Oleh :
MADE DWI WIRA ADI ANTARI
NIM. 17.322.2788
A. Konsep Dasar
1. Definisi
Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan
kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia
untuk menerima makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan
menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuhnya
serta mengeluarkan sisanya (Tarwoto dan Wartonah, 2010).
Nutrisi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk
fungsi normal dan sistem tubuh, pertumbuhan, dan pemeliharaan kesehatan.
(Wikipedia, 2013)
Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan
kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia
untuk menerima makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan
menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuhnya
serta mengeluarkan sisanya. Nutrisi berfungsi untuk membentuk dan
memelihara jaringan tubuh, mengatur proses-proses dalam tubuh, sebagai
sumber tenaga, serta untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit.
Nutrisi adalah sejenis zat kimia organik atau anorganik yang terdapat
dalam makanan dan dibutuhkan oleh tubuh untuk menjalankan fungsinya.
Enam zat nutrisi esensial yaitu, karbohidrat, lemak, protein, vitamin, air dan
mineral. Kebutuhan nutrisi bagi tubuh merupakan suatu kebutuhan dasar
manusia yang sangat penting. Dilihat dari segi kegunaannya, nutrisi
merupakan sumber energi untuk segala aktivitas dalam sistem tubuh. Sumber
nutrisi dalam tubuh berasal dari dalam tubuh sendiri, seperti glikogen yang
terdapat dalam otot dan hati ataupun protein dan lemak dalam jaringan dan
sumber lain yang berasal dari luar tubuh seperti yang sehari-hari dimakan oleh
manusia. Adapun jenis-jenis nutrisi yang diperlukan tubuh antara lain:
1. Karbohidrat
Merupakan sumber energi utama dan sumber serat pangan.
2. Protein
Merupakan konstituen penting pada semua sel, terdiri dari asam-asam
amino.
3. Lemak
Merupakan sumber energi yang dipadatkan.
4. Vitamin
Merupakan bahan organik yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan
berfungsi sebagai katalisator proses metabolisme tubuh.
5. Air
Merupakan komponen terbesar penyusun tubuh manusia. Pemenuhan
kebutuhan air dapat berasal dari minuman, makanan, dan sayuran.
6. Mineral
Merupakan bahan anorganik yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan
tubuh.
2. Etiologi
Beberapa hal yang menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan pada
kebutuhan nutrisi, antara lain.
a. Intake nutrisi
b. Kemampuan mendapat dan mengolah makanan
c. Gangguan menelan dan sakit gigi
d. Anoreksia
e. Nausea dan vomiter (mual dan muntah)
f. Obstruksi saluran cerna
g. Diabetes Mellitus (DM)
h. Malabsorbsi nutrien
i. Stres dan depresi
j. Kanker
k. Pertumbuhan
l. Gaya hidup dan kebiasaan
m.Kebudayaan dan kepercayaan, seperti orang asia yang lebih memilih padi
sebagai makanan pokok.
n. Sumber ekonomi
o. Kelemahan fisik, seperti atritis (kelainan pada sendi)
p. Tinggal sendiri, karena seseorang yang hidup sendirian sering tidak peduli
pada makanan apa saja yang sehat dan bergizi untuk dimasak dan dimakan.
3. Patofisiologi
Kondisi fisiologis yang mempengaruhi status nutrisi termasuk tingkat
aktivitas, keadaan penyakit, kemampuan daya beli dan menyiapkan makanan
serta prosedur dan pengobatan yang dilakukan. Bergantung pada tingkat
aktivitas, maka nutrisi dan kilokalori diperlukan untuk meningkatkan, sehingga
tingkat aktivitas akan meningkat atau menurun. Sementara, status penyakit dan
prosedur atau pengobatan yang dilakukan mempunyai dampak pada asupan
makanan, pencernaan, absorbsi, metabolisme dan ekskresi.
Beberapa kondisi fisiologis dapat menyebabkan menurunnya zar makanan
tertentu, dan suatu saat akan meningkat. Penyakit ginjal dapat menurunkan
kebutuhan protein oleh karena protein di ekskresi oleh ginjal. Penyakit-
penyakit fisik biasanya meningkatkan kebutuhan zat makanan. Biasanya terjadi
pada penyakit-penyakit saluran cerna.
Gangguan fisik dapat terjadi di sepanjang saluran pencernaan yang
menyebabkan menurunnya asupan nutrisi. Gangguan absrobsi, gangguan
tranportasi, atau penggunaan yang tidak sepantasnya. Luka pada mulut dapat
menyebabkan menurunnya asupan nutrisi akibat nyeri saat makan. Diare dapat
menurunkan absorbsi nutrisi karena didorong lebih cepat. Terhadap penyakit
pada kandung empedu, di mana kandung empedu tidak berfungsi secara wajar,
empedu yang berfungsi untuk mencerna lemak menjadi tidak efektif.
4. Manifestasi Klinis
Ada beberapa tanda dan gejala pada ketidakseimbangan kebutuhan nutrisi
secara umum, di antaranya:
1. Defisit Nutrisi
1) Berat badan menurun minimal 10% dibawah rentang ideal
2) Cepat kenyang setelah makan
3) Kram atau nyeri abdomen
4) Nafsu makan menurun
5) Bising usus hiperaktif
6) Otot pengunyah lemah
7) Otot menelan lemah
8) Membran mukosa pucat
9) Sariawan
10) Serum albumin turun
11) Rambut rontok berlebihan
12) Diare
2. Ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh
1) Disfungsi pola makan
2) Nafsu makan berlebih
3) Aktifitas monoton
4) Lipatan otot trisep >25cm pada wanita, >15cm pada pria
5) Berat badan 20% di atas tinggi dari kerangka tubuh ideal
5. Pemeriksaan Diagnostik
1) Rontgen
2) USG
3) Laboratorium
6. Penatalaksanaan
1) Perbaikan gizi
2) Pendidikan kesehatan
3) Pengobatan
4) Kolaborasi
a. Pemberian cairan parenteral
b. Pemberian obat-obatan parenteral dan oral
c. Pengaturan diet terprogram sesuai dengan ahli gizi
d. Penyuluhan tentang penyimpangan dan penyajian makanan.
4. Evaluasi
1) Pasien mampu mengatasi faktor-faktor yang mempengaruhi diet
2) Pasien mampu mengontrol pola makannya
3) Pasien merasa nyaman saat makan.
4) Penghisapan bayi yang adekuat
DAFTAR PUSTAKA
Metheny & meert 2004 dan Weinberg & Skewes 2006.Verifikasi Penempatan
Selang Nasograstrik Pada Pasien Anak dan Bayi.Anita Apriliawati Jurnal
Kedokteran dan Kesehatan Vol.6, No.2, Juli 2012
Supariasa, 2008. Penilaian Status Gizi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Oleh :
A. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada hari Senin, 18 Maret 2019 Pukul 09.00 WITA di
Ruang Cempaka I Neonatus kamar 2 bed No. 1. Pasien masuk RS pada
tanggal 3 Maret 2019 pukul 15.00 WITA. Data diperoleh melalui sumber data
pasien dan catatan medis pasien dengan no.CM 19015684 yang dilakukan
dengan metode wawancara (anamnesa), observasi, dan pemeriksaan fisik.
1. Data Umum
Identitas Klien
Nama ( Initial) : By LD
Umur : 15 hari
Agama : Hindu
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Status Marital : Belum Kawin
Pendidikan : Belum Sekolah
Pekerjaan : Tidak Bekerja
Suku Bangsa : INDONESIA
Alamat : Br. Bengkel, Desa Bengkel Tabanan
Tanggal Masuk : 3 MARET 2019
Tanggal Pengkajian : 18 MARET 2019
No. Register : CM 19015684
Diagnosa Medis : Bayi Kurang Bulan + Berat Badan Lahir Rendah
(1650 gram) + Apneu of Prematurity + Resiko
Infeksi
Identitas Penanggung Jawab
Nama (Initial) : LD
Umur : 20 th
Hub. Dengan Klien : Ibu
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat : Br. Bengkel, Desa Bengkel Tabanan
2. Riwayat Kesehatan
Keluhan Utama
Reflek isap belum kuat
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien lahir di ruang bersalin RSUP Sanglah tanggal 3 Maret pukul 08.30
Wita dari ibu G1P000 + Tunggal Hidup + Ketuban Pecah Dini. Bayi lahir
secara sectio caesaria segera menangis jenis kelamin laki-laki. Keadaan
umum lemah, APGAR score 7-8-9, kulit kemerahan. Berat badan lahir 1650
gram, panjang badan 48 cm, lingkar kepala 30 cm, lingkar dada 28 cm.
pasien sudah mendapatkan injeksi vitamin K dan imunisasi HB0. Pukul
14.30 Wita pasien dipindahkan ke ruang Cempaka I Neonatus dengan
perawatan incubator. Berat badan saat pengkajian 1600 gram dengan reflek
isap yang lemah dan terpasang selang orogastrik tube.
Riwayat Kesehatan Dahulu
Ibu bayi mengatakan selama hamil rutin kontrol ke bidan dan diberi obat
vitamin serta penambah darah. Ibu mengatakan tidak pernah mengkonsumsi
obata-obatan ataupun jamu selain dari pemberian bidan. Ibu tidak menderita
hipertensi maupun penyakit lainnya. Imunisasi TT selama hamil diberikan 2
kali pada umur kehamilan 4 bulan dan 6 bulan.
Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan anggota keluarganya tidak pernah memiliki riwayat
penyakit seperti asma, TB, Hipertensi, anemia, DM, maupun kelainan
psikologis.
Genogram :
Keterangan :
= Meninggal
= Laki – laki
= Perempuan
= Pasien
Riwayat Sosiokultural
Ibu bayi mengatakan tinggal bersama keluarga inti, hubungan dengan para
tetangga baik dan tidak ada konflik.
4. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum
1) Kesan Umum : Lemah
2) Kesadaran : Compos Mentis (GCS; E4, V5, M6)
3) Bentuk tubuh : Tegak
4) Warna Kulit : Sawo matang
5) TB/BB : 54 kg / 171 cm
6) Turgor Kulit : Baik
7) Kebersihan Diri : Cukup
8) Status Gizi : BB = 54 kg , TB = 171cm, IMT : 18.43
2. Gejala Kardinal
1) TD : 100/ 70 mmHg
2) Suhu : 37,50C
3) Nadi : 98 x/menit
4) RR : 22 x/menit
3. Keadaan Fisik
1) Kepala
- Inspeksi : bentuk simetris, rambut panjang warna hitam,
tegak, kulit kepala bersih, lesi (-), warna kulit sama.
- Palpasi : nyeri tekan (-), benjolan (-).
2) Mata
- Inspeksi : bentuk simetris, bola mata hitam, konjungtiva
merah muda, sklera kemerahan, pupil isokhor
- Palpasi : nyeri tekan (-), benjolan (-).
3) Hidung
- Inspeksi : bentuk simetris, sekret (-).
4) Telinga
- Inspeksi : bentuk simetris, pendengaran baik, bersih, lesi(-)
5) Mulut dan Gigi
- Inspeksi : bentuk simetris, tidak ada labioskisis ataupun
palatoskisis, kebersihan mulut dan gigi kurang.
6) Leher
- Inspeksi : pembesaran kelenjar tiroid (-), lesi (-), bentuk
simetris
- Palpasi : arteri karotis teraba, benjolan (-), massa (-).
7) Thorax
- Inspeksi : bentuk simetris, pernapasan spontan
- Palpasi : nyeri tekan (-), benjolan (-).
- Auskultasi : wheezing (-), ronchii (-), gallop (-).
- Perkusi : Pulmo;sonor
8) Abdomen
- Auskultasi : bising usus 11x/menit
- Inspeksi : lesi (-), bentuk simetris, warna kulit sama
- Palpasi : ascites (-), distensi (-), nyeri tekan area
epigastrium (+)
- Perkusi :-
9) Ekstremitas
a) Atas
Jari-jari tangan lengkap, kuku bersih dan pendek, lesi (-), edema
(-), nyeri tekan (-), akral hangat.
b) Bawah
Jari-jari kaki lengkap, kuku bersih dan pendek, lesi (-), pus (-),
edema (-), nyeri (-), akral hangat.
10) Genetalia : tanpak bersih, tidak terdapat lesi, nyeri tekan (-)
11) Anus : tampak bersih, berlubang, hemoroid (-) lesi (-),
nyeri tekan (-)
B. ANALISA DATA
-B : -
-C : Pasien tampak
lemas dan kelihatan
sedikit kurus
- D : Diet bubur
E. PERENCANAAN
No.
Hari/Tgl/ Tujuan dan Kriteria
No Dx Rencana Tindakan Rasional
Jam Hasil
Kep.
1 Senin, 18 1 Setelah diberikan 1. Pantau adanya alergi 1. Mencegah
Maret asuhan keperawatan makanan bertambah
2019, selama 2 x 24 jam parahnya kondisi
pukul diharapkan pasien pasien
09.00 mendapatkan nutrisi 2. Kolaborasi dengan 2. Memberikan
Wita optimal. Dengan ahli gizi untuk asupan makanan
kriteria hasil : menentukan jumlah sesuai kebutuhan
1. Mampu kalori dan nutrisi
menghabiskan 1 yang dibutuhkan
porsi makanan pasien.
yang diberikan 3. Monitor intake 3. Mengetahui intake
2. Mampu nutrisi makanan yang
6.Kolaborasi pemberian
6. Obat-obatan
antiemetik
antiemetik dapat
mengurangi
perasaan mual
2 Senin, 18 2 Setelah diberikan 1. Gunakan pendekatan 1. Membangun
Maret asuhan keperawatan yang menenangkan hubungan saling
2019, selama 1 x 24 jam percaya kepada
pukul diharapkan ansietas pasien
09.00 pasien teratasi. 2. Jelaskan semua 2. Membantu
Wita Dengan kriteria hasil: prosedur dan apa mengiurangi dan
1. Pasien mengatakan yang dirasakan mengidentifikasi
tidak khawatir lagi selama prosedur kecemasan pasien
dengan keadaanya
saat ini yang 3. Berikan formasi 3. Membantu
sedang dirawat factual mengenai mengiurangi dan
2. Pasien tidak diagnosis, tindakan mengidentifikasi
tampak cemas prognosis dan kecemasan pasien
3. Pasien tidak pentingnya perawatan
tampak bertanya-
tanya tentang 4. Identifikasi ulang 4. Mengevaluasi
penyakitnya kecemasan pasien sejauh mana
keberhasilan
perawatan
dalammengatasi
cemas pasien
3 Senin, 18 3 Setelah diberikan 1. Kaji adanya tanda- 1. Mengidentifikasi
Maret asuhan keperawatan tanda hipovolemi dan tanda-tanda
2019, selama 2 x 24 jam monitor TTV hipovolemi
pukul diharapkan masalah
09.00 hipovolemia tidak 2. Anjurkan pasien 2.Memenuhi
Wita terjadi. Dengan mempertahankan kebutuhan cairan
kriteria hasil: intake oral 1500- adekuat
1. Tidak terjadi 2000ml/hari
tanda-tanda 3. Monitor pemberian 3. Memenuhi
hipovolemi seperti: cairan intravena kebutuhan cairan
mukosa bibir intravena sesuai
kering dan turgor rencana terapi
kulit tidak elastis
2. TD normal 100-
120/70-90mmHg
Nadi normal 60-
100x/mnt
RR normal 16-
24x/mnt
F. IMPLEMENTASI
Hari/tgl/ No.
No. Tindakan keperawatan Respon Pasien Paraf
jam dx
1 Senin, 18 1 - Melakukan oral hygine - Mulut dan gigi pasien tampak
Maret 2019 bersih, pasien kooperatif
Pukul - Memberikan informasi - Pasien mengatakan paham
11.00 Wita 2 faktual mengenai dengan penjelasan yang
diagnosis, tindakan diberikan
prognosis dan pentingnya
- Pasien mengatakan akan
perawatan
melakukan anjuran yang
1 - Menganjurkan pasien
diberikan
makan dengan porsi kecil
- Obat masuk melalui selang
13.00 tapi serning
infus, reaksi alergi (-)
1 - Kolaborasi memberikan
injeksi obat ondancentron
1x4mg /IV dan
- IVFDRL lancar30 tpm
pantoprazole 1x40mg/IV
3 - Memonitor pemberian
- Pasien mengatakan akan
cairan intravena
melakukan anjuran yang
3 - Menganjurkan pasien
diberikan
mempertahankan intake
- TD: 110/70mmHg, Nadi :87,
18.00 Wita oral 1500-2000ml/hari
RR : 19x/mnt, Suhu : 36oC
3 - Memonitor TTV
3 - Memonitor pemberian
- IVFDRL lancar30 tpm
cairan intravena
3 - Menganjurkan pasien
- Pasien mengatakan akan
mempertahankan intake
melakukan anjuran yang
oral 1500-2000ml/hari
diberikan
3 - Memonitor TTV
- TD: 110/70mmHg, Nadi :87,
1 - Kolaborasi memberikan
RR : 19x/mnt, Suhu : 36oC
injeksi obat ondancentron
1x4mg /IV dan
- Obat masuk melalui selang
pantoprazole 1x40mg/IV
infus, reaksi alergi (-)
G. EVALUASI
No Hari/ tanggal/ No. Diagnosa Evaluasi Sumatif Paraf
. jam keperawatan
P : Lanjutkan Intervensi
Keperawatan no 1,2,3,4,5,dan 6
3 Rabu, 20 3 S:-
Maret 2019-
O : Tidak tampak terjadi tanda-tanda
03-20
hipovolemi, mukosa bibir lembab
Pkl.09.00
dan turgor kulit elastic. TD:
Wita
110/70mmHg, Nadi :80, RR :
20x/mnt, Suhu : 36.7oC
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN
Kondisi klien :
Pasien mengatakan nafsu makannya menurun, pasien merasa mual ketika
akan makan. Kebersihan mulutdan gigi kurang
Alasan masuk RS :
Pasien masuk rumah sakit dengan keluhan diare dan vomiting sejak 5 hari
yang lalu Tgl 13 Maret 2019, diare 7-8 kali sehari dengan konsistensi encer,
warna kuning, bau tidak sedap,lendir(-)/darah(-).
