulan)
 Gangguan daya ingat saat ini ( < 24 jam)
 Amnesia
 Paramnesia:
 Konfabulasi
 Dejavu
 Jamaisvu
 Fause reconnaissance
 Hiperamnesia
Jelaskan:
Diagnosa Keperawatan :

11. Tingkat konsentrasi dan berhitung


 Mudah beralih
 Tidak mampu berkonsentrasi
 Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan: Mampu berhitung dan kosentrasi
Diagnosa Keperawatan :-

12. Kemampuan penilaian


 Gangguan ringan
 Gangguan bermakna
Jelaskan:
Diagnosa Keperawatan :-
13. Daya tilik diri
 Mengingkari penyakit yang diderita
 Menyalahkan hal-hal diluar dirinya
Jelaskan:
Klien tahu sakit jiwa akan tetapi tidak menerima kondisinya saat ini.
Diagnosa Keperawatan :-
VIII.KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
1. Makan
 Bantuan Minimal
 Bantuan total
Jelaskan: Mandiri

2. BAB/BAK
 Bantuan minimal
 Bantuan total
Jelaskan: Mandiri

3. Mandi
 Bantuan minimal
 Bantuan total
Jelaskan: Mandiri

4. Berpakaian/berhias
 Bantuan Minimal
 Bantuan total
Jelaskan: Mandiri

5. Istirahat dan tidur


 Tidur Siang, Lama : ____________ s/d _____________
 Tidur Malam, Lama : _____________ s/d _____________
 Aktifitas sebelum/sesudah tidur : __________ , _________
Jelaskan:…………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………

6. Penggunaan obat
 Bantuan Minimal
 Bantuan total
Jelaskan: Mandiri

7. Pemeliharaan kesehatan
Ya Tidak
Perawatan Lanjutan  
Sistem pendukung  

8. Aktifitas dalam rumah


Ya Tidak
Mempersiapkan makanan  
Menjaga kerapihan rumah  
Mencuci Pakaian  
Pengaturan keuangan  

9. Aktifitas di luar rumah


Ya Tidak
Belanja  
Transportasi  
Lain-lain  

Jelaskan :
Diagnosa Keperawatan :

IX. MEKANISME KOPING


Adaptif Maladaptif
 Bicara dengan orang lain  Minum alkhohol
 Mampu menyelesaikan masalah  Reaksi lambat/berlebihan
 Teknik relaksasi  Bekerja berlebihan
 Aktifitas konstruktif  Menghindar
 Olah raga  Menciderai diri
 Lain-lain…………….  Lain-lain…………..

Diagnosa Keperawatan :

X. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


 Masalah dengan dukungan kelompok, spesifiknya tidak terkaji
 Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifiknya tidak terkaji
 Masalah dengan pendidikan, spesifiknya tidak terkaji
 Masalah dengan pekerjaan, spesifiknya tidak terkaji
 Masalah dengan perumahan, spesifiknya tidak terkaji
 Masalah dengan ekonomi, spesifiknya tidak terkaji
 Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifiknya tidak terkaji
 Masalah lainnya, spesifiknya tidak terkaji
Diagnosa Keperawatan :

XI. PENGETAHUAN KURANG TENTANG


Apakah klien mempunyai masalah yang berkaitan dengan pengetahuan yang kurang tentang
suatu hal?
 Penyakit/gangguan jiwa
 Sistem pendukung
 Faktor presipitasi
 Mekanisme koping
 Penyakit fisik
 Obat-obatan
 Lain-lain, jelaskan

Jelaskan:
Diagnosa Keperawatan:

XII. ASPEK MEDIS


Diagnosis medik: F.20 (Skizofrenia tak terinci)
Pemeriksaan Laboratorium
-
Terapi medik
Nama Obat Dosis obat Dosis Indikasi Kontra Indikasi
pemberian
CPZ 100 mg 1x1 Indikasi chlorpromazine Kontraindikasi pemberian
adalah untuk skizofrenia chlorpromazine adalah
dan psikosis lainnya, pada pasien dengan
gangguan bipolar, mual- riwayat hipersensitivitas
muntah berat, terhadap chlorpromazine,
dan intractable hiccup. maupun obat dari
Secara off label, golongan fenotiazin
chlorpromazine dapat lainnya,
digunakan untuk terapi seperti fluphenazine atau
migraine. Secara umum, promazine.
dosis chlorpromazine
yang digunakan adalah
dosis terendah yang
efektif dalam
mengontrol gejala.
Chlorpromazine tidak
disarankan untuk
digunakan pada anak-
anak di bawah usia 6
bulan
Stelozi 5 mg 2x1 Dalam dosis rendah, Jangan diberikan pada
obat ini digunakan pasien dalam keadaan
untuk menenangkan koma atau sangat depresi.
pikiran serta mengatasi Diskrasia darah. Depresi
marah dan gelisah yang sumsum tulang. Penyakit
berlebihan. Mengatasi hati.
mual dan muntah.
Mengatasi gangguan
mental seperti gangguan
mental jangka panjang
yang membuat pasien
mengalami halusinasi
(skizofrenia) dan
gangguan psikotik.
XIII. ANALISA DATA

NO DATA DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. DS : Isolasi sosial b.d perubahan status
Klien mengatakan ingin sendirian mental (D.0121)
dan diam tidak mau berbicara
dengan temannya.

DO:
 Kontak mata kurang.
 Klien menarik diri dari
lingkungan.
 Tampak apatis
 Klien memiliki afek datar.
 Klien tidak bergairah
melakukan aktivitas.
2. DS: Harga diri rendah kronis b.d gangguan
Klien mengatakan merasa malu psikiatri (D.0086)
dengan kondisinya saat ini.

DO:
 Kontak mata kurang
 Klien pasif dalam bersikap
 Tampak perilaku tidak
asertif
 Klien selalu lesu dan tidak
bergairah saat beraktivitas
maupun bersosialisasi.
 Tampak pesimis
 Trauma pernah di bully oleh
tetangganya.
XIV. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Isolasi sosial b.d perubahan status mental (D.0121)
2. Harga diri rendah kronis b.d gangguan psikiatri (D.0086)
XV. POHON DIAGNOSA

Harga diri rendah Isolasi sosial

Gangguan citra  Kontak mata kurang.

tubuh  Klien menarik diri dari lingkungan.


 Tampak apatis
 Klien memiliki afek datar.
 Klien tidak bergairah melakukan
aktivitas.

- Distress
Mekanisme koping maladaptive
spiritual
-ansietas
Respon pasca trauma

Faktor predesposisi : Faktor presipitasi :

1. Mendapat bantuan 1. Di tinggal orang


bedah rumah dan yang dikasihi yaitu
mendapat tekanan ibu.
dari masyarakat 2. Diceraikan istrinya
(bullying). dan ditinggal.
2. Ekonomi yang lemah.
3. Sering diremehkan
tetangga.
XVI. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Isolasi sosial b.d perubahan status mental (D.0121)
2. Harga diri rendah kronis b.d gangguan psikiatri (D.0086)

Malang, 28 Desember 2022


Perawat yang mengkaji

Ranti Kurnia Sari________________


NIM/NIRM:202120461011205
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

(Berdasarkan prioritas)

Ruang : Melati

Nama Pasien : Tn. E

No. Register : 001625

DIAGNOSA KEPERAWATAN TINDAKAN KEPERAWATAN


Isolasi sosial b/d perubahan status Melakukan SP1 sampai SP4 secara
mental bertahap :
SP1
1. Mengidentifikasi penyebab isolasi
sosial
2. Mengidentifikasi keuntungan dan
kerugian berinteraksi dengan orang
lain.
3. Melatih bercakap-cakap antara px dan
perawat atau keluarga.
4. Memasukkan dalam jadwal latihan
bercakap-cakap

SP2
1. Evaluasi = tanda dan gejala isos.
2. Validasi = kemampuan bercakap
cakap px dan perawat / keluarga.
3. Latihan berinteraksi paseien dengan 2
orang
4. latihan bercakap-cakap saat
melakukan 2 kegiatan harian.
5. Memasukkan dalam jadwal
berinteraksi dengan 2 orang saat
melakukan 2 kegiatan harian

SP3
1. Evaluasi = tanda dan gejala isos.
2. Validasi = kemampuan bercakap-
cakap px dan perawat/keluarga.
3. Latihan berinteraksi px dengan 4-5
orang
4. Latihan bercakap-cakap saat
melakukan 2 kegiatan baru.
5. Memasukkan dalam jadwal
berinteraksi dengan 4-5 orang saat
melakukan 4 kegiatan harian

SP4
1. Evaluasi = tanda dan gejala isos
2. Validasi kemampuan bercakap-
cakap px dengan
perawat/keluarga.
3. Latihan berinteraksi pasien 7-8
orang
4. Latihan bercakap-cakap saat
melakukan 4 kegiatan baru.
5. Memasukkan dalam jadwal
berinteraksi dengan 7-8 orang saat
melakukan 6 kegiatan harian.
Harga diri rendah kronis b.d gangguan Melakukan SP1 sampai SP4 secara
psikiatri (D.0086) bertahap :
SP 1
1. Mengidentifikasi pandangan tentang
diri sendiri dan pengaruhnya dengan
orang lain, harapan yang telah
tercapai dan belum tercapai, upaya
yang dilakukan untuk mencapai
harapan yang belum tercapai.
2. Mengidentifikasi kemampuan dan
aspek positif (daftar kegiatan)
3. Bantu pasien menilai dan memilih
kegiatan yang dapat dilakukan saat
ini
4. Melatih kegiatan yang dipilih
5. Memasukkan dalam jadwal kegiatan
2x/hr

SP 2
1. Mengevaluasi : tanda dan gejala HDR
2. Melakukan validasi : kemampuan
melakukan kegiatan pertama dan
reinforcement (+)
3. Menggali manfaat melakukan kegiatan
pertama
4. Membantu memilih kegiatan kedua.
5. Melatih kegiatan kedua
6. Memasukkan dalam jadwal 2 kegiatan
masing-masing 2x/hr

SP 3
1. Mengevaluasi : tanda dan gejala HDR
2. Melakukan validasi : kemampuan
melakukan kegiatan pertama, kedua
dan reincforcement (+)
3. Menggali manfaat kegiatan pertama
dan kedua
4. Membantu memilih kegiatan ketiga.
5. Memasukkan dalam jadwal 3 kegiatan
masing-masing 2x/hr

SP 4
1. Mengevaluasi : tanda dan gejala HDR
2. Melakukan validasi : kemampuan
melakukan kegiatan pertama, kedua
dan reincforcement (+).
3. Menggali manfaat kegiatan pertama,
kedua dan ketiga.
4. Membantu memilih kegiatan keempat.
5. Memasukkan dalam jadwal 4 kegiatan
masing-masing 2x/hr
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

Nama : Tn. E Ruangan : Melati RMNo.: 001625

NO Tanggal IMPLEMENTASI Tanggal &


EVALUASI
& Jam KEPERAWATAN Jam

Isolasi 26/12/22 Melakukan BHSP dengan klien. 26/12/22 S =-


sosial b/d
Jam 10.00 Jam 10.20 O=
perubahan
- Klien dapat
status
mengingat nama
mental presenti.
- Klien tampak
memahami saat
diberikan penjelasan
untuk kontrak
waktu.
A=-

P=-

Perawat : Melanjutkan
intervensi pada hari
selasa.

Pasien : -

Isolasi 27/12/22 Melakukan SP1 : 27/12/22 S =-


sosial b/d
Jam 11.00 Jam 11.30 O=
perubahan 1. Mengidentifikasi penyebab
isolasi sosial - Klien belum bisa
status
menjelaskan
mental 2. Mengidentifikasi keuntungan keuntungan dan
dan kerugian berinteraksi kerugian
berinteraksi dengan
dengan orang lain. orang lain
3. Melatih bercakap-cakap - Klien belum mampu
bercakap-cakap
antara px dan perawat atau dengan perawat.
keluarga. - Klien setiap
berkomunikasi
4. Memasukkan dalam jadwal menjawab dengan
latihan bercakap-cakap. singkat.
- Klien bisa melakukan
perintah untuk
berkenalan dengan
orang lain
- Klien melakukan
kontak mata jika
diperintah oleh
perawat
- Belum terjadi
komunikasi dua arah.
A = Masalah belum
teratasi

P = Ulangi intervensi SP
1

Pasien : Berlatih untuk


berinteraksi

Isolasi 28/12/22 Melakukan SP1 : 28/12/22 S =-


sosial b/d
Jam 11.00 Jam 11.00 O=
perubahan 1. Mengidentifikasi penyebab
isolasi sosial - Klien mulai bisa
status
menjelaskan
mental 2. Mengidentifikasi keuntungan keuntungan dan
dan kerugian berinteraksi kerugian dari
berinteraksi dengan
dengan orang lain. orang lain
3. Melatih bercakap-cakap - Klien mulai bisa
bercakap-cakap
antara px dan perawat atau dengan perawat.
keluarga. - Klien setiap
berkomunikasi
4. Memasukkan dalam jadwal menjawab dengan
latihan bercakap-cakap. singkat.
- Klien mulai
melakukan kontak
mata jika diperintah
oleh perawat
- Belum terjadi
komunikasi dua arah.

A = Masalah belum
teratasi

P = Ulangi intervensi SP
1

Pasien : Berlatih untuk


berinteraksi
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

Nama : Tn. E Ruangan : Melati RMNo.: 001625

NO Tanggal Tanggal &


IMPLEMENTASI KEPERAWATAN EVALUASI
& Jam Jam

Harga diri 28/12/22 Melakukan SP1 : 28/12/22 S =-


rendah
Jam 11.00 1. Mengidentifikasi pandangan Jam 11.30 O=
kronis b.d
tentang diri sendiri dan - Klien belum bisa
gangguan
pengaruhnya dengan orang menjelaskan
psikiatri tentang pandangan
lain, harapan yang telah diri sendiri.
(D.0086)
tercapai dan belum tercapai, - Klien belum tau
aspek positif apa
upaya yang dilakukan untuk yang dimilikinya.
mencapai harapan yang belum - Perawat membantu
mengarahkan klien
tercapai. untuk menggali
2. Mengidentifikasi kemampuan aspek positif yang
dimiliki.
dan aspek positif (daftar (membuang
kegiatan) sampah pada
tempatnya, senam)
3. Bantu pasien menilai dan - Klien melakukan
memilih kegiatan yang dapat aspek positif berupa
membuang sampah
dilakukan saat ini yang berserakan
4. Melatih kegiatan yang dipilih pada tempatnya.

5. Memasukkan dalam jadwal A = Masalah belum


kegiatan 2x/hr teratasi

P = Ulangi intervensi SP
1

Pasien : melatih untuh


menggali aspek positif
dan mengerjakannya.
ANALISA PROSES INTERAKSI (API)

Inisial Klien : Tn. E Nama Mahasiswa : Ranti Kurnia Sari


Status Interaksi Perawat- : Fase Perkenalan dan SP 1 Isolasi Sosial Tanggal : 27 Desember 2023
Klien
Lingkungan : klien berada di taman, tidak bersama pasien lainnya, Jam : 11.00 Wib
saat ditaman klien tidak berinteraksi dengan
temannya.
Deskripsi Klien : Klien terlihat diam dan menunduk. Bangsal : Kenanga
Tujuan (Berorientasi pada : Klien dapat memperkenalkan diri/identitas, terbina
Klien) hubungan saling percaya antara perawat dan klien

Komunikasi Non-
Komunikasi Verbal Analisa Berpusat pada Perawat Analisa Berpusat pada Klien Rasional
Verbal
P : Assalamualaikum P : Perawat menatap P : Perawat berharap pasien K : Pasien terlihat risih atau Mengucapkan salam
pak, selamat pagi. pasien dengan senyum mempertahankan kontak mata kurang nyaman dan malu sebagai tanda awal dari
dan adanya tanggapan positif. terjadinya hubungan
K : Waalaikumsalam. K : Klien menatap saling percaya
perawat dengan
menunduk.

P : Perkenalkan nama P : Perawat menatap P : Perawat menyebutkan nama K : Pasien mulai mau Perkenalan dapat
saya Ranti Kurnia Ners pasien dengan dan jam bekerja berharap pasien menjawab dan mau kontak meningkatkan hubungan
yang berdinas di pagi tersenyum dan kontak bertanya tentang perawat. mata dengan perawat. saling percaya antara
hari ini. Bapak namanya mata perawat dan klien
siapa ya? Dan bapaknya
suka dipanggil dengan K : Klien menatap
nama akrab apa? Biar perawat dan mau
nanti kita ngobrolnya kontak mata.
lebih nyaman.

K : Nama saya Pak E


mbak, bisa dipanggil E.

P : Pak E bagaimana P : Perawat P : Perawat menanyakan K : Pasien mau menjawab Menanyakan keadaan
kabarnya hari ini? mempertahankan keadaanya untuk memvalidasi dengan malu. pasien dapat mengetahui
Apakah ada keluhan? kontak mata keadaan pasien. intervensi apa yang akan
K : Klien masih tidak diberikan
K : baik mbak. mau mempertahankan
kontak mata dan
mengangkat kepalanya.

P : Pak E hari ini kita P : Perawat P : Perawat menjelaskan K : Pasien mau melakukan Menjelaskan tujuan dan
akan melakukan terapi mempetahankan kontak intervensi yang diberikan serta terapi bersama perawat dan manfaat terapi serta
bercakap- cakap agar mata dan tersenyum. manfaat dan kontrak waktu menentukan tempat terapi kontrak waktu dapat
Pak E bisa berbincang dengan pasien. yang dirasa aman. meningkatkan hubungan
dengan teman-teman K : Pasien berekspresi saling percaya antara
dan tidak canggung, datar dengan kontak perawat dan klien.
nanti kurang lebih mata kurang..
waktunyan 7-10 menit
apakah Bapak bersedia?
Apabila bapak bersedia
untuk tempatnya
ibunya mau dimana?

K : Bersedia mbak,
tempatnya mau disini
saja.

P : Pak E kalo ada teman P : Perawat tersenyum P : Perawat menjelaskan K : Pasien langsung Mengajarkan cara
baru kita harus dan menggunakan bagaimana menyapa orang yang mencontohkan yang diajarkan menyapa dengan
menyebutkan nama dan tangan seperti menyapa. baru kenal serta perawat komunikasi yang baik.
tempat tinggal. Saya mencontohkanya.
contohkan ya, nanti tiru K : Pasien mau berjabat
ya bu. Halo, tangan akan tetapi tidak
perkenalkan nama saya mau mempertahankan
Ranti bisa dipanggil kontak mata.
ranti saya asli dari
malang. Ayo ditirukan
pak E.

K : Halo, perkenalkan
nama saya pak E bisa
dipanggil E saya asli
dari Pasuruan.
P : Pak E Ayo coba P : Perawat tersenyum P : Perawat berusaha memancing K : Pasien malu sehingga Mengajarkan pasien
tanya-tanya saya? dan menatap pasien. pasien untuk mau bercakap- kurang inisiatif bertanya. untuk bercakap-cakap
Tanya hobi saya pak? cakap dan berbincang lebih dan berkomunikasi
K : Hobi mbak apa? K : Pasien tidak banyak. secara dua arah.
mempertankan kontak
mata dan bergesture
malu .

P : Baik pak E setelah P : Perawat tersenyum, P : Perawat menanyakan K : Pasien hanya menjawab Perpisahan yang baik
kita bercakap-cakap menatap pasien dan perasaan dari pasien serta secara singkat dan menunduk. memungkinkan interaksi
tadi sudah bagus pak E memberikan ekspresi menjadwalkan kembali terapi SP intervensi dapat
akan tetapi pak E masih tersenyum selanjutnya dan menjadwalkan dilanjutkan lagi.
canggung dan malu- pengulang SP 1
malu bertanya kita akan K : Pasien tidak
jadwalkan kegiatan mempertahankan
bercakap-cakap di hari kontak mata dan
berikutnya nggih? berekspresi datar.
Apakah ada yang
ditanyakan nggih pak
K: Baik mbak. Tidak ada.

P : baik pak karena P : Perawat menatap Mengakhiri interaksi berharap Tetap di tempat duduk Mengakhiri dengan
tidak ada yang pasien dengan senyum dapat melanjutkan interaksi esok salam memungkinkan
ditanyakan langsung hari interaksi dapat
kita tutup nggih. K : Klien menatap dilanjutkan lagi
Assalamualaikum pak. perawat dengan datar.

K : Waalaikumsalam
mbak.
ANALISA PROSES INTERAKSI

Pencatatan dan pelaporan merupakan alat komunikasi antar tim keperawatan dan tim kesehatan. Aspek
yang penting dicatat dan dilaporkan dalam keperawatan kesehatan jiwa adalah pola perilaku dan
hubungan interpersonal perawat-klien. Catatan harus mencakup contoh bukan hanya interpretasi. Ada
tiga macam catatan yaitu catatan perkembangan (proses keperawatan), hubungan perawat-klien dan
resume. Catatan hubungan perawat-klien adalah resume interaksi yang terjadi selama perawat
berhubungan individual klien, kelompok klien, pada terapi modalitas keperawatan.

Catatan hubungan perawat-klien secara verbal dapat berupa:


 Video-tape, tape-recording
 Catatan secara garis besar
 Catatan interaksi

Analisa Proses Interaksi (API) merupakan alat kerja yang dipakai perawat (mahasiswa) untuk memahami
interaksi yang terjadi antara perawat dan klien.

TujuanAPI adalah:
1.Meningkatkan kemampuan mendengar
2.Meningkatkan kemampuan berkomunikasi
3.Memberi dasar belajar, artinya berupa alat untuk mengkaji kemampuan perawat/ mahasiswa
dalam berinteraksi dengan klien, dan data bagi CI/ supervisor/ pembimbing untuk memberi
arahan.
4. Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien, serta mempermudah perkembangan
dan perubahan pendekatan perawat
5. Membantu perawat merencanakan tindakan keperawatan

Dalam API seyogyanya terdiri dari:


1. Komunikasi verbal dan non verbal perawat dan klien
2. Analisa dan identifikasi perasaan perawat serta kemungkinan komunikasi yang dapat dilakukan
perawat
3. Analisa dan identifikasi persepsi perawat terhadap emosi dan komunikasi klien
4. Kesan atau evaluasi terhadap efektifitas dari komunikasi berdasarkan data 1 sampai dengan 4
5. Rencana lanjutan tindakan keperawatan

Petunjuk pengisisn:
1. Initial klien : tulis intial bukan nama lengkap
2. Status interaksi : pertemuan ke berapa dan fase hubungan
3. Lingkungan :
 Tempat interaksi
 Situasi tempat interaksi
 Posisi mahasiswa dan klien
4. Deskripsi klien : penampilan umum klien
5. Tujuan :
 Tujuan yang akan dicapai dalam interaksi selama 20-30 menit
 Tujuan ini berpusat pada klien
 Tujuan terkait dengan proses keperawatan klien
6. Komunikasi verbal : ucapan verbal perawat dan klien
7. Komunikasi non verbal : non verbal klien dan perawat pada saat bicara atau saat
mendengarkan
8. Analisa berpusat pada perawat :
Pusatkan analisa proses yang berhubungan dengan komponen sebagai berikut:
a. Perasaan sendiri
Perawat waspada tentang respon perasaan sendiri dan menunjukkan peningkatan
kemampuan untuk menjelaskan riwayat/ latar belakang arus dan analisa, apa dan mengapa
perasaan itu muncul. Bagaimana perasaan perawat dipengaruhi oleh klien.
b. Tingkah laku non verbal
Cari/ kenali, diskusikan dan analisa tingkah laku non verbal diri sendiri
c. Isi pembicaraan yang muncul dan terselubung
cari/ kenali, bedakan dan diskusikan teknik komunikasi yang digunakan
d. Tujuan interaksi
Perawat berperan sebagai apa? Dan pasien sebagai apa?
Apa anggapan perawat tentang kejadian yang telah terjadi?
Bagaimana seharusnya mereka berinteraksi?
Bagaimana pengaruh proses interaksi pada mereka?
Apakah mereka perlu berubah? Dan jika perlu berubah, mengapa?
Apakah interaksi ini mempengaruhi tujuan dan rencana interaksi yang akan datang?
Berdasarkan tujuan anda saat ini, bagaimana anda mengkaji interaksi ini?
e. Mengubah intervensi
9. Analisa berpusat pada klien
Pusatkan analisa proses interaksi pada komponen sebagai berikut:
a. Tingkah laku non verbal
Cari/ kenali, diskusikan dan analisa tingakh laku non verbal klien
b. Isi pembicaraan yang muncul dan terselubung (latent)
Cari/ kenali, bedakan dan diskusikan
c. Perasaan klien
Temukan/ cari arti tingkah laku klien
Identifikasi dan diskusikan keadaan perasaan klien
Bagaiman perasaan klien dipengaruhi oleh perawat?
d. Kebutuhan klien
Cari kebutuhan klien dengan menggunakan data dari interaksi yang baru terjadi, interksi
sebelumnya, riwayat klien dan teori
10. Alasan teoritis (rasional)
Sintesa dan terapan teori pada proses interpersonal: berikan alasan teoritis intervensi anda atau
intervensi lain dan tunjukkan peningkatan kemampuan dalam mendiskusikan tingkah laku klien
dalam rangka teori psikodinamika, teori adaptasi, setiap sumber-sumber teori lainyang dikenal.
Anda diharapkan menggunakan teori komunikasi, teori komunikasi terapeutik, teori interpersonal,
dan setiap pelajaran dasar ilmu pengetahuan tingkah laku yang diperoleh. Disamping itu juga
digunakan teori perawatan psikiatri yang didapat dari bacaan dan kuliah di kelas.

Anda mungkin juga menyukai