Anda di halaman 1dari 5

A.

Definisi
Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan
kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk
menerima makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan
menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuhnya serta
mengeluarkan zat sisa. Nutrisi dapat dikatakan sebagai ilmu tentang makanan,
zat-zat gizi dan zat lain yang terkandung, aksi, reaksi, keseimbangan yang
berhubungan dengan kesehatan dan penyakit (Tarwoto & Wartonah. 2006).
Nutrien adalah suatu unsur yang dibutuhkan untuk proses dan fungsi tubuh.

B. Etiologi
Penyebab defisit nutrisi yaitu ketidakmampuan menelan makanan, ketidak
mampuan mencerna makanan, ketidakmampuan mengabsorbsi nutrien, pen
ingkatan kebutuhan metabolisme, adanya faktor ekonomi misalnya finansia l
yang tidak mencukupi, dan adanya faktor psikologis seperti stres dan kee
ngganan untuk makan. Penyebab kurangnya nutrisi pada pasien karena ada nya
peningkatan usaha dan frekuensi pernapasan dan penggunaan otot bant u
pernapasan yang menyebabkan terjadinya respon sistemis dan psikologis
sehingga pasien merasa mual dan intake nutrisi tidak adekuat yang menyeb abkan
terjadinya penurunan berat badan.

C. Manifestasi Klinis
Menurut Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia, tanda dan gejala yang
muncul pada diagnosa keperawatan defisit nutrisi dibagi menjadi dua yaitu gejala
dan tanda mayor serta gejala dan tanda minor.
Gejala dan tanda mayor yaitu berat badan menurun minimal 10% dibawah
rentang ideal, sedangkan gejala dan tanda minor yaitu cepat kenyang setela h
makan, kram/nyeri abdomen, nafsu makan menurun, bising usus hiperakt if, otot
pengunyah lemah, otot menelan lemah, membran mukosa pucat, sar iawan, serum
albumin turun, rambut rontok berlebihan dan diare.

D. Patofisiologi
Patofisiologi malnutrisi berkaitan dengan seluruh organ dalam tubuh.
1
Protein sebagai sumber asam amino diperlukan untuk berbagai proses sintesis di
dalam tubuh. Untuk menjalankan fungsi tubuh, energi diperlukan dalam seluruh
proses biokimia. Selain makronutrien, berbagai komponen mikronutrien juga
diperlukan sebagai kofaktor dalam proses enzimatik di dalam tubuh.

E. PathWay
Pola makan tidak teratur Berkurangnya

pemasukan makanan Kekosongan

lambung

Erosi pada lambung Produksi

HCL meningkat Asam lambung

refleks

Intake makanan tidak adekuat

Kekuragan nutrisi

2
3
F. Penatalaksanaan
Pelaksanaan (Tindakan) yang dapat dilakukan pada klien yang mengalami
ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah sebai berikut:

1. Pemberian Nutrisi Melalui Oral


Pemberian nutrisi melalui oral merupakan tindakan keperawatan yang
dilakukan pada pasien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi secara
sendiri dengan cara membantu memberikan makan/nutrisi melalui oral
(mulut), bertujuan memenuhi kebutuhan nutrisi pasien dan membangkitkan
selera makan pada pasien.
2. Pemberian Nutrisi Melalui Pipa Penduga/Lambung
Pemberian nutrisi melalui pipa penduga/lambung merupakan keperawatan
yang dilakukan pada pasien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi
secara oral atau tidak mampu menelan dengan cara memberi makanan
melalui pipa lambung atau pipa penduga. Tujuannya adalah untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi pasien.
3. Pemberian Nutrisi Melalui Parenteral
Pemberian nutrisi melalui parenteral merupakan pemberian nutrisi berupa
cairan infus yang dimasukkan ke dalam tubuh melalui dara vena, baik secara
sentral (untuk nutrisi parenteral total) ataupun vena perifer ( untuk nutrisi
parenteral parsial). Pemberian nutrisi melalui parenteral dilakukan pada
pasien yang tidak bisa makan melalui oral atau pipa nasogastric dengan
tujuan untuk menunjang nutrisi enteral yang hanya memenuhi sebagian
kebutuhan nutrisi harian.

4
DAFTAR PUSTAKA

Tarwoto & Wartonah. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses

Keperawatan, Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika.


http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/699/3/BAB%202.pdf

Anda mungkin juga menyukai