Anda di halaman 1dari 53

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Ny.N DENGAN SALAH SATU


ANGGOTA KELUARGA MENDERITA GASTRITIS DI KELURAHAN KOLO
KECAMATAN ASAKOTA KOTA BIMA

OLEH:

CAMRIATIN

PROGRAM STUDI NERS FAKULTAS KESEHTAN UNIVERSITAS QAMARUL


HUDA BADARUDIN BAGU LOMBOK TENGAH

TAHUN 2022/2023
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DEWASA


PADA NY.” N ” YANG MENDERITA GASTRITIS
DI RT 08 KELURAHAN SAMBINAE KEC. MPUNDA
KOTA BIMA

Laporan ini telah diperiksa dan disetujui pada:

Hari/tanggal : 29 Juni 2022

Mengetahui

Ketua Program Studi Ners Pembimbing Akademik

( ) ( )
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas karunianya penulis dapat menyelesaikan
laporan kelolaan dengan judul Asuhan keperawan pada Ny N dengan Diagnosa Gastritis.
Penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari kata sempurna.oleh karena itu penulis saran maupun kritik
demi perbaikan laporan ini.
Tak lupa juga penulis mengucakan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penulisan lapodan ini sehingga laporan ini dapat terselaikan.

Bima, Juni 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Keluarga

B. Konsep Dasar Penyakit

BAB II LAPORAN KASUS

A. Pengkajian

B. DiagnosaKeperawatan

C. Rencana Keperawatan

D. Tindakan Keperawatan

E. Evaluasi

BAB III PEMBAHASAN

A. Pengumpulan Data

B. Analisa Data

C. Diagnose Keperawatan

D. Skala Prioritas

E. RencanaKeperawatan

F. Tindakan Keperawatan dan Evaluasi


DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
TINJAUA PUSTAKA

A. KONSEP DASAR KELUARGA

1. Pengertian keluarga

Keluarga merupakan tempat dimana individu tumbuh, berkembang dan belajar mengenai nilai-
nilai yang dapat membentuk kepribadiannya kelak. Proses belajar tersebut berjalan terus-menerus
sepanjang individu tersebut hidup. Ahmadi mengemukakan bahwa, keluarga adalah wadah yang
sangat penting diantara individu dan grup, dan merupakan kelompok sosial yang pertama dimana
anak-anak menjadi anggotanya, keluarga sudah barang tentu yang pertama-tama pula menjadi
tempat untuk mengadakan sosialisasi kehidupan anak-anak.1 Menurut Friedman, keluarga adalah
dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan
atau pengangkatan dan mereka hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan
didalam perannya masing-masing menciptakan serta mempertahankan kebudayaan. Menurut
Duvall, keluarga merupakan sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan,
adopsi, kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya yang umum,
meningkatkan
perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial dari tiap anggota. Keluarga merupakan aspek
terpenting dalam unit terkecil dalam masyarakat, penerima asuhan, kesehatan anggota keluarga
dan kualitas kehidupan keluarga saling berhubungan, dan menempati posisi antara individu dan
masyarakat.2 Berdasarkan penjelasan diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa keluarga adalah
unit terkecil dalam masyarakat, yaitu merupakan sekumpulan orang yang tinggal dalam satu
rumah yang terikat oleh ikatan pernikahan, darah, ataupun adopsi.

2. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Keagamaan Fungsi keluarga sebagai tempat pertama seorang anak mengenal,
menanamankan dan menumbuhkan serta mengembangkan nilai-nilai agama, sehingga bisa
menjadi insan-insan yang agamis, berakhlak baik dengan keimanan dan ketakwaan yang kuat
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Fungsi Sosial Budaya Fungsi keluarga dalam memberikan kesempatan kepada seluruh anggota
keluarganya dalam mengembangkan kekayaan sosial budaya bangsa yang beraneka ragam dalam
satu kesatuan.
3. Fungsi Cinta dan Kasih Sayang Fungsi keluarga dalam memberikan landasan yang kokoh
terhadap hubungan suami dengan istri, orang tua dengan anak-anaknya, anak dengan anak, serta
hubungan kekerabatan antar generasi sehingga keluarga menjadi tempat utama bersemainya
kehidupan yang punuh cinta kasih lahir dan batin.
4. Fungsi Perlindungan Fungsi keluarga sebagai tempat berlindung keluarganya dalam
menumbuhkan rasa aman dan tentram serta kehangatan bagi setiap anggota keluarganya. 5.
Fungsi Reproduksi Fungsi keluarga dalam perencanaan untuk melanjutkan keturunannya yang
sudah menjadi fitrah manusia sehingga dapat menunjang kesejahteraan umat manusia secara
universal.
6. Fungsi Sosialisasi dan Pendidikan Fungsi keluarga dalam memberikan peran dan arahan
kepada keluarganya dalam mendidikketurunannyasehingga dapat menyesuaikan kehidupannya di
masa mendatang.
7. Fungsi Ekonomi Fungsi keluarga sebagai unsur pendukung kemandirian dan ketahanan
keluarga.Tipe dan bentuk keluarga
8. Fungsi Pembinaan Lingkungan Fungsi keluarga dalam memberi kemampuan kepada setiap
anggota keluarganya sehingga dapat menempatkan diri secara serasi, selaras, dan seimbang sesuai
dengan aturan dan daya dukung alam dan lingkungan yang setiap saat selalu berubah secara
dinamis.

