Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn.

S
DENGAN GANGGUAN PSIKOSOSIAL: ANSIETAS
DI DESA BONGAS KULON

Disusun Oleh:

SYIFA NUR AZIZAH OKTAVIANI

18108

3B

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AHMAD DAHLAN
CIREBON
Jalan Walet No. 21 Telp. (0231) 201942 Cirebon
Tahun 2019 / 2020
PENGKAJIAN MASALAH PSIKOSOSIAL

I. IDENTITAS DAN PENGENALAN KLIEN


A. Identitas Klien
Nama : Nn. S
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 21 tahun
B. Identitas Keluarga Klien
Nama : Ny. J
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 42 tahun
Suku Bangsa : Sunda
Status Perkawinan : Menikah
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Hubungan dengan klien : Ibu

II. KELUHAN UTAMA


Klien mengatakan cemas dan takut terkena virus COVID-19 karena akan PKL di
puskesmas.

III. A. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG


Klien mengatakan cemas, khawatir dan gelisah karena akan melaksanakan PKL di
puskesmas pada saat masa pandemi. Klien takut terkena virus COVID-19 dan
menularkan ke orang lain. Klien mengatakan takut akan tes rapid antigen. Klien
juga mengatakan takut saat praktik di puskesmas nanti tidak bisa mempraktikan
tindakan dengan benar karena selama masa pandemi ini belajar daring. Klien
mengatakan akhir-akhir ini sulit tidur karena memikirkan hal tersebut.
B. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU
Klien mengatakan pernah dirawat di rumah sakit akibat kecapean karna klien
hanya mempunyai 1 ginjal.

IV. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA (KHUSUS PENYAKIT KRONIK


GENOGRAM)

Keterangan :

= Laki-laki

= Perempuan

= Pasien

= Meninggal

= Orang Terdekat

= Tinggal serumah

Penjelasan: Klien merupakan anak satu-satunya di dalam keluarganya. Ayahnya


sudah lama meninggal dan klien hanya tinggal berdua bersama ibu nya.
Orang terdekat klien tentu saja ibunya, karena ibunya selalu ada saat
klien membutuhkan. Ibunya merupakan anak ke dua dari 3 bersaudara,
adik dan kakak dari ibunya sudah menikah semua dan tinggal masing-
masing. Ayah klien merupakan anak pertama dari tiga bersaudara dan
sudah meninggal saat klien masih SD.
V. PENGKAJIAN FISIK (BIOLOLOGIS)
1. Tanda Vital : TD : 130/90 mmHg N : 88 x/min
S: 36,2°C RR: 20 x/min
2. Ukur : BB 60 KG TB 158 cm.
3. Keluhan Fisik : -
4. Pola Kegiatan Sehari-hari (ADL)
No ADL Ketika Sehat Ketika Sakit
1 Pola Makan/Minum
a. Makan
 Jenis Nasi, ikan/daging, Nasi, ikan/daging,
sayur dan buah. sayur dan buah.
 Jumlah (porsi) 3x sehari 1 porsi. 3x sehari ½ porsi.
b. Minum
 Jenis Air putih. Air putih.

 Jumlah 6-7 gelas sehari. 6-7 gelas sehari.


2 Pola Istirahat/Tidur
a. Tidur Malam 7-8jam/hari 6-7jam/hari
 Gangguan - Cemas
 Kesulitan - Gelisah
b. Tidur Siang - -

 Kesulitan - -

 Gangguan - -
3 Pola Eliminasi
a. BAB
 Frekuensi 1x sehari 1x sehari
 Warna Kuning Kuning

 Konsistensi Lembek Lembek

b. BAK
 Frekuensi 5-6x sehari 5-6x sehari
Kuning jernih Kuning jernih
 Warna
4 Personal Hygiene
a. Gosok Gigi 3x sehari 3x sehari
b. Mandi 2x sehari 2x sehari
c. Keramas 3x seminggu 3x sehari
d. Kebersihan Kuku 1x seminggu 1x seminggu

5 Pola Aktivitas :
a. Olah Raga 1x seminggu 1x seminggu
b. Rekreasi 1x seminggu 1x seminggu
5. Diagnosa Medis : -
6. Terapi Medis : -

VI. PENGKAJIAN PSIKOLOGIS


1. Status Emosi
a. Perasaan hari ini : Kecemasan
Klien mengatakan merasakan cemas karena akan melaksanakan PKL di
puskesmas, klien takut terkena virus COVID-19 dan menularkan kepada
orang terdekatnya.
b. Ekspresi emosi : Stabil
Saat dilakukan pengkajian emosi klien stabil.
c. Afek : Labil
Saat dilakukan pengkajian klien tampak labil. Klien terlihat cemas saat
bercerita tentang perasaan yang dialaminya tetapi saat diberi semangat klien
langsung terlihat senang.
2. Konsep Diri
a. Gambaran diri (Citra Tubuh)
Klien mengatakan menerima keadaan tubuhnya, bagian yang paling disukai
klien adalah bibirnya karena membuat dirinya terlihat cantik dan yang tidak
disukai klien adalah badannya karena terlihat gemuk.

b. Identitas
Di dalam keluarganya klien adalah seorang anak satu-satunya dan klien
merasa puas dengan posisinya saat ini.
c. Peran
Peran klien sehari-hari adalah sebagai mahasiswa STIKes Respati
Tasikmalaya, dan peran klien di rumah sebagai anak yang selalu membantu
ibunya menjaga toko. Klien mampu melakukan perannya dengan baik.
d. Ideal diri
Klien mengatakan ingin cepat sembuh dari ansietasnya, klien juga berharap
tubuhnya selalu sehat dan lingkungan sekitarnya terhindar dari virus COVID-
19 sehingga dia bisa menjalankan PKL dengan maksimal dan pulang ke
rumah dalam keadaan sehat.
e. Harga diri
Keluarga klien menerima keadaan klien saat ini.

VII. PENGKAJIAN SOSIAL


1. Pendidikan dan Pekerjaan terkait kondisi sakit :
Klien mengatakan masih bisa mengikuti kuliah seperti biasanya walaupun dia
sedang merasa cemas .
2. Hubungan Sosial :
a. Orang yang berarti :
Bagi klien orang yang paling berarti dalam hidupnya adalah ibunya, karena
ibunya selalu ada saat klien membutuhkan tempat untuk mengadu atau
bercerita tentang yang dialaminya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok /masyarakat :
Klien mengatakan selalu ikut berpartisipasi dalam kegiatan yang ada di
lingkungan masyarakat meskipun klien bukan anggota karang taruna.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
Klien mengatakan tidak ada hambatan dalam bersosialisasi
3. Cara Komunikasi (bahasa verbal dan non verbal) :
Saat pengkajian selain menggunakan bahasa verbal, klien juga tampak
mengetuk-ngetuk jarinya ke meja, menggelengkan kepala atau mengangguk
ketika ditanya dan klien juga terlihat meremas tangannya.
4. Sosial Budaya tentang penyakit yang dideritanya:
Klien meyakini bahwa penyakit yang dideritanya adalah penyakit medis, dan dia
percaya bisa sembuh jika pergi ke dokter.

VIII. PENGKAJIAN SPIRITUAL


1. Nilai dan Keyakinan
Klien percaya bahwa penyakitnya saat ini adalah sebuah ujian dari Yang Maha
Kuasa dan klien juga yakin dia bisa sembuh.
2. Kegiatan Ibadah
Klien melaksanakan sholat 5 waktu dan selalu berdoa kepada Allah. Klien
mengatakan tidak bisa untuk tidak melaksanakan sholat, hatinya selalu tidak
tenang. Saat sedang merasa cemas klien selalu berdoa kepada Allah agar hatinya
ditenangkan.
3. Hambatan/Kesulitan dalam kegiatan spiritual
Klien mengatakan tidak ada hambatan dalam menjalankan ibadah.
IX. PENGETAHUAN
1. Pengetahuan tentang Penyakit yang dideritanya :
Klien tahu bahwa dirinya sedang mengalami kecemasan dan dia percaya bisa
sembuh dengan sendirinya.
2. Pengetahuan tentang cara merawat dan mengobati
penyakitnya :
Klien tahu cara mengatasi kecemasan, tetapi merasa sulit saat mengaplikasikan
kepada dirinya sendiri.
3. Persepsi klien tentang penyakit yang dideritanya :
Klien tahu tidak hanya dirinya yang sedang mengalami kecemasan dan klien
percaya bahwa dia bisa melewati semuanya dengan baik.

X. ANALISA MASALAH KEPERAWATAN


DATA MASALAH
DS: Ansietas Sedang
- Klien mengatakan cemas dan takut akan
melaksanakan PKL di masa pandemi.
- Klien mengatakan takut terpapar virus
COVID-19
- Klien mengatakan takut tes rapid
antigen
- Klien mengatakan sulit tidur
DO:
- Wajah klien tampak cemas dan gelisah
- Wajah klien tampak sedikit berkeringat
- Klien tampak pucat

XI. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Ansietas
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN (NCP)

NAMA KLIEN :………… RUANGAN :……………… No. RM :……………….

N DIAGNOSA PERENCANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


TUJUAN INTERVENSI RASIONAL IMPLEMENTASI EVALUASI
O KEPERAWATAN
1. Ansietas Klien mampu: SP1: asesmen Rabu, 6 Januari 2021 S: Klien
1. Mengenal ansietas dan latihan Melaksanakan SP1 mengatakan
ansietas. relaksasi 1. Mengenalkan teknik relaksasi
2. Mengatasi 1. Bina hubungan 1. Membina ansietas kepada napas dalam
ansietas saling percaya hubungan klien sangat
melalui teknik a. Mengucapkan saling percaya 2. Menjelaskan membantunya
relaksasi napas salam terapeutik, dapat kepada klien untuk
dalam. memperkenalkan memudahkan teknik relaksasi mengurangi
3. Memperagaka diri, panggil pasien untuk napas dalam rasa cemas.
n dan sesuai nama melakukan 3. Mempraktekkan O:
menggunakan panggilan yang tindakan teknik relaksasi - Klien
teknik disukai. keperawatan. napas dalam. memperagakan
relaksasi napas b. Menjelaskan 4. Membimbing klien teknik relaksasi
dalam untuk tujuan interaksi. untuk melakukan napas dalam
mengatasi 2. Membuat kontrak 2. Untuk teknik relaksasi - Klien sudah
ansietas. (inform consent) memasukkan napas dalam. bisa mengatasi
dua kali pertemuan ke dalam ansietas melalui
latihan jadwal teknik relaksasi
pengendalian kegiatan napas dalam.
ansietas. harian klien. - Klien tampak
3. Bantu pasien 3. Untuk tenang.
mengenal ansietas: mengetahui - Klien terlihat
a. Bantu pasien penyebab kooperatif.
untuk kecemasan. A: Masalah
mengidentifikasi teratasi.
dan menguraikan P: Intervensi
perasaannya. dihentikan.
b. Bantu pasien
mengenal penyebab
ansietas.
c. Bantu klien
menyadari perilaku
akibat ansietas.
4. Latih teknik 4. Untuk
relaksasi: membantu
a. Tarik napas klien
dalam. mengatasi rasa
b. Mengerutkan cemas.
dan mengendurkan
otot-otot.
2. Ansietas Klien mampu: SP2: evaluasi Kamis, 7 Januari S:
1. Mengenal asesmen ansietas, 2021 - Klien
ansietas manfaat teknik Melaksanakan SP2 mengatakan
2. Mengatasi relaksasi dan latihan 1. Mengevaluasi SP1 saat merasa
ansietas hipnotis diri sendiri 2. Menjelaskan cemas dia
melalui teknik (latihan 5 jari) dan teknik relaksasi melakukan
relaksasi kegiatan spiritual hipnotis 5 jari teknik napas
hipnotis 5 jari 1. Pertahankan rasa 1. Untuk 3.Mempraktekkan dalam.
3. Memperagaka percaya pasien membuat klien tenik relaksasi 5 - Klien
n dan a. Mengucapkan merasa lebih jari mengatakan
menggunakan salam dan nyaman. 4. Membimbing sudah mengerti
teknik memberi motivasi. klien untuk cara mengatasi
relaksasi b. Asesmen ulang mempraktekkan kecemasan
hipnotis 5 jari ansietas dan teknik relaksasi dengan teknik
untuk kemampuan hipnotis 5 jari. relaksasi.
mengatasi melakukan teknik - Klien
ansietas. relaksasi. mengatakan
2. Membuat kontrak 2. Untuk sudah bisa tidur
ulang. mengingatkan nyenyak.
klien tentang O:
jadwal - Klien
hariannya. memperagakan
3. Latihan hipnotis diri 3. Untuk teknik relaksasi
sendiri (lima jari) membantu hipnotis 5 jari.
dan kegiatan klien - Klien sudah
spiritual. mengatasi rasa bisa mengatasi
cemas. ansietas melalui
teknik relaksasi
hipnotis 5 jari.
- Klien tampak
tenang.
- Klien terlihat
kooperatif.
A: Masalah
teratasi.
P: Intervensi
dihentikan.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SPTK)

Hari/Tanggal : Rabu, 6 Januari 2021 Inisial klien : Nn. S


Waktu : 14.00 WIB No Medrek :-
Hari ke/pertemuan ke : 2 Nama perawat : Syifa Nur Azizah O
1. Kondisi klien
Ds :
- Klien mengatakan cemas dan takut akan melaksanakan PKL di masa
pandemi.
- Klien mengatakan takut terpapar virus COVID-19
- Klien mengatakan takut tes rapid antigen
- Klien mengatakan sulit tidur
Do:
- Wajah klien tampak cemas dan gelisah
- Wajah klien tampak sedikit berkeringat
- Klien tampak pucat
2. Diagnosa Keperawatan: Ansietas
3. Tujuan Keperawatan
Klien mampu:
1. Mengenal ansietas
2. Mengatasi ansietas melalui teknik relaksasi napas dalam.
3. Memperagakan dan menggunakan teknik relaksasi napas dalam untuk mengatasi
ansietas.
4. Tindakan Keperawatan
SP1: Asesmen Ansietas dan Latihan Relaksasi
1. Bina hubungan saling percaya
a. Mengucapkan salam terapeutik, memperkenalkan diri, panggil pasien sesuia
nama panggilan yang disukai.
b. Menjelaskan tujuan interaksi: melatih pengendalian ansietas agar proses
penyembuhan lebih cepat.
2. Membuat kontrak (inform consent) dua kali pertemuan latihan pengendalian
ansietas.
3. Bantu pasien mengenal ansietas:
a. Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan menguraikan perasaannya
b. Bantu pasien mengenal penyebab ansietas
c. Bantu klien menyadari perilaku akibat ansietas
4. Latih teknik relaksasi:
a.Tarik napas dalam
b. Mengerutkan dan mengendurkan otot-otot

