Anda di halaman 1dari 48

FORMAT PENGKAJIAN KLIEN

Nama mahasiswa :NasikhulMuspik


NIM : 21317085
Tanggal Praktik : -

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN


GANGGUAN PSIKOLOGIS : ANSIETAS

Inisial : Ny. T Tanggal Dirawat : -


Umur : 23 Tahun RM No. :-
Status : Menikah Pendidikan : SMA
Agama : Islam Alamat : kronjo
Suku Bangsa : Jawa/ Indonesia Informan : klien dengan
keluarga
KELUHAN MASUK RS :

Ny.T usia 25 tahun mengalami ansietas setiap pergi ke Rs untuk kontrol kakinya
yang sempat cedera karena kecelakaan sejak 2 bulan yang lalu dan di haruskan di
rawat pada saat itu, klien mengatakan ketika mau kontrol klien merasa cemas,
takut dan detak jantungnya terasa cepat serta kurang nyaman, jika kontrol ke rs
pada tiba waktunya.

I. FISIK
1. Tanda Vital TD : 130/90 N S:36,5oC P:20x/mt
mmHg :106x/mt
2. Ukur TB :150 cm BB: 70 kg
 naik  turun
3. Keluhan  Ya  Tidak
Fisik

Jelaskan :klien mengeluh nyeri di bagian kaki , terkadang


takut untuk berjalan
MasalahKeperawatan : ketakutan

II. PSIKOSOSIAL

1. Konsep diri :

a. Citra tubuh : Klien cemas dengan keadaan tubuhnya


terutama di bagian kaki yang tidak kunjung
sembuh. Klien juga mengatakan tidak
mempunyai bagian tubuh yang tidak disukai
b. Identitas : Klien bekerja sebagai pedagang di lingkungan
sekitar rumahnya. Biasanya klien
menghabiskan waktu luang dengan menonton
TV dan berbincang-bincang dengan anak,
suami dan tetangga sekitar. Semenjak sakit
klien hanya bisa menonton TV dan berbincang-
bincang dengan anak dan suaminya
c. Peran : Klien berperan sebagai ibu rumah tangga.
Semenjak sakit klien tidak bisa memenuhi
perannya
d. Ideal diri : Klien mengatakan bercita-cita untuk bisa
menyekolahkan anaknya setinggi-tingginya
e. Harga diri : Klien merasa tidak ada masalah dalam
berhubungan dengan keluarga dan orang lain

Masalah Keperawatan : Ansietas

2. Hubungan Sosial :
a. Orang terdekat: suami dan anaknya
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat : klien sering ikut
serta dalam kegiatan masyarakat seperti tadarus di masjid dan
pengajian
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : klien tidak
mengalami hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
MasalahKeperawatan : Tidak ada

3. Spiritual :
a. Nilai dan keyakinan :Klien beragama islam dan yakin dengan adanya
Tuhan Yang Maha Esa
b. Kegiatan ibadah : Klien mengatakan sholat lima waktu walaupun
dengan kodisinya saat ini dan berharap diberi kesembuhan atas
penyakitnya.
Masalah Keperawatan :Tidak ada

4. Sistem pendukung
a Tidak Keluarga (√) () Profesional/terapis ()
() Teman sejahwat () () Kelompok sosial ()
Jelaskan : system pendukung klien adalah keluarga Masalah Keperawatan :
Tidak ada masalah keperawatan

III. MEKANISME KOPING


Adaptif Maladatif
 Bicara dengan orang lain  Minum alkohol
 Mampu menyelesaikan masalah  Reaksi lambat/berlebihan
Teknik relaksasi Bekerja berlebihan
Aktivitaskonstruktif  Menghindar
Olah raga  Mencederai diri
Lainnya........................ Lainnya........................

IV. ASPEK MEDIK


Diagnosa medik : Osteoathritis
Terapi medis :

Tangerang, 27 April 2022


Mahasiswa,

Nasikhul Muspik.,
ANALISA DATA

Tanggal Data Fokus Masalah Keperawatan


27-04-22 DS : Kategori: Psikologis
-klien mengatakan cemas jika waktu Subkategori: Integritas Ego
control ke RS akan tiba. D.0080 Ansietas
-klien mengatakan jantung terasa
berdebar serta bernapas kurang enak.
- pasien merasa khawatir dengan
akibat dari kondisi yang di hadapi.
DO :
-pasien tampak menceritakan
keluhannya dengan menunduk
-tampak ekspresi yang cemas
-pasien tampak gelisah dan tegang
TTV
- TD : 130/90x/mnt
-Suhu : 36,6
-RR : 20x/mnt
-Nadi : 106x/mnt

27-04-22 DS : Kategori: Psikologis


- klien mengatakan kurang pandai Subkategori: Integritas Ego
untuk bias meredakan rasa D.0096 Koping Tidak Efektif
cemasnya.
DO:

-Klien tampak kurang bias untuk


meredakan rasa cemas nya.

27-04-22 DS: Kategori : psikologis


-Klien mengatakan tidak mampu Subkategori : integritas ego
melaksanakan aktivitas seperti D.0092 ketidakberdayaan
biasa.
- klien mengatakan merasa di
asingkan, dan merasa malu.

DO:
-klien tampak malu
-klien melakukan aktivitas di
bantu.
-pengasingan.
I. POHON MASALAH EFEK

KETIDAKBERDAYAAN PERKEMBANGAN
MASALAH (core
problem)

ANSIETAS

P ENYEBAB

KOPING TIDAK EFEKTIF

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ansietas
2. Koping tidak efektif
3. ketidakberdayaan
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

I. RECANA TINDAKAN KEPERAWATAN


Nama Inisial Klien : Ny. T
No.RM : -
Ruangan : -

Tgl No Diagnosa Perencanaan


DX Keperawata Tujuan Kriteria Intervensi Rasional
n
27/04/ 1. Kategori: TUM : Pasien menunjukan Bina hubungan saling percaya Kepercayaan dari pasien
22 Psikologis Klien akan tanda tanda dapat dengan prinsip komunikasi yaitu : merupakan hal yang akan
Subkategori: mengurangi membina hubungan A. sapa klien dengan ramah, memudahkan perawat
baik verbal maupun non
Integritas Ego ansietasnya dari saling percaya verbal .
dalam melakukan
D.0080 tingkat ringan dengan peraewat, pendekatan keperawatan
B. perkenalkan diri dengan
Ansietas hingga panik. yaitu : sopan . atau intervensi selanjutnya
terhadap pasien .
C. Tanyakan nama lengkap klien
dan nama panggilan yang di
Tuk 1 : a. Eskpresi wajah sukai klien.
bersahabat
Pasien dapat D. Jelaskan tujuan pertemuan.
membina b. pasien menunjukan
rasa senang . E. Tunjukan sikap empati dan
hubungan saling menerima klien apa adanya.
percaya c. pasien bersedia
F. Beri perhatian kepada klien
berjabat tangan .
dan perhatikan kebutuhan
dasar klien .
d. pasien bersedia
menyebutkan nama
G. Pasienbersedia mengutarakan
e. ada kontak mata. masalah yang di hadapinya.

f.Pasien bersedia
duduk berdampingan
dengan perawat.
Tuk2 : Kriteria evaluasi : Dalam rangka mengurangi ansietas Pasien dapat
Pasien dapat Pasien mampu (anxiety reduction) maka perlu di mengungkapkan penyebab
mengenali mengidentifikasi dan lakukan intervensi berupa : ansietasnya,sehingga
2.1bantu pasien untuk
ansietasnya mengungkapkan perawat dapat menentukan
mengidentifikasi dan menguraikan
gejala ansietas tingkat ansietas pasien dan
perasaannya.
menentukan intervensi
2.2 hubungan perilaku dan perasaan.
selanjutnya.
2.3 validasi kesimpulan dan asumsi
terhadap pasien.
2.4 gunakan pertanyaan terbuka Mengobservasi tanda
untuk mengalihkan dari topik yang verbal dan non verbal dari
mengancam ke hal yang berkaitan ansietas pasien dapat
dengan konflik. mengetahui tingkat
2.5 gunakan konsultasi
untuk ansietas yang pasien alami.
membantu pasien mengungkapkan
perasaannya.
2.6 mendengarkan penyebab ansietas
pasien dengan penuh perhatian.
2.7 observasi tanda verbal dan
non verbal dari ansietas pasien.
Tuk 3: Kriteria evaluasi Dalam rangkat mengurangi level Dukungan keluarga dapat
Pasien Tingkat ansietas ansietas, berikut ini merupakan memperkuat mekanisme
dapat ,mengura pasien berkurang. intervensi yang dapat di lakukan koping pasien sehingga
ngi tingkat dalam kaitannya dengan teknik tingkat ansietasnya
ansietasnya. menenenagkan (calming berkurang.
tachnique) :
3.1menganjurkan keluarga untuk Pengurangan atau
tetap mendampingi pasien. penghilangan rangsang
3.2 menguangi atau penyebab ansietas dapat
menghilangkan rangsangan yang meningkatkan ketenangan
menyebabkan ansietas ansietas pada pasien dan
pada pasien. mengurangi tingkat
ansietasnya.
Tuk 4 : Kriteria evaluasi : 4.1gali cara pasien mengurangi Peningkatan pengerahuan
ansietas di masa lalu.
tentang penyakit yang di
Pasien dapat Tingkat ansietas 4.2 tunjukan akibat mal adaptif
dan destruktif dari respon alami pasien dapat
menggunakan pasien berkurang
koping yang di gunakan.
membangun mekanisme
mekanisme 4.3 dorong pasien untuk
menggunakan respon koping koping pasien terhadap
koping yang
adaptif yang di milikinya.
ansietas yang dialaminya.
adaptif 4.4 bantu pasien untuk menyusun
kembali tujuan hidup,
memodifikasi tujuan
menggunakan sumber,dan
menggunakan ansietas sedang.
4.5 latih pasien dengan
menggunakan ansietas sedang.
4.6 beri aktivitas fisik untuk
menyalurkan energinya.
4.7libatkan pihak yang
berkepentingan, seperti keluarga,
sebagai sumber dan dukungan sosial
dalam membantu pasien
menggunakan koping adaptif yang
baru.
Tuk 5: Kriteria evaluasi: Ajarkan pasien teknik relaksasi Teknik relaksasi yang di
untuk meningkatkan kendali dan berikan pada pasien dapat
Pasien mampu Tingkat ansietas rasa percaya diri: mengurangi ansietas.
pasien berkurang dan
memperagakan
pasien dapat 5.1 pengalihan situasi.
dan mengendalikan 5.2 latihan relaksasi
gangguan ansietas a. tarik napas dalam
menggunakan
atau ansietasnya. b. mengerutkan dan
teknik relaksasi mengendurkan otot – otot
c. hipnosis diri sendiri
untuk mengatasi
(lathan 5 jari)
ansieta.
Tuk 6: Kriteria evaluasi: 6.1diskusikan masalah yang di Keluarga sebagai suport
rasakan keluarga dalam merawat system (system
Keluarga pasien. pendukung) akan
meningkatkan
mengetahui masalah 6.2 diskusikan tentant ansietas, berpengaruh dalam
pengetahuan ansietas anggota proses terjadinya ansietas, serta mempercepat proses
keluarganya serta tanda dan gejala. penyembuhan pasien.
dan kesiapan
mengetahui cara 6.3 diskusikan tentang penyebab
keluarga dalam merawatan dan dan akibat dari ansietas.
penangan anggota
merawat pasien
keluarga dengan
dengan gangguan ansietas.
gangguan
ansietas.

27/04/ 2. Kategori: TUM :2 Setelah 1x interaksi - Bina hubungan saling Hubungan saling percaya
22 Psikologis koping klien klien menunjukkan percaya merupakan dasar dari
Subkategori: efektif tanda-tanda percaya - Identifikasi koping yang terjadinya komunikasi
Integritas Ego TUK : pada perawat selama ini digunakan teraupetik sehingga akan
D.0096 -Klien dapat - Wajah - Membantu menilai koping memfasilitasi dalam
Koping Tidak membina tersenyum yang biasa digunakan pengungkapan. perasaan,
Efektif. hubungan saling - Mau - Mengidentifikasi cita-cita emosi, dan harapan klien.
percaya dengan berkenalan atau tujuan yang realistis. Saling mengerti bertujuan
perawat. dengan perawat untuk
- Ada kontak memudahkaninteraksi
1.Klien dapat
mata selanjutnya.
mengidentifikas
- Bersedia Perilaku sebelumnya
i kemampuan
menceritakan dapatmenjadi tolak ukur
aspek positif
perasaannya hal-halyang akan
yang dimiliki
- Mau dilakukan
menceritakan Selanjutnya.
aspek positif Meningkatkanpemikiranya
ng positif.
yang dimilik
klien

27/04/ Kategori : TUM: Kriteria evaluasi: 1.1 bina hubungan saling percaya Kepercayaan dari pasien
3.
22 psikologis Pasien Pasien menunjukan dengan mengemukakan merupakan hal yang akan
Subkategori : menunjuk tanda-tanda percaya prinsip komunikasi memudahkan perawat
integritas ego kepada kepada perawat terapeutik: dalam melakukan
D.0092 kepercayaan melalui: a. mengucapkan salam pendekatan keperawatan
ketidakberday kesehatan a.ekspresi wajah terapeutik. Sapa pasien atau intervensi selanjutnya
aan dengan kriteria cerah,tersenyum. dengan ramah,baik verbal terhadap pasien.
merasa b. mau berkenalan. ataupu non verbal.
memiliki c. ada kontak mata. b. Berjabat tangan dengan
harapan, d.bersedia pasien.
mampu menceritakan c. Perkenalkan diri dengan
melakukan, perasaannya. sopan.
merasa dapat e.bersedia d. Tanya nama lengkap
mengendalikan, mengungkapkan pasien dan nama
dan merasakan masalah. panggilan yang di sukai
kualitas hidup pasien.
yang positif. e. Jelaskan tujuan
pertemuan.
f. Membuat kontrak topik
Tuk1: waktu dan tempat setiap
Pasien dapat kali bertemu pasien.
membina g. Tunjukan sikap empati
hubungan saling dan menerimanya.
percaya. h. Beri perhatian kepada
pasien dan perhatian
kebutuhan dasar pasien.

TUK2: Kriteria evaluasi : 2.1 dengarkan pengungkapan Intervensi penuh harapan


Membantu pasien dapat perasaan pasien secara aktif, (hope full intervention).
pasien mengidentifikasi dan perlakukan pasien sebgai Ini memberikan izin
mengidentifikas dapat individu, dan terima perasaannya. kepada pasien untuk
i dan mengekspresikan 2.2 sampaikan empati atas berbicara dan
mengungkapkan perasaan yang pengakuan verbal pasien mengeksplorasi hidupnya
tentang segala berhubungan dengan mengenai keraguan, ketakutan (kylmada lam carpenito-
perasaan perasaan dan kekhawatiran. moyet,2009).
ketidakberdayaa ketidakberdayaan 2.3validasi dan refleksikan kesan
n dan dan keputusasanya. dengan orang tersebut. Penting Keputusasaan dapat
keputusasaan. untuk di sadari bahwa pasien menuntun manusia pada
dengan kanker, misalnya, sering penemuan diri (self-
memiliki realitasmereka sendiri, discovery).
yang mungkin berbeda dari
perawat.
2.4 dorong pasien untuk
mengungkapkan bagaimana
harapan tersebut tidak pasti dan
bagian dimana harapan tersebut
telah mengecewakan pasien.
2.5 membantu pasien dalam
mengenali bahwa keputusasaan
adalah bagian dari kehidupan
setiap orang dan menuntut
pengakuan. Pasien bisa
menggunakannnya sebagai energi,
imajinasi, dan kebebasan untuk
mempertimbangkan suatu
alternatif.
2.6 bantu pasien untuk memahami
bahwa dia dapat mengatasi aspek
keputusasaan dan
ketidakberdayaan dengan
memisahkannya dari aspek penuh
harapan dan berdayaan.
a. bantu pasien untuk
mengidentifikasi dan untuk
mengenali aspek keputusasaan
dan ketidakberdayaan.
b. bantu pasien untuk
membedakan antara yang
mungkin dan yang tidak mungkin.
2.7 perawat memobilisasi
sumberdaya internal dan eksternal
pasien untuk mempromosikan
harapan. Bantu pasien untuk
mengidentifikasi alasan pribadi
mereka untuk hidup yang
memberikan makna dan tujuan
hidup mereka.

TUK3: Kriteria evaluasi : 3.1 bantu pasien untuk Faktor-faktor tersebut


Menilai dan Pasien menyebutkan mengidentifikasi dapat digunakan untuk
memobilisasi aspek positif yang di faktor-faktor maupun mengidentifikasi kasihal
sumber daya miliki pasien dan situasi yang dapat hal yang berpotensi dapat
internal pasien tindakan yang berada berpengaruh pada dikendalikan dan dapat
atau dalam kendali ketidakberdayaan digunakan sebgai
mengidentifikas pasien. (misalnya: pekerjaan, sumberkekuatan bagi
i tindakan yang aktivitas hiburan , pasien.
berada dalam tanggung jawab peran,
kendali pasien . hubungan antar Penting untuk mengenali
pribadi). kemungkinan konstruktif
3.2 Menekankan kekuatan pada orang dewasa yang
dan bukan kelemahan hidup dengan hiv/aids
pasien. untuk mempromosikan
3.3 Pujilah pasien pada kehidupan yang layak dan
upayanya yang sesuai. pasien mengenali adanya
3.4 Dorongan pasien secerah harapan.jika tidak,
untuk mengenali seseorang menjadi terjebak
alasan hidup untuk dan tenggelam ke dalam
menumbuhkan ekstensi yang sempit pusat
harapan. perhatian pada hal yang
3.5 Identifikasi bidang mungkin dan kehilangan
kesuksesan dan perspektif masa depan
kegunaan, seperi ( kylma dalam carpenito-
dengan menekankan moyet, 2009)
prestasi masa lalu.
Gunakan informasi ini Kegembiraan, humor, dan
untuk mencapai tujuan kenangan menggairahkan
bersama dengan di gunakan untuk
pasien. menumbuhkan harapan
3.6 Bantu pasien unntuk pada orang-orang yang
mengidentifikasi hal- sakit parah.
hal yang dia sukai dan
anggap sebagai
humor. Aktivitas
seperti itu dapat
berfungsi sebagai
pengganggu terhadap
adanya
ketidakberdayaandan
memungkinkan pasien
untuk mencapai
kenyamanan kognitif
(hinds martin dan
vogel dalam carpeni to
moyet 2009 .)
3.7 Bantu pasien untuk
mengidentifikasi
sumber harapan
(misalnya, hubungan,
iman, hal-hal yang
harus di lakukan).

TUK4: Kriteria evaluasi: IV.1 bantu pasien Mendorong pasien untuk


mengidentifikas Pasien dapat mengidentifikasi situasi mengungkapkan rasa yang
i tindakan yang menyebutkan kehidupan yang tida dapat ia berhubungan dengan
berada di luar tindakan yang berada kendalikan. ketidak mampuan sebgai
kedali pasien. di luar kendalinya IV.2 Diskusikan dan ajarkan upaya mengatasi masalah
cara melakukan manipulasi yang tidak dapat
untuk mengendalikan terselesaikan.
kedadaan yang sulit di
kendalikan.

Kriteria evaluasi:
TUK5: Pasien dapat Jika seseorang dapat
membantu menunjukan inisiatif, mengenali dan menangani
pasien dengan pengarahan diri 5.1 menghormati pasien sebagai keputusasaan secara
memecahkan sendiri, otonomi pembuat keputusan yang imajianatif, maka
masalah dalam pengambilan kompeten perlakuan keputusan pergerakan,pertumbuhan,
(problem keputusan, stratgi dan keinginaannya dengan dan akal bisa
solving) dan pemecahan masalah hormat. memunculkan suatu hasil
pembuatan yang efektif. 5.2 dorong verbalisasi untuk kekakuan, tidak akan
keputusan. menentukan persepsi pilihan pernah mengatasi
(decision- pasien. keputusasaan.
making). 5.3 memperjelas nilai-nilai pasien
untuk menentukan apa yang Motivasi sangat penting
penting darinya untuk memulihkan pasien
5.4 membantu apsien dalam dari kaputusasaan.
mengidentifikasi masalah yang
tidak dapat dia hingga, masalah
yang bisa dia hadapi.

Kriteria evaluasi:
TUK6: Pasien dapat Laporan pribadai
Membantu mengatasi ketidak mengenai kesejahteraaan
pasien untuk berdayaaan dan 6.1 bantu pasien dengan mental pada 914
memopelajari keputusasaaan dengn menetapkan tujuan jangka pendek narapidana dan
kemampuan koping yang adaptif. dan jangka panjang yang realistis mengungkapkan
koping yang dan dapat di capai. bahwapenurunan rasa
efektif. 6.2 ajarkan pentingnya saling keputusasaan berakibat
berbagi dalam berbagi pada meningkatnya latihan
keperhatinan. (cashin,potter,&butlerdala
6.3 ajari nilai-nilai untuk m carpenito-moyet.2009).
menghadapi masalah.
6.4 biarkan pasien waktu untuk Terapi
mengenang kembali wawasan musik,aromaterapi,dan
pengalaman masalalu. pijat dengan minyak
6.5 jelaskan manfaat dari distraksi esnsial di temukan dapat
terhadap kejadian negatif. membantu pasien belajar
6.7 dorong citra mental untuk melepaskan stres dan
mempromosikan proses berfikir mengekspresikan perasaan
positif. untuk beradaptasi dengan
6.8 ajarkan pasien untuk kehidupan saat ini dan
“berharap menjadi” orang terbaik menghadapi dampak
saat ini dan menghargai setiap penyakit dengan sikap
moment. positif( ye&yeh dalam
carpenito-moyet,2009).

Kriteria evaluasi :
TUK7: pasien dapat Mempertahankan peran
menilai dan memanfaatkan tanggung jawab keluarga
memobilisasi sumberdaya 7.1 Libatkan keluarga dan orang sangat penting untuk
sumber daya eksternal atau sistem penting lainnya dalam rencana menimbulkan harapan dan
esksternal pendukung yang ada. perawatan. penanganan. Selain itu,
pasien. 7.2 dorong pasien untuk harapan sangat penting
menghabiskan waktu dengan bagi pihak keluarga orang
orang yang di cintainya dalam sakit kritis untuk
hubungan yang sehat. memfasilitasi penanganan
7.3 ajarkan peran anggota dan penyesuaian.
keluarga dalam mempertahankan
harapan melalui hubungan yang
positif dan suportif.
7.4 diskusikan tujuan pasien yang
dapat di capai dengan keluarga.
7.5 memberdayakan pasien yang
memiliki penyakit kronis dengan
menanamkan harapan melalui
penyempurnaan sistem
pendukung.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Tanggal/Jam Diagnosa Implementasi Evaluasi Paraf


senin I S:
25/04/22 Ansietas - Membina hubungan saling Klien mengatakan ingin bisa lebih
08.00-09.25 Hari ke 1 percaya mengontrol kecemasannya & mau
WIB - Membantu klien mengenali mencoba mempraktikkan teknik untuk
ansietasnya mengurangi kecemasan yang sudah
- Mengajarkan klien teknik tarik diajarkan dalam kegiatan sehari
nafas dalam harinya
- Mengajarkan klien teknik O:
hipnosis 5 jari Klien tampak mampu mengulangi
- Mengajarkan klien teknik teknik relaksasi yang di ajarkan
distraksi (bercakap-cakap, dengan baik
mendengarkan musik) A:
- Mengajarkan klien untuk berdoa Masalah keperawatan sudah teratasi.
(kegiatan spiritual) Hubungan saling percaya sudah
terbina setelah 2x pertemuan
Rencana terapi lanjutan : P:
SP II Intervensi dihentikan
1. Mengevaluasi kegiatan yang lalu
(SP 1)
2. Mengontrol ansietas dengan
hipnosis 5 jari
Memasukan kejadwal kegiatan

- Membina hubungan saling


senin S:
percaya
25/04/22 I Klien mengatakan ingin bisa lebih
09.25 – 10.00 Ansietas - Membantu klien mengenali mengontrol kecemasannya & mau
WIB Hari ke 2 ansietasnya mencoba mempraktikkan teknik untuk
- Mengajarkan klien teknik tarik mengurangi kecemasan yang sudah
nafas dalam diajarkan dalam kegiatan sehari
- Mengajarkan klien teknik harinya
hipnosis 5 jari O:
- Mengajarkan klien teknik Klien tampak mampu mengulangi
distraksi (bercakap-cakap, teknik relaksasi yang di ajarkan
mendengarkan musik) dengan baik
- Mengajarkan klien untuk berdoa A:
(kegiatan spiritual) Masalah keperawatan sudah teratasi.
Hubungan saling percaya sudah
Rencana terapi lanjutan : terbina setelah 2x pertemuan
SP II P:
3. Mengevaluasi kegiatan yang lalu
Intervensi dihentikan
(SP 1)
4. Mengontrol ansietas dengan
hipnosis 5 jari
Memasukan kejadwal kegiatan
senin - Membina hubungan saling S :
25/04/22 I percaya Klien mengatakan ingin bisa lebih
10.00 – 10:45 Ansietas - Membantu klien mengenali mengontrol kecemasannya & mau
WIB Hari ke 3 ansietasnya mencoba mempraktikkan teknik untuk
- Mengajarkan klien teknik tarik mengurangi kecemasan yang sudah
nafas dalam diajarkan dalam kegiatan sehari
- Mengajarkan klien teknik harinya
hipnosis 5 jari O:
- Mengajarkan klien teknik Klien tampak mampu mengulangi
distraksi (bercakap-cakap, teknik relaksasi yang di ajarkan
mendengarkan musik) dengan baik
- Mengajarkan klien untuk berdoa A:
(kegiatan spiritual) Masalah keperawatan sudah teratasi.
Rencana terapi lanjutan : Hubungan saling percaya sudah
SP II terbina setelah 2x pertemuan
5. Mengevaluasi kegiatan yang lalu
P:
(SP 1)
Intervensi dihentikan
6. Mengontrol ansietas dengan
hipnosis 5 jari
Memasukan kejadwal kegiatan
selasa II - Membina hubungan saling S:
26/04/22 Koping tidak percaya Klien mengatakan akan berusaha
09.00-10.25 efektif - Membantu klien mengenali untuk berpikiran optimis dan tidak
WIB hari ke 1 ansietasnya terlalu memikirkan penyakitnya
- Mengajarkan klien teknik tarik O:
nafas dalam Klien mampu mengekspresikan
- Mengajarkan klien teknik perasaan-perasaan yang optimis dan
hipnosis 5 jari mampu mengungkapkan tujuan-tujuan
- Mengajarkan klien teknik yang realistis
distraksi (bercakap-cakap, A:
mendengarkan musik) Masalah keperawatan sudah teratasi.
- Mengajarkan klien untuk berdoa Hubungan saling percaya sudah
(kegiatan spiritual) terbina setelah 2x pertemuan
Rencana terapi lanjutan : P:
SP II Intervensi dihentikan
7. Mengevaluasi kegiatan yang lalu
(SP 1)
8. Mengontrol ansietas dengan
hipnosis 5 jari
Memasukan kejadwal kegiatan
selasa - Membina hubungan saling S:
26/04/22 II percaya Klien mengatakan akan berusaha
10.25 – 11:25 Koping tidak - Membantu klien mengenali untuk berpikiran optimis dan tidak
WIB efektif ansietasnya terlalu memikirkan penyakitnya
Hari ke 2 - Mengajarkan klien teknik tarik O:
nafas dalam Klien mampu mengekspresikan
- Mengajarkan klien teknik perasaan-perasaan yang optimis dan
hipnosis 5 jari mampu mengungkapkan tujuan-tujuan
- Mengajarkan klien teknik yang realistis
distraksi (bercakap-cakap, A:
mendengarkan musik) Masalah keperawatan sudah teratasi.
- Mengajarkan klien untuk berdoa Hubungan saling percaya sudah
(kegiatan spiritual) terbina setelah 2x pertemuan
Rencana terapi lanjutan : P:
SP II Intervensi dihentikan
9. Mengevaluasi kegiatan yang lalu
(SP 1)
10. Mengontrol ansietas dengan
hipnosis 5 jari
Memasukan kejadwal kegiatan
selasa II - Membina hubungan saling S:
26/04/22 Koping tidak percaya Klien mengatakan akan berusaha
11:25 – 12:25 efektif - Membantu klien mengenali untuk berpikiran optimis dan tidak
WIB Hari ke 3 ansietasnya terlalu memikirkan penyakitnya
- Mengajarkan klien teknik tarik O:
nafas dalam Klien mampu mengekspresikan
- Mengajarkan klien teknik perasaan-perasaan yang optimis dan
hipnosis 5 jari mampu mengungkapkan tujuan-tujuan
- Mengajarkan klien teknik yang realistis
distraksi (bercakap-cakap, A:
mendengarkan musik) Masalah keperawatan sudah teratasi.
- Mengajarkan klien untuk berdoa Hubungan saling percaya sudah
(kegiatan spiritual) terbina setelah 2x pertemuan
Rencana terapi lanjutan : P:
SP II Intervensi dihentikan
11. Mengevaluasi kegiatan yang lalu
(SP 1)
12. Mengontrol ansietas dengan
hipnosis 5 jari.
Rabu III - Mengidentifikasi kegiatan S:
27/04/22 Ketidakberdayaan jangka pendek dan jangka Klien mengatakan jika perasaannya
09:00 – 09:45 Hari ke 1 panjang. setelah berdiskusi sedikit lebih
WIB - Mengidentifikasi kemampuan nyaman dan akan berusaha lebih baik
yang di miliki. lagi untuk mengelola pemikiran
- Mengidentifikasi pemahaman negatif terhadap penyakitnya
proses penyakit. O:
- Mendiskusikan perubahan Klien tampak lebih bebas dalam
perannyang di alami mengungkapkan perasaannya dan
- Menggunakan pendekatan mampu memodifikasi pola kognitif
yang tenag dan meyakinkan yang negatif
- Memotivasi untuk menentukan
harapan yang realistis. A:
- Memotivikasi terlibat dalam Masalah keperawatan sudah teratasi.
kegiatan sosial. Hubungan saling percaya sudah
- Mendampingi saat berduka terbina setelah 2x pertemuan
(mis,penyakit kronis, P:
kecacatan) Intervensi dihentikan.
- Menganjurkan
mengungkapkan perasaan dan
persepsi.
Rabu III - Mengidentifikasi kegiatan S:
27/04/22 Ketidakberdayaan jangka pendek dan jangka Klien mengatakan jika perasaannya
09:45 – 10:25 Hari ke 2 panjang. setelah berdiskusi sedikit lebih
WIB - Mengidentifikasi kemampuan nyaman dan akan berusaha lebih baik
yang di miliki. lagi untuk mengelola pemikiran
- Mengidentifikasi pemahaman negatif terhadap penyakitnya
proses penyakit. O:
- Mendiskusikan perubahan Klien tampak lebih bebas dalam
perannyang di alami mengungkapkan perasaannya dan
- Menggunakan pendekatan mampu memodifikasi pola kognitif
yang tenag dan meyakinkan yang negatif
- Memotivasi untuk menentukan
harapan yang realistis. A:
- Memotivikasi terlibat dalam Masalah keperawatan sudah teratasi.
kegiatan sosial. Hubungan saling percaya sudah
- Mendampingi saat berduka terbina setelah 2x pertemuan
(mis,penyakit kronis, P:
kecacatan) Intervensi dihentikan
Menganjurkan mengungkapkan
perasaan dan persepsi.
Rabu III - Mengidentifikasi kegiatan S:
27/04/22 Ketidakberdayaan jangka pendek dan jangka Klien mengatakan jika perasaannya
10:25 – 11:25 Hari ke 3 panjang. setelah berdiskusi sedikit lebih
WIB - Mengidentifikasi kemampuan nyaman dan akan berusaha lebih baik
yang di miliki. lagi untuk mengelola pemikiran
- Mengidentifikasi pemahaman negatif terhadap penyakitnya
proses penyakit. O:
- Mendiskusikan perubahan Klien tampak lebih bebas dalam
perannyang di alami mengungkapkan perasaannya dan
- Menggunakan pendekatan mampu memodifikasi pola kognitif
yang tenag dan meyakinkan yang negatif
- Memotivasi untuk menentukan
harapan yang realistis. A:
- Memotivikasi terlibat dalam Masalah keperawatan sudah teratasi.
kegiatan sosial. Hubungan saling percaya sudah
- Mendampingi saat berduka terbina setelah 2x pertemuan
(mis,penyakit kronis, P:
kecacatan) Intervensi dihentikan
Menganjurkan mengungkapkan
perasaan dan persepsi.
DAFTAR PUSTAKA

Abdul. 2015. Pendidikan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Penerbit Andi.


Stuart, G.W. 2016. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC.
Sutejo. 2019. Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: PUSTAKABARUPRESS.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Jakarta
Selatan: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia; 2017.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta
Selatan: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia; 2017.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta
Selatan: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia; 2017.
Videbeck, S.L. 2014. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Edisi Bahasa Indonesia.
Jakarta: EGC.
Yusuf, A; Fitriyasari, R; Nihayati, H.E; Tristiana, D. 2019. Kesehatan Jiwa :
Pendekatan Holistik dalam Asuhan Keperawatan. Jakarta: Mitra Wacana
Media

Anda mungkin juga menyukai