Tipe keluarga menurut Harmoko (2012) yaitu sebagai berikut:

a. Nuclear Family Keluarga inti yang terdiri atas ayah, ibu, dan anak yang tinggal
dalam satu rumah di tetapkan oleh sanksi-sanksi legal dalam suatu ikatan
perkawinan, satu/ keduanya dapat bekerja di laur rumah.
b. Extended Family Keluarga inti ditambahkan dengan sanak saudara, misalnya
nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu, pama, bibi, dan sebagainya.
c. Reconstitud Nuclear Pembentukan baru dari keluarga inti melalui perkawinan
kembali suami/istri, tinggal dalam pembentuan satu rumah dengan anak-anaknya,
baik itu bawaan dari perkawinan lama maupun hasil dari perkawinan baru. Satu
atau keduanya dapat bekerja di luar rumah.
d. Middle Age/ Aging Couple Suami sebagai pencari uang. Istri di rumah/ kedua-
duanya bekerja di rumah, anak-anak sudah meningglakan rumah karena sekolah/
perkawinan/meniti karier.
e. Dyadic Nuclear Suami istri yang sudah berumur da tidak mempunyai anak,
keduanya/slah satu bekerja di rumah.
f. Single Parent Satu orang tua sebagai akibat perceraian/ kematian pasangannya dan
anakanaknya dapat tinggal di rumah/ di luar rumah.
g. Dual Carier Suami istri atau keduanya berkarier dan tanpa anak.

h. Commuter Married Suami istri/ keduanya orang karier dan tinggal terpisah pada
jarak tertentu, keduanya saling mencari pada waktu-waktu tertentu.
i. Single Adult Wanita atau pria dewasa yang tinggal sendiri dengan tidak adanya
keinginan untuk menikah.
j. Three Generation Tiga generasi atau lebih tinggal dalam satu rumah.
k. Institutional Anak-anak atau orang-orang dewasa tinggal dalam suaru panti-panti.

l. Comunal Satu rumah terdiri atas dua/lebih pasangan yang monogami dengan
anakanaknya dan bersama-sama dalam penyediaan fasilitas.
m. Group Marriage Satu perumahan terdiri atas orangtua dan keturunannya di dalam
satu kesatuan keluarga dan tiap indivisu adalah menikah dengan yang lain dan
semua adalah orang tua dari anak-anak.
n. Unmarried paret and child Ibu dan aak dmana perkawinan tidak dikehendaki,
anakya di adopsi.
o. Cohibing Cauple Dua orang/ satu pasangan yang tinggal bersama tanpa
pernikahan. (Harmoko, hal 23; 2012)

3. Tugas Keluarga Dalam Mengatasi Masalah Kesehatan

a. Mengenal masalah kesehatan keluarga. Kesehatan merupakan kebutuhan keluarga


yang tidak boleh di abaikan karena tanpa kesehatan segala sesuatu tidak akan
berarti dan karena kesehatanlah kadang seluruh kekuatan sumber daya dan dana
keluarga habis.
b. Memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga. Tugas ini merupakan
upaya keluarga yang utama untuk mencari pertolongan yang tepat sesuai dengan
keadaan keluarga, dengan pertimbangan siapa diantara keluarga yang mempunyai
kemampuan memutuskan untuk menentukan tindakan keluarga.
c. Merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan. Seringkali keluarga telah
mengambil tindakan yang tepat dan benar, tetapi keluarga memiliki keterbatasan
yang telah diketahui oleh keluarga sendiri. Jika demikian, anggota keluarga yang
mengalami gangguan kesehatan perlu memperoleh tindakan lanjutan atau
perawatan agar masalah yang lebih parah tidak terjadi.
d. Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga.

e. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan di sekitarnya bagi keluarga.


4. Keluarga Sebagai Klien

Menurut Haarmoko (2010) keluarga dijadikan unit pelayanan karena masalah


kesehatan keluarga saling berkaitan dan saling berhubungan masyarakat secara
keseluruhan.
a. Alasan keluarga sebagai unit pelayanan

b. Siklus penyakit dan kemiskinan dalam masyarakat

5. Peran perawat dalam pemberian asuhan keperawatan kesehatan keluarga

a. Pendidikan Kesehatan

b. Konseling

c. Membuat kontrak

d. Menejemen kasus

e. Advokasi klien

f. Koordinasi

g. Kolaborasi

h. Konsultasi

B. KONSEP DASAR PENYAKIT GASTRITIS

1. Konsep Dasar Gastritis

a. Pengertian

Gastritis adalah suatu penyakit inflamasi dari mukosa lambung akibat peningkatan
asam lambung yang manifestasi klinisnya yaitu perdarahan saluran cerna atas berupa
hematemesis melena (Mansjoer, 2000). Gastritis akut adalah suatu peradangan
permukaan mukosa lambung yang akut dengan kerusakan-kerusakan erosi. Erosive
karena perlukaan hanya pada bagian mukosa.
b. Penyebab

Beberapa faktor yang diduga berperan dalam timbulnya penyakit gastritis yaitu :

1) Obat analgetik anti inflamasi, terutama aspirin

2) Bahan kimia, misalnya lisol

3) Merokok dan alcohol


4) Stress fisik yang disebabkan oleh luka bakar, sepsis, trauma, pembedahan,
gagal pernapasan, gagal ginjal, kerusakan susunan saraf
5) Refluks usus lambung

6) Endotoksin

c. Patofisiologi

Adanya riwayat dyspepsia memperberat dugaan ulkus peptikum. Begitu juga


riwayat muntah-muntah berulang yang awalnya tidak berdarah, konsumsi alkohol
yang berlebihan mengarahkan ke dugaan gastritis serta penyakit ulkus peptikum.
Adanya riwayat muntah-muntah berulang yang awalnya tidak berdarah lebih kearah
Mallory-Weiss. Konsumsi alkohol berlebihan mengarahkan dugaan ke gastritis (30-
40%), penyakit ulkus peptikum (30-40%), atau kadang-kadang varises. Penurunan
berat badan mengarahkan dugaan ke keganasan. Perdarahan yang berat disertai adanya
bekuan dan pengobatan syok refrakter meningkatkan kemungkinan varises. Adanya
riwayat pembedahan aorta abdominalis sebelumnya meningkatkan kemungkinan
fistula aortoenterik. Pada pasien usia muda dengan riwayat perdarahan saluran cerna
bagian atas singkat berulang (sering disertai kolaps hemodinamik) dan endoskopi
yang normal, harus dipertimbangkan lesi Dieulafoy (adanya arteri submukosa,
biasanya dekat jantung, yang dapat menyebabkan perdarahan saluran pencernaan
intermitten yang banyak) (Davey, 2005).
Pada umumnya penderita dengan perdarahan saluran cerna bagian atas yang
disebabkan pecahnya varises esofagus mempunyai faal hati yang buruk/.terganggu
sehingga setiap perdarahan baik besar maupun kecil mengakibatkan kegagalan hati
yang berat. Banyak faktor yang mempengaruhi prognosis penderita seperti faktor
umur, kadar Hb, tekanan darah selama perawatan, dan lain-lain. Hasil penelitian
Hernomo menunjukan bahwa angka kematian penderita dengan perdarahan saluran
cerna bagian atas dipengaruhi oleh faktor kadar Hb waktu dirawat, terjadi/tidaknya
perdarahan ulang, keadaan hati, seperti ikterus dan encefalopati
d. Manifestasi Klinis

1. Muntah darah

2. Nyeri epigastrum

3. Nausea dan rasa ingin vomitus

4. Nyeri tekan yang ringan pada epigastrum

e. Pemeriksaan Diagnosti

1. Endoskopi

2. Histopatologi biopsy mukosa lambung

3. Radiologi dengan kontras ganda

f. Penatalaksanaan Medis

1) Mengatasi kedaruratan medis yang terjadi

2) Mengatasi atau menghindari penyebab apabila dapat dijumpai

3) Pemberian obat-obatan H2 bloking, antacid atau obat-obat ulkus lambung


yang lain

4. Endoskopi

5. Histopatologi biopsy mukosa lambung

6. Radiologi dengan kontras ganda

g. Penatalaksanaan Medis

1) Mengatasi kedaruratan medis yang terjadi

2) Mengatasi atau menghindari penyebab apabila dapat dijumpai

3) Pemberian obat-obatan H2 bloking, antacid atau obat-obat ulkus lambung.


BAB II

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.”N” DENGAN SALAH SATU


ANGGOTA KELUARGA MENGALAMI GASTRITIS
KEL.KOLO KEC.ASAKOTA KOTA BIMA

A. PENGKAJIAN

I. IDENTITAS UMUM KELUARGA

a. Identitas Kepala Keluarga


: Nama : NY. “N”
Umur : 39 tahun

Agama : Islam

Suku : BIMA

Pendidikan : SD

Pekerjaan : URT

Alamat : RT 002 / RW 001 Kel.Kolo Kota Bima

b. Komposisi Keluarga :
Hub
No Nama L/P Umur Pekerjaan Pendidikan
Keluarga

1 Tn.M L 45 thn KK Petani SD


P
2 Ny. N 39 thn Istri IRT SD
L
3 An. R 16 thn Anak - SMA
c. Genogram :

Keterangan :

: laki-laki hidup :laki-laki meninggal

: perempuan hidup : perempuan meninggal

: keluarga yang sakit-------tinggal serumah

:Garis perkawinan : garis keturunan

d. Tipe keluarga :

a) Jenis type keluarga : Keluarga inti (Nuclear Family) adalah keluarga yang terdiri
dari ayah, ibu, dan anak yang diperoleh dari perkawinan/ keturunan.
b) Masalah yang terjadi dengan tipe tersebut : Terdapat anggota keluarga yang sakit
yaitu NY. “N” mengalami gastritis
e. Suku bangsa :

a) Asal suku bangsa : Bima

b) Budaya yang berhubungan dengan kesehatan : keluarga mengatakan masih


percaya pada pengobatan tradisional, ketika ada keluarga yang sakit keluarga
lebih senang menggunakan obat tradisional dan obat bebas di pasaran.
f. Agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan : agama yang dianut adalah
agama Islam, keluarga percaya dan yakin bahwa setiap penyakit yang dialami pasti
ada obatnya dan bisa sembuh.
g. Status Sosial Ekonomi Keluarga :

a) Anggota keluarga yang mencari nafkah : yang mencari nafkah dalam keluarga
yaitu Tn. “M”
b) Penghasilan :

NY.”N” mengatakan penghasilannya masing-masing berkisar antara kurang dari 1 juta/


bulan.

c) Harta benda yang dimiliki : Keluarga memiliki satu buah televisi, 1 motor dan 1
rumah sebagai tempat tinggal.
d) Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan :Cukup untuk memenuhi semua
kebutuhan hidup
h. Aktivitas Rekreasi Keluarga : Keluarga NY.”N” mengatakan jarang pergi rekreasi.
Rekreasi yang dilakukan di rumah yaitu menonton TV, atau kadang-kadang
berkumpul dengan keluarganya.

