Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PENDAHULUAN

KEBUTUHAN NUTRISI

Laporan Pendahuluan ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Keperawatan Dasar
DIII Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo,

Dosen Pembimbing : Ririn Nasriati,S.Kep.,Ns.,M.Kep

Disusun oleh :
Oktavia Prino

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
2020/2021
LAPORAN PENDAHULUAN
KEBUTUHAN NUTRISI

A. Konsep Dasar Kebutuhan Nutrisi


1. Definisi
Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan
penyakit , termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima
makanan atau bahan - bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-
bahan tersebut aktivitas penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan zat sisa .
nutrisi dapat dikatakan sebagai ilmu tentang makanan , zat zat gizi dan zat lain
yang terkandung , aksi ,reaksi , dan keseimbangan yang berhubungan dengan
kesehatan dan penyakit. (Tarwoto & Wartonah)
Nutrisi berfungsi untuk membentuk dan memelihara jaringan tubuh , mengatur
proses-proses dalam tubuh sebagai sumber tenaga , serta untuk melindungi tubuh
dari serangan penyakit . dengan demikian , fungsi utama nutrisi adalah untuk
memberikan energy bagi aktivitas tubuh membentuk struktur dan jaringan
tubuh , serta mengatur berbagai proses kimia dalam tubuh (Suitor & Hunter,
1980)
2. Etiologi
Tidak mampu dalam memasukkan , mencerna , mengabsorbsi makanan karena
faktor biologi , psikologi atau ekonomi.
Faktor Predisposisi :
Faktor pencetus dari gangguan nutrisi adalah karena berkurangnya nafsu makan
yang disebabkan oleh :
a. Rasa nyeri
b. Anxietas
c. Depresi
d. Perubahan situasi/ lingkungan
e. Waktu pemberian makanan dan pemberian obat tidak tepat.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemenuhan kebutuhan nutrisi
Kebutuhan nutrisi tidak berada dalam kondisi yang menetap ada saatnya
kebutuhan nutrisi seseorang meningkat ada pula yang mengalami penurunan .
(Asmadi,2008).
Faktor yang meningkatkan kebutuhan nutrisi :
a. Pertumbuhan yang cepat seperti bayi , anak – anak , remaja , dan ibu hamil
b. Selama pemulihan kesehatan karena proses suatu penyakit.
c. Peningkatan suhu tubuh.
d. Meningkatnya aktivitas
e. Stres
Faktor yang menurunkan kebutuhan nutrisi :
a. Hipotermi
b. Penurunan BMR (Basal Metabolisme Rute)
c. Gaya hidup pasif
d. Bedrest
Menurut Potter dan Perry (2005) bebrapa hal yang dapat mempengaruhi
pemenuhan kebutuhan nutrisi pada seseorang adalah :
a. Status Kesehatan
Seseorang yang memiliki nafsu makan yang baik menandakan memiliki
tubuh sehat pula . seseorang yang mengalami anoreksia atau kurang nafsu
makan biasanya di sebabkan oleh gejala suatu penyakit atau efek samping
dari obat tertentu. .
b. Status sosio ekonomi
Hal ini berhubungan dengan biaya makanan tang berubah ubah dan
kemampuan seseorang berbelanja .
c. Kultur dan agama
Pola kultur , etnik , dan agama tertentu seseorang memiliki beberapa
batasan- batasan mengenai jumlah makanan yang dapat dimakan .
d. Pilihan pribadi
Adanya pilihan makanan yang disukai maupun yang tidak disukai dapat
berpengaruh kuat terhadap diet . beberapa pilihan pribadi klien juga
dipengaruhi oleh symbol status , misalnya seseorang yang makan makanan
mewah merasa memiliki status social tinggi .
e. Faktor psikologis
Klien memerlukan motivasi untuk makan makanan yang seimbang dan
memiliki persepsi masing masing tentang diet.
4. Tanda – tanda gangguan kebutuhan nutrisi
Menurut Herdman dan komitsuru,2015 , seseorang yang mengalami gangguan
kebutuhan nutrisi mengalami beberapa tanda dan gejala antara lain :
1. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh .
 20% atau lebih berat badan berada di bawah rentang ideal
 Bising usus hiperaktif
 Cepat kenyang setelah makan
 Diare
 Gangguan sensasi rasa
 Kelemahan otot mengunyah dan menelan
 Kurang informasi
 Nyeri abdomen
 Sariawan rongga mulut
 Kurang minat pada makanan
2. Gangguan menelan
 Muntah sebelum menelan
 Ngiler
 Tersedak sebelum makan
 Waktu menelan lama dengan konsumsi yang tidak adekuat
 Menolak makanan
3. Berat badan lebih.
 BMI < 25 kg
4. Kekurangan volume cairan
 Haus
 Kulit kering
 Memberan mukosa kering
 Peningkatan frekwensi nadi
 Peningkatan suhu tubuh
 Penurunan berat badan
 Penurunan tekanan darah .
5. Patofisiologi gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi
Pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan sebagai akibat dari stimulasi
stress fisik dan psikis yang menyebabkan peningkatan asam lambung sehingga
meningkatkan gas-gas dalam lambung. Peningkatan asam lambungini memicu
pusat lapar di hipotalamus ber respon mual , muntah dan anoreksia . pemenuhan
kebutuhan nutrisi lebih dari kebutuhan di stimulasi dari stress fisik , psikis , dan
banyaknya aktifitas yang dilakukan memicu lapar hipotalamus berrespon
meningkatkan nafsu makan dan kebutuhan energy tubuh meningkat.
6. Penatalaksanaan.
Penatalaksanaan medis untuk kebutuhan nutrisi antara lain :
a. Nutrisi Oral
Nutrisi oral adalah pemberian nutrisi kepada tubuh secara alami melalui
mulut , nutrisi oral merupakan tindakan yang umumnya dilakukan di bawah
pengawasan ahli gizi . namun dengan semakin kompleks nya suplemen gizi
yang ada disamping hanya bisa didapat melalui resep dokter seperti
imunonutrisi .
b. Nutrisi Enteral
Nutrisi ini diindikasikan pada pasien yang tidak bisa makan cukup, tapi
memiliki usus yang masih berfungsi . Penurunan kesadaran , disfagia,
obstrksi esofagus,pemberian dapat berupa selang nasogastric berukuran
kecil biasanya dapat ditoleransi dengan baik .
c. Nutrisi Parental
Nutrisi parental diindikasikan bila pemberian makanan melalui usus tidak
memungkinkan untukdilakukan karena penurunan fungsi usus akibat
fistula.
7. Pathway

Pola makan tidak teratur , tidak nafsu makan , mual ,


muntah.

Kurangnya pemasukan
Berlebihnya pemasukan makanan
makanan

Zat makanan tersimpan dijaringan


Kekosongan lambung
adipose dipakai sebagai energi

Gesekan pada lambung Berat tubuh meningkat

Produksi HCL meningkat


Kelebihan nutrisi

Asam lambung refleks

Berkurangnya pemasukan makanan


Intake makanan tidak adekuat

Kekurangan nutrisi

Konsep Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan Kebutuhan Nutrisi


B. Pengkajian
a. Anamnesa
Riwayat keperawatan
a) Informasi Biografi
Informasi biografi adalah data demografi faktual mengenai klien .
Informasi tersebut meliputi nama ,usia, alamat, pekerjaan, status
pernikahan. Alasan berobat ke fasilitas kesehatan dan harapan
klien
b) Penyakit Saat Ini atau Masalah Kesehatan
Jika klien mengalami penyakit, kumpulkan data yang penting dan relevan
mengenai riwayat perjalanannya dan onset gejala.
c) Riwayat Kesehatan Klien
a. Sosial (status finansial, aktivitas rekreasi, bahasa )
b. Emosi ( konsep diri, citra tubuh, seksualitas, mekanisme koping,
perasaan)
c. Fisik dan Pertumbuhan (Persepsi terhadap status
kesehatan, terapi kesehatan saat ini, faktor resiko, tahap
perkembangan, pekerjaan)
e. Intelektual ( Tingkat pendidikan, pola komunikasi,
penampilam intelektual, )
f. Spiritual ( Kepercayaan dan nilai, pengalaman religius, ibadah dan
kegiatan keagamaan )
b. Pola kesehatan sehari-hari
a) Pola Persepsi Kesehatan
Persepti terhadap adanya arti kesehatan, penatalaksanaan kesehatan serta
pengatahuan tentang praktek kesehatan.
b) Pola nutrisi
Mengidentifikasi masukan nutrisi dalam tubuh, balance cairan serta
elektrolit. Pengkajian meliputi: nafsu makan, pola makan, diet, kesulitan
menelan, mual, muntah, kebutuhan jumlah zat gizi.
c) Pola eliminasi
Menjelaskan tentang pola fungsi ekskresi serta kandung kenih dan kulit.
Pengkajian yang dilakukan meliputi: kebiasaan deddekasi, ada tidaknya
masalah defekasi, masalah miksi (oliguria, disuri), frekuensi defekasi dan
miksi. Karakteristik urine dan feses, pola input cairan, masalah bau
badan.
d) Pola latihan-aktivitas
Menggambarkan tentang pola latihan, aktivitas, fumgsi pernapasan.
Pentingnya latihan atau gerak dalam keadaan sehat maupun sakit, gerak
tubuh dan kesehatan berhubungan dengan satu sama lain. Kemampuan
klien dalam menata dirinya sendiri apabila tingkat kemampuannya:
e) Pola kognitif perseptual
Menjelaskan tentang persepsi sendori dan kognitif. Pola ini meliputi
pengkajian fungsi penglihatan, pendengaran, perasaan, pembau dan
kompensasinya terhadap tubuh. Dan pola kognitif memuat kemampuan
daya ingat klien terhadap peristiwa peristiwa yang telah lama atau baru
terjadi.
f) Pola istirahat dan tidur
Menggambarkan pola tidur serta istirahat pasien. Pengkajian yang
dilakukan pada pola ini meliputi: jam tidur siang dan malam pasien,
masalah selama tidur, insomnia atau mimpi uruk, penggunaan obat serta
mengaluh letih.
g) Pola konsep diri-persepsi diri
Menggambarkan sikap tentan diri sendiri serta persepsi terhadap
kemampuan diri sendiri dan kemampuan konsep diri yang meliputi:
gambaran diri, harga diri, peran, identitas dan ide diri sendiri.
h) Pola peran dan hubungan
Menggambarkan serta mengatahui hubungan pasien serta peran pasien
terhadap anggota keluarga serta dengan masyarakat yang berada dalam
lingkungan sekitar tempat tinggalnya.

i) Pola reproduksi atau seksual


Menggambarkan tentang kepuasan yang dirasakan atau masalah yang
dirasakan dengan seksualitas. Selain itu dilakukan juga pengkajian yang
meliputi: dampak sakit terhadap seksualitas, riwayat haid, pemeriksaan
payudara sendiri, riwayat penyakit hubungan seks, serta pemeriksaan
genetalia.
j) Pola koping dan Toleransi Stres
Menggambarkan tentang pola cara menangani stress, yang meliputi
dengan cara: interaksi dengan orang terdekat menangis, dam lain
sebagainya.
k) Pola keyakinan dan nilai
Menggambarkan tentang pola nilai dan keyakinan yang dianut.
Menerangkan sikap serta keyakinan yang dianaut oleh klien dalam
melaksanakan agama atau kepercayaan yang dianut.

a. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan Fisik menurut (Ardiansyah, 2012) adalah:
a) Kesadaran: pada awalnya compos mentis, adalah perasaan tidak
berdaya.
b) Respirasi: tidak mengalami gangguan.
c) Kardiovaskuler: hipotensi, takikardia, disritmia, nadi perifer lemah,
pengisian kapiler lambat (vasokontriksi), warna kulit pucat,
sianosis, dan kulit/ membrane mukosa berkeringat (status shock,
nyeri akut).
d) Persarafan: sakit kepala, kelemahan, tingkat kesadaran dapat
terganggu, disorientasi/bingung, dan nyeri epigastrium.
e) Pencernaan: anoreksia, mual, muntah yeng disebabkan karena
adanya luka duodenal, nyeri pada ulu hati, tidak toleran terhadap
adanya makanan seperti cokelat dan makanan pedas serta membran
mukosa kering.

d. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan adalah :
Jenis Pemeriksaan Kriteria Hasil
Hemoglobin 14,6 gr/dl
Hematocrit Kenaikan 37% menjadi 41%
Leukosit 4.900/uL
Trombosit serial Tertinggi : 174.000/uL
Terrendah : 94.000/uL
Tes widal Typhi H antigen (-)
Typhi O antigen (-)
Typhi A-O antigen (-)
Typhi B-O antigen (-)
IgG IgM +

B. Diagnose / Masalah Keperawatan Yang Mungkin Muncul


Menurut SDKI (2017) , diagnose keperawatan yang mungkin muncul
berhubungan dengan gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah :
 Deficit nutrisi
C. Perencanaan
Perencanaan Keperawatan berhubungan dengan diagnosa gangguan
pemenuhan kebutuhan nutrisi :

No DIAGNOSA (SDKI) KRITERIA HASIL INTERVENSI(SIKI)


(SLKI)
1 D.0019 L.03030 L.03119
Defisit Nutrisi Status nutrisi Menejemen nutrisi
Definisi : Setelah dilakukan observasi
Asupan nutrisi tidak cukup intervensi keperawatan - Identivikasi
memenuhi kebutuhan selama 3x24 jam , maka status nutrisi
metabolism. status nutrisi - Identifikasi
Penyebab : meningkat , denga alergi dan
- Ketidak mampuan kriteria hasil : intoleransi
menelan makanan - Porsi makan makanan .
- Ketidak mampuan yang dihabiskan - Identifikasi
mencerna makanan meningkat . perlunya
- Ketidak mampuan - Berat badan atau penggunaan
mengabsorbsi nutrient IMT meningkat selang
- Peningkatan - Frekuensi makan nasogatric
kebutuhan meningkat - Monitor
metabolisme - Nafsu makan asupan
- Faktor ekonomi (misal meningkat makanan
. finansial tidak - Perasaan cepat - Monitor berat
mencukupi ) kenyang badan .
- Faktor psikologis - Monitor hasil
keengganan untuk pemeriksaan
makan . laboratorium
Terapeutik
- Lakukan oral
hygine
sebelum
makan jika
perlu .
- Sajikan
makanan
yang menarik
dan suhu
yang sesuai .
- Hentikan
pemberian
makan
melalui
selang
nasogastric
jika asupan
oral dapat
ditoleransi .
Edukasi
- Anjurkan
posisi duduk
jika mampu
- Ajarkan diet
yang di
programkan

Kolaborasi :
- Kolaborasi
dengan ahli
gizi untuk
menentrukan
jumlah kalori
dan jenis
nutrient yang
dibutuhkan
-
Promosi Berat
Badan.
Observasi
- Identifikasi
kemungkinan
berat badan
kurang.
- Monitor
adanya mual
dan muntah
- Monitor
jumlah kalori
yang di
konsumsi .
- Monitor berat
badan
- Monitor
albumin ,
limfosit dan
elektrolit .
Terapeutik
- Berikan
perawatan
mulut
sebelum
makan jika
perlu
- Sediakan
makanan
yang tepat
sesuai
kondisi
(misal
makanan
dengan
tekstur
halus ,
makanan
yang di
blener ,
makanan cair
yang
diberikan
melalui
NGT.)
- Hidangkan
makanan
yang menarik
- Berikan
suplemen
Jika Perlu
- Berikan
pujian pada
pasien atau
keluarga
pasien
untukmening
katkan yang
dicapai.
Edukasi
- Jelaskan jenis
makanan
yang bergizi
tinggi namun
tetap
terjangkau
- Jelaskan
peningkatan
jenis kalori
yang
dibutuhkan.
D. Implementasi Keperawatan
Implementasi merupakan suatu proses keperawatan yang dilakukan setelah
perencanaan keperawatan. Implementasi keperawatan adalah langkah keempat
dari proses keperawatan yang telah direncanakan oleh perawat untuk membantu
pasien yang bertujuan mencegah, mengurangi, dan menghilangkan dampak
ataupun respon yang dapat ditimbulkan oleh adanya masalah keperawatan serta
kesehatan. Implementasi keperawatan membutuhkan fleksibilitas dan kreativitas
perawat

E. Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatan merupakan tahap kelima atau proses keperawatan
terakhir yang berupaya untuk membandingkan tindakan yang sudah dilakukan
dengan kriteria hasil yang sudah ditentukan. Evaluasi keperawatan bertujuan
menentukan apakah seluruh proses keperawatan sudah berjalan dengan baik dan
tindakan berhasil dengan baik . Evaluasi yang diharapkan dalam pemenuhan
kebutuhan rasa nyaman adalah dapat mengontrol terhadap adanya gejala,
menyatakan rasa nyaman, tidak adanya mual.
Daftar Pustaka
PPNI. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : Definisi dan Indikator
Diagnosis, Edisi I . Jakarta : DPP PPNI. 2017

PPNI. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan Tindakan


Keperawatan , Edisi I. Jakarta : DPP PPNI. 2018

PPNI. Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi dan Kriteria


hasil Keperawatan, Edisi I. Jakarta : DPP PPNI. 2018

Tarwoto & Wartonah.2006. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan.


Edisi 3 . jakarta: Salemba Medika.

Potter, P.A. & Perry,A.G.2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep,


proses,dan praktik.Jakarta:ECG

Anda mungkin juga menyukai