Literatur Review
Diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh
gelar Ahli Madya Keperawatan di STIKes Ahmad Dahlan Cirebon
Oleh:
VIVI HASTIYUNI
NIM : 18055
Literatur Review
Diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh
gelar Ahli Madya Keperawatan di STIKes Ahmad Dahlan Cirebon
Oleh:
VIVI HASTIYUNI
NIM : 18055
PERSETUJUAN PEMBIMBING
LITERATUR REVIEW
“EFEKTIVITAS AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP PENURUNAN
NYERI PADA IBU POST PARTUM SECTIO CAESAREA”
Disusun Oleh :
VIVI HASTIYUNI
18055
Menyetujui,
Pembimbing,
.
Junaedi,Ners.,M.Kep.
NIDN.
Nama?
NIDN.
iv
HALAMAN PENGESAHAN
LITERATUR REVIEW
“EFEKTIVITAS AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP
PENURUNAN NYERI PADA IBU POST PARTUM SECTIO CAESAREA”
Disusun Oleh :
VIVI HASTIYUNI
18055
Telah dipertahankan dalam sidang KTI di depan Dewan Penguji
Pada Tanggal :
Karya Tulis Ilmiah ini adalah hasil karya penulis sendiri, dan semua sumber yang dikutip
maupun dirujuk telah penulis nyatakan dengan benar.
TANGGAL : ...
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-Nya,
penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini. Penulisan KTI ini dilakukan
dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Ahli Madya Keperawatan
pada Program Studi Diploma III Keperawatan STIKes Ahmad Dahlan Cirebon. Karya Tulis
Ilmiah ini terwujud atas bimbingan dan pengarahan dari Junaedi, Ners.,M.Kep. selaku
pebimbing, serta bantuan dari berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu.
Penulis pada kesempatan ini menyampaikan ucapan terimakasih kepada :
Penulis
vii
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
ABSTRAKSI
1
BAB 1 PENDAHULUAN
Persalinan merupakan suatu hal yang sangat membahagiakan dan dinanti oleh
ibu hamil. Persalinan yang dialami oleh calon ibu dapat berupa pengeluaran hasil
konsepsi yang hidup di dalam uterus melalui vagina. Persalinan juga dapat dilakukan
dengan dua cara yang pertama yaitu persalinan normal atau spontan yang kedua
Sectio Caesarea adalah tindakan melalui proses insisi dinding abdomen dan
uterus untuk indikasi medis seperti gawat janin, plasenta previa, mal presentase janin
atau letak litang, panggul sempit, prolaps tali pusat dan preeklamsi. Persalinan dengan
Sectio Caesarea sudah menjadi proses yang umum dilakukan di belahan dunia pada
ibu yang ingin melahirkan karena tingkat keberhasilannya yang dilihat dapat
persalinan SC dapat meningkatkan resiko angka kesakitan dan angka kematian pada
ibu dan bayi. Persalinan SC di Indonesia selalu meningkat setiap tahunnya, hasil Riset
Kesehatan Dasar (RISKESDAS) pada tahun 2013 persalinan SC sebesar 9,8% dari
49.603 kelahiran tahun 2010 sampai 2013, dengan tingkat proporsi tertinggi di DKI
Jakarta (19,9%) dan terendah di Sulawesi Tenggara (3,3%) Jawa Barat memiliki
abdomen bekas operasi yang berangsur lama. Karena tingkat skala nyeri persalinan
2
SC dengan persalinan normal memiliki prosentasi tingkat skala nyeri yang berbeda.
Untuk SC tingkat nyeri tinggi yaitu 27,3% sedangkan persalinan normal secara umum
hanya 9%. Selain itu juga ibu kehilangan pengalaman melahirkan normal serta
kehilangan harga diri dan gangguan citra tubuh disebabkan pasca operasi (Utami,
2016)
Nyeri pasca persalinan SC sudah menjadi keluhan yang paling sering, rasa nyeri
dapat menganggu Activity Daily Living (ADL) yang berdampak bagi ibu dan bayi
sehingga kurangnya perawatan bayi oleh sang ibu. (Pada et al., 2018). Prosentasi
tingkat nyeri pada ibu pasca SC memiliki rentang skala 0-10, dimana skala (0: tidak
adanya nyeri, 1 sampai 3: nyeri ringan, 4 sampai 6: nyeri sedang, 7 sampai 10: nyeri
hebat). Bahkan nyeri pasca operasi SC bisa menjadi nyeri kronis. Nyeri kronis yang
timbul terus-menerus bisa terjadi akibat sayatan pasca operasi SC atau karena
terjadi pasca persalinan SC biasanya pada 48 jam pertama sampai 2 bulan pasca
disebabkan karena stimulasi spesifik mekanik, kimia, dan berujung pada syaraf yang
kepada aktivitas klien dan faktor yang kenyamanan klien, karena nyeri berpengaruh
terhadap psikologis juga fisiologi yang membuat seseorang gelisah, tidak nyaman,
mudah marah, cemas, aktifitas sehari-hari terganggu dan gangguan pada pola tidur
efek samping pada ibu dan bayi yang ditimbulkan oleh obat-obatan. Pendekatan
nonfarmakologi yang dapat dipilih untuk menurunkan rasa nyeri dan meningkatkan
rasa nyaman diantaranya masase, pergerakan dan posisi, relaksasi nafas dalam,
aplikasi kompres hangat atau dingin, terapi musik, dan aromaterapi lavender
(Martowirjo, 2018)
dan menenangkan (Haryanti Puspita Richta, 2019). Minyak esensial memiliki aroma
yang harum dan lembut jika kita mencium aroma lavender dapat merangsang indra
penciuman yang dapat menenangkan raga jiwa dan hati, tingkah laku, penurunan
nyeri, memudahkan tidur, dan mengatur detak jantung yang baik oleh sebab itu
mengapa aromaterapi memiliki banyak sekali manfaat bagi manusia (Lestari and
Rodiyah, 2016)
pikiran, emosional dan dapat mengurangi rasa nyeri. Lavender termasuk dalam
tanaman yang efektif baik dalam makanan ataupun obat-obatan Amerika Serikat
Administrasi (FDA). Lavender memiliki komponen linalool (35%) dan linalyl asetat
(51%) yang mampu menyerap secara maksimal melalui kulit dan bekerja sebagai
dan penurunan nyeri pada ibu post partum dapat meneteskan 4 pump lavender
lavender bisa digunakan sebagai pengobatan alternatif untuk mengurangi rasa nyeri
1.4 Manfaat
1.4.1 Teoritis
Diharapkan penelitian ini dapat memberikan suatu informasi dan ilmu baru khususnya
1.4.2 Praktis
Diharapkan aromaterapi lavender dapat mengurangi rasa nyeri khususnya pada ibu
2.1.1 Aromaterapi
a. Definisi Aromaterapi
Aromaterapi berasal dari kata aroma yang berarti harum dan therapy yang
“suatu cara perawatan tubuh dan atau penyembuhan penyakit dengan menggunakan
pikiran, dan jiwa. Minyak essensial sebagai antibakteri dan antivirus untuk kekebalan
tubuh dan melawan infeksi yang merupakan hasil penyulingan dari buah, bunga,
b. Manfaat aromaterapi
Menurut Damawanti (2016) adalah:
jiwa pemberani, sifat familiar, damai, dan juga membawa suasana romantis.
7
angustifiola, lavandula lattifoli yang berasal dari Selatan Laut tengah sampai Afrika
tropis sampai India. Lavender juga menyebar di Kepulauan Kanari, Afrika Utara dan
Timur, Eropa Selatan, Miditerania, dan Arabia. Nama Lavender berasal dari bahasa
latin “lavera” yang berarti menyegarkan sebagai parfum atau minyak mandi sejak
hidung dan ditangkap oleh bulbus olfactory kemudian melalui traktus olfaktoriusai
yang bercabang menjadi dua, yaitu sisi lateral dan medial. Pada sisi lateral traktus ini
ada pada neuron ketiga di amigdala, girus semilunaris, dan girus ambiens bagian dari
limbik. Limbik adalah bagian dari otak tempat pusat memori suasana hati dan
intelektualitas. Lalu amigdala bertanggung jawab atas emosi respon kita terhadap
aroma. Hipocampus bertanggung jawab atas pengenalan terhadap bau juga tempat
bahan kimia yang merangsang bau-bauan, oleh karena itu bau yang menyenangkan
abodmen dengan syarat rahim dalam keadaan utuh serta bobot janin diatas 500 gram
(Solehati, 2015). Sectio Caesarea adalah suatu cara melahirkan dengan membuat
8
sayatan pada dinding perut, SC juga dapat didefinisikan sebagai suatu histerotomia
b. Indikasi
1. Faktor ibu yang merupakan indikasi SC terdiri dari usia, tulang panggul,
partus lama, persalinan sebelumnya dengan SC, faktor hambatan jalan lahir,
2. Faktor janin sebagai indikasi SC terdiri dari bayi terlalu besar (giant baby),
kelainan letak bayi (letak sungsang dan lintang), faktor plasenta (plasenta
previa, solutio plasenta, plasenta accreta, vasa previa, kelainan tali pusat,
c. Klasifikasi
persalinan selanjutnya.
pernah melakukan operasi SC, dan dilakukan dibekas luka yang lama.
ke arah kepala untuk memaparkan segmen bawah uterus dapat dibuka melalui
d. Komplikasi
pada ibu dapat menyebabkan infeksi puerperal, peningkatan suhu pasca nifas,
peritonitis sepsis perdarahan, dan komplikasi lain seperti luka pada kandung kemih,
dan embolisme paru. Sedangkan pada bayi dapat menyebabkan kematian perinatal
keperawatan seperti nyeri bekas luka sayatan operasi, kerusakan integritas kulit,
kelemahan, hambatan mobilitas fisik, risiko infeksi, gangguan pola tidur dan
e. Penatalaksanaan
1. Analgesia
Wanita dengan ukuran tubuh normal dapat dimasukkan dosis 75mg meperidin
melalui IM setiap 3 jam sekali, bila untuk mengatasi rasa nyeri dapat
disuntikkan 10 mg morfin.
2. Tanda-tanda vital
10
Pada pasien dengan post SC harus sering dilakukan 3 jam sekali, dengan
Pada ibu post SC kateter dilepaskan setelah 12 jam atau keesokan paginya.
Pada hari pertama biasanya bising usus belum terdengar, dan pada hari kedua
bising usus masih lemah, usus aktif kembali pada hari ketiga.
5. Ambulasi
dari tempat tidur walau hanya sebentar, dan pada hari kedua sekurang-
6. Perawatan luka
Luka insisi harus di inspeksi setiap hari agar mengurangi terjadinya infeksi.
Pada hari keempat biasanya jahitan kulit dapat dilepas, dan paling lambat hari
7. Laboratorium
Hematokrit secara rutin diukur pada pagi setelah operasi dan di cek kembali
8. Perawatan payudara
Pemberian ASI dapat diberikan langsung setelah operasi dengan IMD terlebih
dahulu.
11
Pada hari keempat atau kelima biasanya pasien sudah boleh pulang dari RS.
f. Manifestasi Klinis
operatif dan post partum. Manifestasi klinis SC menurut Dongoes, 2010 yaitu:
2.1.4 Nyeri
a. Definisi Nyeri
Nyeri merupakan suatu mekanisme proteksi bagi tubuh yang timbul ketika
nyeri sebagai sensori subyektif atau pengalaman emosional yang tidak menyenangkan
masalah, jika tidak ditangani lebih lanjut maka akan berdampak buruk pada fisiologis
b. Klasifikasi nyeri
Klasifikasi nyeri dibagi menjadi dua, yaitu nyeri akut dan nyeri kronis:
1. Nyeri akut
Adalah nyeri yang datang tiba-tiba dan cepat menghilang, tidak lebih dari 6
2. Nyeri kronis
Adalah nyeri yang timbul secara perlahan dan berlangsung lama yaitu lebih
dari 6 bulan. Yang termasuk nyeri kronis diantaranya nyeri terminal, sindrom
a. Nyeri akut
6) Gejala klinis: ciri pola respon yang khas dengan gejala lebih
jelas
7) Pola: terbatas
b. Nyeri kronis
7) Pola: bervariasi
lain.
antara lain:
1. Usia
individu. Pada dasarnya anak kecil akan lebih sulit untuk memahami nyeri dan
Tidak semua anak mau mengungkapkan dimana titik nyeri yang dialami.
Pada pasien lansia seringkali memiliki sumber nyeri lebih dari satu dan
jantung, bisa karena gejala arthritis pada spinal dan gejala gangguan abdomen.
14
2. Jenis kelamin
Secara umum rasa nyeri bagi pria dan wanita tidak berbeda dalam
menangkap respon terhadap nyeri. Hanya dalam budaya saja jika pria harus
3. Kebudayaan
akibatnya pemberian terapi bisa jadi tidak cocok untuk kebangsaan Meksiko-
Terdapat nyeri yang bervariasi untuk setiap individu, ada yang merasa
Seperti contoh individu yang terbeset pisau akan berbeda dengan individu
5. Perhatian
6. Ansietas
Menurut Yudiyanta, Khoirunnisa dan Novitasari (2015), ada beberapa cara untuk
1) Wong Baker Pain Rating Scale (gambar 1) digunakan untuk pasien dewasa
dan anak >3 tahun yang dapat menggambarkan intensitas nyerinya dengan
angka.
sensitive terhadap dosis, jenis kelamin, dan perbedaan etnis. Pada pengukuran
skala ini lebih baik dari VAS terutama untuk menilai skala nyeri akut. Namun
teliti dan terdapat jarak yang sama antar kata yang menggambarkan efek
analgesik.
16
3) Verbal Rating Scale (VRS) skala ini menggunakan angka 0 sampai 10 untuk
menggambarkan tingkat nyeri. Skala numerik verbal ini lebih mudah untuk
pasca bedah, karena secara alami tidak terlalu mengandalkan koordinasi visual
dan motoric. Skala verbal ini menggunakan kata-kata bukan garis atau angka
berupa tidak ada nyeri, nyeri ringan, nyeri sedang, dan yang paling tinggi
nyeri hebat.
4) Visual Analog Scale (VAS) adalah cara yang paling banyak digunakan untuk
menilai tingkat skala nyeri. Skala linier yang menggambarkan secara visual
dengan atau tanpa sentimeter (gambar 4) tanda pada kedua ujung garis dapat
berupa angka. Skala dapat dibuat vertical atau horizontal digunakan pada
pasien anak >8 tahun dan dewasa. VAS mempunyai kelebihan penggunaan
yang mudah dan sederhana. Namun untuk pasca bedah, VAS tidak banyak
17
konsentrasi.
Menurut hasil penelitian yang pernah dilakukan prosentasi dengan skala nyeri ringan,
sedang, hebat dapat diatasi dengan 3 tetes aromaterapi lavender yang dimasukkan kedalam
cangkir di atas tungku dan didiamkan sampai 30 menit. Lalu didapatkan evaluasi hasil skala
nyeri tersebut berkurang (Haniyah and Setyawati, 2018). Skala nyeri post SC dapat diredakan
juga dengan cara aromaterapi lavender diteteskan pada kapas sebanyak 3 tetes dan diamkan
hingga 15 menit, yang kemudian didapatkan hasil skala nyeri berkurang (Maulina, 2020).
Adapun cara lain untuk menurunkan nyeri pada ibu post SC yaitu dengan kompres hangat
Kerangka teori Efektivitas Aromaterapi Lavender terhadap Penurunan Nyeri pada Ibu SC
Faktor-faktor yang
Penatalaksanaan nyeri dan
mempengaruhi nyeri menurut
nonmarfakologi menurut
(Maskapai et al, 2013):
(Martowirjo, 2018)
a. Dukungan keluarga
a. Stimulasi dan masase
b. Ansietas
b. Terapi es dan panas
c. Budaya
c. Distraksi
d. Usia
d. Imajinasi terbimbing
e. Jenis kelamin
e. Hipnotis 5 jari
f. Teknik relaksasi
g. Aromaterapi lavender
Nyeri menurun
Bagan 2.5
Kerangka teori Efektivitas Aromaterapi Lavender terhadap Penurunan Nyeri pada Ibu Post
SC
Sumber: Modifikasi teori menurut Maskapai et al, (2013), Martowirjo, (2018) dan
Cunningham (2013)
19
Dapat disimpulkan bahwa factor yang mempengaruhi nyeri dapat diatasi dengan terapi
BAB 3 METODE
3.1.1 Frameworks
direview.
Dalam pencarian jurnal menggunakan kata kunci (AND, OR NOT or AND NOT)
yang dipakai untuk lebih detail dalam pencarian jurnal dan dapat mempermudah
pencarian jurnal yang diinginkan. Kata kunci yang digunakan adalah Aromaterapi
3.1.3 Database
Data sekunder merupakan data yang digunakan dalam melakukan penelitian ini.
Dimana data yang didapatkan tidak langsung terjun pengawasan, tetapi mengambil
dari data penelitian terdahulu yang telah dilaksanakan. Sumber data yang digunakan
menggunakan database Crossef, Google Scholar dan Mendeley yang berupa artikel
atau jurnal.
2
Dari hasil pencarian literature review melalui database Crossef, Google Scholar dan
kemudian jurnal tersebut diseleksi, ada 30 jurnal diekslusi karena terbit dibawah tahun
3
2011. Penilaian kelayakan dari 20 jurnal tersisa didapatkan adanya tidak kelayakan
inklusi sehingga dilakukannya ekslusi dan didapatkan 6 jurnal yang dilakukan review.
I
D
Penulusuran melalui kata kunci pada tanggal 24 April
E 2021 pada database Crossref, Google Scholar dan
N Mendeley.
T
I
F
I
Hasil
K
Crossref: 9
A Google Scholar: 24
S Mendeley: 17
S
Screening: Jumlah jurnal yang sesuai dengan kriteria
C sample jurnal 6
R
E
E
CASP: study yang ditemukan 6
N
I
dengan hasil yang dinilai untuk menjawab tujuan dengan menggunakna metode
naratif. Jurnal yang sudah sesuai dengan inklusi dikumpulkan menjadi satu dan
diringkas meliputi nama peneliti, tahun terbit, judul, metode dan hasil penelitian serta
database.
1
No Author Tahun Volume/Angka Judul Metode (Desain, Sampel, Hasil Penelitian Database
Variabel, Instrumen,
Analisis)
1. Haifa W, 2019 Volume 07, Pengaruh D: pre eksperiment Hasil penelitian Google
Henni F, Liza Nomor 01, Kompres S: purposive sampling menujukkan bahwa Schoolar
F, Fatsiwi N, April 2019 Hangat dengan V: aromaterapi lavender intensitas nyeri pasien post
Restu W. Aroma terhadap penurunan nyeri SC sebelum dilakukan
Lavender post SC kompres hangat dengan
terhadap I: observasi aroma lavender yaitu 15
Penurunan A: Uji Wilcoxon orang (100%) responden
Intensitas Nyeri mengalami nyeri sedang,
pada Pasien Post sesudah dilakukan
Sectio Caesarea kompres hangat dengan
di RS aroma lavender yaitu 12
Detasemen orang (80,0%) responden
Kesehatan mengalami nyeri ringan
Tentara (DKT) dengan rentang skala 1-3,
Bengkulu. dan 3 orang (20,0%)
dengan nilai p-value
0,01<0,05 yang
menunjukan bahwa ada
efektivitas terapi kompres
hangat dengan aromaterapi
lavender terhadap
penurunan nyeri post SC.
2. Ana Mariza, 2018 Volume 4, Pengaruh D: quasi eksperiment Berdasarkan hasil Google
Desfia Nomor 3, Juli Aromaterapi S: accidental sampling penelitian, didapatkan 30 Schoolar
Haryati HS 2018 Blend Essential V: aromaterapi lavender responden setelah
2
pemberian aromaterapi
lavender untuk
perubahan skala nyeri luka
ibu post SC.
6. Siti Haniyah, 2018 Volume 13, The D: quasi eksperiment Hasil dari penelitian Google
Martyarini Nomor 3, 2018 Effectiveness of S: purposive sampling diambil sebanyak 11 Schoolar
Budi Lavender V: aromaterapi lavender responden yang diberikan
Setyawati. Aromatherapy terhadap penurunan nyeri teknik aromaterapi
Technique on post SC lavender 3 tetes dan
Pain Reduction I: eksperiment campurkan stau cc air lalu
of Post A: Univariat dan Bivariat dimasukkan kedalam
Caesarean dengan Uji T-Test cangkir diatas tungku,
Section Patients nyalakan lilin, diamkan 15
in Ajibarang sampai 30 menit. Dan
Hospital. evaluasi hasil terdapat
penurunan skala nyeri
dengan nilai p 0,000 yang
berarti terdapat
keefektivan aromaterapi
lavender terhadap
penurunan skala nyeri ibu
post SC.
1
4.1 Hasil
dengan tujuan penelitian. Tampilan hasil literature dalam tugas akhir Literature
Review berisi tentang ringkasan pokok-pokok hasil dari setiap artikel yang terpilih
dalam bentuk tabel, kemudian dibawah bagian tabel dijabarkan apa yang ada didalam
No Kategori f %
.
A. Tahun Publikasi
1. 2018 2 33,3
2. 2019 2 33,3
3. 2020 2 33,3
Jumlah 6 100
B. Desain Penelitian
1. Pre-eksperiment 3 50
2. Quasy eksperiment 3 50
Jumah 6 100
C. Sampling Penelitian
Jumlah 6 100
D. Instrumen Penelitian
1. Eksperiment 3 50
2. Observasi 3 50
Jumlah 6 100
Jumlah 6 100
pada tahun 2018 ke atas, dengan persentase sebesar 50%. Desain penelitian rata-
rata dilakukan dengan Quasy eksperiment dan Pre eksperiment, yaitu sebesar 50%.
Teknik sampling yang digunakan dalam literature review ini sebesar 80%
eksperiment, dan 80% analisis Univariat dan Bivariat dengan Uji T-Test.
3
Berisi hasil penelitian sumber artikel yang digunakan yang dimasukkan dalam tabel
karakteristik studi, setelah itu dijelaskan satu persatu artikel yang digunakan dalam
literature review.
No. Kategori F %
A. Aromaterapi Lavender
1. Intensitas nyeri 3 30
3. Menumbuhkan perasaan 1 10
tenang dan nyaman
4. Meningkatkan stamina 1 10
tubuh
Jumlah 10 100
BAB 5 PEMBAHASAN
2
3
4
BAB 6 PENUTUP
6.1 Kesimpulan
6.2 Saran
5
DAFTAR PUSTAKA
Harini, R., Setyowati, L. and Oktavia, R. D. (2020) ‘Post-caesarean section pain and quality of sleep
among mothers who delivered by caesarean section under spinal anesthesia’, 03(2), pp. 110–116.
Haryanti Puspita Richta, P. A. (2019) ‘Pengaruh Pemberian Aroma Terapi Lavender Terhadap Nyeri
Pada Ibu Post Sectio Caesarea Hari Pertama Di Ruang Bersalin Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin
Bandar Lampung’, Manuju: Malahayati Nursing Journal, 1(2), pp. 140–147. Available at:
http://www.ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/manuju/article/view/1419/pdf#.
Lestari, Y. T. and Rodiyah (2016) ‘Pengaruh Pemberian Lavender Aromatherapy Terhadap Penurunan
Insomnia Pada Lanjut Usia Di UPT Panti Werda Mojopahit Mojokerto’, Jurnal Ilmiah Keperawatan,
2(1), pp. 15–22. Available at:
http://journal.stikespemkabjombang.ac.id/index.php/jikep/article/view/13.
Martowirjo, A. L. (2018) ‘ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST OP SECTIO CAESAREA DALAM
PEMENUHAN KEBUTUHAN RASA NYAMAN (NYERI) DI RUANG NIFAS RSU DEWI SARTIKA KENDARI’,
Journal of Materials Processing Technology.
MASKAPAI, A. H. P. K. et al. (2013) ‘No Title 补充材料’, Maskapai, Aspek Hukum Perlindungan
Konsumen Murah, Lion Pada Jasa Penerbangan Bertarif 1999, Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor
8 Tahun Konsumen, Tentang Perlindungan, (c), pp. 2–6.
Özkaraman, A. et al. (2018) ‘Aromatherapy: The effect of lavender on anxiety and sleep quality in
patients treated with chemotherapy’, Clinical Journal of Oncology Nursing, 22(2), pp. 203–210. doi:
10.1188/18.CJON.203-210.
Pramita, A. S. D. P., Sutema, I. M. P. and Putri, D. W. B. (2020) ‘the Effect of Lavender Aromatherapy
on Dysmenorrhoea Students in Institute of Health Science Medica Persada Bali’, Journal of
Pharmaceutical Science and Application, 2(1), p. 8. doi: 10.24843/jpsa.2020.v02.i01.p02.
Utami, S. (2016) ‘EFEKTIVITAS AROMATERAPI BITTER ORANGE TERHADAP NYERI POST PARTUM
SECTIO CAESAREA’, Unnes Journal of Public Health.
Wahyu, A. (2018) ‘Efektifitas Relaksasi Benson terhadap Penurunan Nyeri Pasien Pasca Sectio
Caesarea’, Jurnal Keperawatan Silampari. doi: 10.31539/jks.v2i1.303.
Yakub dan Herman (2011) ‘Tinjauan Pustaka Tinjauan Pustaka’, Convention Center Di Kota Tegal,
4(80), p. 4.
6
7
LAMPIRAN