II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA

a. Tahap perkembangan keluarga saat ini

Saat ini keluarga NY. “N” berada pada fase keluarga dengan anak usia sekolah. Pada
tahap ini orangtua beradaptasi terhadap kebutuhan-kebutuhan dan minat dari anak usia
sekolah dalam meningkatkan pertumbuhannya. Kehidupan keluarga pada tahap ini
sangat sibuk dan anak sangat bergantung pada orangtua. Kedua orangtua harus
mengatur waktu sedemikian rupa, sehingga kebutuhan anak, suami istri, dan pekerjaan
(purna waktu/paruh waktu) dapat terpenuhi. Tugas perkembangan keluarga pada tahap
ini antara lain sebagai berikut :
1) Memberikan perhatian tentang kegiatan sosial anak, pendidikan, dan semangat
belajar
2) Tetap mempertahankan hubungan yang harmonis dalam perkawinan
3) Mendorong anak untuk mencapai pengembangan daya intelektual

4) Menyediakan aktivitas untuk anak

b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

Anggota keluarga mengatakan belum sepenuhnya mendorong anak untuk mencapai


pengembangan daya intelektual di karenakan sibuk dengan pekerjaan dan anak hanya
mendapat pendidikan di sekolah.

c. Riwayat Kesehatan Keluarga Inti :

a) Riwayat kesehatan keluarga saat ini :

 NY “N”: mengatakan mengalami maag ± 3 hari yang lalu kambuh dan sembuh
dengan membeli obat di warung.
b) Riwayat penyakit keturunan : NY.”N” mengatakan bahwa tidak ada anggota
keluarganya yang mengalami penyakit seperti yang dialami NY.N
c) Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga :

Imunisasi
Tindakan
Keadaan Masala
No Nama Umur BB (BCG/Polio/
Kesehatan h Yang telah
DPT/HB/
kesehat dilakukan
Campak
an
1 Tn.M 32 Sehat Tidak lengkap gastritis Tidak ada

2 Ny. N 29 Kurang Sehat Tidak Lengkap Tidak Obati


ada

3 An. R 16 Sehat Lengkap Tidak Tidak ada


ada
d) Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan: Keluarga Ny.N mengatakan
apabila ada anggota keluarganya yang sakit mereka berobat ke Pustu atau
Puskesmas.
III. PENGKAJIAN LINGKUNGAN

a. Karakteristik Rumah

1) Type rumah : Permanen

2) Kepemilikan : Milik sendiri

3) Jumlah dan ratio kamar / ruangan : Jumlah dan rasio kamar sesuai dengan anggota
keluarga
4) Ventilasi / jendela : terdapat ventilasi/ jendela pada kamar dan ruang tamu,keluarga
mengatakan jendela kadang-kadang di buka setiap hari.
5) Pemanfaatan ruangan : Ruangan dimanfaatkan dengan baik dan sesuai fungsinya.

6) Septi tank : Tidak ada

7) Sumber air minum : Air suling isi ulang.

8) Kamar mandi / WC :tidak ada,menggunakan WC umum

9) Sampah : di angkut mobil sampah.

10) Kebersihan lingkungan : lingkungan rumah tampak bersih.

11) Denah rumah

Kamar tidur
Dapur
Ruang tamu
Kamar tidur Kamar mandi

b. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RT

Di lingkungan tempat tinggal Klien sebagian besar bekerja sebagai wiraswasta.


Hubungan keluarga dengan tetangga sangat baik.
c. Mobilitas Geografis Keluarga

Keluarga sudah menempati rumahnya sejak berumah tangga sampai sekarang dan
tempat tinggalnya berdekatan dengan rumah keluarganya.
d. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat

Anggota keluarga biasanya berkumpul pada sore hari dan malam hari, karena suami
dan anaknya pergi sekolah pada pagi hari.
e. Sistem Pendukung Keluarga

Fasilitas kesehatan yang digunakan apabila keluarga sakit yaitu membeli obat bebas di
warung baru kemudian membawa ke puskesmas terdekat.

IV. STRUKTUR KELUARGA

a. Pola/cara Komunikasi Keluarga

Keluarga hidup dengan rukun. Dalam menghadapi suatu permasalahan selalu


dilakukan musyawarah dengan seluruh anggota keluarga.
b. Struktur Kekuatan Keluarga

Keluarga merupakan keluarga besar yang terdiri dari suami, istri dan anak. Yang
paling berperan dalam mengambil keputusan yaitu kepala keluarga.
c. Struktur Peran Keluarga

 Tn.”M” sebagai kepala keluarga dan bekerja sebagai petani.

 Ny.”N”sebagai istri.

 An. “R” sebagai anak

d. Nilai dan Norma Keluarga

Nilai dan norma yang berlaku keluarga menyesuaikan dengan nilai dalam agama
Islam yang dianut serta norma masyarakat di sekitarnya. Keluarga menganggap bahwa
penyakit yang dialami NY “N” menganggap bahwa penyakit yang dialaminya karena
faktor telat makan dan kelelahan bekerja serta berat badan berlebih.

