KABUPATEN BIMA
OLEH :
NURNANINGSIH,S.KEP
NPM.020021178
MATARAM 2020/2021
LEMBAR PENGESAHAN
Hari :
Tanggal :
Disusun oleh
Mahasiswa
( NURNANINGSIH )
Mengetahui
A. IDENTITAS
1. Biodata Klien
a. Nama : Tn “R”
c. Umur : 47 Tahun
d. Agama : Islam
e. Suku/Bangsa : Bima/Indonesia
f. Pekerjaan : Buruh
g. Alamat : woha
a. Nama : Tn “S”
c. Umur : 26 Tahun
d. Pekerjaan : Swasta
e. Pendidikan : SMA
f. Suku/Bangsa : Bima/Indonesia
g. Alamat : woha
a. Keluahan Utama
saat ini.
Genogram
Keterangan:
: Laki-laki
: Prempuan
: Laki-laki Meninggal
: Perempuan meninggal
: Garis Pernikahan
: Garis Keterunan
: Tinggal Serumah
: Pasien
1. Status Emosi
dideritanya sekarang.
2. Konsep Diri
a. Body Image
Klien mengatakan tubuhnya sekarang ini kondisinya
b. Self Eksteem
c. Role
d. Identity
orang anak .
V. DATA SOSIAL
1. Pendidikan
2. Sumber Penghasilan
3. Pola Komunikasi
2 Eliminasi
BAB 1x sehari, warna 1x /hari, kadang-
kuning, dan bau kadang tidak
BAK khas feses pernah BAB dalam
1 hari, warna
kuning, bau khas
feces
3-4x/hari, warna 1-2x sehari,
kuning, bau khas warna kuning, bau
urine urin
3 Aktivitas Px kalau pagi Klien hanya bisa
pergi bekerja tidur dan duduk
sebagai buruh jam saja d kamar
10.00 sampai sore mandi dengan
17.00 WITA. bantuan.
4. Peran Sosial
Pasien mengatakan selalu menjaga hubungan baik dengan
orang lain.
V. DATA SPRITUAL
Y.M.E
3. Tanda-tandavital:
TD:110/80mmhg
N:90x/mnt
RR:30x/mnt
S:36,5
4. Kepala
a. Wajah
b. Rambut
c. Kulit Kepala
d. Mata
ada,nyeri tekan(-)
e. Hidung
f. Telinga
pendengaran normal.
g. Mulut
tanpak kotor.
h. Lidah
Lidah kotor
i. Leher
a. Inspeksi
b. Palpasi
dekstra
d. Auskultasi
ronchi(+).
6. Abdomen
a. Inspeksi
b. Auskultasi
c. Perkusi
Dulnes Timpani
Timpani Timpani
d. Palpasi
7. Ekstremitas
a. Atas
parut(-),
b. Bawah
5 5
5 5
8. Genitalia
Hasil Rontagen +
+ TB
P 11,5-16,5
P 4,0-5,0
P 37,0-45,0
VIII. TERAPI
Data Subyektif
Data Obtektif
Konjungtiva anemis
ANALISA DATA
No Hari/Tgl Analisa Data Etiologi Masalah
DO:
Penumpukan
Klien tampak sesak
sekret
saat bernafas
Ronchi (+)
Retraksi dinding
dada (+) Bersihan jalan
TTV: nafas tidak
N : 90x/mnt efektif
RR : 30x/mnt
S : 36,5
TD : 110/80 mmhg
BTA : +3
REM Menurun
Gangguan
Istirahat Tidur
3 Selasa DS: Sumbatan mukus Resiko nutrisi
kurang dari
19-06- - Klien mengatakan kebutuhan
2021 hanya makan
sedikit, dan Obstruksi
tidak ada nafsu saluran
makan pernafasan
DO:
Diagnosa Keperawatan
1 Bersihan Setelah dilakukan 1. Kaji frekuensi nafas, pola 1. Frekuensi normal, pada nafas
jalan napas tindakan keperawatan nafas, bunyi nafas dan secret normal adalah indikasi
tak efektif selama 1x24 jam yang dikeluarkan penurunan jalan nafas.
berhubungan diharapkan bersihan 2. Ajarkan batuk efektif pada 2. Meningkatkan volume udara
dengan jalan nafas efektif pasien dalam paru mempermudah
sekresi yang dengan kriteria: pengeluaran sekresi secret
kental/darah. Px tidak batuk 3. Berikan posisi yang nyaman, 3. Meningkatkan inspirasi
lagi, dahak (-) biasanya dengan peninggian maksimal, meningkatkan ekpsnsi
Suara nafas kepala tempat tidur. Balik ke paru dan ventilasi pada sisi
tambahan tidak sisi yang sakit. Dorong klien yang tidak sakit
ada untuk duduk sebanyak mungkin
ronchi (-) 4. Auskultasi paru sebelum dan 4. Pengkajian ini membantu
sesudah klien batuk. mengevaluasi keefektifan upaya
RR normal (18-
batuk klien.
24x/mnt)
5. Ajarkan klien tindakan untuk 5. Sekresi kental sulit untuk
Tidak ada menurunkan viskositas sekresi: diencerkan dan dapat
pengunaan otot mempertahankan hidrasi yang menyebabkan sumbatan mukus,
bantu nafas adekuat; meningkatkan masukan yang mengarah pada
Tidak ada tarikan cairan 1000 sampai 1500 cc/hari atelektasis.
dinding dada bila tidak kontraindikasi
Tidak menggunakan
O2 nasal lagi 6. Observasi fungsi pernapasan, 6. Distress pernapasan dan
catat frekuensi pernapasan, perubahan pada tanda vital
dispnea atau perubahan tanda- dapat terjadi sebagai akibat
tanda vital. stress fisiologi dan nyeri
atau dapat menunjukkan
terjadinya syock sehubungan
dengan hipoksia
7. Dorong atau berikan perawatan 7. Hiegene mulut yang baik
mulut yang baik setelah batuk. meningkatkan rasa
kesejahteraan dan mencegah bau
mulut.
8. Kolaborasi dengan tim kesehatan 8. Expextorant untuk memudahkan
lain:Dengan dokter, radiologi mengeluarkan lendir dan
dan fisioterapi. menevaluasi perbaikan kondisi
a) Pemberian expectorant, O2 klien atas pengembangan
sesuai kebutuhan parunya.
b) Pemberian antibiotika
c) Konsul photo toraks.
2 Gangguan Setelah dilakukan 1. Kaji pola tidur klien 1. Mengetahui cukup tidaknya
istirahat tindakan keperawatan klien tidur selama 24 jam.
tidur selama 1x24 2. Atur posisi tidur senyaman 2. Mengurangi keteganganotot
berhubungan jam,diharapkan tidur mungkin. sehingga klien bisa tidur
dengan pola pasien terpenuhi 3. Berikan penjelasan pada keluarga 3. Memberikan kesempatan pada
nafas tidak dengan Kriteria untuk membatasi pengunjung klien untuk memenuhi istirahat
efektif hasil: dan tidurnya.
Klien dapat tidur 4. Beri lingkungan yang nyaman dan 4. Klien dapat istirahat yang
dengan nyenyak 7- tenang untuk klien. banyak.
8 jam/hari. 5. Ajarkan teknik relaksasi nafas 5. Mempertahankan jalan nafas
TTV dalam batas dalam. yang efektif.
normal
3. Resiko Setelah dilakukan 1.Kaji status nutrisi klien dan 1. Untuk mengetahui keadaan dan
pemenuhan tidakan keperawatan kebiasaan klien makan. kebutuhan nutrisi klien.
nutrisi selama 1x24 jam 2.Anjurkan untuk menyajikan makanan 2. Menu hangat mempengaruhi
kurang dari diharapkan kebutuhan dan minuman dalam keadaan hangat. relaksasi otot spingter salurn
kebutuhan nutrisi terpenuhi dg 3.Anjurkan makan dengan porsi kecil pencernaan sehingga respon
berhubunngan criteria hasil: tapi sering. mual muntah berkurang.
dengan intake 1. Porsi makan 4.Anjurkan untuk menghindari 3. Menjaga agar lambung tidak
yang tidak dihabiskan makanan yang mengandung gas dan kosong, sehingga nutrisi
adequat 2. Nutrisi terpenuhi minuman yang mengandung karbonat didapatkan tubuh
berkesinambungan.
5.Kolaborasi dengan tim ahli gizi 4. Dapat menimbulkan distensi
untuk menentukan diit. abdomen dan meningkatkan
dispneu
5. Menentukan diit yang tepat
sesuai dengan perhitungan ahli
gizi.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN I
2. 09.30 II 1. Mengkaji kebiasaan tidur klien 1. Klien tidur malam 6 jam dan tidak
19/06/ WITA dapat tidur siang karena selalu
2021 terbangun karena sesak dan batuk
2. Membatasi factor klien tidak 2. Keluarga membatasi keluarga yang
dapat tidur. dating membesuk.
3. Mengatur posisi tidur senyaman 3. Klien dalam posisi semifowler
mungkin
4. Mengajarkan teknik relaksasi 4. Klien mendemonstrasikan teknik
nafas dalam relaksasi nafas dalam
5. Memberi lingkungan yang nyaman 5. Lingkungan nyaman dan tenang
dan tenang
3. 10.00 III 1.Mengkaji status nutrisi klien 1. Klien makan sesuai dengan jadwal yang
19/06/ WITA dan kebiasaan makan klien disajikan oleh tim ahli gizi
2021 2.Menganjurkan klien untuk makan 2. Keluarga akan menyajikan makanan
makanan yang hangat ataupun minuman yang hangat
3.Menganjurkan klien makan dengan 3. Klien paham dengan apa yang
porsi kecil tapi sering disarankan
4.Menganjurkan untuk menghindari 4. Klien faham dan akan mengikuti
makanan yang mengandung gas dan anjuran
minuman yang mengandung
karbonat
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN II
No Hari/ Jam No.DX Implementasi Respon Hasil Paraf
Tanggal
1 09.00 I 1. Mengukur tanda-tanda 1. TD: 120/80 mmHg, N:
19/06/2021 WITA vital 84x/menit, S: 37 0C, R:
2. Mengatur posisi yang 20x/menit
nyaman 2. Klien dalam posisi semi
3. Meminta klien minum fowler
air hangat 3. Klien tetap minum air
4. Memberikan obat OAT hangat
4. Klien mendapatkan obat
OAT
2 09.30 II 1. Mengkaji kebiasaan 1. Klien tidur malam 6 jam
19/06/2021 WITA tidur klieN dan dapat tidur siang
2. Mengajarkan teknik hanya 30 menit,dimana
relaksasi nafas dalam klien selalu terbangun
3. Mengatur posisi tidur karena sesak dan batuk
senyaman mungkin 2. Klien mendemonstrasikan
4. Menciptakan teknik relaksasi nafas
lingkungan yang dalam
nyaman dan tenang 3. Klien dalam posisi semi
fowler
1. Lingkungan nyaman dan
tenang
EVALUASI
P: Intervensi di lanjutkan
2 13.30 II S :
19/06/2021 WITA - Klien mengatakan masih susah tidur
- Klien mengatakan sesak dan batuk malam hari
O:
- Klien tampak mengantuk
- Konjungtiva anemis
- Klien tampak lemas
- TTV:
TD : 110/70 mmHg
N : 88x/mnt
RR : 20x/mnt
S : 36,2 0C
A: Masalah keperawatan belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
3 14.00 III S:
19/06/2021 Klien mengatakan porsi makanya dihabiskan
O:
- Porsi makan habis
P: Intervensi di pertahankan