Anda di halaman 1dari 17

1.

Judul : ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Tn F DENGAN MASALAH


UTAMA RPK DI RUANG MADRIM RUMAH SAKIT JIWA DAERAH Dr.
AMINO GONDOHUTOMO PROVINSI JAWA TENGAH
A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS KLIEN
a. Nama :Tn.F
b. TTL / Umur : 17 Januari 1978/43 tahun
c. Tgl Dirawat : 13 September 2021
d. Tgl Pengkajian : 28 September 2021
e. Alamat : Semarang
f. Pekerjaan : Swasta
g. Pendidikan : SMA
h. Agama : Islam
i. Jenis kelamin : Laki-laki
j. Status perkawinan : Duda

2. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB


a. Nama : Tn. R
b. Umur : 46 tahun
c. Alamat : Semarang
d. Pekerjaan : Wiraswasta
e. Agama : Islam
f. Jenis kelamin : Laki-laki
g. Hub. dengan klien : Kakak kandung
3. ALASAN MASUK
Klien marah tidak terkontrol sambil memukul bantal.
4. FAKTOR PRESIPITASI DAN PREDISPOSISI
a. FAKTOR PREDISPOSISI
Klien ke-sebelas kalinya dirawat di RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang
klien teratur minum obat, rutin memeriksakan kesehatan jiwa dan tidak pernah
mengalami trauma kekerasan fisik. Klien pertama kali dirawat pada tahun
2000 karena tertekan lalu muncul rasa ingin marah dan tidak tahu bagaimana
melampiaskan amarahnya sehingga klien marah-marah dan berteriak di jalan.
Kemudian klien dirawat di RSJD Dr. Amino Gondohutomo. Setelah dirawat
selama 2 bulan dirawat, klien pulang ke rumah akan tetapi istrinya meminta
untuk diceraikan olehnya sehingga hal tersebut membuat klien merasa
tertekan. Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit sama seperti
klien.
b. FAKTOR PRESIPITASI
Lima belas hari yang lalu klien merasa direndahkan oleh anak kandungnya
sendiri, hal tersebut membuat klien marah karena tidak terima direndahkan
oleh anak kandungnya sendiri sehingga klien marah sambil berteriak dan
memukul mukul bantal di rumahnya.
5. PENGKAJIAN FISIK
a. VITAL SIGN
TD : 110/70 mmHg Suhu : 36,9ºC
Nadi : 84x/ menit RR : 21x/menit
b. BB : 61 Kg
TB : 163 cm
c. Keluhan fisik yang dirasakan : Klien mengatakan tidak ada keluhan fisik yang
dirasakan.
6. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
a. GENOGRAM

Keterangan :

: Klien
: Meninggal
: Serumah
: wanita
: laki-laki
: Penyakit sama dgn klien
1) Sosialisasi
Klien selama dirumah aktif bersosialisasi dengan kakak dan anaknya.
Klien juga selalu aktif mengikuti kegiatan sosial di lingkungan tempat
tinggalnya.
2) Pola Komunikasi
Selama dirumah klien selalu berkomunikasi dengan kakak dan anak klien.
Klien juga selalu berkomunikasi dengan tetangga dan rekan klien yang
berada dilingkungan rumah klien.
3) Pola Pengambil Keputusan
Saat klien mempunyai masalah biasanya diselesaikan dengan cara
musyawarah, namun jika tidak menemukan solusinya klien biasanya
membiarkan masalah itu berlarut-larut dan klien marah.
b. KONSEP DIRI
1. Citra diri
Klien menganggap tubuhnya sehat, tidak ada yang istimewa. Klien
menerima tubuhnya apa adanya.
2. Identitas diri
Klien bernama F yang berumur 43tahun tinggal di daerah Semarang. Klien
masih tinggal bersama kakak dan anaknya. Klien berjenis kelamin laki-
laki, dan klien sudah bekerja.
3. Peran diri
Klien dalam keluarga berperan sebagai sebagai anak terakhir, kepala
keluarga dan seorang ayah yang masih tinggal bersama kakaknya.
4. Ideal diri
Harapan klien setelah pulang dari rumah sakit ingin bekerja untuk
menafkahi anaknya dan memenuhi kewajibannya sebagai ayah.
5. Harga diri
Klien merasa malu karena gagal menjadi kepala keluarga dan belum
mempunyai pekerjaan tetap yang bisa memenuhi kebutuhan rumah
tangganya.
c. HUBUNGAN SOSIAL
Orang terdekat klien adalah kakak dan anaknya. Klien dekat dengan semua
orang dan keluarganya, Beberapa minggu yang lalu klien merasa hubungan
dengan anaknya mulai renggang. Klien sering mengikuti kegiatan yang
diadakan di masyarakat misalnya kerja bakti dan pengajian dikampungnya.
d. NILAI, KEYAKINAN , DAN SPIRITUAL
Klien dan keluarganya beragama Islam, klien rajin melakukan sholat 5waktu
dan klien sering berdoa untuk kesembuhannya dan kebaikan keluarganya.
7. STATUS MENTAL
a. PENAMPILAN UMUM
Klien berpenampilan rapi, sesuai dalam penggunaan baju. Klien kurang bersih
pada bagian mulut terutama gigi, klien memiliki badan yang cukup berisi,
rambut pendek.
b. PEMBICARAAN
Klien bebicara normal dengan sesekali terbata-bata, banyak senyum dan mau
berbicara dengan siapapun. Semua pembicaraan jelas dan mudah dimengerti.
c. AKTIVITAS MOTORIK
Klien kooperatif, tidak bingung dan tidak gelisah.
d. ALAM PERASAAN
Klien cukup tenang dalam menceritakan masalahnya dan menerima
keadaannya saat ini.
e. AFEK
Hasil observasi didapatkan afek yang sesuai tetapi emosi berubah saat
bercerita tentang masalahnya ekspresi klien menjadi sedih.
f. INTERAKSI SELAMA WAWANCARA
Saat wawancara klien kooperatif, klien masih bingung dalam menjawab
pertanyaan yang diberikan.
g. PERSEPSI
Klien tidak ada gangguan persepsi sensori
h. PROSES PIKIR
Pada saat wawancara klien diajukan pertanyaan “ Tinggal dirumah dengan
siapa?” Klien menjawab “ Tidak dengan siapa- siapa mas, sendirian aja.” Lalu
diajukan pertanyaan lagi “ Lalu kakak tinggal dimana?” Klien menjawab “Dia
tinggal serumah dengan saya”. Proses pikir klien sirkumstasial.
i. ISI PIKIR
Klien tidak merasa asing terhadap teman-temannya yang dirawat di RSJ.
j. TINGKAT KESADARAN DAN ORIENTASI
Klien tampak bingung dan tidak terfokus
k. MEMORI
Klien tidak mengalami gangguan daya ingat jangka panjang dan pendek
sehingga klien tidak lupa akan semua yang telah terjadi bahkan yang baru saja
terjadi.
l. TINGKAT KONSENTRASI DAN BERHITUNG
Klien tidak mampu berkonsentrasi sehingga selalu minta agar pertanyaan
diulang tidak mampu menjelaskan kembali, Mampu untuk berhitung.
m. KEMAMPUAN PENILAIAN
Tidak ada gangguan dalam menilai suatu masalah
n. DAYA TILIK DIRI
Klien mengakui penyakit yang diderita Klien mengetahui bahwa sekarang dia
berada dalam RSJ untuk perawatan dan pengobatan dirinya yang sedang
mengalami gangguan jiwa.
8. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
a. MAKAN
Pola makan selama dirawat 3x sehari, porsi sedang dan makanan selalu habis.
Tidak pernah memisahkan diri pada saat makan, makan dapat dilakukn secara
mandiri, nafsu makan stabil, BB saat ini 61 Kg. Pasien puas dengan makanan
yang diberikan Rumah Sakit.
b. BAB / BAK
Klien dapat BAB dan BAK dikamar mandi pasien secara mandiri.
c. MANDI
Pasien mandi 2 x sehari secara mandiri.
d. BERPAKAIAN
Cara berpakaian pasien cukup rapi akan tetapi kurang menjaga kebersihan.
e. ISTIRAHAT dan TIDUR
Klien memiliki kebiasaan tidur siang lamanya jam 13.00- 14.00 WIB, dan
tidur malam jam 22.00 – 05.00 WIB, tidak ada masalah saat tidur, dan setelah
bangun tidur badan terasa segar.
f. PENGGUNAAN OBAT
Klien selama dirawat rajin minum obat.
g. PEMELIHARAAN KESEHATAN
Klien rajin kontrol kesehatan kepada tenaga pelayanan kesehatan.
h. AKTIVITAS DIDALAM RUMAH TANGGA
Selama dirumah klien membantu belajar anaknya, dan bekerja sebagai tukang
parkir. Hobi klien adalah olahraga.
9. MEKANISME KOPING
Saat klien mempunyai masalah klien selalu melampiaskan dengan berteriak dan
memukul mukul bantal.
10. ASPEK MEDIS
a. DIAGNOSA MEDIS
Diagnosis : Skizofrenia tak terinci
b. TERAPI YANG DIBERIKAN
1) Trapi medik : Risperidon 2x2mg
Chlorpromazin 100 mg
2) Terapi : Seleksi
Rehabilitasi medik
B. DAFTAR MASALAH

No Tanggal/Jam Data Fokus Diagnosa Tanggal Teratasi Ttd.Perawat


Keperawatan
1. 28 September DS : Resiko Perilaku
2021 kekerasan
Klien mengatakan kesal
09.00 WIB mengingat kejadian saat
direndahkan oleh anak
kandungnya sendiri.

DO :

Wajah kemerahan, tangan


mengepal.

Harga Diri Rendah


2. 28 September
DS :
2021
Klien mengatakan malu
09.00 WIB
karena belum mempunyai
pekerjaan yang tetap dan
belum bisa memenuhi
kebutuhan rumah
tangganya.

DO :

Pasien sukar dalam


mengambil keputusan,
tampak murung saat
menceritakan masalahnya

28 September
3. 2021 DS : Pasien mengatakan Resiko Menciderai
dibawa kesini karena marah diri sendiri, orang
Pukul 09.00
tak terkontrol sambil lain, dan
WIB
berteriak dan memukul- lingkungan.
mukul bantal.

POHON MASALAH

Resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan

Perilaku Kekerasan/amuk
Core Problem

Gangguan Harga Diri : Harga Diri Rendah

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko Perilaku Kekerasan

D. INTERVENSI

TGL / DIAGNOSIS RENCANA KEPERAWATAN


TUJUAN TINDAKAN RASIONAL
JAM
28 Resiko Tujuan Umum : Klien tidak
Septembe Perilaku melakukan kekerasan
r 2021 Kekerasan TUK 1 :
Klien dapat membina 1. Beri salam Wajah cerah
hubungan saling percaya setiap berinteraksi. tersenyum, mau
2. Perkenalkan berkenalan, ada
nama , nama panggilan kontak mata,
perawat, dan tujuan bersedia
perawat berinteraksi. menceritakan
3. Tanyakan dan perasaannya
panggil nama
kesukaannnya.
4. Tunjukkan sikap
empati, jujur, dan
menepati janji setiap kali
berinteraksi.
5. Tanyakan
perasaan klien dan
masalah yang dihadapi
klien.
6. Dengarkan
dengan penuh perhatian
ungkapan perasaan
klien.

TUK 2: 1. Bantu klien


Klien dapat mengidentifikasi mengungkapkan Klien
penyebab perilaku kekerasan perasaan marahnya. menceritakan
yang dilakukannya. 2. Motivasi klien penyebab
untuk menceritakan perilaku
penyebab rasa kesal atau kekerasan yang
jengkelnya. dilakukannya.
3. Dengarkan tanpa Menceritakan
menyela atau memberi penyebabperasaan
penilaian setiap jengkel atau kesal
ungkapan perasaan baik dari diri
klien. sendiri dan
lingkungan.

TUK 3: 1. Diskusikan
Klien dapat mengidentifikasi dengan klien perilaku Klien tenang
tanda – tanda perilaku kekerasan yang
kekerasan dilakukan selama ini
2. Motivasi klien
menceritakan jenis-jenis
tindak kekerasan yang
selama ini pernah
dilakukannya.
3. Motivasi klilen
menceritakan perasaan
klien setelah tindak
kekerasan tersebut
terjadi.
4. Diskusikan
apakah dengan tindak
kekerasan yang
dilakukannya masalah
yang dialami bisa
teratasi.

1. Diskusikan
TUK 4 : dengan klien akibat
Klien dapat mengidentifikasi negative (kerugian) cara Klien dapat
akibat perilaku kekerasan yang dilakukan pada diri menjelaskan
sendiri, orang lain dan akibat perilaku
lingkungan. kekerasan yang
dilakukannya
selama ini
terhadap diri
sendiri (Luka),
Orang lain
(Dijauhi teman),
Lingkungan
(Benda – benda
jadi rusak)

1. Bantu klien
TUK 5: mengungkapkan tanda –
Klien dapat mengidentifikasi tanda perilaku kekerasan Klien
cara konstruktif dalam yang dialaminya. menceritakan
mengungkapkan kemarahan. 2. Motivasi klien tanda- tanda saat
menceritakan kondisi terjadi perilaku
fisik (tanda- tanda fisik) kekerasan
saat perilaku kekerasan Tanda fisik (mata
terjadi. merah, tangan
3. Motivasi klien mengepal,
menceritakan kondisi ekspresi tegang)
emosinya (tanda – tanda Tanda emosional
emosinya) saat perilaku ( Perasaan
kekerasan terjadi. marah , perasaan
4. Motivasi klien jengkel)
meneceritakan hubungan Tanda Sosial
dengan orang lain ( Bermusuhan
( tanda- tanda social) yang dialami saat
saat perilaku kekerasan terjadi perilaku
terjadi. kekerasan).

1. Diskusikan
TUK 6: dengan klien apakah
Klien dapat mengidentifikasi klien mau mempelajari Setelah 1 kali
jenis perilaku kekerasan yang cara baru pertemuan klien
pernah dilakukannya. mengungkapkan marah dapat
yang sehat. menjelaskan jenis
2. Jelaskan berbagai – jenis ekspresi
alternative pilihan untuk kemarahan yang
mengungkapkan marah selama ini telah
selama perilaku dilakukannya.
kekerasan yang Perasaan saat
diketahui klien. melakukan
Cara fisik : nafas dalam , kekerasan
pukul bantal atau kasur, Efektivitas cara
olahraga. yang dipakai
Cara verbal : dalam
Mengungkapkan bahwa menyelesaikan
dirinya sedang kesal masalah.
pada orang lain. Dapat
Cara spiritual : menjelaskan cara
Sembahyang , berdoa , – cara saat
dzikir. mengungkapkan
marah.

1. Diskusikan cara Klien


TUK 7 : yang mungkin dipilih memeragakan
Klien dapat mengidentifikasi dan anjurkan klien dan cara mengontrol
cara mengontrol perilaku memilih cara yang perilaku
kekerasan. mungkin untuk kekerasan dengan
mengungkapkan marah. cara fisik (nafas
2. Latih klien dalam, pukul
meperagakan cara yang bantal , dan
dipilih. olahraga), cara
3. Jelaskan manfaat verbal
cara tersebut (mengungkapkan
4. Anjurkan klien perasaan jengkel
menirukan peragaan pada orang lain
yang sudah dilakukan. tanpa menyakiti
5. Beri penguatan Spiritual (Dzikir,
pada klien , perbaiki cara berdoa).
yang masih belum
sempurna.
6. Anjurkan klien
menggunakan cara yang
sudah dilatih saat marah
atau jengkel.
1. Diskusikan Keluarga mampu
TUK 8 : pentingnya peran serta menjelaskan Cara
Klien dapat dukungan keluarga sebagai merawat klien
keluarga untuk mengontrol pendukung klien untuk dengan perilaku
perilaku kekerasan mengatasi perilaku kekerasan ,
kekerasan. mengungkapkan
2. Diskusikan rasa puas dalam
potensi keluarga untuk merawat klien.
membantu klien
mengatasi perilaku
kekerasan.
3. Jelaskan
pengertian , penyebab,
akibat, dan cara merawat
klien(mengenal perilaku
kekerasan).
4. Beri kesempatan
keluarga untuk
memperagakan ulang.
5. Tanyakan
perasaan keluarga
setelah mencoba cara
yang dilatih.

1. Jelaskan manfaat Klien mampu


TUK 9: menggunakan obat menjelaskan
Klien menggunankan obat secara teratur dan manfaat minum
sesuai program yang telah kerugian jika tidak obat, kerugian tidak
ditetapkan minum obat. minum obat, nama
2. Jelaskan jenis obat, bentuk dan
obat (nama, warna , dan warna obat, dosis
bentuk obat) kepada yang diberikan
klien. kepadanya, waktu
3. Jelaskan dosis pemakaian obat, dan
obat kepada klien cara pemakaian
4. Jelaskan waktu obat, serta efek yang
pemakaian obat kepada dirasakan.
klien
5. Jelaskan cara
pemakaian obat kepada
klien
6. Jelaskan efek
yang dirasakan klien
setelah minum obat.
7. Anjurkan klien
minta dan menggunakan
obat tepat waktu.
8. Anjurkan lapor
ke perawat atau dokter
jika mengalami efek
yang tidak biasa.
9. Beri pujian
terhadap kedisiplinan
klien menggunakan obat.

E. CATATAN KEPERAWATAN

TGL DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI


KEPERA KEPERAWATAN
WATAN
28 Resiko Perilaku 1. Me S:
Septemb Kekerasan mbina hubungan saling
Klien mengatakan akan mengontrol
er 2015 percaya dengan mengajak marahnya dengan cara tarik nafas dalam.
pukul kenalan klien
O:
10.30 2. Men
WIB gidentifikasi tanda dan Klien tenang kooperatif, ada kontak mata,

gejala PK sudah melakukan tarik nafas dalam dengan

3. Men benar.

gidentifikasi bentuk PK A:
yang pernah dilakukan
Sudah bisa melakukan SP1 dan belum mau
4. Men
melakukan pukul bantal untuk mengontrol
gajarkan cara mengontrol
marah.
PK antara lain :
 Secara P:
Fisik(relaksasi,Kegiatan Klien : Masukkan kedalam jadwal latihan,
dan olah raga) klien melakukan tarik nafas dalam 4 x
 Secara Verbal ( Sharing, dalam sehari.
Menceritakan pada orang
Perawat :Ulangi SP 2 dan ajarkan SP3
lain)
 Secara Spiritual
(berdoa,sholat)
 Secara Farmakologi
29 TD : 120/80 mmHg
(minum obat)
Septemb
er 2021
S :Klien mengatakan sudah latihan pukul
10.15
bantal, dan sudah melakukan olahraga tadi
wib 1. Memonitor tekanan darah
pagi, klien mengatakan masih bingung
klien
merangkai kata untuk berbicara yang baik.

2. Mengevaluasi Cara O : Klien tenang, bisa melakukan pukul

mengontrol marah dengan bantal, Belum bisa mempraktikan berbicara

cara fisik yang kedua yang baik, Klien kooperatif,dan ada kontak

dengan pukul bantal mata.

3. Mengajarkan SP3 A: Klien belum bisa melakukan Sp 3


mengontrol marah dengan
berbicara yang baik. P:

Klien : Masukkan kedalam jadwal latihan,


klien melakukan pukul bantal 2 x dalam
sehari

Perawat :Ulangi SP 3 dan ajarkan SP4

S : Klien mengatakan bisa melakukan cara


30 berbicara yang baik, klien menanyakan
Septemb nanti saya rehab lagi ya? Klien mengatakan
er 2021 bisa dzikir sedikit- sedikit

09.50 1. Mengevaluasi Cara O : Klien kooperatif, ada kontak mata, klien


WIB mengontrol marah dengan bisa melakukan SP3 walaupun masih
cara verbal dengan dibimbing perawat, klien bisa berdzikir
berbicara yang baik dengan benar.
2. Mengajarkan cara
A: Klien mampu melakukan SP 3
mengontrol marah dengan
cara spiritual yaitu berdoa,
dan dzikir.

P:

Klien : Masukkan kedalam jadwal latihan,


klien melakukan cara mengontrol marah 2 x
dalam sehari.

Perawat :Ulangi SP 3 dan ajarkan SP4

S : Klien mengatakan obatnya ada dua


31 macam diminum terus secara teratur, setiap
Septemb satu kali minum ada 2 pil, Klien
er 2021 mengatakan tidak tahu efek samping jika
09.00 1. Menjelaskan manfaat tidak minum obat.
WIB menggunakan obat secara
O : Pasien kooperatif, ada kontak mata,
teratur dan kerugian jika
minum obat teratur
tidak minum obat.
2. Menjelaskan jenis obat A : Pasien dapat melakukan SP4

(nama, warna , dan bentuk P:


obat) kepada klien.
Klien : Masukkan kedalam jadwal latihan,
3. Menjelaskan dosis obat
klien minum obat secara teratur 2x dalam
kepada klien
sehari.
4. Menjelaskan waktu
pemakaian obat kepada Perawat :Evaluasi SP 4 RPK
klien
5. Menjelaskan cara
pemakaian obat kepada
klien
6. Jelaskan efek yang
dirasakan klien setelah
minum obat.
7. Menganjurkan klien minta
dan menggunakan obat
secara teratur

Anda mungkin juga menyukai