A. Strategi Pelaksanaan
1. Orientasi
- Salam terapeutik
“Assalamu’alaikum teh, selamat siang”
 Perkenalan/validasi identitas perawat
“ Teteh masih ingat dengan saya? Iya betul, teteh hebat masih ingat dengan
saya”
 Evaluasi validasi
“Bagaimana kabarnya teh hari ini?”
“ Apa yang teteh rasakan?”
- Kontrak
“Sesuai kontrak kita yang kemarin ya teh, hari ini kita akan berbincang-
bincang tentang yang sedang teteh rasakan saat ini”
“Waktunya mau berapa lama teh?”
“Oke baik, waktunya sekitar 15menit ya teh”
2. Fase Kerja
“Sebelum berbincang-bincang alangkah baiknya kita membaca basmalah
terlebih dahulu ya teh”
“Coba sekarang teteh ceritakan apa yang sedang dirasakan saat ini”
“Jadi teteh ini merasa cemas dan takut terkena virus COVID-19 karna akan PKL
ya”
“Jadi gini teh, yang sedang teteh alami itu adalah ansietas atau kecemasan.
Ansietas adalah kekhawatiran yang tidak jelas dan menyebar, yang berkaitan
dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya. Keadaan emosi ini tidak memiliki
objek yang spesifik”
“Ada 2 cara untuk mengatasi ansietas/kecemasan teh, yang pertama teknik
relaksasi napas dalam dan yang ke dua adalah hipnotis 5 jari dan kegiatan
spiritual”
“Untuk hari ini kita coba mengatasi kecemasan dengan cara latihan relaksasi
napas dalam ya teh”
“Baik teh saya akan jelaskan dan ajarkan caranya, yaitu teteh duduk dengan
rileks, setelah itu tarik napas melalui hidung tahan 3 detik lalu hembuskan
perlahan melalui mulut”
“Apakah teteh sudah paham dengan yang saya jelaskan dan ajarkan tadi?”
“Sekarang coba teteh praktekan kembali apa yang tadi saya ajarkan”
“Wah bagus sekali teh! Teteh sudah mampu ya melakukan teknik relaksasi
napas dalamnya. Nanti bisa teteh gunakan saat sedang merasa cemas, lakukan
terus sampai merasa tenang dan rileks”
“Baiklah karena teteh sudah bisa kita masukkan ke dalam jadwal kegiatan harian
ya”
3. Fase Terminasi
- Evaluasi Subjektif
“Bagaimana teh perasaannya setelah melakukan teknik relaksasi napas
dalam?”
- Evaluasi Objektif
“Coba sekarang teteh sebutkan lagi bagaimana cara mengontrol cemas dan
coba praktekan kembali apa yang sudah saya ajarkan”
- Rencana Tindak Lanjut
“Nah nanti teteh bisa lakukan teknik relaksasi napas ke dalam ini dalam
kehidupan sehari-hari saat merasa cemas sampai teteh merasa tenang”
- Kontrak yang akan datang
“Teh, untuk latihan hari ini sudah selesai, mari kita akhiri dengan membaca
hamdalah”
“Bagaimana kalau besok kita bertemu lagi untuk melakukan cara yang ke
dua yaitu hipnotis 5 jari dan spiritual”
“Mau jam berapa teh?”
“Tempatnya mau di mana?”
“Baiklah besok kita bertemu jam 10 pagi ya teh, tempatnya di sini”
“Kalau begitu saya permisi. Assalamu’alaikum”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SPTK)

Hari/Tanggal : Kamis, 7 Januari 2021 Inisial klien : Nn. S


Waktu : 10.00 WIB No Medrek :-
Hari ke/pertemuan ke : 3 Nama perawat : Syifa Nur Azizah O
1. Kondisi klien
Ds :
- Klien mengatakan teknik relaksasi napas dalam sangat membantunya untuk
mengurangi rasa cemas.
- Klien mengatakan cemasnya berkurang.
Do:
- Klien sudah bisa mengatasi ansietas melalui teknik relaksasi napas dalam.
- Klien tampak tenang.
- Klien terlihat kooperatif.
2. Diagnosa Keperawatan: Ansietas
3. Tujuan Keperawatan
Klien mampu:
1. Mengenal ansietas.
2. Mengatasi ansietas melalui teknik relaksasi hipnotis 5 jari.
3. Memperagakan dan menggunakan teknik relaksasi hipnotis untuk mengatasi
ansietas.
4. Tindakan Keperawatan
SP2: Evaluasi Asesmen Ansietas, Manfaat Teknik Relaksasi dan Latihan
Hipnotis Diri Sendiri (Latihan 5 Jari) dan Kegiatan Spiritual
1. Pertahankan rasa percaya pasien
a. Mengucapkan salam dan memberi motivasi
b. Asesmen ulang ansietas dan kemampuan melakukan teknik relaksasi
2. Membuat kontrak ulang
3. Latihan hipnotis diri sendiri (lima jari) dan kegiatan spiritual
A. Strategi Pelaksanaan
1. Orientasi
- Salam terapeutik
“Assalamu’alaikum teh, selamat pagi”
“Teteh masih ingat dengan saya?”
“Benar teh ternyata teteh masih ingat dengan saya”
- Evaluasi validasi
“Bagaimana kabarnya hari ini, teh?”
“ Apakah teteh masih merasakan cemas?”
“Apakah teteh sudah melatih cara mengurangi rasa cemas dengan teknik
relaksasi napas dalam jika cemas itu muncul? Bagus sekali, teteh sudah
melakukannya ya”
“Coba teteh praktekan kembali cara teknik relaksasi napas dalam yang
kemarin sudah saya ajarkan”
“Hebat teteh sudah bisa ya”
- Kontrak
“Baik teh, sesuai dengan janji kita kemarin hari ini kita akan melakukan
cara yang ke dua yaitu dengan cara relaksasi hipnotis 5 jari”
“Waktunya mau berapa lama teh?”
“Baiklah waktunya 15 menit ya teh”
2. Fase Kerja
“Sebelum kita melakukan kegiatan hari ini alangkah baiknya kita membaca
basmalah terlebih dahulu ya teh”
“Kenapa teteh masih terlihat cemas. Apa yang sedang dipikirkan?”
“Nah sekarang saya akan ajarkan teteh teknik relaksasi hipnotis 5 jari dan
spiritual, kita mulai dari hipnotis 5 jari dulu ya”
“Kita mulai ya teh. Yang pertama pejamkan mata kemudian sentuh jari
telunjuk dengan ibu jari teteh dan bayangkan ketika tubuh teteh sedang
sehat dan bahagia, yang kedua sentuh jari tengah dengan ibu jari dan
bayangkan teteh bersama orang-orang yang disayangi dan dicintai,
kemudian yang ketiga sentuh jari manis dengan ibu jari dan bayangkan
ketika teteh mendapatkan pujian dan yang terakhir sentuh jari kelingking
dengan ibu jari dan bayangkan ketika teteh berada di tempat yang paling
indah yang pernah dikunjungi”
“Bagaimana teh apakah sudah mengerti?”
“Baiklah kalau teteh sudah mengerti coba praktekan lagi yang sudah saya
jelaskan tadi”
“Wah Bagus sekali! Teteh sudah bisa ya melakukan hipnotis 5 jari. Nanti
bisa dipraktekan lagi ya teh kalau sedang merasa cemas”
“Baiklah karna teteh sudah bisa melakukan hipnotis 5 jari kita masukkan ke
dalam jadwal kegiatan harian teteh ya”
3. Fase Terminasi
- Evaluasi subjektif
“Bagaimana teh perasaanya setelah kita melakukan teknik relaksasi hipnotis
5 jari tadi?”
- Evaluasi objektif
“Coba sekarang teteh praktekkan lagi cara relaksasi hipnotis 5 jari”
“Bagus sekali teh, teteh sudah lancar melakukan teknik relaksasi hipnotis 5
jarinya”
- Rencana tindak lanjut
“Nah, nanti kalau teteh sedang merasa cemas teteh bisa lakukan cara
hipnotis 5 jari ini sampai teteh merasa tenang dan cemasnya berkurang”
- Kontrak yang akan datang
“Teh, latihan hari ini sudah selesai ya mari kita akhiri dengan membaca
hamdalah”
“Untuk kegiatan melatih mengatasi kecemasannya sudah selesai ya teh,
nanti jangan lupa dipraktekkan kalau sedang merasa cemas supaya
cemasnya berkurang dan tetehnya menjadi tenang. Saya mohon maaf bila
ada salah dan banyak kekurangan semoga bisa bermanfaat untuk teteh ya.
Kalau teteh membutuhkan bantuan silahkan hubungi saya, jangan sungkan
ya teh”
“Kalau begitu saya permisi teh. Assalamu’alaikum”
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai