A DENGAN
RESIKO PERILAKU KEKERASAN DI WISMA AMARTA
RSJ PROF. DR. SOEROJO MAGELANG
Disusun oleh:
Rizqi Lutfi Al-Hakim
82021040077
Profesi Ners
V. Psikososial
1. Genogram
2.
Keterangan :
: Laki-Laki : Klien
: Perempuan : Meninggal
: Tinggal dalam satu rumah
Klien adalah seorang laki-laki, dari 3 bersaudara dan mempunyai adik perempuan.
a. Pengambilan keputusan dalam keluarga diambil oleh ibu kandung
b. Pola komunikasi antar keluarga terjalin kurang baik, karena setiap masalah
tidak cerita
c. Pola asuh yang diterapkan dalam keluarga adalah anak harus patuh pada orang
tua, namun orang tua tidak memaksakan kehendak anaknya.
d. Sumber pembiayaan atau ekonomi keluarga didapat dari ibu yang bekerja.
e. Posisi kamar tidur pasien bersebelahan dengan ruang tamu.
3. Konsep diri
a. Gambaran Diri
Klien mengatakan seluruh anggota tubuhnya berfungsi dengan baik.
b. Identitas
Klien mengatakan dulu pernah sekolah di SD. Klien berjenis kelamin laki-laki
usia 17 tahun. Sekarang klien utus sekolah karena di bully oleh temanya
c. Peran
Klien mengatakan usia 17 tahun, usia remaja dan ia putus sekolah. Jarang
bergaul Bersama teman-temanya.
d. Ideal Diri
Klien mengatakan ingin cepat sembuh, pulang ke rumah dan berkumpul
dengan keluarga, dan ingin bisa bergaul dengan teman temanya.
e. Harga Diri
Klien mengatakan sangat bahagia dan segera pulang. Klien juga mengatakan
meski sekarang sedang sakit jiwa namun ia sangat dibutuhkan oleh keluarga
4. Hubungan sosial
Dirumah:
Klien mengatakan orang yang paling berarti dalam hidup klien adalah pamanya.
Klien tidak memiliki hambatan hubungan sosial dengan orang lain.
Dirumah sakit:
Klien mengatakan semua orang di wisma Amarta sangat berarti. Klien
berperan aktif dalam kegiatan di RSJ tidak ada hambatan dalam berhubungan
dengan orang lain.
5. Spiritual
Klien beragama islam, saat dirumah sakit klien melakukan sholat dan sering
berdoa.
VI. Status Mental
a. Penampilan fisik
Klien rapi dari ujung rambut sampai kuku dan kulit, klien mengenakan pakaian
yang disediakan RSJ kancing baju terpasang dengan baik.
b. Pembicaraan
Klien mampu menjawab pertanyaan sesuai dengan yang ditanyakan, sedikit
nyambung namun lambat dalam menjawab pertanyaan.
c. Aktivitas Motorik
Klien tegang
d. Alam Perasaan
Klien mengatakan marah Ketika mendengar suara-suara yang berbisik di telinga
e. Afek
Afek klien tumpul.
f. Interaksi selama Wawancara
Klien kooperatif saat diajak bicara, kontak mata mudah beralih, karena bila
bercakap-cakap terlalu lama klien merasa bingung
g. Persepsi
Klien mengatakan mendengar suara-suara aneh. Saat sedang menyendiri dan
tengah malam, dengan frekuensi 2 kali sehari, respon klien senang karena suara
itu dianggap teman sendiri. Klien mengatakan tindakan unuk menghilangkan
halusinasi dengan cara menutup mata tarik nafas dan membaca istighfar dan
menghardik.
h. Proses pikir
Jawaban klien sesuai dengan apa yang ditanyakan oleh perawat
i. Isi Pikir
Tidak ditemukan adanya hipokondria, phobia maupun waham.
j. Tingkat Kesadaran
Klien terlihat bingung dan tidak focus, klien tidak mampu mengingat keluarga,
hari dan waktu, tapi klien mampu mengingat nama orang lain
k. Memori
Ingatan jangka pendek dan jangka panjang klien masih baik
l. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung
Kemampuan berhitung klien cukup baik, klien dapat berkonsentrasi dan mampu
berhitung sederhana. Contoh menghitung 1 – 10 dalam bahasa Indonesia.
m. Kemampuan penilaian
Klien mampu mengambil keputusan sederhana, misal disuruh untuk memilih
mandi dulu apa makan dulu pasien memilih untuk mandi dulu
n. Daya tilik diri
Klien menyadari penyakit yang diderita sekarang yaitu karena klien sering marah-
marah saat mendengar bisikan. Klien mampu mengingat bahwa dirinya pernah
dirawat di RSJ dulu tahu 2019.
VII. Kebutuhan Persiapan Pulang
a. Makan
Klien mampu menyiapkan makanan, membersihkan alat makan, serta mampu
menempatkan alat makan di tempatnya
b. BAB / BAK
Klien mampu mengontrol BAK /BAB di wc, membersihkan wc, membersihkan
diri, memakai pakaian
c. Mandi
Klien mampu mandi menggosok gigi dan berkeramas
d. Bepakaian/berdandan
Klien mampu berpakaian sendiri, bersih, penampilan rapi, mengatur frekuensi
ganti pakaian.
e. Istirahat dan Tidur
Klien mampu mengatur waktu tidur, mampu merapikan sprei, dan selimut
f. Penggunaan Obat
Klien dalam pengaturan penggunaan obat dengan batuan minimal.
g. Pemeliharaan Kesehatan
Klien 3 kali ini di rawat di RSJ. Untuk biaya pengobatan klien saat ini
menggunakan BPJS .
h. Kegiatan di dalam rumah
Klien mampu mandiri, mandi sendiri, makan sendiri.
i. Kegiatan di luar rumah
Klien jarang keluar rumah, keluar rumah jika diajak bermain temanya
VIII. Mekanisme Koping
Klien mampu menyelesaikan masalah. Jika merasa ingin mengamuk, ia tarik nafas
dalam dan membaca istighfar
IX. Masalah Psikososial dan Lingkungan
Klien mengatakan semenjak klien marah-marah dan mengamuk, karena ada bisikan di
telinga, hal ini membuat klien menjadi sering menyendiri.
X. Pengetahuan kurang tentang hidup sehat
Klien sedikit mengetahui tentang manajemen hidup sehat.
XI. Aspek Medik
Diagnosa Medik : F20.2. (Paranoid Schizophernia)
Terapi medis
Nama Obat Dosis
Clozapine 1x 1 tab (25 mg)
Diazepam 1x1 amp (5mg)/di IGD
Haloperidol 1x 2 tab ( 5 mg)
Trihexphenidil 1x2 tab (2 mg)
5.3 Klien mampu menyebutkan akibat 5.4 Diskusikan akibat berhenti minum obat
RASIONAL : berhenti minum obat tanpa tanpa konsultasi dengan dokter
Untuk mengenalkan konsultasi dokter 5.5 Anjurkan klien untuk konsultasi kepada
klien bagaimana dokter/perawat jika terjadi hal-hal yang
cara minum obat tidak diinginkan
yang benar dan
manfaat jika
minum obat
- SP 1 Keluarga: 4.1 Keluarga menyatakan setuju untuk 4.1 Buat kontrak dengan keluarga untuk
Klien dapat mengikuti pertemuan dengan pertemuan (waktu, tempat dan opic)
dukungan dari perawat 4.2 Diskusikan dengan keluarga (pada saat
keluarga dalam 4.2 Keluarga mampu menyebutkan pertemuan keluarga/kunjungan rumah)
mengontrol pengertian, tanda dan gejala, proses - Pengertian halusinasi
halusinasinya terjadinya halusinasi dan tindakan - Tanda dan gejala halusinasi
untuk mengendalikan dan halusinasi - Proses terjadinya halusinasi
RASIONAL : - Cara yang dapat dilakukan klien dan
Dukungan keluarga
keluarga untuk memutus halusinasi
sangat penting untuk
- Obat-obatan halusinasi
proses kesembuhan
- Cara merawat anggota keluarga yang
klien
halusinasi dirumah (beri kegiatan, jangan
biarkan sediri, makan bersama,
berpergian bersama, memantau obat-
obatan dan cara pemberiannya untuk
mengatasi halusinasi)
- Beri informasi waktu control kerumah
sakit dan bagaimana cara mencari
bantuan jika halusinasi tidak dapat
diatasi dirumah
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Hari,Tanggal, Diagnosa
No Implementasi Evaluasi Paraf
Jam Keperawatan
1. Rabu, (Resiko perilaku 1. SP 1 klien perilaku kekerasan hari S : Klien mengatakan ingin mengamuk RIZQI
1 Mei 2022 kekerasan) ke-1 pertemuan ke-1 karena ada yang berbisik di telinga,
08:00 - Mengindetifikasi penyebab perasaan jengkel secara tiba-tiba
perilaku kekerasan
- Mengidentifikasi tanda gejala O : Wajah tegang, kontak mata mudah
perilaku kekerasan beralih, gelisah, afek tumpul
- Mengidentifikasi perilaku
kekerasan yang dilakukan A: Masalah belum teratasi
- Mengidentifikasi akibat perilaku (resiko perilaku kekerasan)
kekerasan
- Menyebutkan cara mengontrol P : - Anjurkan klien untuk berlatih