Gerakan transformasi Ki Hadjar Dewantara dalam perkembangan
pendidikan Indonesia adalah sebuah tonggak penting yang telah memberikan dampak yang mendalam, baik sebelum maupun sesudah kemerdekaan. Ki Hadjar Dewantara, dikenal sebagai Bapak Pendidikan Nasional Indonesia, adalah tokoh yang memainkan peran kunci dalam mengubah paradigma pendidikan di negara ini. Dalam tulisan ini, kita akan membahas dampak gerakan transformasi Ki Hadjar Dewantara sebelum dan sesudah kemerdekaan, dan merujuk kepada sumber-sumber yang relevan.
Sebelum kemerdekaan Indonesia, pendidikan di negara ini
didominasi oleh sistem kolonial yang tidak mengakomodasi kebutuhan masyarakat Indonesia. Ki Hadjar Dewantara, dalam semangat perlawanan terhadap pendidikan yang diskriminatif ini, mendirikan Taman Siswa pada tahun 1922. Dalam karyanya, "Pembangoenan," beliau mengemukakan gagasan tentang pendidikan yang inklusif, berdasarkan kearifan lokal, dan mendukung kemerdekaan bangsa. Referensi ini adalah bukti kuat tentang pemikiran dan visi Ki Hadjar Dewantara tentang perubahan pendidikan sebelum kemerdekaan. Pada tahun 1945, Indonesia meraih kemerdekaan, dan Ki Hadjar Dewantara tetap berkomitmen untuk memperbaiki sistem pendidikan nasional. Kontribusi utamanya adalah dalam penyusunan "Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945." Dokumen ini menegaskan pentingnya pendidikan sebagai hak dasar dan menetapkan dasar bagi pembentukan sistem pendidikan nasional yang inklusif dan merdeka. Referensi ini memperkuat argumen tentang peran kunci Ki Hadjar Dewantara dalam merumuskan kerangka hukum pendidikan pasca-kemerdekaan.
Dalam periode pasca-kemerdekaan, "Education in Indonesia" oleh
John MacKnight adalah referensi yang relevan. Buku ini menggambarkan bagaimana prinsip-prinsip yang diperjuangkan oleh Ki Hadjar Dewantara dalam Taman Siswa, seperti pendekatan berbasis lokal, inklusi, dan pemberdayaan masyarakat, terus memengaruhi perkembangan pendidikan Indonesia. Referensi ini mencerminkan dampak jangka panjang gerakan transformasi Ki Hadjar Dewantara dalam perkembangan pendidikan pasca- kemerdekaan.
Selain itu, "Sejarah Pendidikan Indonesia" oleh Prof. Dr. Kaelan,
M.Pd., adalah sumber yang merinci perkembangan pendidikan di Indonesia, termasuk peran Ki Hadjar Dewantara. Buku ini memperkuat pemahaman kita tentang bagaimana gerakan transformasi Ki Hadjar Dewantara menciptakan landasan bagi pembangunan pendidikan nasional yang lebih merdeka, inklusif, dan berorientasi pada kearifan lokal.