Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

L
DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI
DI RUANG GERANIUM RSJD Dr. RM. SOEDJARWADI KLATEN

Disusun Oleh :
Husnul Farida
P1337420119305

PRODI D III KEPERAWATAN SEMARANG


POLTEKKES KEMENKES SEMARANG KAMPUS KENDAL
TAHUN 202
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. L
DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI
DI RUANG GERANIUM RSJD Dr. RM. SOEDJARWADI KLATEN

A. PENGKAJIAN
1. Identitas
Nama : Tn. L (L)
Umur : 50 tahun
Tanggal lahir : 17 Agustus 1972
No CM 177154
Pendidikan : SMA
Pekerjaan :-
Alamat : Klaten
Suku Bangsa : Jawa
Agama : Katolik
Tanggal Masuk RS : 02 Mei 2022

Penanggung Jawab
Nama : Tn. S (L)
Umur : 58 tahun
Pendidikan :-
Pekerjaan :-
Alamat : Klaten
Suku Bangsa : Jawa
Agama : Katolik
Hub,dgn klien : Kakak

2. Alasan Masuk
Klien dibawa ke RSJD Dr. RM Soedjarwadi Klaten pada hari Senin, 02 Mei 2022 pukul 09.00
WIB dengan diantar keluarganya. Keluarga mengeluhkan pasien memukul ibunya hingga berdarah
sering keluar rumah membawa senjata, bingung, mendengar bisikan-bisikan, melihat makhluk halus dan
gelisah.

3. Faktor Predisposisi dan Presipitasi

a. Faktor predisposisi

Klien mengalami gangguan jiwa sejak kecil dan memiliki pengalaman kurang menyenangkan di
masalalu (sering dipukul ayahnya ketika masih SD).

b. Faktor presipitasi

Klien sebelumnya sudah pernah dirawat di bangsal jiwa dan kurang lebih 4 bulan yang lalu,
namun klien tidak patuh minum obat.

4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum: Composmentis
b. Vital sign
TD : 110/80 mmHg S : 36,70 C
N : 111 x / menit RR : 20 x/menit
c. Ukur
TB : 165 cm BB : 58 kg
d. Keluhan fisik
Klien tidak memiliki keluhan fisik

5. Pengkajian Psikososial
a. Genogram

Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan

: Pasien laki-laki
: Garis keturunan
: Tinggal serumah

Penjelasan Genogram :
Klien merupakan anak ke 2 dari 4 bersaudara. Klien tinggal bersama ibunya. Dalam keluarga, klien
merupakan anak kedua dengan 1 kakak laki-laki, 2 adik perempuan (adik terakhir meninggal) . Saudara
klien sudah menikah semua dan sudah pisah rumah semua, serta tidak ada yang mengalami gangguan
jiwa seperti klien.

b. Konsep diri
1) Identitas diri
Klien berjenis kelamin laki-laki, berusia 50 tahun.
2) Peran diri
Klien berperan sebagai laki- laki berusia 50 tahun, klien belum menikah . Peran klien
dirumah sebagai anak kedua dari empat bersaudara. Klien tidak bekerja.
3) Ideal diri
Klien berharap ingin cepat pulang dan keluar dari RSJ karena sudah merindukan
keluarganya, dan ingin berkumpul kembali dengan keluarganya.
4) Harga diri
Klien mengatakan dirinya tidak malu dirawat dirumah sakit, klien merasa biasa saja karena
sudah pernah dirawat.
5) Gambaran diri
Klien mengatakan tubuhnya baik dan dapat digunakan sesuai fungsi tubuhnya, klien
mengatakan suka sama anggota tubuhnya dan bersyukur karena semua adalah pemberian
tuhan.
c. Hubungan sosial
Klien mengatakan orang terdekatnya adalah ibunya. Klien mengatakan tidak mengikuti kegiatan
organisasi apapun di masyarakat. Klien mengatakan berinteraksi dengan tetangga dekat rumahnya.

d. Nilai, keyakinan dan spiritual


Klien adalah seorang yang beragama Katolik, klien tidak pernah ibadah sebelum dan sesudah di
rawat di RSJ, namun klien selalu berdoa agar segera sembuh.

6. Status Mental
1. Penampilan: Klien tampak berpakaian rapi, klien mengancingkan baju yang di kenakan dari baju
seragam rumah sakit, klien mempunyai rambut lurus berwarna hitam pendek.
Masalah : tidak ada.
2. Pembicaraan
Klien ketika berbicara pelan, klien bisa memulai pembicaraan terlebih dahulu, klien langsung
berdoa dan beribadah apabila di suruh.
Masalah : tidak ada.
3. Aktifitas motorik
Klien tampak melu-malu saat diajak bermain dengan orang, padahal klien mampu saat mencoba
dengan dibujuk.
Masalah keperawatan : tidak ada.
4. Afek dan emosi
Respon klien sesuai stimulus dan klien tertawa jika terjadi hal lucu.
Alam perasaan
Klien mengatakan merasa kawatir
Masalah keperawatan : Ansietas
5. Interaksi selama wawancara
Klien kooperatif, klien dapat berbincang sesuai topik pembicaraan, klien mudah berinteraksi
selama wawancara.

6. Persepsi sensori
Klien mengatakan mendengar bisikan suara, suara muncul setiap saat durasinya tidak menentu,
bisikan terdengar ketika klien sendiri di kamar, respon klien ketika mendengar bisikan itu klien
diam, klien tampak sering bingung dan mondar mandir.
Masalah keperawatan : Perubahan persepsi sensori (pendengaran)
7. Proses pikir ( arus dan bentuk pikir)
Proses pikirnya sirkumtansial, klien ketika di ajak bicara suka berbebelit belit tetapi sampai
dengan pokok pembicaraan.
Isi pikir
Klien tidak mengalami gangguan proses/ isi pikir, klien berbicara sesuai dengan kenyataan.
8. Tingkat kesadaran
Bingung, klien tampak bingung sering mondar mandir
Klien tidak mengalami disorientasi waktu tetapi klien mengalami disorientasi orang, klien
mudah lupa pada orang yang baru saja dikenalkan.
9. Memori
Klien mudah lupa. Klien lemah dalam mengingat nama mahasiswa yang diajak kenalan.
10. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Kadang klien dapat berkosentrasi namun kadang tidak dapat berkosentrasi
11. Kemampuan penilaian
Klien mampu mengambil keputusan yang baik secara mandiri
12. Daya tilik diri
Klien menyadari
7. Kebutuhan Klien Memenuhi Kebutuhan
1. Kemampuan klien memenuhi kebutuhan
Klien dapat makan, berpakain dan menyisir rambut secara mandiri
2. Kegiatan hidup sehari-hari
a. Perawatan diri
Klien dapat mandi, kebersihan, makan, BAB dan BAK serta ganti pakian secara mandiri
b. Nutrisi
Klien puas dengan makanan dari rumah sakit, klien makan bersama dengan klien lain, klien
makan 3x dalam sehari, nafsu makan meningkat.
3. Tidur
Klien tidak mengalami gangguan tidur, klien juga sering tidur siang
4. Kemampuan klien dalam hal berikut
5. Klien memiliki system pendukung
Keluarga, istri, dan kedua anak klien menjadi support system pasien untuk segera sembuh
6. Klien menikmati saat beraktivitas
8. Mekanisme Koping
Saat ini klien bereaksi dengan baik, mudah diajak berinteraksi.
9. Pengetahuan
Klien kurang mengerti tentang koping
10. Aspek Medis
Diagnosa Medik : Skizofrenia paranoid

Terapi Medik
Risperidone 1 x 2 mg
THP (Trihexyphenidyl) 2 x 2 mg
Alprasolam 1 x 0,25
Quinteapin 2 x 200 mg

B. Analisa data

Tgl /jam Data Fokus Masalah


18 April 2022 DS : Perubahan persepsi
Jam 09.00 Klien mengatakan mendengar bisikan sensori : halusinasi
suara, suara muncul setiap saat durasinya pendengaran
tidak menentu, bisikan terdengar ketika
klien sendiri di kamar.

DO :
Klien terkadang berbicara sendiri, klien
tampak sering bingung dan mondar
mandir
18 April 2022 DS : Resiko perilaku
Jam 09.00 Klien mengatakan sangat marah dan kekerasan
jengkel karena mendengar bisikan-bisikan
di telinganya

DO:
Klien marah karena memecahkan kaca di
rumah tanpa sebab, klien berteriak saat
mendengar bisikan
C. Daftar Masalah Keperawatan
1. Perubahan sensori : halusinasi pendengaran
2. Resiko perilaku kekerasan

Pohon Masalah

Effect
Resiko tinggi perilaku kekerasan

Core Problem Perubahan persepsi sensori: Halusinasi

Cause Isolasi sosial

Harga diri rendah kronis

D. Diagnosa Prioritas
Perubahan persepsi sensori : halusinasi pendengaran

E. Intervensi keperawatan
Dx Rencana Tindakan
No. Keperawatan
Keperawatan Tujuan Kriteria Hasil Interven
si
1. Gangguan a. Pasien dapat Setelah dilakukan SP 1
persepsi membina tindakan 1. Bina hubungan
sensori : hubungan keperawatan selama saling percaya,
halusinasi saling percaya 3 x 8 jam dengan
dengan perawat diharapkan 2. Beri salam setiap interaksi
b. Pasien dapat halusinasi pasien 3. Perkenalkan nama-nama
mengenal berkurang. panggilan perawat dan
halusinasi tujuanperawat berkenalan
c. Pasien dapat 4. Tanyakan dan panggil
menyebutkan namakesukaan pasien
isi, waktu, 5. Tunjukkan sikap jujur
frekuensi, danmenepati janji setiap
situasi dan berinteraksi
kondisi yang 6. Tanyakan perasaan pasien
menimbulkan dan masalah yang
halusinasi dihadapinya
d. Pasien dapat 7. Buat kontrak interaksi
mengontrol yangjelas
halusinasi 8. Dengarkan dengan penuh
dengan cara perhatian ekspresi dari
menghardik pasien
e. Pasien dapat 9. Tanyakan pada pasien
mengontrol halusinasi yang
halusinasi dirasakan
dengan 10. Tanyakan pada pasien
bercakap- tentangisi, waktu, frekuensi,
cakap dengan dan kondisi yang dapat
menimbulkan halusinasi
11. Ajarkan pasien dalam
mengontrol halusinasi
dengan cara menghardik
halusinasi
12. Berikan pujian pada pasien
orang lain apabila dapat
f. Pasien dapat melakukandengan baik
mengontrol SP 2
halusinasi 1. Evaluasi SP 1
dengan cara 2. Ajarkan pasien
beraktivitas mengontrol halusinasi
terjadwal dengan cara yang kedua
g. Pasien dapat yaitu bercakap-cakap
mengontrol dengan orang lain
halusinasi 3. Berikan pujian pada
dengan minum pasien apabila dapat
obat secara melakukan dengan baik
teratur SP 3
1. Evaluasi SP 1 & 2
2. Ajarkan pasien
mengontrol halusinasi
dengan cara yang ketiga
yaitu melakukan aktivitas
terjadwal
3. Berikan pujian pada pasien
apabila dapat
melakukandengan baik

F. Implementasi

Tanggal/jam Dx Keperawatan Implementasi Respon Paraf


Gangguan SP 1
18 Mei 2022,
perubahan a. Memberi salam kepada a. Pasien
Jam 10.00 wib
pasien menjawab salam
persepsi sensori
: halusinasi b. Memperkenalkan nama, b. Pasien kooperatif

nama panggilan perawat, dan mendengarkan

dan tujuan perawat


berkenlan
c. Pasien menjawab
c. Menanyakan dan
nama panggilannya
memanggil nama
“L”
kesukaan perawat
d. Pasien mengatakan
d. Menanyakan perasaan
bahhwa pasien
dan masalah yang
gelisah dan takut
dihadapi pasien
apabila mendengar
e. Mendengarkan dengan bisikan itu
penuh perhatian ekspresi e. Afek pasien labil
perasaan pasien
f. Menanyakan kepada
pasien tentang
halusinasi yang f. Pasien
dirasakan mengatakan
g. Menanyakan pada mendengar suara
pasien tentang isi, bisikan-bisikan
waktu, frekuensi,
situasi, dan kondisi
g. Pasien mengatakan
yang menimbukkan
kadang mendengar
hausinasi
suara bisikan untuk
keluar dari rumah
dan tidak kembali
h. Mengajarkan pasien h. Pasien mampu
mengontrol halusinasi memperhatikan saat
dengan cara menghardik diajari cara
halusinasi menghardik
i. Mengevaluasi cara i. Pasien mampu
yang telah diajarkan melakukan cara
menghardik dengan
mandiri
j. Memberi pujian kepada j. Pasien terlihat
pasien setelah pasien senang setelah dipuji
mampu melakukan dengan
baik
k. Melakukan kontrak waktu k. Pasien setuju
untuk pertemuan dengan pertemuan
selanjutnya selanjutnya
a. Melakukan evaluasi cara a. Pasein dapat
19 Mei 2022,
menghardik yang telah mengingat cara
Jam 10.00
diajarkan pertama, yaitu
b. Mengajarkan cara kedua menghardik
yaitu bercakap- cakap halusinasi
dengan orang lain
b. Pasein antusias saat
c. Mengevaluasi cara diajarkan cara yang
yang telah kedua, yaitu becakap-
diajarkan cakap dengan orang
lain
d. Memberi pujian kepada c. Pasien mampu
pasien apabila pasien melakuakn cara yang
dapat melakukan dengan kedua, yaitu
baik bercakap-cakap
e. Melakukan kontrak waktu dengan orang lain
dengan baik
untuk pertemuan
d. Pasien terlihat
f. selanjutnya
senang setelah
diberikan pujian

e. Pasien setuju dengan


kontrakpertemuan
selanjutnya

20 Mei 2022, a. Melakukan evaluasi cara a. Pasein dapat


Jam 10.00
menghardik dan mengingat cara
berbincar-bincang dengan pertama dan kedua,
orang lain yang telah yaitu menghardik
diajarkan halusinasi dan
bercakap-cakap
dengan orang lain

b. Mengajarkan cara ketiga b. Pasein antusias saat


yaitu melakukan aktivitas diajarkan cara yang
terjadwal ketiga, yaitu
melakukan aktivitas
terjadwal.
c. Mengevaluasi cara
yang telah diajarkan
c. Pasien mampu
menyebutkan
aktivitas yang
dilakukan setelah
bangun tidur pagi
sampai sebelum tidur
malam.
d. Memberi pujian kepada
pasien apabila pasien
d. Pasien terlihat
dapat melakukan dengan
senang setelah
baik
diberikan pujian
e. Melakukan kontrak waktu
e. Pasien setuju dengan
untuk pertemuan
kontrakpertemuan
selanjutnya
selanjutnya

G. Evaluasi

Waktu Dx Keperawatan Catatan Perkembangan Paraf


Gangguan persepsi S=
18 mei 2022,
sensori - Pasien memperkanalkan nama, nama
Jam 10.00 wib
: halusinasi panggilankesukaan, umur, dan alamatnya
- Pasien mengatakan perasaan takut
dangelisah
- Pasien mengatakan sering mendengar
suarabisikan-bisikan
- Pasien mengatakan ingin belajar cara
mengontrol halusinasi yang pertama,
yaitumenghardik halusinasi
O=
- Pasien tampak gelisah
- Pasien tampak bicara kacau
- Pasien tampak ketakutan
- Pasien tampak antusias saat diajarkan
cara mengontrol halusinasi yang
pertama, yaitumenghardik halusinasi
- Pasien tampak mencoba mempraktekkan
caramengontrol halusinasi yang pertama,
yaitu menghardik halusinasi
A=
- Bina bubungan saling percaya tercapai
- Identifikasi penyebab halusinasi tercapai
- Latihan cara pertama untuk mengontrol

halusinasi, yaitu menghardik halusinasi


tercapai
P = Lanjutkan intervensi
- Evaluasi SP 1
- Lanjutkan SP 2 yaitu bercakap-cakap
dengan orang lain
Gangguan persepsi S=
19 mei 2022 jam
sensori - Pasien mengatakan masih ingat cara
10.00 wib
: halusinasi mengontrol halusinasi yang pertama, yaitu
menghardik halusinasi dan
mempraktekannya kembali
- Pasien mengatatakan ingin belajar cara
mengontrol halusinasi kedua, yaitu bercakap-
cakap dengan orang lain
O=
- Pasien tampak antusias saat diajarkan cara
mengontrol halusinasi yang kedua, yaitu
bercakap-cakap dengan orang lain
- Pasien tampak mencoba mempraktekkan cara
mengontrol halusinasi yang kedua, yaitu
bercakap-cakap dengan orang lain
A=
- Latihan cara kedua untuk mengontrol
halusinasi, yaitu bercaka-cakap dengan orang
lain tercapai
P = Lanjutkan intervensi
- Evaluasi SP 1 dan 2
- Lanjutkan SP 3 yaitu melakukan
aktivitas terjadwal
Gangguan S=
20 Mei 2022,
persepsi sensori - Pasien mengatakan masih ingat cara
Jam 10.00 wib
: halusinasi mengontrol halusinasi yang pertama dan
kedua, yaitu menghardik halusinasi dan
bercakap- cakap denga orang lain dan
mempraktekannya kembali
- Pasien mengatatakan ingin belajar cara
mengontrol halusinasi ketiga, yaitu
melakukanaktivitas terjadwal
O=
- Pasien tampak antusias saat diajarkan
caramengontrol halusinasi yang ketiga,
yaitu melakukan aktivitas terjadwal
- Pasien tampak mampu menyebutkan
aktivitas yang dilakukan setelah bangun
tidur pagi sampai sebelum tidur malam
A=
- Latihan cara ketiga untuk mengontrol
halusinasi, yaitu melakukan aktivitas
terjadwaltercapai
P = Lanjutkan intervensi
- Evaluasi SP 1, 2, dan 3
- Lanjutkan SP 4 yaitu minum obat secara
teratur

Anda mungkin juga menyukai