Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN KASUS

ASUHAM KEPERAWATAN PADA An. B DENGAN

RESIKO PERILAKU KEKERASAN

DI RUANG DEWANDARU RSJD Dr. RM. SOEDJARWADI KLATEN

DISUSUN OLEH :

RRRRRRRRRRRRRR

P133740119012

PRODI DIII KEPERAWATAN SEMARANG

JURUSAN KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG

2021
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN. B DENGAN
RESIKO PERILAKU KEKERASAN DI RUANG DEWANDARU
RSJD Dr. RM. SOEDJARWADI KLATEN

A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS KLIEN
a. Nama : An. B
b. TTL / Umur : 20 Maret 2002
c. Umur : 20 Tahun
d. Tgl Dirawat : 30 Maret 2022
e. Tgl Pengkajian : 13 April 2022 / Pukul 09.00 WIB
f. Alamat : Ds. Kedungampel, Cawas, Klaten, Jawa Tengah
g. Pekerjaan : Pelajar
h. Pendidikan : SMK
i. Agama : Islam
j. Suku Bangsa : Jawa
k. Jenis kelamin : Laki-laki
l. Status perkawinan : Belum kawin

2. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB


a. Nama : Tn. A
b. Umur :-
c. Alamat : Ds. Kedungampel, Cawas, Klaten, Jawa Tengah
d. Pekerjaan : Swasta
e. Agama : Islam
f. Jenis kelamin : Laki - laki
g. Hub. dengan klien : Ayah
3. ALASAN MASUK
Klien 1 minggu terakhir terjadi perubahan perilaku dan emosinya tidak bisa di
control, sulit tidur, sering melamun dan sering bicara sendiri. Keadaannya pun
semakin buruk sehingga ayahnyanya mengantarkannya ke RSJD Dr. RM.
Soedjarwadi Klaten pada tanggal 30 Maret 2022 dengan tujuan untuk mendapatkan
pengobatan agar kondisinya membaik.

4. FAKTOR PRESIPITASI DAN PREDISPOSISI


a. FAKTOR PREDISPOSISI
Klien mempunyai riwayat opnam di RSJ sebanyak dua kali. Serta,
keluarga klien tidak ada yang memiliki riwayat gangguan jiwa. Klien pun tidak
pernah mengalami tindakan penganiyayan di keluarganya.
b. FAKTOR PRESIPITASI
Klien, sudah 1 minggu mengalami perubahan perilaku dan tidak bisa
mengontrol emosinya.

5. PENGKAJIAN FISIK
a. VITAL SIGN
TD : 111 /74 mmHg Suhu : 36,5ºC
Nadi : 97 x/ menit RR : 20 x/menit
b. BB :50 Kg
c. TB : 155 cm
d. Keluhan fisik yang dirasakan : klien mengatakan gatal gatal pada daerah
selangkangan.
6. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
a. GENOGRAM
Keterangan :

: Klien
: Meninggal
: Serumah
: wanita
: laki-laki
: Penyakit sama dgn klien

Klien lebih sering berkomunikasi dengan anak dan istrinya, klien pun
selalu sebagai peran utama dalam pengambilan keutusan, untuk pola asuh nya
klien selalu diasuh oleh orangtua nya sedari kecil.

b. KONSEP DIRI
1. Citra diri
Klien menganggap tubuhnya biasa saja, tidak ada yang mengalami kelainan.
Klien menerima tubuhnya apa adanya.
2. Identitas diri
Klien bernama An. B yang berumur 20 tahun klien tinggal didaerah
Kedungampel, Cawas, Klaten. Status klien saat ini belum menikah. Klien
tinggal bersama keluarganya. Klien berjenis kelamin laki-laki, dan klien
besetatus sebagai pelajar SMK.
3. Peran diri
Klien dalam keluarganya berperan sebagai sebagai seorang anak laki - laki.
4. Ideal diri
Klien berharap ingin cepat sembuh dank lien berharap ingin sekali pulang
untuk bertemu dengan keluarganya di rumah. Klien berharap setelah pulang
klien tidak mengalami hal seperti ini lagi.
5. Harga diri
Klien merasa malu karena sebagai kepala keluarga dia belum mempunyai
pekerjaan yang bisa memenuhi kebutuhan rumah tangganya.

c. HUBUNGAN SOSIAL
Orang terdekat klien adalah ibunya. Klien kurang begitu dekat dengan
ayahnya. Setiap klien menemui masalah atau problem, klien selalu cerita dengan
ibunya untuk meminta saran dan solusi.

d. NILAI, KEYAKINAN , DAN SPIRITUAL


Klien dan keluarganya beragama Islam, tetapi klien jarang melakukan
sholat lima waktu dan klien sering berdoa untuk kesembuhannya dan kebaikan
keluarganya. Klien mengatakan penyakit yang dialaminya adalah suatu pengingat
dari Allah supaya selalu dapat bersyukur dan dapat selalu mengingat Allah.

