Oleh
Ahmad Assiddiqy
(1914314901001)
Menyetujui,
Pembimbing
LEMBAR PERSETUJUAN
Laporan Pendahuluan Dan Asuhan Keperawatan Keluarga
Pada Tn. B Dengan Gastritis
Malang, 2020
Disetujui Oleh:
(………………………) (………………………)
LAPORAN PENDAHULUAN
A. KONSEP KELUARGA
1. Pengertian Keluarga
Menurut (Friedmen, 1998) dalam Suprajitno (2004) keluarga adalah
kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan aturan
dan emosional dan individu mempunyai peran masing-masing yang merupakan
bagian dari keluarga.
Menurut Depkes RI, (1928) dalam Effendy, 1998, keluarga adalah unit
terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa
dibawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
2. Type Keluarga
Menurut Suprajitno (2004) pembagian tipe keluarga tergantung pada
konteks keilmuan dan orang mengelompokkan menjadi dua, yaitu :
a. Keluarga inti (Nuclear Family) adalah keluarga yang terdiri dari ayah,
ibu, dan anak yang diperoleh dari keturunan atau adopsi atau keduanya.
b. Keluarga Besar (Extended family) adalah keluarga lain yang masih
mempunyai hubungan darah (kakek, nenek, paman, bibi).
Namun dengan berkembang peran individu dan meningkatnya rasa
individualisme, maka pengelompokan tipe keluarga selain kedua tipe diatas
berkembang menjadi :
a. Keluarga bentukan kembali (Dyalic Family) adalah keluarga baru
yang terbentuk dari pasangan yang telah bercerai atau kehilangan
pasangannya.
b. Orang tua tunggal (Single Parent family) adalah keluarga yang terdiri
dari salah satu orang tua dengan anak-anak akibat perceraian atau ditinggal
pasanganya.
c. Ibu dengan anak tanpa perkawinan (The Unmarried Teenage Mother).
d. Orang dewasa (laki-laki atau perempuan) yang tinggal sendiri tanpa
pernah menikah (The Single Adult Living Alone).
e. Keluarga dengan anak tanpa pernikahan sebelumnya (The nonmarital
heterosexual cohabiting family).
f. Keluarga yang terbentuk oleh pasangan yang berjenis kelamin sama
(Gay and lesbian family).
3. Fungsi Keluarga
Menurut Friedmen 1998 dalam (Suprajitno, 2004) secara umum fungsi
keluarga adalah :
a. Fungsi afektif (The affective function) adalah fungsi keluarga untuk
mengajarkan segala sesuatu mempersiapkan anggota keluarga
berhubungan dengan orang lain.
b. Fungsi sosialiasasi dan tempat bersosialisasi (socialization and social
placement function) adalah fungsi mengembangkan dan tempat melatih
berkehidupan sosial sebelum meninggalkan rumah untuk berhubungan
dengan orang lain.
c. Fungsi reproduksi (The reprofuctive function) adalah fungsi untuk
mempertahankan generasi dan menjaga kelangsungan keluarga.
d. Fungsi ekonomi (The economic function) adalah keluarga berfungsi
untuk memenuhi kebutuhan keluarga secara ekonomi dan tempat untuk
mengembangkan kemampuan individu meningkatkan penghasilan untuk
memenuhi kebutuhan keluarga.
e. Fungsi perawatan/pemeliharaan kesehatan (The health care function)
yaitu fungsi untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga
agar tetap memiliki produktivitas tinggi.
4. Stuktur Keluarga
a. Patrilineal dalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara
sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui
jalur garis ayah.
b. Matrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara
sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui
jalur garis ibu.
c. Matrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga
sedarah istri.
d. Patrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga
sedarah suami.
e. Keluarga kawinan adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi
pembinaan keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian
keluarga adalah adanya hubungan denga suami atau istri.
5. Tugas Keluarga Dalam Mengatasi Masalah
Kesehatan
Tugas keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan menurut Bailon
dan Maglaya (1987) (dalam Suprajitno, 2004) yaitu :
a. Mengenal masalah kesehatan keluarga. Kesehatan merupakan
kebutuhan keluarga yang tidak boleh di abaikan karena tanpa kesehatan
segala sesuatu tidak akan berarti dan karena kesehatanlah kadang seluruh
kekuatan sumber daya dan dana keluarga habis.
b. Memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga. Tugas
ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari pertolongan
yang tepat sesuai dengan keadaan keluarga, dengan pertimbangan siapa
diantara keluarga yang mempunyai kemampuan memutuskan untuk
menentukan tindakan keluarga.
c. Merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan.
Seringkali keluarga telah mengambil tindakan yang tepat dan benar, tetapi
keluarga memiliki keterbatasan yang telah diketahui oleh keluarga sendiri.
Jika demikian, anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan
perlu memperoleh tindakan lanjutan atau perawatan agar masalah yang
lebih parah tidak terjadi.
d. Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan
keluarga.
e. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan di sekitarnya bagi
keluarga.
6. Ciri-ciri Keluarga
a. Diikat dalam suatu tali perkawinan
b. Ada hubungan darah
c. Ada ikatan batin
d. Ada tanggung jawab masing-masing
e. Ada pengambilan keputusan
f. Kerjasama diantara anggota keluarga
g. Komunikasi interaksi antara anggota keluarga
h. Tinggal dalam satu rumah
7. Tahap-tahap Kehidupan Keluarga
a. Tahap pembentukan keluarga, tahap ini dimulai dari pernikahan yang
dilanjutkan dalam membentuk rumah tangga.
b. Tahap menjelang kelahiran anak, tugas keluarga yang utama untuk
mendapatkan keturunan sebagai generasi penerus, melahirkan anak
merupakan kebanggan bagi keluarga yang merupakan saat-saat yang sama
dinantikan.
c. Tahap menghadapi bayi, dalam hal ini keluarga mengasuh, mendidik
dan memberikan kasih sayang kepada anak, karena pada tahap ini bayi
kehidupannya sangat tergantung kepada kedua orang tuanya.
d. Tahap mengahadapi anak prasekolah, tahap ini anak sudah mulai
mengenal kehidupan sosialnya, sudah mulai bergaul dengan teman sebaya,
tetapi sangat rawan dengan masalah kesehatan karena tidak mengetahui
mana yang kotor dan mana yang bersih.
e. Tahap menghadapi anak sekolah, dalam tahap ini tugas keluarga
adalah bagaimana mendidik anak, mengajari anak untuk mempersiapkan
masa depannya, membiasakan anak untuk belajar secara teratur,
mengontrol tugas-tugas sekolah anak dan meningkatkan pengetahuan
umum anak.
f. Tahap mengahadapi anak remaja, tahap ini adalah tahap yang paling
rawan, karena dalam tahap ini akan mencari identitas diri dalam
membentuk kepribadiannya, oleh karena itu suri tauladan diri kedua orang
tuanya sangat diperlukan.
g. Tahap melepaskan anak dimasyarakat, setelah melalui tahap remaja
dan anak telah dapat menyelesaikan pendidikannya, maka tahap
selanjutnya adalah melepaskan anak ke masyarakat dalam memulai
kehidupannya yang sesungguhnya, dalam tahap ini akan memulai
kehidupan berumah tangga.
h. Tahap berdua kembali, setelah anak besar dana menempuh kehidupan
keluarga sendiri-sendiri, tinggallah suami istri berdua saja. Dalam tahap ini
keluarga akan merasa sepi, dan bila tidak menerima kenyataan akan dapat
menimbulkan depresi dan stress.
i. Tahap masa tua, tahap ini masuk ke tahap lanjut usia, dan kedua orang
tua mempersiapkan diri untuk meninggalkan dunia fana ini.
e. Manifestasi Klinis
1) Muntah darah
2) Nyeri epigastrum
3) Nausea dan rasa ingin vomitus
4) Nyeri tekan yang ringan pada epigastrum
f. Pemeriksaan Diagnostik
1) Endoskopi
2) Histopatologi biopsy mukosa lambung
3) Radiologi dengan kontras ganda
g. Penatalaksanaan Medis
1) Mengatasi kedaruratan medis yang terjadi
2) Mengatasi atau menghindari penyebab apabila dapat dijumpai
3) Pemberian obat-obatan H2 bloking, antacid atau obat-obat ulkus
lambung yang lain
e. Makanan/Cairan
- Gejala : Anoreksia, mual, muntah (muntah yang memanjang diduga
obstruksi pilorik bagianluar sehubungan dengan luka duodenal),
masalah menelan; cegukan, nyeri ulu hati, sendawa bau asam,
mual/muntah, tidak toleran terhadap makanan, contoh makanan pedas,
coklat; diet khusus untuk penyakit ulkus sebelumnya, penurunan berat
badan.
- Tanda : Muntah : Warna kopi gelap atau merah cerah, dengan atau
tanpa bekuan darah, membran mukosa kering, penurunan produksi
mukosa, turgor kulit buruk (perdarahan kronis), berat jenis urin
meningkat.
f. Neurosensori
- Gejala : Rasa berdenyut, pusing/sakit kepala karena sinar, kelemahan,
status mental : tingkat kesadaran dapat terganggu, rentang dari agak
cenderung tidur, disorientasi/bingung, sampai pingsan dan koma
(tergantung pada volume sirkulasi/oksigenasi).
g. Nyeri/Kenyamanan
- Gejala : Nyeri, digambarkan sebagai tajam, dangkal, rasa terbakar,
perih; nyeri hebat tiba-tiba dapat disertai perforasi, rasa
ketidaknyamanan/distress samar-samar setelah makan banyak dan
hilang dengan makan (gastritis akut), nyeri epigastrium kiri sampai
tengah/atau menyebar ke punggung terjadi 1-2 jam setelah makan dan
hilang dengan antasida (ulkus gaster), nyeri epigastrium terlokalisir di
kanan terjadi kurang lebih 4 jam setelah makan bila lambung kosong
dan hilang dengan makanan atau antasida (ulkus duodenal), tak ada
nyeri (varises esophageal atau gastritis), faktor pencetus: makanan,
rokok, alkohol, penggunaan obat-obat tertentu (salisilat, reserpin,
antibiotic, ibuprofen), stressor psikologis.
- Tanda : Wajah berkerut, berhati-hati pada area yang sakit, pucat,
berkeringat, perhatian menyempit.
h. Keamanan
- Gejala : Alergi terhadap obat/sensitive, misalnya ASA.
- Tanda : Peningkatan suhu, spider angioma, eritema palmar
(menunjukkan sirosis/hipertensi portal).
i. Penyuluhan/Pembelajaran
- Gejala : Adanya penggunaan obat resep/dijual bebas yang mengandung
ASA, alcohol, steroid, NSAID menyebabkan perdarahan GI, keluhan
saat ini dapat diterima karena (misalnya anemia) atau diagnosa yang tak
berhubungan (misalnya trauma kepala); flu usus, atau episode muntah
berat, masalah kesehatan yang lama misalnya sirosis, alkoholisme,
hepatitis, gangguan makan.
2. Diagnosa
a. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
anoreksia, rangsangan muntah sendiri, dan penyimpangan persepsi tentang
tubuh.
b. Nyeri berhubungan dengan iritasi, dan disrupsi mukosa lambung
c. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang
penyakitnya.
3. Intervensi
a. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan anoreksia, rangsangan muntah sendiri, dan
penyimpangan persepsi tentang tubuh.
Tujuan : Mempertahankan nutrisi agar tetap adekuat.
Kriteria Hasil :
- Mengungkapkan pemahaman tentang kebutuhan nutrisi
- Mencerna masukan kalori adekuat untuk mempertahankan berat badan
normal
- Mengikuti kembali pola makan yang normal
Intervensi :
1) Izinkan klien memilih makanan (makanan rendah kalori tidak
diperbolehkan).
Rasional : Dapat mempengaruhi proses pencernaan.
2) Buat struktur waktu makan dengan batasan waktu (misalnya 40
menit).
Rasional : Untuk merangsang nafsu makan.
3) Jauhkan perhatian selama waktu makan bila klien menolak untuk
makan.
Rasional : Dapat mempengaruhi nafsu makan klien.
b. Nyeri berhubungan dengan iritasi, dan disrupsi
mukosa lambung
Tujuan : Menunjukkan nyeri berkurang atau hilang
Kriteria Hasil : Klien melaporkan terjadinya penurunan atau hilangnya
rasa nyeri
Intervensi :
1) Kaji ulang faktor yang meningkatkan atau menurunkan nyeri.
Rasional : Membantu dalam membuat diagnose dan kebutuhan terapi.
2) Anjurkan makan sedikit tapi sering sesuai indikasi untuk klien.
Rasional : Makanan mempunyai efek penetralisir, juga mencegah
distensi dan haluaran gastrin.
3) Identifikasi dan batasi makanan yang menimbulkan ketidaknyamanan.
Rasional : Makanan khusus yang menyebabkan distress bermacam-
macam antara individu.
c. Kurang pengetahuan berhubungan dengan
kurangnya informasi tentang penyakitnya.
Tujuan : Keluarga dan pasien mengetahui dan memahami tentang
penyakitnya.
Kriteria Hasil : Pasien dan keluarga mengungkapkan pamahaman tentang
proses penyakitnya.
Intervensi :
1) Tinjau ulang pengetahuan pasien dan keluarga.
Rasional : Memberikan dasar pengetahuan dimana pasien dan
keluarga dapat membuat pilihan berdasarkan informasi.
2) Libatkan keluarga dalam proses penyembuhan.
Rasional : Keluarga dapat melakukan perawatan sepulang dari RS.
3) Anjurkan pasien untuk menghindari aktivitas berat.
Rasional : Aktivitas berat dapat memperparah keadaan hernia.
4) Kaji ulang proses penyakit, factor penyebab terjadinya.
Rasional : Pengetahuan dasar yang akurat memberikan kesempatan
pasien untuk membuat pilihan tentang masa depan dan kontrol
penyakit kronis.
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
A. Pengkajian Keluarga
I. Data Umum
2. Usia : 50 tahun
3. Agama : Islam
4. Suku : Madura
4. Pendidikan : SMA
4. Pekerjaan : Swasta
Sumenep
6. Komposisi keluarga :
Status Imunisasi
No Nama JK Hub Umur Pend Polio DPT Hepatitis Ket
BCG Campak
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
1. Ny. B P Istri 45 th SD
2. An. p Anak 27 th SMA Lengkap
U
3. An. L Anak 28 th SMA Lengkap
U
4. An. F L Anak 11 th SD Lengkap
5. An. I L Anak 5 th - Lengkap
Genogram
Keterangan :
= laki-laki = klien
= meninggal
6. Tipe keluarga
Keluarga Tn. B termasuk tipe keluarga besar (extended family) yaitu Tipe
keluarga besar karena terdiri dari ayah, ibu dan anak serta menantunya. Tn. B
status kesehatan. Tn. W hanya beranggapan bahwa jika anggota maupun dirinya
Berada pada tahap ke 5 yaitu tahap perkembangan keluarga dengan anak remaja.
Tn.B mengatakan tugasnya sebagai orang tua belum mampu mencari nafkah
yang cukup bagi anaknya untuk di kuliahkan, ini dikarenakan penghasilan yang
keluarganya tidak ada yang sakit kecuali istrinya sendiri, Ny B sering mengeluh
III. Lingkungan
15. Karakteristik rumah
1. Denah rumah :
U
Kamar Kamar
Tidur Tidur
S Kamar
Dapur Tidur
Kamar
Mandi
Diagnosa II
No Kriteria Skor Pembenaran
1 Sifat masalah 3/3x1=1 Saat pengkajian keluarga tidak dapat
Skala : Kurang sehat menjelaskan cara merawat anggota
keluarga yang menderita Gastritis
2 Kemungkinan masalah dapat 1/2x2=1 Keluarga ada yang berpendidikan SMA
diubah dan SD jadi dapat di ajak berkomunikasi
Skala : sebagian tentang bagaimana cara merawat keluarga
yang sakit.
3 Potensial masalah untuk dicegah 2/3x1=2/3 Masalah dapat dicegah dengan
Skala : Sebagian memberikan pendidikan kesehatan tentang
gastritis mengenai cara pencegahan
kekambuhan dan cara perawatan bila ka
4 Menonjolnya masalah 1/2x1=1/2 Masalah ada, tetapi tidak perlu ditangani
Skala : Ada masalah tetapi tidak karena tidak keluarga memiliki cara
perlu ditangani penanganan sendiri dalam penyakitnya.
Total skor 2 7/6
Diagnosa III
No Kriteria Skor Pembenaran
1 Sifat masalah 2/3x1=2/3 Ancaman terhadap kesehatan klien jika
Skala : Ancaman kesehatan penyakitnya salah ditangani oleh keluarga.
2 Potensial masalah untuk dicegah. 1/2x2=1 Dengan pemahaman yang baik tentang
Skala : Tinggi penyakit dan perawatan keluarga
diharapkan penyakit klien tidak bertambah
parah.
3 Kemungkinan masalah dapat 2/3x1=2/3 Dengan pemahaman yang baik tentang
diubah. penyakit dan perawatan keluarga
Skala : Sebagian diharapkan penyakit klien tidak bertambah
parah.
4 Menonjolnya masalah 1/2x2=1 Keluarga memiliki cara penanganan
Skala : ada masalah, tidak harus sendiri pada klien jika sakit.
ditangani
Total skor 2 2/3
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KELUARGA
No. Hari/
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
Dx. Tanggal
1 Selasa, 09 Setelah dilakukan Keluarga mampu : Verbal 1. Klien dan keluarga Verbal :
Juni 2020 penyuluhan 1. Dapat menyebutkan dapat menyebutkan 1. Kaji pengetahuan klien dan keluarga teknik
keluarga ± 20 teknik untuk teknik atau cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi
menit mengetahui mengurangi nyeri untuk mengurangi nyeri
cara perawatan 2. Dapat mempraktekkan nyeri 2. Diskusikan dengan keluarga cara untuk
untuk mengurangi cara yang tepat untuk 2. Klien dan keluarga mengurangi rasa nyeri
nyeri mengurangi nyeri Afektif dapat menyebutkan Afektif :
cara untuk 1. Jelaskan teknik atau cara untuk
menghindari mengurangi nyeri seperti kompres
penyakit gastritis 2. dan latihan nafas dalam
agar tidak kambuh 3. Menganjurkan klien untuk menghindari
makanan pedas dan asem.
4. Menganjurkan klien untuk sarapan setiap
pagi.
3. Klien dan keluarga 5. Menganjurkan klien untuk makan dengan
mengulangi cara porsi kecil tapi sering.
yang telah diajarkan Psiokomotor :
Psikomotor 1. Anjurkan keluarga untuk mengulangi cara
yang telah diajarkan
2 Selasa, 09 Setelah dilakukan Klien mampu : Verbal 1. Klien dan keluarga Verbal :
Juni 2020 penyuluhan 1. Menyebutkan menyebutkan 1. Kaji pengetahuan klien dan keluarga
selama ± 25 menit pengertian gastritis. pengertian gastritis tentang masalah yang terjadi khususnya
keluarga dapat 2. Menyebutkan 2. Klien dan keluarga penyakit gastritis.
mengenal tentang penyebab gastritis menyebutkan 2. Kaji kemampuan keluarga yang telah
penyakitnya 3. Menyebutkan tanda penyebab gastritis dilakukan pada Ny. “B” untuk mengatasi
dan gejala gastritis 3. Klien dan keluarga
menyebutkan tanda penyakit yang dialami.
dan gejala gastritis 3. Kaji pengetahuan keluarga tentang
penyakit yang meliputi pengertian,
penyebab, tanda, gejala gastritis.
4. Berikan penyuluhan tentang pengertian,
penyebab, tanda dan gejala gastritis.
5. Berikan kesempatan pada keluarga untuk
bertanya
6. Evaluasi secara singkat terhadap
penyuluhan yang diberikan.
3 Selasa, 09 Setelah dilakukan Setelah dilakukan tindakan Verbal 1. Keluarga mampu Verbal
Juni 2020 tindakan keperawatan selama 2x30 mengambil 1. Diskusikan dengan keluarga tentang
keperawatan menit, keluarga mampu keputusan tindakan tindakan apa yang akan dilakukan untuk
selama 2x mengambil keputusan kesehatan yang tepat klien
pertemuan, 2. Keluarga mengetahui 2. Menjelaskan kepada keluarga tentang
diharapkan tindakan yang tepat tindakan kesehatan yang tepat untuk klien
keluarga mampu bagi Tn.B
mengambil 1. Keluarga mampu
keputusan bekerjasama dalam
tindakan yang mengambil
tepat bagi Ny.M keputusan
Afektif 2. Keluarga membantu Afektif :
aktivitas klien sesuai 1. Motivasi keluarga untuk bekerjasama
kemampuannya dalam mengambil keputusan
2. Anjurkan keluarga untuk membantu klien
dalam beraktivitas
IMPLEMENTASI