Anda di halaman 1dari 2

Nama : Salvinia Salvy Prihanta

NIM : 2300103911683020

Kelas : Pekerjaan Sosial A

Tugas 1.4 Argumentasi Kritis tentang gerakan transformasi Ki Hadjar Dewantara


dalam perkembangan pendidikan sebelum dan sesudah kemerdekaan

 Gerakan transformasi Ki Hadjar Dewantara dalam perkembangan pendidikan


sebelum kemerdekaan. Ki Hajar Dewantara diketahui sebagai pahlawan nasional
yang memperjuangkan bangsa Indonesia utamanya dalam bidang pendidikan. Salah
satu bukti fisik sejarah yang diperjuangkan oleh Ki Hajar Dewantara untuk membela
kepentingan negara yang ada hingga sekarang adalah adanya sekolah taman siswa di
Yogyakarta dan beberapa cabang lainnya. Terdapat beberapa transformasi yang
dilakukan oleh Ki Hajar Dewantara dalam perjuangan sebelum kemerdekaan. Mulai
dari bergabung dalam Budi Utomo, mendirikan Indische partij, membentuk komite
bumi putera, mendirikan taman siswa, serta mencetuskan panca dharma. Ki Hajar
Dewantara bergabung dalam organisasi Budi Utomo yang memiliki tujuan untuk
memberikan kesadaran kepada masyarakat Indonesia serta berusaha untuk
meningkatkan kemajuan penghidupan bangsa Indonesia dengan cara mencerdaskan
rakyat Indonesia. Dalam organisasi tersebut, Ki Hajar Dewantara berperan sebagai
tokoh untuk menyebarkan propaganda dalam rangka penyebaran masyarakat pribumi
mengenai pentingnya semangat kebersamaan dan persatuan bangsa Indonesia.
Kemudian, Ki Hajar Dewantara bergabung dalam tokoh tiga serangkai bersama
Douwes Dekker dan Cipto Mangunkusumo untuk mendirikan Indische partij dalam
rangka untuk menyebarkan propaganda kebangsaan. Lalu, Ki Hajar Dewantara
bersama teman-temannya tadi melakukan pengajuan status badan hukum bagi
organisasinya kepada Belanda. Namun, ditolak oleh gubernur Belanda. Tetapi Ki
Hajar Dewantara membentuk komite bumi putera dengan tujuan untuk melancarkan
kritik terhadap pemerintahan Belanda dan merayakan kebebasan Indonesia dari
Perancis. Berdasarkan kritikan-kritikan tersebut, Ki Hajar Dewantara dibuang ke
pulau Bangka. Namun itu tidak menghentikan cita-citanya untuk terus berjuang dalam
bidang pendidikan bagi negara Indonesia. Ia mendirikan taman siswa pada 1922
dengan memandu madankan pendidikan ke Eropa dengan Jawa tradisional. Di
sekolah ini juga Ki Hajar Dewantara menumbuhkan kesadaran terhadap hak-hak
mereka untuk mendapatkan pendidikan serta menciptakan semboyan ing ngarso sung
tuladha, ing madyo Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani. Baginya pengajaran dalam
pendidikan dimaknai sebagai upaya untuk membebaskan dan menciptakan
kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Setelah mencantumkan tiga semboyan tadi, Ki
Hajar Dewantara juga mencetuskan lima asas pendidikan yang dikenal dengan panca
dharma yaitu kodrat alam, kemerdekaan, kebudayaan, kebangsaan, dan kemanusiaan.
Mendekati kemerdekaan Ki Hajar Dewantara menjadi anggota badan penyelidik
usaha-usaha persiapan kemerdekaan Indonesia atau dikenal sebagai BPUPKI.

 Gerakan transformasi Ki Hadjar Dewantara dalam perkembangan pendidikan


setelah kemerdekaan. Ki Hajar Dewantara adalah seorang peletak dasar sistem
pendidikan di Indonesia. Ia menjadi menteri pendidikan, pengajaran dan kebudayaan
yang pertama dalam kabinet republik Indonesia dan kemudian menjadi dewan
pertimbangan agung republik Indonesia. Kemudian ia diangkat menjadi majelis
pertimbangan pengajar agama Islam di sekolah rakyat. Di tahun 1949 ia diangkat
menjadi wakil ketua dewan pertimbangan agung republik Indonesia dan menjadi
anggota DPR republik Indonesia serikat dan pada akhirnya mengabdikan diri
sepenuhnya kepada taman siswa.

Anda mungkin juga menyukai