Data fokus :
Diagnosa keperawatan (masalah)
1. Defisit Nutrisi
Tujuan khusus :
Dengan dilakukannya tindakan keperawatan Oral Hygine dapat membantu
membersihkan gigi dan mulut pasien sehingga pasien dapat makan dengan
nyaman.
Tindakan keperawatan :
1. Tindakan Keperawatan : Oral Hygine
2. SOP Oral Hygine Pasien Sadar
SOP Oral Hygine (Pasien Sadar) Paraf
TAHAP PRA INTERAKSI
1. .Kaji kebutuhan klien
2. Cuci tangan efektif
3. Siapkan alat-alat :
a. Sikat gigi pada tempatnya 1 buah
b. Pasta gigi 1 buah
c. Mouthwash 1 buah
d. Gelas berisi air bersih/mineral 1 buah
e. Lidi kapaspada tempatnya 1 buah
f. Handscoon bersih 1 pasang
g. Pengalas kecil/handuk 1 buah
h. Stroop Indra
i. Tissue seperlunya
j. Sedotan k/p
k. Bengkok 1 buah
4. Cuci tanagn efektif
TAHAP ORIENTASI
5. Salampembuka, perkenalkan diri
6. Lakukan identifikasi pasien
7. Jelaskan prosedur
8. Kontrak waktu
9. Tujuan tindakan pada klien dan keluarga
10. Tanyakan keluhan pasien
11. Berikan kesempatan klien untuk bertanya
TAHAP KERJA
12. Tutup sampiran
13. Cuci tangn efektif
14. Pasang masker
15. Pasang sarung tangan bersih
16. Posisikan klienduduk
17. Kaji integritas bibir, geligi, mukosa bukal, gusi, langit-langit mulut
dan lidah
18. Lepas sarung tangan
19. Cuci tangan efektif
20. Dekatkan alat di sisi tempat tidur
21. Pasang pengakas : jika pasien duduk pengalas di paha pasien
22. Letakan bengkok di atas pengalas
23. Pasang handuk di dada klien
24. Cucitangan efektif
25. Pakai handscoon
26. Oleskan pasta gigi secukupnya kemudian basahisikat gigi
27. Anurkan klien untuk berkumur menggunakan air
28. Gosok gigi klien secara perlahan dengan gerakan searah dan
sirkuler
29. Anjurkan klien untuk berkumur sampai bersih
30. Bersihkan dan keringkan bibir klien dengan tissue
31. Tawarkan kepadaklienuntuk berkumur dengan mouthwash
32. Tawarkan kepada klien pelembab bibir
33. Bereskan dan rapikan alat
34. Kembalikan alat pada tempatnya
35. Lepas handscoon
36. Lepasmasker
37. Buka sampiran
38. Cuci tangan efektif
TAHAP TERMINASI
39. Evaluasi hasilkegiatan (subyektif dan obyektif)
40. Berikanreinfocement postif pada klien dan keluarga
41. Lakukan kontrak untukkegiatan selanjutnya
42. Salam penutup
43. Cuci tangan efektif
DOKUMENTASI
44. Catat hasilkegiatan :namaklien,waktu (taggal dan jam), hasil
evaluasi
Denpasar, Maret 2019
Mengetahui Mahasiswa
Clinical Instructor Ruang Dahlia STIKes Wira Medika,
Mengetahui
Clinical Teacher
_________________________________________
NIK.