V. FUNGSI KELUARGA

a. Fungsi Afektif

Interaksi dan hubungan yang tercipta dalam keluarga ini cukup baik dan keluarga
hidup rukun, saling mengasuh dan saling menghargai.
b. Fungsi Sosialisasi
a) Kerukunan hidup dalam keluarga : Keluarga selalu hidup dengan rukun.
b) Interaksi dan hubungan dalam keluarga : Keluarga berinteraksi dan berhubungan
dengan baik dalam keluarga.
c) Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan : dalam
pengambilan keputusan dominan di lakukan kepala keluarga.
d) Kegiatan keluarga waktu senggang : Memanfaatkan waktu untuk berkumpul
dengan keluarganya yang tinggal berdekatan dengan rumahnya.
e) Partisipasi dalam kegiatan sosial : Keluarga NY.”M” cukup aktif dalam kegiatan
yang ada di masyarakat, yaitu sering melakukan gotong royong di lingkungan
tempat tinggal.

c. Fungsi Perawatan Kesehatan

a) Pengetahuan dan persepsi keluarga tentang penyakit/ masalah kesehatan keluarga :


Keluarga kurang mampu mengenal masalah kesehatan tentang Gastritis, hal ini
ditunjukkan dengan pernyataan bahwa NY.”N” tidak mengetahui penyakit yang
dialami serta tidak mengetahui pengertian, penyebab, tanda dan gejala tentang
gastritis. Keluarga hanya mengenal gastritis sebagai maag ketika diberi
pertanyaan. NY. “N” tidak pernah berobat ke RS dan jarang sekali berobat ke
puskesmas .
b) Kemampuan keluarga mengambil keputusan tindakan kesehatan yang tepat :
Keluarga sudah dapat mengambil keputusan apabila ada anggota keluarga yang
sakit yakni menyuruh petugas kesehatan untuk periksa terlebih dahulu kemudian
membawanya ke Puskesmas.
c) Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit : Keluarga
mengatakan apabila ada anggota keluarga yang sakit langsung menghubungi
petugas kesehatan terdekat terlebih dahulu kemudian langsung di bawa ke
Puskesmas, keluarga mengatakan kurang mengerti tentang perawatan yang dapat
dilakukan di rumah, khususnya untuk penyakit gastritis.
d) Kemampuan keluarga meggunakan fasilitas kesehatan di masyarakat : Keluarga
mengatakan memanfaatkan fasilitas kesehatan di lingkungan rumahnya. Jika ada
anggota keluarga yang sakit, anggota keluarga langsung berobat ke puskesmas.
d. Fungsi Reproduksi

a) Akseptor :Ny.”N”mengatakan menggunakan akseptor KB SUNTIK


e. Fungsi Ekonomi
a) Upaya pemenuhan sandang pangan : Keluarga mengatakan bahwa
penghasilannya cukup untuk kebutuhan sandang pangannya setiap bulan.
b) Pemanfaatan sumber di masyarakat : Keluarga memanfaatkan sumber yang ada di
masyarakat misalnya memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada.

VI. STRES DAN KOPING KELUARG

a. Respon keluarga terhadap stressor

Keluarga mengatakan hanya bisa pasrah kepada Tuhan terhadap permasalahan yang
terjadi dalam keluarganya.
b. Strategi koping

Keluarga selalu berdiskusi jika ada permasalahan yang hadapi.

c. Strategi adaptasi fungsional

Keluarga mengatakan sudah dapat beradaptasi dengan penyakit yang di derita oleh Ny.
“N”.
VII. PEMERIKSAAN FISIK

No Variabel Nama anggota keluarga


TN. “M” NY. “N” An. “R”
1. Riwayat penyakit Sehat Gastritis Sehat

saat ini
2. Keluhan yang Tidak ada Nyeri perut dan mual dan Tidak ada
dirasakan rasa perih pada perut keluhan
P: Gastritis

Q: Dipukul benda
tumpul R: Perut
kiri
S: 6 / ringan (skala 0-10)

T: tidak menentu
3. Tanda dan gejala Tidak ada Mual, nyeri perut, dan rasa Tidak ada

perih pada perut


4. Riwayat penyakit Batuk dan Pilek Gastritis Tidak ada

sebelumnya
5. Tanda-tanda vital TD = 110/ 70 TD = 150/ 90 mmHg Tidak dikaji

mmHg Nadi = 80x/menit, RR =


Nadi = 80 x/ menit, 18x/menit, Suhu = 36.8 ⁰C
RR = 20x/menit,

Suhu = 36,8 ⁰C
6. System Ins : Ins : Ins :
kardiovaskuler
Tidak terdapat Tidak terdapat pembesaran Tidak terdapat
pembesaran jantung pembesaran
jantung jantung
Palp :

Palp : Tidak terdapat nyeri tekan Palp :

Tidak terdapat Tidak terdapat


nyeri tekan nyeri tekan

Perk :
Perk : Sonor
Sonor Perk :
Sonor
Aus :

Aus : S1,S2 Tunggal

S1,S2 Tunggal

TD = 110/ 70 Aus :

mmHg S1,S2 Tunggal

TD = 140/ 80 mmHg
7. System respirasi Ins : Ins : Ins :
Tidak terdapat Tidak terdapat retraksi Tidak terdapat
retraksi dinding dinding dada retraksi
dada RR = 22x/menit dinding dada
RR = 18x/menit Aus : RR =
Aus : Vesikuler disemua lapang 24x/menit
Vesikuler disemua paru Aus :
lapang paru Vesikuler
disemua
lapang paru

8. System GI. Trac Ins : Ins : Ins :


Tidak terdapat
Tidak terdapat Tidak terdapat pembesaran
pembesaran
pembesaran perut perut
perut
Palp :

Tidak terdapat Palp :


nyeri tekan Tidak terdapat
Palp :
nyeri tekan
Tidak terdapat nyeri tekan

Perk : Perk :
timpani timpani
Perk :

Aus : timpani Aus :


Bising usus Bising usus
6x/menit Aus : 8x/menit

Bising usus 6x/menit


9. System GCS GCS GCS

persyarafan E4 V5 M6 E4 V5 M6 E4 V5 M6
10. System Kekuatan otot Kekuatan otot Kekuatan otot
musculoskeletal 55 55 55
5 5 5 5 5 5
11. System genetalia Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada

keluhan

VIII. TIPOLOGI MASALAH

No Daftar Masalah
1. Ancaman Resiko kambuhnya nyeri uluhati dan sesak
2. Kurang / tidak sehat Ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan
3. Defisit Kurangnya pengetahuan keluarga tentang penyakit gastritis

yang meliputi pengertian, penyebab, tanda dan gejala gastritis

a. Format Pengkajian Tingkat Kemandirian Keluarga

Tingkat Kriteri Kriteri Kriteri Kriteri Kriteri Kriteri Kriteri


Kemandirian a1 a2 a3 a4 a5 a6 a7

Tingkat I

Tingkat II   

Tingkat III
Tingkat IV

Cara Penilaian :

1. Keluarga dapat menerima Perawat

2. Keluarga menerima pelayanan kesehatan sesuai rencana keperawatan keluarga

3. Keluarga tahu dan dapat mengungkapkan masalah kesehatannya secara benar

4. Keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan sesuai anjuran

5. Keluarga melakukan tindakan keperawatan sederhana sesuai anjuran

6. Keluarga melakukan tin√dakan pencegahan kesehatan secara aktif

7. Keluarga melakukan tindakan promotif kesehatan secara aktif


3.2 ANALISA DATA

No Data Problem Etiologi


1. Data Subyektif Nyeri kronis Peningkatan produksi
Asam lambung
a. NY.N mengatakan nyeri
Uluhati, mual, dan rasa perih
pada perut.
b. Ny.N menyatakan lemas

Data Obyektif

TTV : TD = 150/ 90 mmHg, N

= 68 x/ m, RR = 22 x/ m, Suhu

= 36,8 x/ m

a. Ny. N Tampak meringis


nyeri skala nyeri 6 (nyeri
sedang)
b. Ny. N tampak pucat dan

lemas
2. Data Subyektif Kurangnya pengetahuan Ketidakmampuan
keluarga. keluarga mengenal
a. Ny.“A” mengatakan tidak
masalah
mengetahui penyakit yang
dialami serta tidak
mengetahui pengertian,
penyebab,tanda dan gejala
gastritis
b. Ny.“N”: mengatakan
mengalami maag ± 3 hari
yang lalu kambuh dan
sembuh dengan meminta
obat pada petugas kesehatan

Data Obyektif

a. TTV : TD = 140/ 90

mmHg, N = 68 x/ m, RR =
22 x/ m, Suhu = 36,8 x/ m
b. Keluarga hanya mengenal
gastritis sebagai maag
ketika diberi pertanyaan.

B. RUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri kronis berhubungan dengan Peningkatan produksi Asam Lambung.

2. Kurang pengetahuan mengenai pengertian, penyebab,tanda dan gejala gastritis


berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah.
C. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KELUARGA

No Hari/ Tujua Kriteria Evaluasi Intervens


. Tangga n i
D l Umu Khusu
X m s
I Juni Setelah Keluarga mampu: Setelah dilakukan tindakan Verbal :
2022 dilakukan 1. Dapat keperawatan selama 3 x 30 menit, 1. Kaji pengetahuan klien dan
penyuluhan menyebutkan keluarga mampu: keluarga teknik yang dapat
keluarga teknik dilakukan untuk mengurangi nyeri
mengetahui untuk mengurangi 2. Diskusikan dengan keluarga cara
1. Keluarga mampu menjelaskan
cara nyeri untuk mengurangi rasa nyeri
apa itu penyakit gastritis
perawatan 2. Dapat
2. Keluarga mau bekerjasama dalam
mempraktekkan
mencegah terjadinya gastritis
untuk cara yang
Afektif :
mengurangi tepat untuk
1. Jelaskan teknik atau cara untuk
nyeri. mengurangi nyeri
3. Klien dan keluarga dapat mengurangi nyeri seperti kompres
menyebutkan cara untuk dan latihan nafas dalam
menghindari penyakit gastritis agar 2. Menganjurkan klien untuk
tidak kambuh menghindari makanan pedas dan
asem.
3. Menganjurkan klien untuk sarapan
setiap pagi.
4. Menganjurkan klien untuk makan
dengan porsi kecil tapi sering.
Psiokomotor :
1. Anjurkan keluarga untuk
mengulangi cara yang telah
diajarkan
II juni 2022 Setelah Klien mampu : Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji pengetahuan klien dan
dilakukan Menyebutkan keperawatan selama 3 x 30 menit, keluarga tentang masalah yang
penyuluhan pengertian gastritis. keluarga mampu memberikan: terjadi khususnya penyakit
selama ±25 1. Menyebutkan gastritis.
menit 2. Kaji kemampuan keluarga yang
keluarga dapat telah
mengenal penyebab gastritis dilakukan pada TN. “A” untuk
tentang 2. Menyebutkan 1. Klien dan keluarga menyebutkan mengatasi penyakit yang dialami.
penyakitnya tanda dan gejala pengertian gastritis 3. Kaji pengetahuan keluarga tentang
gastritis 2. Klien dan keluarga menyebutkan penyakit yang meliputi pengertian,
3. Menyebutkan penyebab gastritis penyebab, tanda, gejala gastritis.
cara pengobatan 3. Klien dan keluarga menyebutkan 4. Berikan penyuluhan tentang
gastritis tanda dan gejala gastritis pengertian, penyebab, tanda dan
4. Menyebutkan 4. Klien dan keluarga menyebutkan gejala, cara pengobatan, dan
makanan cara pengobatan gastritis makanan yang dianjurkan dan
yang 5. Klien dan keluarga menyebutkan dihindari.
dianjurkan makanan yang dianjurkan dan 5. Berikan kesempatan pada keluarga
dihindari untuk bertanya
dan dihindari gastritis 6. Evaluasi secara singkat terhadap
penyuluhan yang diberikan.
D. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

No.DX Hari/ Puku Tindakan Keperawatan Evaluasi Sementara


Tanggal l
I 24/06/2022 10.15 1. Mengkaji tingkat nyeri yang dialami S : Klien mengatakan nyeri
I TN”A” masih O : Klien tampak
I 2. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang meringis
penyakit gastritis skala nyeri 5

Klien dapat menyebutkan teknik untuk


mengurangi nyeri yang telah diajarkan

A : Masalah belum teratasi

P : Intervensi dilanjutkan

No.D Hari/ Puku Tindakan Keperawatan Evaluasi Sementara


X Tanggal l
I 24/06/2022 11.00 1. Mengkaji pengetahuan keluarga S :
tindakan yang sudah dilakukan untuk
mengurangi nyeri 1. Keluarga mengatakan sudah mengerti
2. Mendiskusikan dengan keluarga cara dan mampu mengidentifikasi hal–hal
untuk mengurangi nyeri yang dapat memicu terjadinya gastritis/
3. Menjelaskan teknik-teknik yang dapat maag
dilakukan untuk mengurangi nyeri 2. Keluarga mengatakan sudah mampu
seperti kompres, latihan nafas dalam,
dan
menghindarkan makanan pedas. mengidentifikasi cara
4. Mendemonstrasikan teknik-teknik yang menghindari
dapat dilakukan untuk mengurangi nyeri terjadinya gastritis/maag
seperti kompres dan latihan nafas dalam 3. Keluarga mengatakan perasaannya
5. Menganjurkan klien untuk mengulangi sangat senang dapat bekerja sama
cara yang telah diajarkan dengan perawat dalam merawat
anggota keluarga yang sakit
O : Keluarga dapat menjawab sebagian
pertanyaan yang diajukan

A : Masalah teratasi

P : Intervensi dihentikan
II 24/06/2022 1. Menjelaskan kepada keluarga tentang S :
pengertian, penyebab, tanda dan gejala
gastritis 1. Keluarga mengatakan sudah mengerti
2. Memberikan kesempatan pada keluarga dan mampu mengidentifikasi hal–hal
untuk bertanya yang dapat memicu terjadinya gastritis/
maag
2. Keluarga mengatakan sudah mampu
mengidentifikasi cara menghindari
terjadinya gastritis/maag
3. Keluarga mengatakan perasaannya
sangat senang dapat bekerja sama
dengan perawat dalam merawat
anggota keluarga yang sakit
O : Keluarga dapat menjawab sebagian
pertanyaan yang diajukan

A : Masalah teratasi

P : Intervensi dihentikan
E. EVALUASI (evalusi akhir)

No.D Hari/Tanggal Pukul Evaluas Paraf


X i
I 25 juni 2022 10.30 S : Klien mengatakan nyeri
masih O : klien terlihat rileks
skala nyeri 3 (skala 0-10)

Klien dapat menyebutkan teknik untuk mengurangi nyeri yang telah


diajarkan. A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan

S:

1. Keluarga mengatakan sudah mengerti dan mampu mengidentifikasi


hal–hal yang dapat memicu terjadinya gastritis/ maag
2. Keluarga mengatakan sudah mampu mengidentifikasi cara
menghindari terjadinya gastritis/maag
3. Keluarga mengatakan perasaannya sangat senang dapat bekerja sama
dengan perawat dalam merawat anggota keluarga yang
sakit O : Keluarga dapat menjawab sebagian pertanyaan yang
diajukan

A : Masalah teratasi

P : Intervensi dihentikan
II 25 juni 2022 S:

1. Keluarga mengatakan sudah mengerti dan mampu mengidentifikasi


hal–hal yang dapat memicu terjadinya gastritis/ maag
2. Keluarga mengatakan sudah mampu mengidentifikasi cara
menghindari terjadinya gastritis/maag
3. Keluarga mengatakan perasaannya sangat senang dapat
bekerja sama dengan perawat dalam merawat anggota
keluarga yang sakit
O : Keluarga dapat menjawab sebagian pertanyaan yang
diajukan A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
BAB III

PEMBAHASAN
A. PENGKAJIAN

Pengkajian membahas suatu tahapan ketika seorang perawat


mengumpulkan informasi secara terus menerus tentang keluarga yang
dibinanya, secara mendalam dan mempertimbangkan hak dan privasi
keluarga. Dalam pengkajian data yang diperoleh data yang berhubungan
dengan masalah kesehatan keluarga yakni gastritis, hal-hal yang berkaitan
dengan lingkungan tempat tinggal yang mendukung ataupun merugikan
kesehatan keluarga, serta resiko-resiko yang berkaitan dengan keadaan
keluarga terhadap kesehatannya.

