CI LAHAN CI INSTITUSI
B. Etiologi
Penyebab defisit nutrisi yaitu ketidakmampuan menelan makanan, ketidak
mampuan mencerna makanan, ketidakmampuan mengabsorbsi nutrien, pen
ingkatan kebutuhan metabolisme, adanya faktor ekonomi misalnya finansia
l yang tidak mencukupi, dan adanya faktor psikologis seperti stres dan kee
ngganan untuk makan. Penyebab kurangnya nutrisi pada pasien karena ada
nya peningkatan usaha dan frekuensi pernapasan dan penggunaan otot bant
u pernapasan yang menyebabkan terjadinya respon sistemis dan psikologis
sehingga pasien merasa mual dan intake nutrisi tidak adekuat yang menyeb
abkan terjadinya penurunan berat badan.
C. Manifestasi Klinis
Menurut Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia, tanda dan gejala yang
muncul pada diagnosa keperawatan defisit nutrisi dibagi menjadi dua yaitu
gejala dan tanda mayor serta gejala dan tanda minor.
Gejala dan tanda mayor yaitu berat badan menurun minimal 10% dibawah
rentang ideal, sedangkan gejala dan tanda minor yaitu cepat kenyang setela
h makan, kram/nyeri abdomen, nafsu makan menurun, bising usus hiperakt
if, otot pengunyah lemah, otot menelan lemah, membran mukosa pucat, sar
iawan, serum albumin turun, rambut rontok berlebihan dan diare.
2
D. Patofisiologi
Patofisiologi malnutrisi berkaitan dengan seluruh organ dalam tubuh.
Protein sebagai sumber asam amino diperlukan untuk berbagai proses
sintesis di dalam tubuh. Untuk menjalankan fungsi tubuh, energi diperlukan
dalam seluruh proses biokimia. Selain makronutrien, berbagai komponen
mikronutrien juga diperlukan sebagai kofaktor dalam proses enzimatik di
dalam tubuh.
E. Path Way
Pola makan tidak teratur
Kekosongan lambung
Kekuragan nutrisi
F. Penatalaksanaan
Pelaksanaan (Tindakan) yang dapat dilakukan pada klien yang mengalami
ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah sebai
berikut:
3
1. Pemberian Nutrisi Melalui Oral
Pemberian nutrisi melalui oral merupakan tindakan keperawatan
yang dilakukan pada pasien yang tidak mampu memenuhi
kebutuhan nutrisi secara sendiri dengan cara membantu memberikan
makan/nutrisi melalui oral (mulut), bertujuan memenuhi kebutuhan
nutrisi pasien dan membangkitkan selera makan pada pasien.
2. Pemberian Nutrisi Melalui Pipa Penduga/Lambung
Pemberian nutrisi melalui pipa penduga/lambung merupakan
keperawatan yang dilakukan pada pasien yang tidak mampu
memenuhi kebutuhan nutrisi secara oral atau tidak mampu menelan
dengan cara memberi makanan melalui pipa lambung atau pipa
penduga. Tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan nutrisi
pasien.
3. Pemberian Nutrisi Melalui Parenteral
Pemberian nutrisi melalui parenteral merupakan pemberian nutrisi
berupa cairan infus yang dimasukkan ke dalam tubuh melalui dara
vena, baik secara sentral (untuk nutrisi parenteral total) ataupun
vena perifer ( untuk nutrisi parenteral parsial). Pemberian nutrisi
melalui parenteral dilakukan pada pasien yang tidak bisa makan
melalui oral atau pipa nasogastric dengan tujuan untuk menunjang
nutrisi enteral yang hanya memenuhi sebagian kebutuhan nutrisi
harian.
4
DAFTAR PUSTAKA