7. STATUS MENTAL
a. PENAMPILAN UMUM
Klien berpenampilan kurang rapi, dalam penggunaan baju sesuai. Kebersihan
klien kurang, klien bebadan kurus, rambut panjang.
b. PEMBICARAAN
Klien jarang sekali kooperatif, tempo dan intonasi bicaranya keras serta agak
cepat.
c. AKTIVITAS MOTORIK
Klien tampak bingung, wajah tegang dan sedikit merah, mata melotot.
d. ALAM PERASAAN
Klien merasa kuatir dan sedih terhadap masalahnya saat ini.
e. AFEK
Hasil observasi didapatkan afek sesuai.
f. INTERAKSI SELAMA WAWANCARA
Saat wawancara klien jarang sekali kooperatif, klien masih bingung dalam
menjawab pertanyaan yang perawat berikan.Serta saat diberi pertanyaan klien
ingin marah marah terus dan ingin meludahi / menendang dan memukul petugas.
g. PERSEPSI
Klien tidak ada gangguan persepsi sensori
h. PROSES PIKIR
Klien berbicara dengan kalimat yang berputar-putar walaupun nanti akan sampai
ke topik pembicaraan. Klien tidak mengalami gangguan proses pikir, klien
berbicara sesuai dengan kenyataan.
i. ISI PIKIR
Klien tidak mengalami gangguan isi pikir
j. TINGKAT KESADARAN DAN ORIENTASI
Klien tampak bingung dan tidak terfokus
k. MEMORI
Klien tidak mengalami gangguan memori.
l. TINGKAT KONSENTRASI DAN BERHITUNG
Klien tidak dapt berkonsentrasi dengan focus saat diberi pertanyaan, walaupun
nanti akan kembali ke topik yang ditanyakan. Serta untuk berhitung klien tidak
mengalami gangguan.
m. KEMAMPUAN PENILAIAN
Tidak ada gangguan dalam menilai suatu masalah
n. DAYA TILIK DIRI
Klien mengakui penyakit yang diderita Klien mengetahui bahwa sekarang dia
berada dalam RSJ untuk perawatan dan pengobatan dirinya yang sedang
mengalami gangguan jiwa.
8. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
a. MAKAN
Pola makan selama dirawat 3x sehari, porsi sedang dan makanan selalu habis.
Tidak pernah memisahkan diri pada saat makan, makan dapat dilakukn secara
mandiri, nafsu makan meningkat. Pasien puas dengan makanan yang diberikan
Rumah Sakit.
b. BAB / BAK
Klien dapat BAB dan BAK dikamar mandi pasien secara mandiri.
c. MANDI
Pasien mandi 2 x sehari secara mandiri.
d. BERPAKAIAN
Cara berpakaian pasien kurang rapi dan kurang menjaga kebersihan.
e. ISTIRAHAT dan TIDUR
Klien memiliki kebiasaan tidur siang lamanya jam 13.00- 13.45 WIB, dan tidur
malam jam 22.00 – 05.00 WIB, tidak ada masalah saat tidur, dan setelah bangun
tidur badan terasa segar.
f. PENGGUNAAN OBAT
Klien selama dirawat rajin minum obat.
g. PEMELIHARAAN KESEHATAN
Klien tidak rajin kontrol kesehatan kepada tenaga pelayanan kesehatan.
h. AKTIVITAS DIDALAM RUMAH TANGGA
Selama dirumah klien membantu istri , menjaga anaknya, dan bekerja menjadi
petani.

9. MEKANISME KOPING
Saat klien mempunyai masalah klien selalu melampiaskan dengan merusak
lingkungan seperti membanting benda, atau menciderai diri sendiri. Saat marah pun
klien selalu memilih pergi dari rumah.
10. ASPEK MEDIS
a. DIAGNOSA MEDIS
Diagnosis
Aksis I :Skizofrenia tak terinci
Diagnosis banding
Aksis II : Tak ada diagnosa
Aksis III : Tak ada diagnosa
Aksis IV : Tak jelas
Aksis V : GAF 40
b. TERAPI YANG DIBERIKAN
1. Hexymer (THP) 2x2mg
2. Clozapine 1x25g (digunakan untuk mengatasi skizofrenia berat)
3. Risperidon (RPD) 2x2g (membantu menangani gangguan mental dengan
gejala psikosis, seperti skizofrenia)

B. DAFTAR MASALAH

No Tanggal/Jam Data Fokus Diagnosa Keperawatan

1. 21 April 2021 DS : Resiko Perilaku kekerasan

10.00 WIB Klien mengatakan tidak bisa


mengontrol emosinya.

DO :

Wajah tegang, tidak bisa


fokus dan berkonsentrasi,
mata melotot.

21 April 2021
2.   DS : Harga Diri Rendah
11.00 WIB
Klien merasa malu karena
sebagai kepala keluarga dia
belum mempunyai pekerjaan
yang bisa memenuhi
kebutuhan rumah tangganya.

DO :

Berfikir orang yang tidak


berhasil, wajah sedih, murung.
POHON MASALAH

Perilaku kekerasan

Resiko Perilaku Kekerasan/amuk


Core Problem

Gangguan Harga Diri : Harga Diri Rendah

C. DIANOSA KEPERAWATAN
1. Resiko Perilaku Kekerasan
D. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Tanggal Diagnosis TUJUAN DAN KRITERIA HASIL Ttd


keperawatan
Tujuan Kriteri hasil intervensi Perawat

21 April Risiko perilaku Kriteria Evaluasi :  Diskusikan 1. Memberi lingkungan yang


2021 kekerasan tentang cara yang aman dan tenang dengan
Setelah 3x
intervensi klien mungkin dipilih mengajak klien dan keluarga
mampu dan dapat ke tempat periksa dan
memperagakan
diterapkan oleh mempersilakan duduk
cara mengontrol
perilaku klien dalam dengan benar.
kekerasan mengurangi 2. Mengidentifikasi tanda dan
dengan cara fisik
kemarahan gejala RPK
yaitu napas
dalam verbal  Latih klien 3. Mengidentifikasi bentuk
asertif memperagakan RPK yang pernah dilakukan
cara yang dipilih 4. Mengajarkan cara GRATZIA
 Jelaskan manfaat mengontrol RPK antara lain
cara tersebut  Secara
Fisik(relaksasi,Kegiatan
dan olah raga)
 Secara Farmakologi
(minum obat)
 secara social/verbal
(menolak dengan
baik, meminta
dengan baik,
mengungkapkan
perasaan dengan
baik)
 Secara spiritual
(berdoa dan sholat)
E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN DAN EVALUASI

TGL DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI Paraf


KEPERA KEPERAWATAN
WATAN

21 April Resiko 1. Mengajak klien dan ke S: GRATZIA


2021 jam Perilaku tempat periksa dan
“Saya selama disini belum
11.00 kekerasan mempersilakan duduk
juga bisa mengontrol marah
dengan benar.
saya.”
2. Mengidentifikasi tanda dan
gejala RPK “saya juga tidak tau tiba tiba
3. Mengidentifikasi bentuk dibawa kesini”
RPK yang pernah dilakukan
“ saya sudah minum obat
4. Mengajarkan cara
tepat waktu”
mengontrol RPK antara lain :
 Secara O:
Fisik(relaksasi,Kegiatan dan
Klien belum bisa
olah raga)
menyebutkan penyebab
 Secara Farmakologi (minum
marah dengan jelas, klien bisa
obat)
menyebutkan dampak
negative marah, Klien bisa
menyebutkan tanda- tanda
marah, Klien bisa melakukan
teknik tarik nafas dalam
dengan benar namun dengan
bimbingan. Klien sudah rajin
dalam meminum obat dan tau
tuan manfaat minum obat.
A:

Resiko Perilaku Kekerasan


SP 1, SP 2 sudah tercapai

P:

Latih control RPK dengan


cara verbal (menolak dengan
baik, meminta dengan baik,
mengungkapkan perasaan
dengan baik) (SP 3) dan
bantu pasien memasukan SP
1 dan SP 2 dalam kegiatan
harian.

22 April Resiko 1. Mengajak klien dan ke S: GRATZIA


2021 Perilaku tempat periksa dan
“ saya belum paham cara
11.00 kekerasan mempersilakan duduk
mengontrolnya”
WIB dengan benar.
2. Mengajarkan cara O:
mengontrol RPK antara lain:
Klien belum bisa
 mengontrol perilaku
menyebutkan cara
kekerasan secara
mengontrol RPK (menolak
social/verbal (menolak
dengan baik, meminta dengan
dengan baik, meminta
baik, mengungkapkan
dengan baik,
perasaan dengan baik),
mengungkapkan perasaan
namun setelah diajarkan klien
dengan baik)
paham dan bisa melakukan
nya namun harus didampingi.
A:

RPK SP 3 tercapai

P:

Lanjut dengan latih cara


mengatasi RPK secara
spiritual (SP 4) dan bantu
pasien memasukan SP 3
dalam kegiatan harian.

23 April Resiko 1. Mengajak klien dan ke tempat S: GRATZIA


2021 Perilaku periksa dan mempersilakan
“ saya sholat tapi ya masih
kekerasan duduk dengan benar.
bolong bolong”
2. Mengajarkan klien bagaimana
cara mengontrol marah O:
dengan menggunakan SP 4:
Klien sudah tau beberapa
 Dengan cara spiritual
meredakan emosi dengan cara
( mengambil air wudhu lalu
spiritual, dan dapat
sholat lima waktu,
mengulangi apa saja yang
membaca doa, lalu
sudah diajarkan
membaca astagfirullah)
dengan tujuan supaya dapat A:
meredakan emosi
RPK SP 4 tercapai

P:

Hentikan SP

Ingatkan pasien untuk selalu


menerapkan nya dan
memasukan ke jadwal
kegiatan

Anda mungkin juga menyukai