B. ANALISA DATA

Berdasarkan hasil pengkajian keperawatan keluarga Didapatkan 3


masalah keperawatan keluarga. Pada keluarga Tn”A” yaitu kurang
pengetahuan mengenai pengertian, penyebab, tanda dan gejala gastritis
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah
anggota keluarga, nyeri kronis berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nyeri kronis berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat


anggota keluarga yang sakit Kurang pengetahuan mengenai pengertian,
penyebab, tanda dan gejala gastritis berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga mengenal masalah.
Resiko kambuh berulang berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
merawat anggota keluarga yang sakit.

D. SKALA PRIORITAS

Dari ketiga diagnosa yang diangkat menjadi prioritas utama adalah nyeri
kronis berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota
keluarga yang sakit. Hal ini ditandai dengan keluhan Ny”N” yang terasa
selanjutnya adalah nyeri dan keluarga belum memahami cara merawat Ny”N”
secara baik dan benar Hasil pemeriksaan fisik diperoleh TD:140/90 mmHg, N:
80 kali/menit, S: 36.8°, RR: 18 kali/menit, serta mengalami nyeri. Diagnosa ini
menjadi prioritas utama karena merupakan masalah yang sedang terjadi.
Prioritas kedua, kurang pengetahuan mengenai pengertian, penyebab, tanda dan
gejala gastritis berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal
masalah anggota keluarga, Prioritas ketiga dalam keluarga Ny”N” adalah resiko
kambuh berulang berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat
anggota keluarga yang sakit. Hal ini ditandai dengan keluarga Ny”N” yang
belum mampu merawat Ny”N”.

Diagnosa ini menjadi prioritas ketiga karena merupakan ancaman kesehatan


yang belum terjadi, tetapi apabila tidak dilakukan intervensi keperawatan yang
cepat dan tepat dapat juga menjadi ancaman bagian jiwa manusia.
E. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Dalam laporan asuhan keperawatan keluarga ini, mahasiswa praktikan


merencanakan tindakan keperawatan dengan mengkaji sejauh mana
pengetahuan keluarga tentang tentang makna nyeri dan cara mengkonpensasi
nyeri, menjelaskan syarat rumah sehat, kebiasaan keluarga dalam menangani
maag yang dialami oleh klien, mengajarkan keluarga cara melakukan tehnik
distraksi, alternatif lain dalam menangani maag terutama disesuaikan dengan
keadaan keluarga yang sedang menjalankan ibadah puasa, seperti
menghindari makanan yang memicu maag, menganjurkan untuk selalu sahur
dll. Mengetahui sejauh mana keluarga memahami pengertian penyakit
gastritis, penyebab, tanda gejala serta cara penanganannya.

F. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Untuk mengatasi masalah yang terjadi pada ketiga diagnosa diatas


adalah memberikan informasi tentang tekhnik- tekhnik mengatasi nyeri, cara
merawat anggota keluarga jika ada yang sakit dan cara memodifikasi
lingkunga dan dilakukan penyuluhan tentang penyakit gastritis, memberikan
alternatif makanan dan minuman yang dianjurkan ataupun dihindari bagi
orang yang mengalami gastritis/maag.

Pada tahap evaluasi pada diagnosa pertama dan kedua, klien dan
keluarga mengatakan memahami tentang cara melakukan nafas dalam untuk
mengurangi nyeri, keluarga dapat mendemonstrasikan kembali cara
melakukan nafas dalam dan menjelaskan kembali tentang gastritis dan
penanganannya makanan dan minuman yang dihindari ataupun dianjurkan
untuk penderita maag/gastritis,Dimana masalah pada diagnosa pertama ini
masalahnya belum bisa teratasi dan intervensinya dilanjutkan, sedangkan
pada diagnosa kedua teratasi karena keluarga sudah diberikan pengetahuan
tentang penyakit gastritis.

Pada diagnosa ketiga keluarga mengatakan cukup memahami


tentang penyakit gastritis ditandai dengan keluarga dapat menjelaskan
penyakit gastritis, tanda gejala, penanganan dan pencegahannya. Dimana
masalah pada diagnosa ketiga masalahnya teratasi sebagian dan
intervensinya dilanjutkan.

Evaluasi merupakan kegiatan yang membandingkan antara hasil


dengan kriterial standar yang telah ditetapkan untuk melihat
keberhasilannya. Bila hasil evaluasi tidak atau berhasil sebagian, perlu
disusun rencana keperawatanbaru.
DAFTAR PUSTAKA

Iqbal, Mubarak Wahit. Dkk. 2010. Ilmu Keperawatan Komunitas: Konsep dan Aplikasi.

Jakarta : EGC

Inayah, Iin. 2004. Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan Sistem
Pencernaan. Jakarta : Salemba Medika
Smeltzer C. Suzanne, Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah volume II. Jakarta : EGC.

http://theogeu.blog.com/2010/12/07/konsep-keluarga-tipe-keluarga-tugas-keluarga-
fungsi-keluarga/
http:// www.docstos.com

https://www.google.com/search?q=pengertIAN+keluarga

Anda mungkin juga menyukai