Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN HASIL PENGKAJIAN KEPERAWATAN

KESEHATAN JIWA “TN. M” DI BANGSAL NYIUR

RSKD DADI PROVINSI SULAWESI SELATAN

OLEH

Darmawansah Nur Rahma


Hastomo Anthoni Siti Hardianti Basri
Ronal Rainol Antonius Sallata Sri Maningsih B Pulingmahi
Bulkis Wulandari Veronika Law Wenigaty
Lusiana

PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN JIWA


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2021
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
KESEHATAN JIWA

I. IDENTITAS KLIEN
Inisial Klien : Tn. M
Jenis Kelamin : Laki - laki
Umur : 26 Th
Masuk RS : 6 Januari 2021
Tgl Pengkajian : 21 April 2021
Ruan Rawat : Bangsal Nyiur RSKD Dadi Makassar
Diagnosa Medis : F.20 Schizofrenia
II. ALASAN MASUK/KELUHAN UTAMA:
Klien dibawa oleh pamannya masuk rumah sakit karena dirumah klien sering
marah – marah dan mengamuk serta memukul tetangga dan kakaknya.
Saat dikaji tanggal 21 April 2021 klien mengatakan kadang masih mendengar
suara orang dan jika suara itu datang pasien menjadi pusing. Suara itu datang
paling sering malam hari saat sunyi dan pasien lain sudah pada tidur.

III. FAKTOR PREDISPOSISI


1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu ?
Pasien sudah pernah dirawat sebelum dirumah sakit RSKD Dadi dengan
keluhan yang sama.
2. Pengobatan sebelumnya : -
 Berhasil
 Kurang Berhasil
 Tidak Berhasil
3. Trauma :
 Aniaya Fisik
 Aniaya Seksual
 Penolakan
 Kekerasan dalam Keluarga
 Tindakan Kriminal

Jelaskan : Tidak pernah mengalami trauma

4. Anggota keluarga yang gangguan jiwa :


 Ya
 Tidak
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan : Tidak Pernah
IV. PEMERIKSAAN FISIK
1. TTV : TD : 110/80 N : 110x/menit
S : 36.5C P : 16x/menit
2. Ukur : BB :- TB : -
3. Keluhan Fisik : Tidak ada masalah
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram :

Ket : : Laki- Laki : Klien


: Perempuan : Orang yang tinggal serumah
: Meninggal

Jelaskan : saat ini klien tinggal bersama ibu dan bapaknya karena semua
saudaranya yang perempuan telah menikah dan memiliki rumah sendiri.
Dalam keluarga, klien berhubungan dan berkomunikasi dengan baik terhadap
seluruh keluarganya. Klien tidak mengalami masalah dalam hal pengambilan
keputusan dan sejak kecil klien mengatakan klien dan saudaranya
mendapatkan pola asuh yang cukup baik, tidak terlalu dipaksa dan dibebaskan
oleh kedua orang tua mereka.
2. Konsep Diri
a. Citra Tubuh : Klien mengatakan senang dengan bentuk tubuhnya saat
ini.
b. Identitas : Klien pernah bersekolah di SMA tapi berhenti karena
sering sakit pusing dan pingsan.
c. Peran : Klien merupakan anak ke 3 dari 4 bersaudara. Klien
mengatakan peran dia sebagai anak dan sering bantu orang tua.
d. Ideal Diri : Klien memiliki harapan bisa menjadi seorang pendeta.
e. Harga Diri : Klien menjadi sangat pemalu dan enggan bergaul karena
dia merasa malu disebakan teman – temannya sudah merantau dan
mendapatkan pekerjaan sedang dia masih dikampung. Klien ingin juga
pergi merantau tapi dilarang oleh orang tuanya.
3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti : Orang tua
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/ masyarakat : klien mengatakan
sering membantu tetangga jika ada acara kemetian dengan mencari kayu
bakar
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : tidak ada
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan :klien mengatakan semua yang dialaminya adalah
takdir dari tuhan meskipun hal-hal yang dirinya alami sangat mengganggu
aktivitas sehari-harinya.
b. Kegiatan ibadah :klien mengatakan saat masih dirumah rajin
melaksanakan kebaktian tiap hari minggu dan saat dirawat ibadah
dilaksanakan tiap Rabu dan Sabtu sesuai jadwal rumah sakit.
VI. STATUS MENTAL
1. Penampilan
 Tidak Rapi
 Penggunaan pakaian tidak sesuai
 Cara berpakaian tidak seperti biasanya

Jelaskan : Klien hanya menggunakan kaos oblong berwarna hitam dan sudah
kotor dan celana pendek selutut, rambut acak-acakan

2. Pembicaraan :
 Cepat
 Keras
 Gagap
 Inkoherensi
 Lambat
 Membisu
 Tidak mampu memulai pembicaraan
Jelaskan : Dalam memberikan informasi klien mengucapkan dengan nada
keras dan bicara seperlunya.
3. Aktivitas motorik :
 Lesu
 Tegang
 Gelisah
 Agitasi
 Tik
 Grimasem
 Tremor
 Kompulsif
Jelaskan : Klien tampak banyak menunduk dan hanya menatap perawat ketika
ditanya serta berbicara seperlunya.
4. Alam perasaan :
 Sedih
 Ketakutan
 Putus asa
 Khawatir
 Gembira berlebihan
Jelaskan : Klien mengatakan khawatir jika bisikan-bisikan di telinganya
muncul kembali.
5. Afek :
 Datar
 Tumpul
 Labil
 Tidak sesuai

Jelaskan : Tidak ada masalah

6. Interaksi selama wawancara :


 Bermusuhan
 Tidak Kooperatif
 Mudah tersinggung
 Kontak mata kurang
 Defensive
 Curiga

Jelaskan : selama wawancara pasien kooperatif

7. Persepsi :
Halusinasi :
 Pendengaran
 Penglihatan
 Perabaan
 Pengecapan
 Penghidup/penciuman
Jelaskan : Klien mengatakan bahwa sebelum masuk rumah sakit sering
mendengar suara – suara yang menyuruhnya untuk melempar orang. Saat ini
klien mengatakan suara itu kadang muncul sekali – kali terutama malam saat
orang semua sudah tidur.
8. Isi pikir :
 Obsesi
 Phobia
 Hipokondria
 Depersonalisasi
 Ide yang terkait
 Pikiran magis

Jelaskan : Tidak ada masalah

Waham :
 Agama
 Somatik
 Kebesaran
 Curiga
 Nihilistic
 Sisip pikir
 Siar pikir
 Kontrol pikir

Jelaskan : Tidak ada masalah

9. Arus pikir :
 Sirkumstansial
 Tangensial
 Kehilangan asosiasi
 Flight of idea
 Blocking
 Pengulangan pembicaraan/perseversi
Jelaskan : Tidak ada masalah

10. Tingkat kesadaran :


 Bingung
 Sedasi
 Stupor
 Disorientasi waktu
 Disorientasi orang
 Disorientasi tempat

Jelaskan : Kesadaran saat dikaji kompos mentis atau sadar penuh.

11. Memori :
 Ganguan daya ingat jangka panjang
 Gangguan daya ingat jangka pendek
 Gangguan daya ingat saat ini
 Konfabulasi

Jelaskan : Tidak gangguan daya ingat.

12. Tingkat konsentrasi dan berhitung :


 Mudah beralih
 Tidak mampu berkonsentrasi
 Tidak mampu berhitubg sederhana

Jelaskan : Tidak ada masalah

13. Kemampuan penilaian :


 Gangguan ringan
 Gangguan bermakna

Jelaskan : Tidak ada masalah

14. Daya tilik diri :


 Mengingkari penyakit yang diderita
 Menyalahkan hal-hal diluar dirinya

Jelaskan : Tidak ada masalah

VII. KEBUTUHAN PERENCANAAN PULANG


1. Kemampuan klien memenuhi kebutuhan

Kemampuan Ya Tidak
Makanan √
Perawatan Kesehatan √
Keamanan √
Pakaian √
Transportasi √
Tempat tinggal √
Uang √

2. Kegiatan hidup sehari


a. Perawatan diri

Perawatan diri BT BM
Mandi √
Kebersihan √
Makan √
BAB/BAK √
Ganti pakaian √

b. Nutrisi
- Klien merasa puas dengan pola makan sekarang
- Klien tidak memisah kan diri dari pasien lain
- Frekuensi makan sehari 3 x
- Kudapan 2 x
- Nafsu makan meningkat
- Berat tidak diketahui naik atau turun karena tidak dilakuakn
penimbangan pada awal masuk.
c. Tidur
- Klien mengatakan saat ini tidak memiliki masalah dengan tidur
- Klien selalu tidur siang terutama setelah minum obat
- Lama tidur siang kurang lebih 2 jam

3. Kemampuan klien

Kemampuan klien Ya Tidak


Mengantisipasi kebutuhan sendiri
Membuat keputusan berdasarkan keinginan
sendiri
Mengatur penggunaan obat
Melakukan pemeriksaaan kesehatan

Sistem Pendukung Ya Tidak


Keluarga
Terapis
Teman sejawat
Kelompok sosial

- Saat sehat klien sangat menikmati pekerjaan dan hobi yaitu main
sepak bola tapi setelah dirawat dirumah sakit klien tidak dapat
melakukannya.
VIII. MEKANISME KOPING
Adaptif :
 Bicara dengan orang lain : Orang tua
 Mampu menyelesaikan masalah
 Teknik relokasi
 Aktivitas konstruktif
 Olahraga

Maladaptif :

 Minum alkohol
 Reaksi lambat/berlebih
 Bekerja berlebihan
 Menghindar
 Mencederai diri
 Lainnya
IX. MASALAH PSIKOSOSIAL & LINGKUNGAN
 Masalah dengan dukungan kelompok, uraikan : Tidak ada masalah
 Masalah dengan pendidikan, uraikan : Klien putus sekolah karena sering sakit
sakitan.
 Masalah dengan pekerjaan, uraikan : Tidak ada masalah
 Masalah dengan perumahan, uraikan : Tidak ada masalah
 Masalah dengan ekonomi, uraikan : Tidak ada masalah
 Masalah dengan pelayanan kesehatan, uraikan : Tidak ada masalah
 Masalah lainnyan, uraikan : Tidak ada masalah
X. Kurang Pengetahuan Tentang
 Penyakit Jiwa
 Faktor presipitasi
 Koping
 Sistem pendukung
 Penyakit fisik
 Obat-obatan
 Lainnya
XI. Diagnosa medis : F 20 Schizofrenia
XII. Terapi
Nama Obat Dosis Tujuan Cara kerja
Halloperidol 3x1 Obat anti Haloperidol adalah
psikotik/ butyrophenone. Ini
antivertigo nonselektif menghambat
postsynaptic
dopaminergik
D 2 reseptor di otak.
Cepezet(Klorpr 0-0-1 Skizofrenia & Klorpromazin adalah
omazin) psikosis terkait, neuroleptik yang bekerja
penenang & dengan memblokir
kontrol darurat pd reseptor dopamin
gangguan postsynaptic dalam
perilaku; terapi sistem dopaminergik
tambahan pada mesolimbik dan
gangguan menghambat pelepasan
perilaku akibat hormon hipotalamus dan
keterbelakangan hipofisis. Ia memiliki
mental. sifat antiemetik,
pemblokiran serotonin,
dan antihistaminik yang
lemah dan sedikit
aktivitas pemblokiran
ganglion.
Depakote ER 2x1 Anti komvulsan  Valproate adalah
250 mg antikonvulsan asam
karboksilat. Telah
diketahi bahwa aktivitas
antiepilepsi terkait
dengan peningkatan
kadar asam γ-
aminobutyric (GABA)
otak.
Trihexyphenid 2x1 Antiparkinson/ Trihexyphenidyl HCl
yl (THD) mengurangi efek adalah antimuskarinik
samping dari obat amina tersier yang
antipsikotik memberikan efek
misalnya penghambatan langsung
Haloperidol dan pada sistem saraf
CPZ. parasimpatis
phenytoin 100 2x1 Anti komvulsan Fenitoin, suatu
mg antiepilepsi hidantoin,
menstabilkan membran
saraf dan menurunkan
aktivitas kejang dengan
meningkatkan
pengeluaran atau
mengurangi masuknya
ion Na melintasi
membran sel di korteks
motorik selama
pembentukan impuls
saraf
ANALISA DATA

No
Data Masalah Keperawatan
.
1. Data subjektif:
1. Klien mengatakan kadan – kadang masih
mendengar suara-suara.
2. Klien mengatakan suara itu kadang
munculnya malam.
3. Klien mengatakan suara itu menyuruhnya
melempari orang.
Halusinasi Pendengaran
4. Klien mengaku sangat khawatir suara
bisikan itu muncul kembali.
Data objektif :
1. Klien tampak lesu
2. Klien sering menunduk
3. Klien berbicara jika ditanya dan berbicara
seperlunya.

POHON MASALAH

Risiko Perilaku Kekerasan Efek


Halusinasi Pendengaran Core Problem

Isolasi Sosial Penyebab

PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN


Nama Klien : Tn. M
Umur : 26 Th

Tanggal/Bulan/Tahun
No. Nama Diagnosa Keperawatan
Ditemukan Teratasi

1. 21 April 2021
Halusinasi Pendengaran
Rencana Tindakan Keperawatan
No. Diagnosa Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
Keperawatan

1. Gangguan TUK 1: klien dapat Setelah dilakukan 1× Bina hubungan saling percaya dengan ramah baik verbal
sensori membina hubungan interaksi, klien mampu maupun non verbal
persepsi: saling percaya membina hubungan saling
halusinasi percaya dengan perawat 1. Sapa pasien dengan ramah baik verbal maupun nonverbal
pendengaran dengan kriteria: ekspresi 2. Perkenalkan nama, nama panggilan dan tujuan perawat
wajah bersahabat, berkenalan
menunjukkan rasa senang, 3. Tanyakan nama lengkap dan nama panggilan yang
ada kontak mata, mau disukai pasien
berjabat tangan, mau 4. Buat kontrak waktu yang jelas
menyebutkan nama, mau 5. Tunjukkan sikap yang jujur dan menunjukkan sikap
duduk dengan perawat, mau empati serta menerima apa adanya
mengungkapkan 6. Beri perhatian kepada pasien dan perhatikan kebutuhan
perasaaannya dasar pasien
7. Beri kesempatan pasien untuk mengungkapkan
perasaannya
8. Dengarkan ungkapan pasien dengan penuh perhatian ada
ekspresi perasaan pasien
TUK 2: pasien dapat Setelah dilakukan 1× 1. Identifikasi isi, waktu, frekuensi, perasaan, situasi dan
mengenal dan interaksi, pasien dapat upaya yang dilakukan saat halusinasi
mengontrol menyebutkan: isi, waktu,
halusinasinya frekuensi, situasi dan kondisi
dengan cara yang menimbulkan halusinasi 2. Diskusikan cara mengontrol halusinasi
menghardik serta cara mengontrol 3. Ajarkan cara mengontrol halusinasi dengan cara
halusinasi dengan
menghardik
menghardik.
4. Masukkan ke dalam jadwal kegiatan harian

TUK 3: Klien Setelah dilakukan 1× 1. Evaluasi kegiatan menghardik dan beri pujian.
mengetahui dan interaksi klien dapat 2. Latih cara mengntrol halusinasi menggunakan obat
dapat mengikuti menyebutkan 6 benar dengan prinsip 6 benar (benar jenis obat, benar guna
program pengobatan pemberian obat dan obat, benar dosis, benar waktu/frekuensi, benar cara
secara optimal. menyatakan kemaunnya minum obat dan benar kontinuitas minum obat)
untuk mengikuti program 3. Masukkan di jadwal.
pengobatan secara optimal.

TUK 4 : Klien Setelah dilakukan 1× 1. Evaluasi kegiatan latihan menghardik dan minum obat
mampu mengontrol interaksi Klien mampu serta beri pujian.
halusinasi dengan mengontrol halusinasi dengan 2. Latih cara mengontrol halusinasi dengan bercakap –
cara bercakap – cara bercakap – cakap cakap saat terjadi halusinasi.
cakap 3. Masukkan dalam jadual kegiatan untuk latihan
menghardik, minum obata, dan bercakap – cakap.
TUK 5 : Klien Setelah dilakukan 1× 1. Evaluasi kegiatan latihan menghardik, minum obat dan
mampu mengontrol interaksi Klien mampu bercakap – cakap serta beri pujian.
halusinasi dengan mengontrol halusinasi dengan 2. Latih cara mengontrol halusinasi dengan melakukan
melakukan kegiatan melakukan kegiatan harian. kegiatan harian (mulai 2 kegiatan)
harian. 3. Masukkan dalam jadwal latihan.

TUK 6 : Keluarga Setelah dilakukan 1× 1. Diskusikan masalah yang dirasaka dalam merawat
mampu menjelaskan interaksi Keluarga mampu pasien.
masalah dalam menjelaskan masalah dalam 2. Jelaskan pengertian, tanda dan gejala, proses terjadinya
merawat pasien dan merawat pasien dan halusinasi.
menjelaskan menjelaskan pengertian, 3. Jelaskan cara merawat halusinasi.
pengertian, tanda tanda dan gejala, dan proses 4. Latih cara merawat halusinasi dengan menghardik.
dan gejala, dan terjadinya halusinasi serta 5. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan memberi
proses terjadinya cara merawat dengan pujian.
halusinasi serta cara menghardik
merawat dengan
menghardik

TUK 7 : Keluarga Setelah dilakukan 1× 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih


mampu menjelaskan interaksi Keluarga mampu pasien menghardik dan beri pujian
6 benar cara menjelaskan 6 benar cara 2. Jelaskan 6 benar cara pemberian obat.
pemberian obat dan pemberian obat dan cara 3. Latih cara pemberian/membimbing minum obat.
cara memberikan/ memberikan/ membimbing 4. Anjurkan membantu pasien minum obat sesuai jadual
membimbing minum obat klien sesuai dan memberi pujian
minum obat sesuai jadwal.
jadwal.

TUK 8 : Keluarga Setelah dilakukan 1× 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih


mampu membatu interaksi Keluarga mampu pasien menghardik serta memberi oabat dan beri pujian.
klien mengontrol membatu klien mengontrol 2. Jelaskan cara bercakap-cakap dan melakukan kegiatan
halusinasi dengan halusinasi dengan bercakap- untuk mengontrol halusinasi.
bercakap-cakap. cakap 3. Latih dan sediakan waktu bercakap-cakap dengan
pasien terutama saat halusinasi.
4. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan
memberikan pujian.
TUK 9 Keluarga Setelah dilakukan 1× 1. Evaluasi kegiatan keluraga dalam merawat/melatih
mampu menjelaskan interaksi Keluarga mampu pasien menghardik, memberikan obat serta bercakap-
follow up ke menjelaskan follow up ke cakap dan beri pujian.
RSJ/PKM, tanda RSJ/PKM, tanda kambuh, 2. Jelaskan follow up ke RSJ/PKM, tanda kambuh,
kambuh, dan dan rujukan rujukan.
rujukan

TUK 10 Keluarga Setelah dilakukan 1× 1. Evaluasi kegiatan keluraga dalam merawat/melatih


mampu merawat dan interaksi Keluarga mampu pasien menghardik, memberikan obat,bercakap-cakap,
melakukan kontrol merawat dan melakukan melakukan kegitan harian dan follow up dan beri
ke RSJ/PKM kontrol ke RSJ/PKM pujian.
2. Nilai kemampuan keluarga merawat pasien
3. Nilai kemampuan keluarga melakukan kontrol ke
RSJ/PKM
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI TINDAKAN KEPERAWATAN

KESEHATAN JIWA

Nama : Tn. M

Umur : 26 Th

No Hari/Tgl Dx. Kep/SP Implementasi Evaluasi


1. Kamis, Gangguan 1. Mengidentifikasi isi, waktu, 09.30

22-04-2021 Persepsi frekuensi, perasaan, situasi dan Subjektif :

09.00 Sensori : upaya yang dilakukan saat - Klien mengatakan

Halusinasi halusinasi kadang mendengar

Pendengaran 2. Mendiskusikan cara suara – suara

SP 1 P mengontrol halusinasi - Klien mengatakan

3. Mengajarkan cara mengontrol suara itu tidak tentu

halusinasi dengan cara datangnya.

menghardik - Klien menagatakan

4. Memasukkan ke dalam jadwal suara itu kadang

kegiatan harian muncul saat malam

hari.

- Klien mengatakan

suara itu menyuruhnya

melempari orang.

Objektif :

- Wajah klien lesu.

- Klien nampak
mempelajari cara

menghardik halusinasi

Analisa :

Halusinasi (+)

Planing :

Lanjutkan intervensi SP 1

Jumat, 23-04 SP 2 P a) Mengevaluasi kegiatan 11.30

2021 menghardik dan beri pujian. Subjek

11.00 b) Melatih cara mengntrol Fungsi obat yang

halusinasi menggunakan obat merah untuk obat tidur

dengan prinsip 6 benar (benar di minum malam Dan

jenis obat, benar guna obat, yang putih agar tidak

benar dosis, benar mendengar suara

waktu/frekuensi, benar cara diminum pagi,siang

minum obat dan benar dan malam.

kontinuitas minum obat) Objektif :

c) Memasukkan di jadwal - Klien hanya mampu

kegiatan harian menyebutkan jenis

obat, guna obat dan

dosis obat

Analisa:

Halusinasi (+)
Planning:

- Lanjutkan Intervensi

SP 1

- Lanjutkan intervensi

SP 2

Sabtu,24-04- SP 3 P 1. Mengevaluasi kegiatan latihan S:

2021 menghardik dan minum obat

serta beri pujian.

2. Melatih cara mengontrol

halusinasi dengan bercakap –

cakap saat terjadi halusinasi.

3. Memasukkan dalam jadual

kegiatan untuk latihan

menghardik, minum obat, dan

bercakap – cakap.
SP 1 Pasien

A. PROSES KEPERAWATAN

1. Kondisi Klien

Data subyektif :

- Klien mengatakan kadan – kadang masih mendengar suara-suara.

- Klien mengatakan suara itu kadang munculnya malam.

- Klien mengatakan suara itu menyuruhnya melempari orang.

- Klien mengaku sangat khawatir suara bisikan itu muncul kembali.

Data Obyektif (DO):

- Klien tampak lesu

- Klien sering menunduk

- Klien berbicara jika ditanya dan berbicara seperlunya.

2. Diagnosa Keperawatan

Gangguan sensori persepsi :Halusinasi pendengaran

3. Tujuan Khusus

a. Pasien mampu mengenal halusinasi 

b. Pasien menjelaskan cara mengontrol halusinasi


c. Pasien memperagakan cara mengontrol halusinasi dengan menghardik

halusinasi

4. Tindakan Keperawatan

a. Mengidentifikasi jenis halusinasi yang dialami Pasien

b. Mengidentifikasi isi halusinasi pasien

c. Mengidentifikasi waktu halusinasi pasien

d. Mengidentifikasi frekuensi halusinasi pasien

e. Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi pasien

f. Mengidentifikasi respon pasien terhadap halusinasi

g. Menjelaskan cara mengontrol halusinasi

h. Membantu mengontrol halusinasi dengan cara mengajarkan pasien

menghardik halusinasi

i. Menganjurkan pasien memasukkan cara menghardik halusinasi dalam

kegiatan harian

B. STRATEGI KOMUNIKASI

1. Orientasi

a) Salam terapeutik

- “ Selamat pagi M saya, masih ingat dengan saya ?” saya

Darmawansah biasa dipanggil wawan. Saya perawat yang bertugas

hari ini dari jam 08.00 sampai jam 10.00 pagi di bangsal nyiur ini.

b) Evaluasi/validasi

- “Bagaimana kabarnya hari ini ?”

c) Kontrak
1). Topik

- “ Bagaimana kalau hari ini kita bercakap – cakakap tentan suara

yang M dengar tapi tidak tampak wujudnya?”

2). Tempat

- “ Dimana kita duduk”? Bagaimana kalau dibangku dekat

jendela.

3). Waktu

- “Berapa lama ? bagaimana kalau 30 menit ?”

2. Kerja

- “Apakah M mendengar suara tampa ada wujudnya ? Apa yang

dikatakan suara itu.

- “Apakah terus menerus terdengar atau sewaktu?”

- “Kapan yang paling sering M dengar suara itu?”

- “Berapakali sehari dialami?”

- “Pada keadaan apa suara itu terdengar?”

- “Apa yang M rasakan saat mendengar suara itu?”

- “Apa yang M lakukan saat mendengar suara-suara itu?”

- “Apakah suara-suara itu hilang?”

- “bagaimana kalau kita belajar cara mengatasi saat suara-suara itu

muncul?”

- “Ada empat cara untuk mengatasi jika suara-suara itu muncul yaitu :

pertamadengan menghardik suara tersebut , kedua dengan bercakap-


cakap dengan orang lain dan ketiga melakukan kegiatan yang sudah

terjadwal dan keempat minum obat teratur.”

- “Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan

menghardik?”

- “Caranya sebagai berikut : saat suara itu muncul, lansung M tutp

telinga dan bilang pergi saya tidak mau dengar….saya tidak mau

dengar. Pergi jangan ganggu saya. Kamu tidak nyata…. Begitu

diulang-ulang sampai suara itu tak terdengar lagi. Katakan berulang-

ulang yah. Tidak harus dengan suara yang tinggi, biar dengan

volume yang kecil tapi M harus yakin betul-betul dalam hati.

Apalagi kalau bisikan itu terdengar pada malam hari maka cukup

dihardik dengan suara yang pelan agar tidak menganggu teman di

dekatnya”

- “Apakah M mengerti? Bagaimana kalau sekarang M mencoba

melakukan apa yang saya ajarkan tadi? Bagus sekali. Nah, karena M

sudah mampu untuk melakukannya maka setiap kali M mendengar

bisikan maka harus mengatasinya dengan cara seperti itu. Bagaimana

kalau latihan menghardik ini dimasukkan dalam jadwal kegiatan

harian M? Mau berapa kali? Bagus sekali, saya bantu tulis yah”

3. Terminasi

a) Evaluasi respon pasien terhadap tindakan keperawatan

1) Evaluasi Subjektif

“Bagaimana perasaan M setelah peragaan latihan tadi?”


2) Evaluasi obyektif

“Bagaimana kalau M mengulang kembali mengenai cara

mengontrol suara- suara itu dengan cara menghardik?”

b) Rencana tindak lanjut

“Baik. Saya harap latihan menghardik ini bisa betul-betul M lakukan

sesuai dengan jadwal kegiatan harian yang kita sepakati tadi. Selain

mengikuti jadwal, kapanpun suara-suara itu muncul, M bisa

mempraktikkan apa yang saya ajarkan yah”.

4. Kontrak yang akan datang

Topik:

“Karena bapak sudah paham dengan cara yang pertama ini yaitu

menghardik halusinasi makabagaimana kalau selanjutnya kita

berbincang-bincang tentang obat-obat yang biasa M minum?”

Waktu:

“ Bapak mau ketemu lagi jam berapa ?” “ Bagaimana kalau besok jam

10.00 pak?”

Tempat

“ Bapak mau bercakap-cakap di mana?” “ Bagaimana kalau di sini lagi”.

Baikpak yah. Terimakasih sudah mau bercakap-cakap dengan saya.

Selamat beristirahat.
SP 2 Pasien

A. PROSES KEPERAWATAN

1. Kondisi Klien

Data subyektif :

- Klien mengatakan kadan – kadang masih mendengar suara-suara.

- Klien mengatakan suara itu kadang munculnya malam.

- Klien mengatakan suara itu menyuruhnya melempari orang.

- Klien mengaku sangat khawatir suara bisikan itu muncul kembali.

Data Obyektif (DO):

- Klien tampak lesu

- Klien sering menunduk

- Klien berbicara jika ditanya dan berbicara seperlunya.

2. Diagnosa Keperawatan

Gangguan sensori persepsi :Halusinasi pendengaran

3. Tujuan Khusus
Klien mengetahui dan dapat mengikuti program pengobatan secara

optimal.

4. Tindakan Keperawatan

a) Mengevaluasi kegiatan menghardik dan beri pujian.

b) Melatih cara mengntrol halusinasi menggunakan obat dengan prinsip

6 benar (benar jenis obat, benar guna obat, benar dosis, benar

waktu/frekuensi, benar cara minum obat dan benar kontinuitas minum

obat)

c) Memasukkan di jadwal kegiatan harianpasien memasukkan cara

menghardik halusinasi dalam kegiatan harian

B. STRATEGI KOMUNIKASI

1. Orientasi

a) Salam terapeutik

“Selamat pagi M, Masih ingat dengan saya? Nama saya

Darmawansah biasa di panggil wawan, mahasiswa keperawatan

Unhas, saya bertugas merawat M pagi ini dari sampai jam 10.00

sampai jam 12 siang,”

b) Evaluasi/validasi

“Bagaimana perasaan M hari ini? Bagaimana tidurnya semalam?

Apakah masih mendengar bisikan? ”Bagaimana jadwal kegiatan

harian yang kita susun kemarin, apakah M selalu dilakukan?”

c)  Kontrak

Topik
“Baik ya M, sesuai janji kita kemarin, hari ini kita akan

berbincang-bincang mengenai cara mengontrol bisikan itu dengan

menggunakan obat. Bagaimana M?”

Waktu

“Berapa lama waktu untuk kita bercakap-cakap, bagaimana kalau

20 menit?”

Tempat

“Di mana tempat yang M suka untuk kita bercakap-cakap?

Bagaimana kalau di kursi depan?”

2. Kerja

“M kan selama disini sering minum obat, menurut M adakah bedanya

setelah minum obat secara teratur? Apakah bisikan itu

berkurang/hilang? Minum obat sangat penting supaya bisikan yang

didengar selama ini tidak muncul lagi. Berapa macam obat yang

bapak minum? Yang warna orange (CePeZed) dosisnya 100mg

diminum1 kali sehari jam 7 malam gunanya untuk obat tidur. Ini yang

berwarna putih (Halloperidol)  3 kali sehari jam 6 pagi, jam 12 siang

dan jam 7 malam, sama gunanya untuk pikiran biar tenang biar M

tidak mendengar lagi bisikan tersebut. yang kaplet besar(Depakote)

untuk menenangkan perasan M agar tidak mudak marah, terus yang

tablet putih yang agak besar ini (Trihexyphenydil) dan yang kapsul

merah ini (Fenitoin)fungsinya untuk mengurangi efek samping dari

CPZ dan HLP seperti gerakan yang tidak disadari.


Kalau M tidak mendengar lagi bisikan, obatnya tidak boleh

diberhentikan. Nanti konsultasikan dengan dokter, sebab kalau putus

obat, M akan kambuh dan sulit untuk mengembalikan kekeadaan

semula. M juga harus teliti saat menggunakan obat-obatan ini.

Pastikan obatnya benar, artinya M harus memastikan bahwa itu obat

yang benar-benar punya M. Jangan keliru dengan obat milik orang

lain. Baca nama kemasannya. Pastikan obat diminum pada waktunya,

dengan cara yang benar yaitu diminum biasa sebelum atau sesudah

makan dan tepat jamnya, juga harus perhatikan berapa jumlah obat

sekali minum, dan harus cukup minum minimal 1,5-2 liter per hari

atau sekitar 10 gelas per hari”

3. Terminasi

a) Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan

1) Evaluasi subyektif

“ Bagaimana perasaan M setelah kita bercakap-cakap tadi?”

2) Evaluasi obyektif

“Bagaimana kalau M mengulang obat-obat apa saja yang

sudah saya ajarkan tadi? Bagus sekali.”

b) Rencana tindak lanjut

Baik M. Saya harap cara-cara yang sudah kita pelajari untuk

mengontrol bisikan itu bias tetap M lakukan. Latihan menghardik

sudah masuk kejadwal kegiatan harian M dan obat juga sudah ada
jadwalnya kan, jadi saya bantu tulis di jadwal harian M yah. Jadi

M harus teratur mengikuti jadwal yang sudah kita buat bersama.”

4. Kontrak yang akan datang

     Topik:

“Karena bapak sudah paham dengan cara yang pertama dan kedua

ini yaitu menghardik halusinasi dan minum obat terarur, maka

bagaimana kalau selanjutnya kita berbincang-bincang tentang

mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap?”

Waktu:

“ M mau ketemu lagi jam berapa ?” “ Bagaimana kalau besok jam

10.00?”

Tempat

“ M mau bercakap-cakap di mana?” “ Bagaimana kalau di sini lagi”.

Baik, Terima kasih sudah mau bercakap-cakap dengan saya.Selamat

beristirahat. 
ANALISA PROSES INTERAKSI

Nama : Tn. M Hari/Tanggal : Kamis, 22 April 2021


Usia : 26 Tahun Waktu : 09.00 – 09.30 wita.
Interaksi : Ke SP 1(Fase orentasi) Tujuan : K dan P dapat membin hubungan
Lingkungan : Agak ramai, posisi duduk berhadapan di ruangan dekat jendela. Saling percaya
Ruang Perawatan: Nyiur
Deskripsi : Penampilan klien terlihat tidak rapi, wajah tampak bersih, dan sudah mandi.

Komunikasi Verbal Komunikasi  Non Analisa Berfokus Analisa Berfokus Rasional


Verbal pada pasien pada Perawat
P:   “Selamat pagi !” P: Tersenyum, K  nampak Merasa ragu apakah K Pada awal interaksi harus
kepada K menerima kehadiran mau menerima didahului atau dimulai
P kehadiran P. dengan membina
hubungan saling percaya.
K: “Selamat pagi!” K Menatap kearah  P
lalu menunduk
P:  “masih ingat dengan saya ?” saya P: Tetap tersenyum dan Merasa senang karena Perkenalan diharapkan
menatap kerarah K K  mau menjawab dapat meningkatkan
Darmawansah biasa dipanggil salam. hubungan saling percaya.

wawan. Saya perawat yang bertugas

hari ini dari jam 08.00 sampai jam

10.00 pagi di bangsal nyiur ini.

- P: “Bagaimana kabarnya hari ini ?” P: Tetap tersenyum, Berpikir apakah K Informing : memberikan
memperhatikan K, mau melanjutkan informasi tentang waktu
dengan sikap interaksi, berfikir dan tujuan P mengadakan
terbuka. untuk interaksi interaksi dengan K.
selanjutnya.
K:   “baik, pak” K: Menatap kearah P . Klien mau menuruti Berharap K mulai Kontrak diperlukan untuk
apa yang diminta berinteraksi        interaksi selanjutnya.
perawat. dengan P

P: P :“Bagaimana kalau hari ini kita P: Tetap tersenyum,


bercakap – cakakap tentan suara dan tetap
yang M dengar tapi tidak tampak mempertahankan
wujudnya?” Dimana kita duduk? kontak mata.
Bagaimana kalau dibangku dekat
jendela.
“Berapa lama ? bagaimana kalau 30
menit ?”

K:  “iya, bisa. disini saja pak”. K: Ekspresi tersenyum Mau mendengar
pada P kadang dengan serius dan
menundukkan kepala. memperhatikan

ANALISA  PROSES  INTERAKSI


Nama : Tn. M Hari/Tanggal : Kamis, 22 April 2021
Usia : 26 Tahun Waktu : 09.00 – 09.30 wita.
Interaksi : SP I (Fase kerja) Tujuan : Setelah intervensi keperawatan
Lingkungan : Agak ramai, posisi duduk berhadapan di ruangan                                                                  K dan P dapat membina hubungan
Ruang Perawatan : Nyiur         saling percaya dan cara menghardik
Deskripsi : Penampilan klien terlihat tidak rapi, wajah tampak bersih, dan sudah mandi.

Komunikasi Non Analisa Berfokus Analisa Berfokus


Komunikasi Verbal Rasional
Verbal pada Klien pada Perawat
P : ‘’Apa yang M rasakan P: Bicara jelas, Memberi informasi Berusaha menggali Informating: memberikan
sekarang? Apakah M masih rileks, pelan dan tentang apa yang informasi sehingga informasi tentang adanya
sering mendengar suara-suara ?” menatap klien dirasakan klien menceritakan halusinasi sehingga perawat
masalahnya bisa mengadakan intervensi
dengan klien

K : ”sekarang tidakmi, Cuma K: menatap perawat


kadang – kadang kalo malam
baru muncul kembali apalagi
kalo tidur semuami orang”.
P : “apa biasanya yang kita P : mempertahankan Menyakinkan akan Terus menggali Menambah informasi
dengar?” kontak mata adanya bisikan yang informasi dan berharap tentang jenis halusinasi
iya dengar. klien mau
menceritakan yang
dialami
K : “Saya biasa mendengar suara K : wajah tampak
bisikan untuk melakukan serius
sesuatu seperti memukul”
P: “apakah sekarang masih sering P: tetap menatap Meyakinkan akan Menggali informasi Mengidentifikasi adannya
juga mendengar bisikan?” mata Klien adanya bayangan yang tentang kemungkinan halusinasi pendengaran
sering dilihat klien adanya halusinasi
pendengaran pada klien
K: “kadang-kadang masih K: wajah tampak
terdengar, . serius
P: “Berapa kali dalam sehari P: Nada suara sopan, Meyakinkan jenis Menggali tentang apa Mengidentifikasi isi
terdengar itu?” bersahabat dan halusinasi yang isi halusinasi klien halusinasi klien
tetap tersenyum dialami oleh klien
K:  “1 kali.” K : menatap perawat
dengan serius
P: “Kapan biasanya M dengar P : Menatap klien Mengingat berapa kali Berusaha mengetahui Mengidentifikasi waktu
bisikan? Apakah sambil bayangan itu datang frekuensi munculnya halusinasi yang dirasakan
pagi/siang/malam?” memperagakan halusinasi klien muncul
cara bicara pada
klien dengan nada
suara yang lembut
K: “biasa malam hari”. K : Memperhatikan
perawat dengan
serius
P: “Bagaimana perasaannya kalau P: Menatap kearah Mengingat apa yang
setelah mendengar bisikan klien sambil dirasakan saat suara
tersebut?” memperhatikan itu tiba
respon yang
diberikan

K: “langsungka takut dan pusing K : Menatap perawat Memberi penguatan Mengidenifikasi


kepala”. dan berusaha agar klien tetap terus perasaan yang
meyakinkan bercerita dirasakan klien saat
perawat Mencari tahu apa yang halusinasi tiba
dirasakan pasien
ketika bayangan itu
muncul
P: “Apa yang biasa M lakukan bila P: Menatap kearah
bisikan itu terdengar?” klien sambil
memperhatikan
respon yang
diberikan

K:  “Tutup bantal telingaku” K : Memperhatikan


perawat dengan
serius

P: Nah bagaimana kalau sekarang P : Tersenyum kearah Berharap klien


kita belajar cara mencegah atau K menyetujui topik
mengontrol bisikan itu muncul, diskusi yang akan
mau? didiskusikan

K:” iye, mau Pak”. K : menganggukkan Menyetujui topik Berharap klien Menentukan topik
kepala dan dalam upaya mengerti dengan apa pembicaraan hari ini sesuai
tersenyum mengatasi masalah yang dijelaskan  kesepakatan sebelumnya.

