Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN

KASUS SEMINAR

OLEH:

KELOMPOK XI

1. ANI ANDRINI
2. AYU AGUSTIN PRATIWI
3. DEA HILDAYANTI
4. HIJRIATUN APRIANI
5. M. NASRIANTO
6. PAHRURROZI
7. RANI OKTAVIANI

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM
PRODI PENDIDIKAN NERS TAHAP PROFESI
MATARAM
TA.2020-2021
LAPORAN

KASUS SEMINAR

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.”Y” DENGAN MASALAH


ISOLASI SOSIAL DI LINGKUNGAN SINTUNG KELURAHAN
BANJAR WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANJUNG KARANG

Tanggal Pengkajian : 03 desember 2021


1. PENGKAJIAN
A. Identitas Klien
Nama :    TN.”Y”
Umur :   20 Tahun
Alamat :    lingkungan sintung kelurahan banjar
Status Perkawinan :    Belum menikah
Agama :    Islam
Suku / Bangsa :    Sasak / Indonesia
Pendidikan :    SMP
B. Penganggung Jawab
Nama :    NY. “N”
Hubungan dengan Klien    : kakak
Alamat : lingkungan sintung kelurahan banjar
2. ALASAN MASUK
Saat pengkajian tanggal 3 januari 2021 klien tampak menunduk, kontak mata
kurang, membisu, menghindari interaksi, tidak mau berkenalan.
Masalah keperawatan : Isolasi Sosial
3. Faktor Predisposisi
a. Keluarga klien mengatakan sebelumnya klien tidak pernah mengalami
gangguan jiwa
b. Keluarga klien mengatakan pengobatan sebelumnya kurang berhasil
karena klien pernah dirawat di rumah sakit jiwa dan pernah diopname di
puskesmas.
c. Keluarga klien mengatakan klien pernah dipukul oleh tetangganya 2
Kali.
Masalah keperawatan:
4. Pemeriksaan fisik
a. Tanda-tanda vital
TD : 110/70 mmHg
N : 80 x/menit
S : 36,20 c
RR : 20 x/menit
b. Ukur
BB : 52 kg
TB : 165 cm
c. Keluarga Klien mengatakan klien tidak ada keluhan fisik dan tidak ada
kelainan fisik dilihat dari klien tampak baik-baik saja.
5. Psikosoial
a. Genogram

Keterangan :

: Laki-laki

: : Perempuan

: : Klien

: Garis Keturunan

: Garis Perkawinan

: Tinggal Serumah

: Meninggal
Penjelasan : klien seorang anak laki-laki berusia 20 tahun, klien anak ke-9 dari 10
bersaudara,klien belum menikah, klien tinggal bersama kedua
kakaknya dan 1 adiknya.
b. Konsep Diri
1). Citra tubuh : klien tidak mampu menyebutkan citra tubuhnya.
2). Identitas diri : klien tidak mampu menyebut nama dan alamat.
3). Peran diri : klien tidak mampu menyebutkan peran diri.
4). Ideal diri : klien tidak mampu menyebutkan ideal diri.
Masalah keperawatan : Isolasi Sosial
c. Hubungan sosial
1). Orang yang paling berarti: keluarga klien mengatakan yang paling
berarti adalah orang tuanya
2). Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat: keluarga klien
mengatakan klien tidak pernah ikut dalam kegiatan
kelompok/masyarakat.
3). Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain: keluarga klien
mengatakan bahwa klien tidak pernah berinteraksi dengan orang lain
karena klien tidak mampu berbicara dan membisu.
Masalah keperawatan: isolasi sosial
d. Spiritual
1) Nilai dan keyakinan : keluarga klien mengatakan bahwa klien beragama
islam
2) Kegiatan ibadah : keluarga klen mengatakan sebelum sakit klien sering
sholat 5 waktu namun selama sakit klien tidak pernah sholat.
Masalah keperawatan : Distress spiritual
6. Status mental
a. Penampilan : penampilan klien tampak tidak rapi,dan tidak memakai baju
rambut jarang di sisir.
Masalah keperawatan : defisit perawatan diri

b. Pembicaraan: klien tampak membisu.


Masalah keperawatan : isolasi sosial
c. Aktivitas motorik : klien tampang tegang, gelisah, dan mondar mandir
Masalah keperawatan : Halusinasi
d. Alam perasaan : klien tampak gembira berlebihan,tertawa dan senyum-
senyum sendiri.
Masalah keperawatan : Halusinasi
e. Afek : klien tampak labil.
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
f. Interaksi selama wawancara : kontak mata kurang, klien tampak menunduk,
tidak berbicara, membisu, dan diam.
Masalah keperawatan : Isolasi Sosial
g. Persepsi : klien tampak senyum dan tertawa sendiri, tidak menunjuk arah,
mulut komat-kamit
Masalah keperawatan : halusinasi
h. Proses berfikir : klien tidak berbicara dan membisu dan tidak terlihat adanya
proses pikir.
Masalah keperawatan : Isolasi Sosial
i. Tingkat kesadaran : Composmentis
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
j. Memori : klien tidak mampu diajak bicara, klien membisu, keluarga klien
mengatakan sudah 7 bulanan klien membisu.
Masalah keperawatan : Isolasi sosial
k. Tingkat kosentrasi dan berhitung : klien tampak mudah beralih dan tampak
membisu.
Masalah keperawatan : Isolasi soaial
l. Kemampuan penilaian : klien tampak memiliki gangguan bermakna, makan
tanpa cuci tangan terlebih dahulu.
Masalah keperawatan : Defisit perawatan diri
m.Daya tilik diri : klien tampak mengingkari penyakit yang dideritanya
Masalah keperawatan : tidak ditemukan masalah keperawatan.
7. Kebutuhan persiapan pulang
a. Kemampuan memenuhi kebutuhan
1) Makan : keluarga klien mengatakan klien mampu menyiapkan makanan
sendiri.
2) BAB/BAK : keluarga klien mengatakan klien mampu BAB/BAK secara
mandiri.
3) Mandi : keluarga klien mengatakan mampu mandi secara mandiri.
4) Pakaian: keluarga klien mengatakan klien mampu berpakaian secara
mandiri.
5) Istrahat dan tidur: keluarga klien mengatakan klien jarang tidur karena
tampak gelisah dan mondar mandir.
Masalah keperawatan: Halusinasi
6) Penggunaan obat: keluarga klien mengatakan klien dibantu secara total
dalam mengkonsumsi obat.
7) Pemeliharaan kesehatan : keluarga klien mengatakan klien mendapatkan
perawatan lanjutan dan perawatan pendukung.
b. Kegiatan didalam rumah
Kelurga klien mengatakan klien mampu menyiapkan makanan sendiri,
namun klien tidak mampu menjaga kerapihan rumah, mencuci baju, dan
mengatur keuangan.
c. Kegiatan diluar rumah
Keluarga klien mengatakan sebelum sakit klien mampu belanja sendiri, dan
mampu mengendarai sepeda motor namun selama sakit klien tidak bisa
belanja dan mengendarai sepeda motor
d. Mekanisme koping : keluarga klien mengatakan klien tidak mampu
berbicara dengan orang lain, tidak mampu menyelesaikan masalah, tidak
mampu olahraga dan aktivitas lainnya. klien pernah minum alcohol dan
menghindari interaksi dengan orang lain.
Masalah keperawatan : isolasi sosial
e. Masalah psikososial dan lingkungan: keluarga klien mengatakan tidak ada
masalah dengan dukungan kelompok, lingkungan, pendidikan, pekerjaan,
perumahan, ekonomi, dan pelayanan kesehatan.
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
f. Pengetahuan kurang tentang : keluarga klien mengatakan klien kurang
memiliki pengetahuan terkait dengan penyakitnya
Masalah keperawatan : kurang pengetahuan
g. Aspek medik
a. Terapi medik : - Clozapine 25 mg 1x1
- Depatoke 250 mg 2x1
- Resperidon 250 mg 2x1

h. Masalah keperawatan
a. Gangguan persepsi sensori : halusinasi
b. Isolasi sosial
c. Defisit perawatan diri
d. Kistress spiritual
e. Kurang pengetahuan

XII. Analisa Data


No Data Masalah
.
1 DS: Isolasi sosial
- Klien menghindari intraksi
- Keluarga klien mengatakan sudah
7 bulan membisu tidak berbicara
sama sekali
DO :
- Kontak mata kurang
- Klien menunduk
- Menghindari interaksi

2 Ds : Gangguan persepsi sensori :


- Keluarga klien mengatakan halusinasi
sering terbawa dan senyum
sendiri
- Sering mondar mandir
- Mulut komat kamit
DO :
- Klien tampak gelisah
- Mulut komat kamit
- Sering mondar mandir
- Senyum dan terbawa sendii
3 Ds : Defisisit perawatan diri
- Keluarga klien mengatakan
klien jarang mandi, jarang sikat
gigi, jarang ganti baju
- Keluarga klien mengatakan
kadang klien BAK
sembarangan
- Jarang motong kuku
Do :
- Gigi kuning
- Tampak mengaruk-garuk
- Tidak menggunakan baju
- Baju jaang diganti
- Kuku klien panjang
- Penampilan tidak rapi
- Tidak menggunakan sandal

XIII. Pohon Masalah


Deficit perawatan diri

Halusinasi pendengaran
Isolasi Sosial

Distress spiritual

Kurang pengetahuan

Intervensi keperawatan
Perencanaan
No Tgl Dx. Kep. Intervensi
Tujuan Criteria hasil
1 3/12/ Isolasi TUM : Setelah 3 kali - Beri salam
2020 sosial Klien mampu intraksi klien setiap
berintraksi menunjukan intraksi
- Memperke
dengan tanda percaya
nalkan
orang lain terhadap perawat nama dan
TUK : tujuan
1. klien dapat - Wajah ceria
perawat
dan
membina berkenalan
tersenyum
hubungan saling - Dengarkan
- Mau
percaya masalah
berkenalan
yang
dihadapi
klien
- Dengarkan
penuh
perhatian.

2. Klien dapat Setelah 3 x - Ajarkan klien


menyebutk interkasi klien cara untuk
an mampu berkenalan
dengan orang
penyebab menyebut
lain
isolasi penyebab - Ajarkan klien
sosial menghindari untuk
intraksi dengan perkenalan
orang lain dengan teman
sekitarnya
- Ajarkan juga
klien untuk
mengajak klien
berkenalan
3 klien dapat 3.  Setela 3 x - melatih klien
melaksana intraksi klien untuk
kan dapat berkenalan
hubungan melaksanakan dengan 3
orang
sosial hubungan sosial
- mengejarkan
secara secara bertahap klien untuk
bertahap - klien dapat masukan ke
- klien menjelaskan jadwal
mampu perasannya setelah harian
menjelask berhubungan. - kalaborasi
an dengan
perawat
perasanny
untuk
a setalah mengajak
berhubung berkenalan
an sosial jika terlihat
sedang
menyendiri

implemenasi dan evaluasi


Hari/tanggal Catatan perkembangan Evaluasi Paraf
Selasa, Ds : keluarga klien S:
03-12-2013 mengatakan sudah 7 - Keluarga klien mengatakan masih
bulanan klien tidak membisu dan menghindari
mampu interaksi
berbicara,membisu. O:
Do : - klien tampak - Klien tidak mampu
membisu berkenalan dengan 1 orang
- klien A :
menghindari interaksi -Isolasi sosial
P:
Kemampuan : klien - latih cara berkenalan dengan 1
mampu berkenalan oang 2 kali sehari
dengan 1 orang

Diagnosa : isolasi
sosial

Tindakan :
Cara berkenalan
dengan 1 orang
Rencana tindak
lanjut :
- Latih cara
berkenalan dengan
1 orang
Rabu, Ds : keluarga klien S :
04-12-2013 mengatakan klien - klien mengatakan masih
masih membisu dan membisu dan menghindari
menghindari interaksi interaksi
O:
Do : klien menghindari -klien tidak mampu melakukan
interaksi cara berkenalan dengan 1 orang
A:
Kemampuan : klien - Isolasi sosial
mampu berkenalan P :
dengan 1 orang - latih cara berkenalan dengan 1
orang 2 kali sehari
Diagnosa : isolasi
sosial
Tindakan :
-latih cara berkenlan
dengan 1 orang
Rencana tindak lanjut :
- latih cara
berkenalan dengan
1 orang
Kamis, Ds : keluarga klien S :
05-12-2013 mengatakan klien - klien mengatakan masih
masih membisu dan membisu dan menghindari
menghindari interaksi interaksi
O:
Do : klien menghindari -klien tidak mampu melakukan
interaksi cara berkenalan dengan 1 orang
A:
Kemampuan : klien - Isolasi sosial
mampu berkenalan P :
dengan 1 orang - latih cara berkenalan dengan 1
orang 2 kali sehari

Diagnose : isolasi
sosial
Tindakan :
-melatih cara
berkenalan dengan 1
orang
Rencana tindak lanjut :
- latih cara
berkenalan dengan
1 orang

SP 1: Membina hubungan saling percaya, mengidentifikasi penyebeb isolasi


sosial, berdiskusi dengan pasien tentang kerugian dan keuntungan
berinteraksi dengan orang lain, klien dapat menjelaskan perasaan
setelah berhubungan dengan orang lain, mengajarkan pasien cara
berkenalan dengan 1 orang.

No Tahap Perawat Pasien


1 Orientasi - Assalamualaikum ……
111 - Perkenalkan kami kelompok 11.
- kami perawat yang dinas di lingkungan ini, hari ini
kami dinas dari pukul 07.30-14.00 wita
- kami akan merawat mas di rumah ini.
- Nama mas siapa?? Senang dipanggil apa??
- Bagaimana perasaan mas saat ini, apakah masih
ada perasaan ingin menghindari interaksi?
Kerja - Baiklah sekarang kita akan berbincang-bincang
tentang perasaan mas, Berapa lama kita
berbincang-bincang?? Bagaimana kalau 10 menit
2 mas??
- Di mana enaknya kita duduk untuk berbincang-
bincang mas?? Di sini atau dimana mas?
-   Apa yang menyebabkan mas menghindari
interaksi??
-   Apakah sebelumnya mas pernah menghindari
interaksi?
-   penyebabnya apa?
-   Samakah dengan yang sekarang?
-   Apakah mas malu,ingin terus menghindari
interaksi?
-   Apa mas tau kerugian bila tidak berinteraksi
dengan orang lain? Maukah mas belajar
berinteraksi dengan orang lain?
-   Ada beberapa cara untuk mengontrol isolasi
sosial Salah satunya adalah dengan cara
berkenalan dengan orang lain.
-   Ada beberapa cara, bagaimana kalau kita belajar
satu cara dulu?
-   Begini mas, kalau ada rasa ingin menghindari
interaksi mas bisa mengajak orang lain untuk
berkenalan.
- Bagaimana perasaanya?? Nah, sebaiknya latihan
ini ibu lakukan secara rutin, sehinga sewaktu-
waktu rasa marah itu muncul ibu sudah terbiasa
melakukannya.

Terminasi
- Bagaimana perasaan mas setelah berbincang-
bincang tentang mas yang mengindari
interaksi ???
-   baiklah mas 1 hari berapa kali bercakap-cakap
dengan orang lain?
-   baiklah mas bagaimana kalau besok kita
berbincang-bincang tentang pengalaman mas
bercakap-cakap sama teman?
-  mas mau jam berapa? Bagaimana kalau jam
09.00?
-   Tempatnya disini saja ya mas???
- sampai jumpa besok Assalamualaikum………

 
SP 2: mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien, memberikan kesempatan
kepada pasien mempraktekkan cara berkenalan dengan 1 orang, membantu pasien
memasukkan kegiatan berbincang-bincang dengan orang lain sebagai salah satu
kegiatan harian.
No. Tahap Perawat Pasien
1 Orientasi -  Assalamualaikum mas ……
2 -   Sesuai dengan janji kami kemarin, sekarang
kami datang lagi.
-  Bagimana perasaan mas hari ini???
-  Adakah hal-hal yang menyebabkan ingin
menghindari interaksi???

Kerja -  Baik, sekarang kita akan belajar cara isolasi


sosial untuk cara yang ke 2.
-  Mau berapa lama??? Bagaimana kalau 20
menit??
-  Dimana kita bicara?? Bagaimana kalau
2 dirung keluarga???
-  Kalau ada yang menyebabkan mas ingin
menghindari interaksi mas dapat melakukan
cara berkenalan dengan 2 orang.

-  Jadi nanti kalau mas merasa menghindari


interaksi dan ada perasaan malu mas dapat
melakukan cara berkenalan dengan 2 orang.
-  Nah, cara ini pun dapat dilakukan secara rutin
jika ada perasaan malu dan ingin menghindari
interaksi dirasakan.
3 Terminasi
-   Bagaimana perasaan mas setelah latihan cara
berkenalan dengan 2 orang tadi ??
-   Ada berapa cara yang sudah kita latih??
-  Coba mas sebutkan lagi!!!! Ya, bagus.
-  Mari kita masukkan dalam jadwal kegiatan
sehari-hari mas
-  Sekarang kita buat jadwalnya ya mas!! Mau
berapa kali sehari mas latihan berkenalan
dengan 1 orang dan 2 orang?
-  Besok pagi kita ketemu lagi dan kita akan
latihan cara isolasi sosial dengan cara
berinteraksi dengan 3 oarang atau lebih.
Sampai jumpa ……
  

SP 3  : mengevalusi jadwal kegiatan pasien, memberikan kesempatan pada klien


untuk berkenalan.

No Tahap Perawat Klien


Orient Assalamualaikum bu,
asi Sesuai dengan janji kami kemarin sekarang
kita ketemu lagi
Bagaimana mas, sudah dilakukan cara
berkenalan dengan 1 orang atau 2 orang?
Apa yang dirasakan setelah melakukan latihan
secara teratur?
Coba saya lihat jadwal kegiatan hariannya.
Bagaimana kalau sekarang kita latihan
berkenalan dengan 3 orang?Dimana enaknya
kita berbincang-bincang?
Bagaimana kalau ditempat yang sama?
Berapa lama mas mau berbincang-bincang?
Bagaimana kalau 15 menit.

Kerja Sekarang kita latihan cara berkenalan dengan


3 orang atau lebih.disana ada 5 orang
bagaimana jika kita pergi keruang tengah
sekarang? Apakah mas sudah siap bertemu
dengan orang banyak dan langsung
bersalaman,dan memperkenalkan diri seperti
yang sudah kita pelajari,mas bersikap biasa
saja, nah sekarang kita latihan bercakap-cakap
sama temannya.

Termi “Bagaimana perasaan mas setelah kita


nasi bercakap-cakap dengan teman lainnya?
Coba ibu sebutkan berapa cara untuk
mengatasi isolasi sosial?
Bagaimana kalau nanti kita coba lagi cara
berkenalan dengan orang lian,apakah mas
bersedia? Mau jam berapa mas? Bagaimana
kalau jam 15.00. mau dimana mas?
Bagaiman akalau diruang keluarga? Baiklah
mas sampai jumpa nanti sore yah

Anda mungkin juga menyukai