Ki Hadjar Dewantara cenderung lebih tertarik dalam dunia jurnalistik atau tulis-menulis, hal ini
dibuktikan dengan bekerja sebagai wartawan dibeberapa surat kabar pada masa itu, antara lain,
Sediotomo, Midden Java, De Expres, Oetoesan Hindia, Kaoem Moeda, Tjahaja Timoer, dan
Poesara. Gaya penulisan Ki Hadjar Dewantara pun cenderung tajam mencerminkan semangat
anti kolonial. Seperti yang ia tuliskan berikut ini dalam surat kabar De Expres pimpinan Douwes
Dekker :
..Sekiranya aku seorang Belanda, aku tidak akan menyelenggarakan pesta-pesta kemerdekaan di
negeri yang telah kita rampas sendiri kemerdekaannya. Sejajar dengan jalan pikiran itu, bukan
saja tidak adil, tetapi juga tidak pantas untuk menyuruh si inlander memberikan sumbangan
untuk dana perayaan itu. Ide untuk menyelenggaraan perayaan itu saja sudah menghina mereka,
dan sekarang kita keruk pula kantongnya. Ayo teruskan saja penghinaan lahir dan batin itu!
Kalau aku seorang Belanda, hal yang terutama menyinggung perasaanku dan kawan-kawan
sebangsaku ialah kenyataan bahwa inlander diharuskan ikut mengongkosi suatu kegiatan yang
tidak ada kepentingan sedikit pun baginya.
Tulisan tersebut kemudian menyulut kemarahan pemerintah Kolonial Hindia Belanda kala itu
yang mengakibatkan Ki Hadjar Dewantara ditangkap dan kemudian ia diasingkan ke pulau
Bangka dimana pengasingannya atas permintaannya sendiri. Pengasingan itu juga
mendapat protes dari rekan-rekan organisasinya yaitu Douwes Dekker dan Dr. Tjipto
Mangunkusumo yang kini ketiganya dikenal sebagai 'Tiga Serangkai'. Ketiganya kemudian
diasingkan di Belanda oleh pemerintah Kolonial.
Di usianya yang menanjak umur 40 tahun, tokoh yang dikenal dengan nama asli Raden Mas
Soewardi Soerjaningrat resmi mengubah namanya menjadi Ki Hadjar Dewantara, hal ini ia
maksudkan agar ia dapat dekat dengan rakyat pribumi ketika itu.
Selain itu ia juga dianugerahi gelar sebagai Bapak Pendidikan Nasional dan juga sebagai
Pahlawan Nasional oleh presiden Soekarno ketika itu atas jasa-jasanya dalam merintis
pendidikan bangsa Indonesia. Tanggal kelahiran beliau pun diperingati setiap tahun sebagai Hari
Pendidikan Nasional. Ki Hadjar Dewantara Wafat pada tanggal 26 April 1959 di Yogyakarta dan
dimakamkan di Taman Wijaya Brata. Wajah beliau diabadikan pemerintah kedalam uang
pecahan sebesar 20.000 rupiah.
Struktur teks biografi terdiri dari orientasi, peristiwa dan masalah, serta reorientasi. Orientasi
berisi gambaran awal tentang tokoh atau pelaku di dalam teks biografi. Peristiwa atau kejadian
berisi penjelasan yang berisi peristiwa-peristiwa yang terjadi atau pernah dialami oleh tokoh,
termasuk masalah yang dihadapinya dalam mencapai tujuan dan cita-citanya. Hal yang menarik,
mengesankan, mengagumkan, dan mengharukan yang dialami tokoh juga diuraikan dalam
bagian peristiwa. Sementara itu, reorientasi berisi pandangan penulis terhadap tokoh yang
diceritakan. Reorientasi bersifat opsional, boleh ada, boleh juga tidak ada.
Biografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu bios yang berarti hidup, dab graphien yang berarti
tulis. Dengan kata lain biografi merupakan tulisan tentang kehidupan seseorang. Maka dapat
disimpulkan bahwa teks Biografi adalah teks yang berisikan tentang kisah riwayat hidup
seseorang. Ciri-ciri teks biografi antara lain memuat informasi berdasarkan fakta (faktual) dalam
bentuk narasi. Faktualnya berdasarkan pengalaman hidup seseorang yang patut diteladani.
Beberapa contoh biografi antara lain biografi tokoh-tokoh nasional Indonesia, satu diantaranya
adalah Ki Hajar Dewantara seperti di bawah ini.
Ki Hajar Dewantra juga aktif dalam organisasi sosial dan politik. Pada tahun
1908, ia aktif di seksi propaganda Boedi Oetomo. Pada tanggal 25 Desember
1912, ia mendirikan Indische Partij bersama dengan Douwes Dekker, dan dr.
Cipto Mangoenkoesoemo. Organisasi ini ditolak oleh pemerintahan Belanda
karena dianggap dapat membangkitkan rasa nasionalisme rakyat dan
menggerakan kesatuan untuk menentang pemerintah kolonial Belanda.
Teks Biografi
Biografi adalah riwayat hidup seseorang yang ditulis oleh orang lain.
Riwayat hidup seseorang yang ditulis oleh dirinya sendiri disebut autobiografi.
Dalam teks biografi memuat hal-hal sebagai berikut:
MEMBANGUN KONTEKS
Tahukah kamu apa yang dimaksud dengan inspirator bangsa? Jika berbicara
tentang inspirator bangsa, ingatan kita akan terbawa kepada orang yang telah berjasa
pada bangsa dan negaranya. Bung Karno dan Bung Hatta merupakan tokoh yang
dipandang sebagai inspirator bangsa. Meskipun kedua tokoh proklamasi itu sudah tiada,
semangat dan jasa mereka masih tetap dikenang hingga sekarang.
Inspirator bangsa adalah orang yang telah berjasa kepada bangsa dan negara
dengan prestasi dan usahanya sehingga menjadi motivasi dan panutan bagi orang lain
untuk kehidupan yang lebih baik. Kita sebagai penerus bangsa jangan pernah melupakan
jasa orang-orang yang telah berjasa bagi bangsa dan negara.
Bacalah teks biografi berikut ini!
PEMBAHASAN:
1. Nama kecil Ki Hajar Dewantara adalah Raden Mas Soewardi Soeryaningrat.
2. Tujuannya berganti nama adalah agar ia dapat bebas dekat dengan rakyatnya.
3.Tulisan-tulisannya sangat komunikatif, tajam, dan patriotik sehingga mampu
membangkitkan semangat antikolonial bagi pembacanya.
4. Karena beliau membuat karangan yang berisi kritik terhadap Pemerintah Belanda yang
ingin merayakan seratus tahun kebebasan Belanda dari penjajahan Prancis dengan
menarik uang dari rakyat jajahannya.
5. Ki Hajar Dewantara dijuluki sebagai Bapak Pendidikan Indonesia karena berhasil
meletakkan dasar-dasar pendidikan nasional bagi bangsa Indonesia.
6. Semangat Ki Hajar Dewantara yang tidak pernah surut untuk memperjuangkan semangat
nasionalisme rakyat Indonesia terhadap negara.
7. Setelah membaca teks biografi ini, kita memperoleh palajaran bahwa kita tidak boleh
melupakan jasa para inspirator bangsa dan menjadi motivasi bagi kita untuk memberikan
yang terbaik kepada bangsa dan negara melalu prestasi dan usaha kita.
8. Untuk melestarikan nilai dan semangat perjuangan Ki Hajar Dewantara, penerus Taman
Siswa mendirikan museum Dewantara Kirti Griya di Yogyakarta.
9. Bentuk-bentuk perjuangan Ki Hajar Dewantara adalah sebagai berikut:
1) Ki Hajar Dewantara aktif dalam organisasi sosial dan politik. Pada tahun 1908, beliau
aktif sebagai seksi propaganda Boedi Oetomo.
2) Pada tanggal 25 Desember 1912, beliau mendirikan partai politik pertama yang beraliran
nasionalisme Indonesia bersama dengan Douwes Dekker dan Dr. Cipto Mangoenkoemo.
Partai politik itu bernama Indische Partij.
3) Pada bulan Nopember 1913, beliau membentuk Komite Boemipoetra. Komite ini
melancarkan kritik terhadap Pemerintah Belanda menarik uang dari rakyat jajahannya
untuk merayakan 100 tahun kebebasan Belanda dari penjajahan Perancis.
4) Pada tanggal 3 Juli 1922, Ki hajar Dewantara bersama dengan rekan-rekan
seperjuangannya mendirikan perguruan yang bercorak nasional yang bernama Perguruan
Taman Siswa.
10. Hal yang disampaikan penulis pada paragraf terakhir adalah amanat untuk tidak
melupakan semangat perjuangan Ki Hajar Dewantara dan harapan semoga perjuangan
hidup Ki Hajar Dewantara dapat menginspirasi rakyat Indonesia menuju masa depan
yang lebih baik.
UNSUR KEBAHASAAN
Unsur kebahasaan yang dibahas dalam teks biografi “Ki Hajar Dewantara: Bapak
Pendidikan Indonesia”, sebagai berikut:
Jenis Konjungsi
Berdasarkan fungsinya, konjungsi dibagi menjadi dua:
1) Konjungsi Intrakalimat: Konjungsi intrakalimat yaitu konjungsi yang digunakan dalam
satu kalimat. Contoh: dan, juga (bermakna penambahan), atau (bermakna pilihan),
tetapi (bermakna ), karena, sehingga (bermakna sebab-akibat), lalu, kemudian (bermakna
kelanjutan). Contoh konjungsi intrakalimat yang terdapat dalah teks deskripsi Yari Saman
yaitu:
Pada awalnya Tari Saman merupakan salah satu media untuk menyampaikan pesan
(dakwah) dan ditarikan oleh laki-laki.
Kalimat di atas menggunakan kata hubung (konjungsi) intra kalimat “dan” yang
bermakna penamabahan.
Rujukan kata
Rujukan kata yaitu satu kata merujuk pada kata lain yang memperlihatkan keterkaitan.
Rujukan kata berhubungan dengan kata ganti (kata ganti orang, kepunyaan, dan
penunjuk)
Di dalam teks biografi "Ki Hajar Dewantara" terdapat bagian kata atau kelompok kata yang
merujuk pada kata atau kelompok kata pada kalimat sebelumnya.
Perjalanan hidup Ki Hajar Dewantara benar-benar ditandai dengan perjuangan dan
pengabdian kepada bangsa dan negaranya.
Kata nya merujuk pada kata Ki Hajar Dewantara. Ki Hajar Dewantara merupakan kata yang
dirujuk. Kata nya merupakan kata ganti kepunyaan.
Ki Hajar Dewantara menamatkan Sekolah Dasar di ELS (Sekolah Dasar Belanda), kemudian
melanjutkan pendidikannya ke STOVIA (Sekolah Dokter Bumipoetra).Ia tidak dapat
menamatkan pendidikannya ke sekolah tersebut karena sakit.
Kata ia merujuk pada kata Ki Hajar Dewantara. Kata tersebut merujuk pada kata STOVIA
Kata Kerja
Kata kerja yang akan dibahas dalam pembelajaran teks biografi ini adalah kata kerja yang
melakukanntindakan. Kata kerja yang melakukan tindakan merupakan kata erja aktif.
Kata kerja yang terdapat dalam teks biografi “Ki Hajar Dewantara” yaitu:
Ki Hajar Dewantara menamatkan Sekolah Dasar di ELS (Sekolah Dasar Belanda), kemudian
melanjutkan pendidikannya ke STOVIA (Sekolah Dokter Bumipoetra)
Kata kerja aktif (melakukan tindakan) terdapat pada kata yang digarisbawahi.
KALIMAT TUNGGAL
Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya terdiri atas satu inti kalimat atau satu klausa.
1. Unsur – unsur Kalimat Tunggal: Inti suatu kalimat dibentuk subjek, predikat, objek
dan pelengkap.
2. Jenis – jenis Kalimat Tunggal
KALIMAT MAJEMUK
Kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri dari dua kalimat tunggal atau lebih.
PENGGABUNGAN KALIMAT
Hal yang perlu diperhatikan dalam penggabungan kalimat
1. Menentukan gagasan yang dikandung oleh kalimat – kalimat yang akan digabungkan
itu apakah
kedudukannya setara atau bertingkat.
2. Menggunakan kata penghubung yang tepat.
Diposkan oleh agustin flaviyana di 23.21
http://agustinflaviyana.blogspot.co.id/2014/09/teks-biografi_19.html
Teks biografi termasuk teks naratif yang tergolong pada teks makro. Sebagai teks makro, teks biografi
memiliki struktur teks yang tidak harus sama, bergantung pada bagaimana penulis menyampaikan
gambaran tentang tokoh dan peristiwa yang dialaminya. Untuk dapat mengenali teks biografi, harus
memahami isi teks yang menceritakan kehidupan tokoh di dalam biografi tersebut. Agar memudahkan
memahami teks biografi, ada empat hal yang harus cermati, yaitu (1) judul biografi, (2) hal menarik dan
mengesankan yang ditampilkan dalam kehidupan tokoh, (3) hal mengagumkan dan mengharukan yang
muncul dalam kehidupan tokoh, dan (4) hal yang dapat dicontoh dari kehidupan tokoh.
Teks biografi (biography) merupakan teks yang mengisahkan tokoh atau pelaku, peristiwa, dan masalah
yang dihadapinya. Biografi merupakan riwayat hidup seseorang atau tokoh yang ditulis oleh orang lain.
Dalam sebuah teks biografi terdapat beberapa unsur kebahasaan yang membangun teks tersebut.
Unsur-unsur kebahasaan yang terdapat dalam teks biografi antara lain kata hubung, rujukan kata,
waktu, aktivitas dan tempat, dan kata kerja. Berikut ini beberapa unsur kebahasaan teks biografi.
A. Kata Hubung
Kata hubung atau kata sambung yaitu kata yang berfungsi sebagai penghubung antara satu kata dan
kata lain dalam satu kalimat. Selain itu, kata hubung juga berfungsi untuk mengubungkan satu kalimat
dengan kalimat yang lain.
1. Jika kata hubung tersebut berfungsi sebagai penghubung kata dalam satu kalimat, kata hubung
itu disebut konjungsi intrakalimat, seperti dan, tetapi, lalu, kemudian.
2. Jika kata hubung tersebut berfungsi menghubungkan kalimat yang satu dengan kalimat yang
lain, kata hubung itu disebut konjungsi antarkalimat, misalnya akan tetapi, meskipun demikian,
oleh karena itu.
Pada teks biografi Ki Hajar Dewantara di kata hubung yang digunakan, antara lain, dan sebagai kata
hubung intrakalimat, meskipun demikian dan akan tetapi sebagai kata hubung antarkalimat. Kata
hubung kemudian dapat berfungsi sebagai kata hubung intrakalimat dan antarkalimat. Hal itu dapat
kamu lihat pada contoh berikut.
1. Ia di buang ke Negara Belanda bersama kedua rekannya dan kembali ke tanah air pada tahun
1918 setelah memperoleh Europeesche Akte.
2. Ki Hajar Dewantara berasal dari lingkungan keluarga keraton Yogyakarta. Meskipun demikian, ia
sangat sederhana dan ingin dekat dengan rakyatnya
3. Akan tetapi, organisasi ini ditolak oleh pemerintahan Belanda karena dianggap dapat
membangkitkan rasa nasionalisme rakyat dan menggerakkan kesatuan untuk menentang
pemerintah kolonial Belanda.
4. Ki Hajar Dewantara menamatkan Sekolah Dasar di ELS (Sekolah Dasar Belanda), kemudian
melanjutkan pendidikannya ke STOVIA (Sekolah Dokter Bumiputera).
Kata hubung dan pada contoh 1) bermakna hubungan ‘penambahan’, meskipun demikin pada contoh 2)
bermakna ‘pertentangan’, akan tetapi pada contoh 3) bermakna ‘pertentangan’, dan kemudian pada
contoh 4) bermakna ‘kelanjutan’.
Kata Makna Kata
No. Kalimat
Hubung Hubung
1. Dan Ia di buang ke Negara Belanda bersama kedua rekannya dan kembali ke Hubungan
tanah air pada tahun 1918 setelah memperoleh Europeesche Akte penambahan
2. tetapi Ki Hajar Dewantara tidak hanya dianggap sebagai tokoh dan pahlawan Hubungan
juga pendidikan yang tanggal kelahirannya 2 Mei dijadikan hari Pendidikan penambahan
Nasional, tetapi juga ditetapkan sebagai pahlawan pergerakan nasional
melalui surat keputusan Presiden RI No. 305 Tahun 1959, tanggal 28
November 1959.
3. kemudian Akibat karangannya itu, pemerintah kolonial Belanda melalui Gubernur Hubungan
Jendral Idenburg menjatuhkan hukum buang (internering) ke Pulau kelanjutan
Bangka tanpa proses pengadilan. Kemudian, ia dibuang ke Negara
Belanda bersama kedua rekannya dan kembali ke tanah air pada tahun
1918 setelah memperoleh Europeesche Akte.
4. agar Ketika berusia 40 tahun menurut hitungan Tahun Caka, Raden Mas Hubungan
Soewardi Soeryaningrat berganti nama menjadi Ki Hajar Dewantara. tujuan
Tujuannya berganti nama adalah agar ia dapat bebas dekat dengan
rakyatnya.
5. setelah Ia tidak dapat menamatkan pendidikan di sekolah tersebut karena sakit. Hubungan
Setelah itu, Ki Hajar Dewantara bekerja sebagai wartawan di beberapa waktu
surat kabar, seperti Sedyotomo, Midden Java, De Express, Oetoesan
Hindia, Kaoem Moeda, Tjahaja Timoer, dan Poesara.
7. karena Organisasi ini ditolak oleh pemerintahan Belanda karena dianggap dapat Hubungan
membangkitkan rasa nasionalisme rakyat dan menggerakan kesatuan sebab
untuk menentang pemerintah kolonial Belanda.
Jika dilihat berdasarkan perilakunya di dalam kalimat, kata hubung intrakalimat yang menjadi ciri teks
biografi dapat dikelompokkan menjadi (1) kata hubung koordinatif, (2) kata hubung korelatif, (3) kata
hubung subordinatif.
1. Kata hubung koordinatif digunakan untuk menghubungkan dua unsur atau lebih yang sama
pentingnya, misalnya dan, serta, tetapi.
2. Kata hubung korelatif digunakan untuk menghubungkan dua kata atau frasa yang memiliki
status yang sama, biasanya dipisahkan oleh salah satu kata atau frasa, misalnya baik…
maupun…, tidak hanya …, tetapi juga….
3. Kata hubung subordinatif digunakan untuk menghubungan dua kata atau frasa yang tidak
memiliki status yang sama, misalnya setelah, agar, sehingga, karena.
B. Merujuk Kata
Di dalam teks biografi “Ki Hajar Dewantara: Bapak Pendidikan Indonesia” terdapat bagian kata atau
kelompok kata yang merujuk pada kata atau kelompok kata kalimat sebelumnya. perhatikan contoh
berikut.
1. Perjalanan hidup Ki Hajar Dewantara benar-benar ditandai dengan perjuangan dan pengabdian
pada kepentingan bangsa dan negaranya. Contoh kalimat di atas memperlihatkan –nya pada
kata negaranya, -nya merujuk pada Ki Hajar Dewantara.
2. Ki Hajar Dewantara bekerja sebagai wartawan di beberapa surat kabar, seperti Sedyotomo,
Midden Java, De Express, Oetoesan Hindia, Kaoem Moeda, Tjahaja Timoer, dan Poesara.
Tulisan-tulisannya sangat komunikatif, tajam, dan patriotik sehingga mampu membangkitkan
semangat antikolonial bagi pembacanya.
3. Ki Hajar Dewantara juga mengecam rencana perayaan itu melalui tulisannya yang berjudul “Als
Ik Eens Nederlander Was (Seandainya Aku Seorang Belanda) dan Een voor Allen maar Ook Allen
voor Een (Satu untuk Semua, tetapi Semua untuk Satu Juga)”. Akibat karangannya itu,
pemerintah kolonial Belanda melalui Gubernur Jendral Idenburg menjatuhkan hukum buang
(internering) ke Pulau Bangka tanpa proses pengadilan. Kemudian, ia di buang ke Negara
Belanda bersama kedua rekannya dan kembali ke tanah air pada tahun 1918 setelah memproleh
Europeesche Akte.
4. Pada tanggal 3 Juli 1922 Ki Hajar Dewantara bersama dengan rekan-rekan seperjuangannya
mendirikan perguruan yang bercorak nasional, yaitu Nationaal Onderwijs Instituut Taman Siswa
(Perguruan Nasional Taman Siswa). Melalui perguruan Taman Siswa dan tulisan-tulisannya yang
berjumlah ratusan, Ki Hajar Dewantara berhasil meletakkan dasar-dasar pendidikan nasional
bagi bangsa Indonesia.
5. Sebagai pahlawan yang dijuluki Bapak Pendidikan Indonesia, semangat dan jasa Ki Hajar
Dewantara sepantasnya dikenang dan tidak dilupakan. Semoga apa yang dilakukannya itu dapat
menginspirasi rakyat Indonesia menuju masa depan yang lebih baik.
C. Kata Kerja
Pada teks biografi model terdapat kata kerja (verbal) yang menyatakan tindakan, misalnya, kata kerja
menamatkan dan melanjutkan pada kalimat “Ki Hajar Dewantara menamatkan Sekolah Dasar di ELS
(Sekolah Dasar Belanda), kemudian melanjutkan pendidikannya ke STOVIA (Sekolah Dokter
Bumiputera).”
2. menyosialisasikan Ki Hajar Dewantra juga aktif dalam organisasi sosial dan politik. Pada tahun
1908, ia aktif di seksi propaganda Boedi Oetomo untuk menyosialisasikan dan
menggugah kesadaran masyarakat Indonesia.
3. membangkitkan, Organisasi ini ditolak oleh pemerintahan Belanda karena dianggap dapat
menggerakkan membangkitkan rasa nasionalisme rakyat dan menggerakan kesatuan untuk
menentang pemerintah kolonial Belanda.
6. mendirikan Pada tanggal 3 Juli 1922 Ki Hajar Dewantara bersama dengan rekan-rekan
seperjuangannya mendirikan perguruan yang bercorak nasional, yaitu
Nationaal Onderwijs Institut Taman Siswa (Perguruan Nasional Taman Siswa).
7. meletakkan Melalui perguruan Taman Siswa dan tulisan-tulisannya yang berjumlah
ratusan, Ki Hajar Dewantara berhasil meletakkan dasar-dasar pendidikan
nasional bagi bangsa Indonesia.
9. melestarikan, Untuk melestarikan nilai dan semangat perjuangannya, penerus Taman Siswa
mendirikan mendirikan Museum Dewantara Kirti Griya di Yogyakarta.
Biografi adalah riwayat hidup seseorang yang ditulis oleh orang lain.
Riwayat hidup seseorang yang ditulis oleh dirinya sendiri disebut autobiografi.
Dalam teks biografi memuat hal-hal sebagai berikut:
MEMBANGUN KONTEKS
Tahukah kamu apa yang dimaksud dengan inspirator bangsa? Jika berbicara
tentang inspirator bangsa, ingatan kita akan terbawa kepada orang yang telah berjasa
pada bangsa dan negaranya. Bung Karno dan Bung Hatta merupakan tokoh yang
dipandang sebagai inspirator bangsa. Meskipun kedua tokoh proklamasi itu sudah tiada,
semangat dan jasa mereka masih tetap dikenang hingga sekarang.
Inspirator bangsa adalah orang yang telah berjasa kepada bangsa dan negara
dengan prestasi dan usahanya sehingga menjadi motivasi dan panutan bagi orang lain
untuk kehidupan yang lebih baik. Kita sebagai penerus bangsa jangan pernah melupakan
jasa orang-orang yang telah berjasa bagi bangsa dan negara.
Bacalah teks biografi berikut ini!
PEMBAHASAN:
1. Nama kecil Ki Hajar Dewantara adalah Raden Mas Soewardi Soeryaningrat.
2. Tujuannya berganti nama adalah agar ia dapat bebas dekat dengan rakyatnya.
3.Tulisan-tulisannya sangat komunikatif, tajam, dan patriotik sehingga mampu
membangkitkan semangat antikolonial bagi pembacanya.
4. Karena beliau membuat karangan yang berisi kritik terhadap Pemerintah Belanda yang
ingin merayakan seratus tahun kebebasan Belanda dari penjajahan Prancis dengan
menarik uang dari rakyat jajahannya.
5. Ki Hajar Dewantara dijuluki sebagai Bapak Pendidikan Indonesia karena berhasil
meletakkan dasar-dasar pendidikan nasional bagi bangsa Indonesia.
6. Semangat Ki Hajar Dewantara yang tidak pernah surut untuk memperjuangkan semangat
nasionalisme rakyat Indonesia terhadap negara.
7. Setelah membaca teks biografi ini, kita memperoleh palajaran bahwa kita tidak boleh
melupakan jasa para inspirator bangsa dan menjadi motivasi bagi kita untuk memberikan
yang terbaik kepada bangsa dan negara melalu prestasi dan usaha kita.
8. Untuk melestarikan nilai dan semangat perjuangan Ki Hajar Dewantara, penerus Taman
Siswa mendirikan museum Dewantara Kirti Griya di Yogyakarta.
9. Bentuk-bentuk perjuangan Ki Hajar Dewantara adalah sebagai berikut:
1) Ki Hajar Dewantara aktif dalam organisasi sosial dan politik. Pada tahun 1908, beliau
aktif sebagai seksi propaganda Boedi Oetomo.
2) Pada tanggal 25 Desember 1912, beliau mendirikan partai politik pertama yang beraliran
nasionalisme Indonesia bersama dengan Douwes Dekker dan Dr. Cipto Mangoenkoemo.
Partai politik itu bernama Indische Partij.
3) Pada bulan Nopember 1913, beliau membentuk Komite Boemipoetra. Komite ini
melancarkan kritik terhadap Pemerintah Belanda menarik uang dari rakyat jajahannya
untuk merayakan 100 tahun kebebasan Belanda dari penjajahan Perancis.
4) Pada tanggal 3 Juli 1922, Ki hajar Dewantara bersama dengan rekan-rekan
seperjuangannya mendirikan perguruan yang bercorak nasional yang bernama Perguruan
Taman Siswa.
10. Hal yang disampaikan penulis pada paragraf terakhir adalah amanat untuk tidak
melupakan semangat perjuangan Ki Hajar Dewantara dan harapan semoga perjuangan
hidup Ki Hajar Dewantara dapat menginspirasi rakyat Indonesia menuju masa depan
yang lebih baik.
UNSUR KEBAHASAAN
Unsur kebahasaan yang dibahas dalam teks biografi “Ki Hajar Dewantara: Bapak
Pendidikan Indonesia”, sebagai berikut:
Jenis Konjungsi
Berdasarkan fungsinya, konjungsi dibagi menjadi dua:
1) Konjungsi Intrakalimat: Konjungsi intrakalimat yaitu konjungsi yang digunakan dalam
satu kalimat. Contoh: dan, juga (bermakna penambahan), atau (bermakna pilihan),
tetapi (bermakna ), karena, sehingga (bermakna sebab-akibat), lalu, kemudian (bermakna
kelanjutan). Contoh konjungsi intrakalimat yang terdapat dalah teks deskripsi Yari Saman
yaitu:
Pada awalnya Tari Saman merupakan salah satu media untuk menyampaikan pesan
(dakwah) dan ditarikan oleh laki-laki.
Kalimat di atas menggunakan kata hubung (konjungsi) intra kalimat “dan” yang
bermakna penamabahan.
Rujukan kata
Rujukan kata yaitu satu kata merujuk pada kata lain yang memperlihatkan keterkaitan.
Rujukan kata berhubungan dengan kata ganti (kata ganti orang, kepunyaan, dan
penunjuk)
Di dalam teks biografi "Ki Hajar Dewantara" terdapat bagian kata atau kelompok kata yang
merujuk pada kata atau kelompok kata pada kalimat sebelumnya.
Perjalanan hidup Ki Hajar Dewantara benar-benar ditandai dengan perjuangan dan
pengabdian kepada bangsa dan negaranya.
Kata nya merujuk pada kata Ki Hajar Dewantara. Ki Hajar Dewantara merupakan kata yang
dirujuk. Kata nya merupakan kata ganti kepunyaan.
Ki Hajar Dewantara menamatkan Sekolah Dasar di ELS (Sekolah Dasar Belanda), kemudian
melanjutkan pendidikannya ke STOVIA (Sekolah Dokter Bumipoetra).Ia tidak dapat
menamatkan pendidikannya ke sekolah tersebut karena sakit.
Kata ia merujuk pada kata Ki Hajar Dewantara. Kata tersebut merujuk pada kata STOVIA
Kata Kerja
Kata kerja yang akan dibahas dalam pembelajaran teks biografi ini adalah kata kerja yang
melakukanntindakan. Kata kerja yang melakukan tindakan merupakan kata erja aktif.
Kata kerja yang terdapat dalam teks biografi “Ki Hajar Dewantara” yaitu:
Ki Hajar Dewantara menamatkan Sekolah Dasar di ELS (Sekolah Dasar Belanda), kemudian
melanjutkan pendidikannya ke STOVIA (Sekolah Dokter Bumipoetra)
Kata kerja aktif (melakukan tindakan) terdapat pada kata yang digarisbawahi.
KALIMAT TUNGGAL
Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya terdiri atas satu inti kalimat atau satu klausa.
1. Unsur – unsur Kalimat Tunggal: Inti suatu kalimat dibentuk subjek, predikat, objek
dan pelengkap.
2. Jenis – jenis Kalimat Tunggal
KALIMAT MAJEMUK
Kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri dari dua kalimat tunggal atau lebih.
PENGGABUNGAN KALIMAT
Hal yang perlu diperhatikan dalam penggabungan kalimat
1. Menentukan gagasan yang dikandung oleh kalimat – kalimat yang akan digabungkan
itu apakah
kedudukannya setara atau bertingkat.
2. Menggunakan kata penghubung yang tepat.
Diposkan oleh agustin flaviyana di 23.21
http://agustinflaviyana.blogspot.co.id/2014/09/latihan-soal-biografi.html