P: “Jadi, ada empat cara untuk P: berbicara dengan Menunjukkan Berharap klien Memberi informasi untuk
mengontrol suara itu muncul sopan, lambat dan keseriusannya mengerti dengan apa meningkatkan pengetahuan
lagi yaitu: satu: dengan cara jelas, mendengarkan apa yang dijelaskan  klien dalam upaya
menghardik, dua: minum obat mempertahankan yang disampaikan oleh mengatasi halusinasi
secara teratur ketiga: bercakap- kontak mata perawat
cakap dengan orang lain,
empat: melakukan kegiatan
yang sudah kita buat jadwalnya.

K: ‘’Iye’ K: memperhatikan
perawat

P:Bapak bisa coba sebutkan kembali K: menyebutkan Mengulang apa yang


apa yang sudah saya katakana kembali cara-cara dia mengerti
tadi? mengontrol
halusinasi
K:ada empat cara untuk K:menyebutkan Merasa senang karena Berharap klien mampu Memberi dorongan dan
menghilangkan atau mencegah kembali cara-cara mengetahui bagaimana menyebutkan kembali penguatan terhadap
suara itu datang lagi yaitu: : mengontrol cara mengatasi bisikan yang telah dijelaskan pernyataan klien
satu: dengan cara menghardik, halusinasi itu
dua: minum obat secara teratur
ketiga: bercakap-cakap dengan
orang lain, empat: melakukan
kegiatan yang terjadwal
P: Bagus sekali M. Nah sekarang P: Berbicara dengan Menunjukkan Berharap klien Memberi informasi untuk
kita akan mencoba pelan agar klien keseriusannya mengerti dengan apa meningkatkan pengetahuan
mempraktikkan cara yang mudah mengerti. mendengarkan apa yang dijelaskan  klien dalam upaya
pertama yaitu dengan cara yang disampaikan oleh mengatasi halusinasi
menghardik. Caranya yaitu perawat
tutup kedua telinga bapak
kemudian katakan“ pergi…
pergi….sayat idak mendengar
kalian. Kalian tidak nyata”
Lakukan terus berulang-ulang
sampai bapak tidak mendengar
lagi bisikan itu.Apakah bapak
mengerti
K: Iye K:menganggukkan Klien tampak serius
kepala

P: Bagaimana kalau sekarang M P:mempertahankan K nampak bersiap-siap Merasa ragu apakah K


mencoba melakukan apa yang kontak mata untuk mempraktekkan dapat mempraktekkan
saya ajarkan tadi? dengan klien dengan benar

K: pergi…pergi….saya tidak K mau


mendengar kalian. Kalian tidak mempraktekkan
nyata (Klien menutup telinga kembali apa yang
dengan kedua tangannya) disampaikan oleh P 
P:Nah, karena M sudah mampu P: memegang pundak
melakukannya maka setiap kali K
mendengar bisikan bapak
praktekkan tadi cara yang saya
ajarkan yah 
K: iye pak K:menganggukkan Meyakinkan P bahwa
kepala sambil K mau melakukan apa
tersenyum yang telah diajarkan

P: Bagaiamana kalau latihan P: Menatap K sambil Berharap klien setuju


menghardik ini kita masukkan tersenyum terhadap tawaran yang
dalam kegiatan hariannya? diberikan
Mau berapa kali sehari? 
K: ya silahkan,. Jam 8 mo pak Menatap P  K memperhatikan P
sama jam 6 sore latihan ku di’ menulis kegiatan
hariannya pada secarik
kertas
P: iyya pak. 2 kali sehari P: Menatap K sambil
dipraktekkan yah.  tersenyum

ANALISA  PROSES  INTERAKSI


Nama : Tn. M Hari/Tanggal : Kamis,22 April 2021
Usia : 26 Tahun Waktu : 09.00 – 09 30 wita.
Interaksi : Ke   SP I (Fase terminasi) Tujuan : Setelah intervensi keperawatan
Lingkungan : Agak ramai, posisi duduk berhadapan di ruangan                                           K dan P dapat membina hubungan
Ruang Perawatan : Nyiur   saling percaya dan cara menghardik
Deskripsi : Penampilan  klien terlihat tidak rapi, wajah tampak bersih, dan sudah mandi.

Komunikasi Verbal Komunikasi Non Analisa Analisa Berfokus Rasional


Verbal Berfokus pada pada Perawat
Klien
P: “Bagaimana perasaan M setelah kita latihan P: Menatap Klien mau
menghardik?” kearah  K melakukan apa
yang sudah
diajarkan
K :“Agak baikan mi pak, nanti saya akan
mengulang kembali saat di kamar”. Memberikan
K: Menatap kearah  P penguatan dengan
P: “Apakah M bisa menyebutkan kembali apa yang harapan K terus
telah kita bicarakan?” mau cerita.

K: “iye, jika saya mendengar bisikan itu saya akan


menutup telinga dan bilang“pergi-pergi kamu P :Bicara santai
tidak nyata, jangan ganggu saya. Begitu Pak”. tapi jelas. Mengevaluasi kembali
K mudah apa yang telah diajarkan.
P: “Bagus sekalik, Sampai disini dulu bincang- memahami apa Evaluasi bergunauntuk
bincang kita hari ini ya, bagaimana kalau besok yang diajarkan meningkatkan daya
setelah mandi sekitar jam 10.00 kita berbincang- ingat klien
bincang lagi di tempat ini? Bagaimana kalau K : Tampak
besok kita berbincang-bincang tentang berpikir sambil K merespon
bagaimana mengontrol halusinasi dengan cara menunduk.kem dengan baik
minum obat. Bagaimana? Apakah M setuju?” udian apa yang
K : “iye Pak” menjawab diberikan oleh
P

P: Kontak mata
tetap, nada Merasa lega
bersahabat  karena K mau Informing menjelaskan
merespon apa yang kontak untuk
K : Tersenyum disampaikan oleh memudahkan intervensi
P selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai