Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN

NUTRISI

OLEH:
NAMA: MUHAMMAD RIZKI HERIYADI, S.Kep
NIM: 191490121029

PROGRAM STUDI PROFESI NERS B


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
2020
LAPORAN PENDAHULUAN NUTRISI

A. Definisi Nutrisi
Nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh yang
bertujuan menghasilkan energi dan digunakan dalam aktivitas tubuh (Alimul, 2006).

B. Mekanisme Fisiologi

Ada beberapa hal yang mempengaruhi pemasukan intake nutrisi setiap individu.
Berikut ini proses individu yang mengalami kekurangan nutrisi.
Pola makan tidak teratur, obat-obatan, nikotin dan alcohol, stress

Berkurangnya pemasukan makanan Kekosongan lambung

Produksi HCL↑ Erosi pada lambung (gesekan dinding lambung)

Asam lambung Reflek muntah Intake makanan tidak adekuat

Kekurangan nutrisi

C. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Intake nutrisi tidak cukup untuk keperluan metabolism tubuh.
2. Gangguan Menelan
Abnormal fungsi mekanisme menelan yang dikaitkan dengan defisit struktur atau
fungsi oral, faring, esofagus
3. Ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh
asupan nutrisi yang melebihi kebutuhan metabolik

D. Batasan Karakteristik
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Kram abdomen, Nyeri abdomen, Menghindari makanan, Berat badan 20% atau
lebih dibawah berat badan ideal, Kerapuhan kapiler, Diare, Kurang makanan,
Kurang informasi, Ketidakmampuan memakan makanan, Cepat kenyang setelah
makan, Kelemahan otot menguyah, Kelemahan untuk menelan
2. Gangguan Menelan
Gangguan fase esofagus, Pernafasan bau asam, Nyeri ulu hati, Menolak makanan,
Bangun malam karena mimpi buruk, Batuk malam hari, Menelan berulang,
Tersedak sebelum menelan
3. Ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh
konsentrasi asupan makanan dimalam hari, Pola makan disfungsional(mis., makan
sambil melakukan aktivitas lainnya), Makan sebagai respons terhadap pengaruh
eksternal, seperti waktu siang atau situasi sosial. Makan sebagai respons terhadap
pengaruh internal selain rasa lapar (misalnya, ansietas(marah, depresi, bosan, stress,
dan kesepian), Tingkat aktivitas kurang gerak

E. Faktor yang berhubugan/Etiologi


1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Faktor biologis, Faktor ekonomi, Ketidakmampuan untuk mengabsorbsi nutrient ,
Ketidakmampuan untuk mencerna makanan, Ketidakmampuan menelan makananan,
Faktor psikologis
2. Gangguan Menelan
Masalah perilaku makan, Gagal bertumbuh, Malnutrisi energi – protein, Gangguan
pernafasam
3. Ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh
Asupan yang berlebihan terhadap kebutuhan metabolik

F. NOC
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

Nutritional status: Adequacy of nutrient:


- Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan
- Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan
- Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi
- Tidak ada tanda-tanda malnutrisi
- Menunjukkan peningkatan fungsi pengecapan dari menelan
- Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti
2. Gangguan Menelan
- Menunjukkan status menelan, yang dibuktikan oleh indicator berikut (sebutkan
1-5: gangguan ekstrem, tinggi, sedang, rendah dan tidak ada gangguan)
- Mempertahankan makanan di dalam mulut
- Mampu menelan
- Mampu untuk mengosongkan rongga mulut
3. Ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh
Nutritional Status : food and Fluid Intake:
- Mengerti factor yang meningkatkan berat badan
- Mengidentfifikasi tingkah laku dibawah kontrol klien
- Memodifikasi diet dalam waktu yang lama untuk mengontrol berat badan
- Penurunan berat badan 1-2 pounds/mgg
- Menggunakan energy untuk aktivitas sehari hari

G. NIC
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
- Kaji adanya alergi makanan yang menyebabkan alergi
- Anjurkan klien untuk meningkatkan konsumsi Fe
- Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori
- Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi dan manfaatnya
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang
dibutuhkan
2. Gangguan Menelan
- Pantau tingkat kesadaran, refleks batuk, refleks muntah dan kemampuan
menelan
- Atur posisi pasien 900 selama makan
- Kaji mulut dari adanya makanan setelah makan
- Kolaborasi
- Konsultasikan dengan ahli gizi tentang makanan yang mudah ditelan
3. Ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh
- Kaji adanya alergi makanan yang menyebabkan alergi
- Anjurkan klien untuk meningkatkan konsumsi Fe
- Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori
- Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi dan manfaatnya
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang
dibutuhkan.

DAFTAR PUSTAKA

Alimul, A, A. 2006. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia: Aplikasi Konsep dan Proses
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Mubarak, W, I. 2007. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia: Teori dan Aplikasi dalam Praktik.
Jakarta: EGC.
Tarwoto, W. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika.
Wilkison, J.,M. & Ahern N.,R. 2011. Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Jakarta: EGC.

Banjarmasin, April 2020

Preseptor Akademik, Preseptor Klinik,

Milasari, Ns., M.Kep Riannor, S.Kep., Ns

Anda mungkin juga menyukai