Bedanya, tulisannya kali ini tidak lagi bernuansa politik, melainkan lebih dalam
bidang pendidikan dan kebudayaan.
Tut Wuri Handayani (dari belakang seorang guru harus bisa memberikan
dorongan dan arahan).
Ing Madya Mangun Karsa (di tengah atau di antara murid, guru harus
menciptakan prakarsa dan ide).
Ing Ngarsa Sung Tulada (di depan, seorang pendidik harus memberi teladan
atau contoh tindakan baik).
Hal tersebut bertujuan agar ia dapat dengan bebas lebih dekat, baik secara fisik
maupun hati dengan rakyat Indonesia.
Pada masa pendudukan Jepang, ia diangkat sebagai salah satu pimpinan pada
organisasi Putera, bersama dengan Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta, dan K.H. Mas
Mansur.
Berkat perjuangannya tersebut, tak heran jika ia dijadikan pahlawan nasional untuk
pendidikan di Indonesia, serta hari lahirnya, yaitu pada tanggal 2 Mei dijadikan
sebagai Hari Pendidikan Nasional.
Hal tersebut tentunya untuk menghargai dan menghormati segala pemikiran-pemikiran
dan tindakannya yang membawa Indonesia dalam kemerdekaan.
Ki Hajar Dewantara meninggal dunia di Kota Yogyakarta pada tanggal 26 April 1959.
Lokasi wafatnya di Padepokan Ki Hadjar Dewantara.
Taman Wijaya Brata beralamat di Jl. Soga No.28, Tahunan, Kec. Umbulharjo, Kota
Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta .