KEBUTUHAN NUTRISI
DISUSUN OLEH:
P1337420119033
2020/2021
I. KONSEP DASAR
A. DEFINISI
Nutrisi adalah elemen yang dibutuhkan untuk proses dan fungsi tubuh.
Kebutuhan energi didapatkan dari berbagai nutrisi, seperti: karbohidrat,
protein, lemak, air, vitamin, dan mineral. Makanan terkadang dideskripsikan
berdasarkan kepadatan nutrisi mereka, yaitu proporsi nutrisi yang penting
berdasarkan jumlah kilokalori. Makanan dengan kepadatan nutrisi yang
rendah, seperti alkohol atau gula, adalah makanan yang tinggi kilokalori tetapi
rendah nutrisi. (Potter & Perry, 2010; 274)
B. ETIOLOGI
Faktor-faktor yang mempengaruhi
1. Fisiologis
a. Intake nutien
Kemampuan mendapat dan mengolah makanan
Pengetahuan
Gangguan menelan
Perasaan tidak nyaman setelah makan
Anoreksia
Nausea dan vomitus
Intake kalori dan lemak yang berlebih
Gangguan menelan
makanan Kebutuhan energi
Kelebihan zat meningkat
didalam tubuh yang
Menurunnya tonus
tidak dibutuhkan
dan peristaltik
lambung Asupan nutrisi tidak Mudah lapar
terpenuhi
Penyerapan di dalam
Re fluksi duodenum ke tubuh tidak
lambung
Penurunan berat badan Nafsu makan
meningkat
Mual
Sering makan
Muntah
Peningkatan
berat badan
Ketidakseimbangan nutrisi:
Resiko Ketidakseimbangan nutrisi :
kurang dari kebutuhan tubuh
lebih dari kebutuhan tubuh
Ketidakdakseimbangan
nutrisi : lebih dari
kebutuhan tubuh
III. ASKEP
A. Pengkajian
Pengkajian keperawatan terhadap masalah kebutuhan nutrisi dapat
meliputi pengkajian khusus masalah nutrisi dan pengkajian fisik secara
umum yang berhubungan dengan kebutuhan nutrisi :
1. Identitas
Melakukan pengkajian yang meliputi nama pasien, jenis kelamin,
umur, status perkawinan, pekerjaan, alamat, pendidikan terakhir,
tanggal masuk, nomer register, diagnosa medis, dan lain-lain.
2. Riwayat Kesehatan
Riwayat makanan meliputi informasi atau keterangan tentang pola
makanan, tipe makanan yang dihindari ataupun diabaikan, makanan
yang lebih disukai, yang dapat digunakan untuk membantu
merencanakan jenis makanan untuk sekarang dan rencana makanan
untuk masa selanjutnya.
Keluhan Utama Keluhan yang paling dirasakan oleh pasien saat
dilakukan pengkajian
Riwayat Penyakit Sekarang Pasien bercerita tentang riwayat
penyakit, perjalanan dari rumah ke rumah sakit
Riwayat Penyakit Dahulu Data yang diperoleh dari pasien, apakah
pasien mempunyai penyakit di masa lalu maupun sekarang
Riwayat Penyakit Keluarga Data yang diperoleh dari pasien maupun
keluarga pasien, apakah keluarga ada yang memiliki riwayat penyakit
menurun maupun menular
3. Pola fungsional Gordon
a. Pola manajemen Kesehatan dan persepsi Kesehatan
Ketidaktahuan klien tentang informasi dari penyakit yang
dideritanya. Secara umum, hipertiroid ini adalah akibat dari
hiperaktifnya kelenjar tiroid dalam mamproduksi hormone tiroid.
Penyakit ini termasuk dalam autoimun yang menghasilkan
antibody yang dapat meningkatkan produksi hormone tiroid secara
bebas. Kurangnya pengetahuan klien tentang penyebab dan factor-
faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertiroid
b. Pola nutrisi metabolic
Kehilangan berat badan yang mendadak, nafsu makan meningkat,
makan banyak, kurus, makannya sering, kehausan, mual dan
muntah.
c. Pola eliminasi
Urine dalam jumlah banyak, urin encer berwarna pucat dan kuning,
perubahan dalam feses ( diare ), sering buang air besar dan
terkadang diare, keringat berlebihan, berkeringat dingin.
d. Pola aktivitas dan latihan
Sensitivitas meningkat, otot lemah, gangguan koordinasi, kelelahan
berat, palpitasi, nyeri dada, Bicaranya cepat dan parau, gangguan
status mental dan perilaku, seperti: bingung, disorientasi, gelisah,
peka rangsang, delirium, psikosis, stupor, koma, tremor halus pada
tangan, tanpa tujuan, beberapa bagian tersentak - sentak, hiperaktif
refleks tendon dalam (RTD). frekuensi pernafasan meningkat,
takipnea, dispnea, edema paru (pada krisis tirotoksikosis), Jari
tangan gemetar (tremor), Jantung berdebar cepat, denyut nadi
cepat, seringkali sampai lebih dari 100 kali per menit Rasa capai,
Otot lemas, terutama lengan atas dan paha, Ketidaktoleranan panas
Pergerakan-pergerakan usus besar yang meningkat Gemetaran
Kegelisahan; agitas
e. Pola istirahat dan tidur
Insomnia sehingga sulit untuk berkonsentrasi
f. Pola kognitif perseptual
Ada kekhawatiran karena pusing, kesemutan, gangguan
penglihatan, penglihatan ganda, gangguan koordinasi, Pikiran
sukar berkonsentrasi.
g. Pola persepsi diri
Gangguan citra diri akibat perubahan struktur anatomi, mata besar
(membelalak = exophthalmus), keluhan lain pada mata (spt
nyeri,peka cahaya,kelainan penglihatan dan conjunctivitis),
kelenjar gondok membesar (struma nodosa), kurus., kulit yang
seperti beludru halus, rambut halus dan tipis, Rambut ronto
h. Pola peran dan hubungan
Nervus, tegang, gelisah, cemas, mudah tersinggung. Bila bias
menyesuaikan tidak akan menjadi masalah dalam hubungannya
dengan anggota keluarganya
i. Pola seksualitas dan reproduksi
Penurunan libido, hipomenore, amenore dan impoten, Haid
menjadi tidak teratur dan sedikit, Kehamilan sering berakhir
dengan keguguran, Bola mata menonjol, dapat disertai dengan
penglihatan ganda (double vision )
j. Pola koping – toleransi stress
Mengalami stres yang berat baik emosional maupun fisik. Emosi
labil (euforia sedang sampai delirium), depresi.
k. Pola nilai kepercayaan
Tergantung pada kebiasaan, ajaran dan aturan dari agama yang
dianut oleh individu tersebut. Nervus, tegang, gelisah, cemas.
4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum Composmentis, somnolen, koma, delirum
b. Kesadaran
c. Tanda-tanda vital Tekanan darah, nadi, respirasi, dan suhu
d. Pemeriksaan Kepala Pada kepala yang dapat kita lihatadalah
bentuk kepala, kesimetrisan, penyebaran rambut, adakah lesi,
warna, keadaan rambut
e. Pemeriksaan Wajah Inspeksi : adakah sianosis, bentuk dan struktur
wajah
f. Pemeriksaan Mata Pada pemeriksaan mata yang dapat dikaji adalah
kelengkapan dan kesimetrisan
g. Pemeriksaan Hidung Bagaimana kebersihan hidung, apakah ada
pernafasan cuping hidung, keadaan membrane mukosa dari hidung
h. Pemeriksaan Telinga Inspeksi :Keadaan telinga, adakah serumen,
adakah lesi infeksi yang akut atau kronis
i. Pemeriksaan Leher Inspeksi : adakah kelainan pada kulit leher.
Palpasi : palapasi trachea, posisi trachea (miring, lurus, atau
bengkok), adakah pembesaran kelenjar tiroid, adakah
pembendungan vena jugularis
j. Pemeriksaan Integumen Bagaimanakah keadaan turgor kulit,
adakah lesi, kelainan pada kulit, tekstur, warna kulit
k. Pemeriksaan Abdomen Inspeksi: bagaimana bentuk abdomen
(simetris, adakah luka, apakah ada pembesaran abdomen)
Auskultasi:mendengarkan suara peristaltic usus 5-35 dalam 1
menit. Perkusi : apakah ada kelainan pada suara abdomen, hati
(pekak), lambung (timpani). Palpasi : adanya nyeri tekanan atau
nyeri lepas saat dilakukan palpasi
l. Pemeriksaan Muskuloskeletal Kesimetrisan otot, pemeriksaan
abdomen, kekuatan otot, kelainan pada anus
m. Pemeriksaan Neurologi Tingkat kesadaran atau meninggal
ringan, syaraf otak, fungsi motorik, fungsi sensorik
n. Pemeriksaan Status Mental Tingkat kesadaran emosi, orientasi,
proses berfikir, persepsi dan bahasa, dan motivasi
o. Pemeriksaan Tubuh Secara Umum : Kebersihan, normal, postur
IV. RENCANA KEPERAWATAN
Tarwoto dan Wartowah. 2004. KDM dan Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika
PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi 1, Jakarta: DPP PPNI