Anda di halaman 1dari 3

Bina hubungan saling percaya dengan pasien, kaji faktor penyebab

gangguan spiritual pada pasien, bantu pasien mengungkapkan perasaan


dan pikiran akan terhadap spiritual yang diyakininya, bantu klien
mengembangkan skill untuk mengatasi perubahan spiritual dalam
kehidupan.

a. Orientasi
Perawat : Assalamualaikum pak, nama saya Nola Indriyeni saya dipanggil
Nola, Nama bapak siapa?
Pasien : Iya suster, nama saya Andi.
Perawat : Bapak suka dipanggil apa?
Pasien : Panggil saja saya Andi.
Perawat : Oh, baik. Saya dari STIKES Indonesia Program Studi
Keperawatan padang yang akan merawat bapak dari jam 08.00 -
02.00 siang nanti ya pak Bagaimana perasaan bapak pagi ini.
Pasien : Saya sedang sedih suster.
Perawat : Bagaimana kalau kita berbicara tentang masalah - masalah yang
bapak alami, kita ngobrol selama 30 menit ya? Dimana menurut
bapak tempat yang cocok untuk kita ngobrol?
Pasien : Di bawah pohon rindang saja suster.
Perawat : Oh disana? Mari pak kalau begitu.
b. Kerja

Perawat : Apa masalah yang bapak rasakan saat ini?


Pasien : Saya marah sama tuhan, saya tidak mau shalat dan tidak mau
mengaji lagi. Saya merasa tidak berguna lagi.
Perawat : Coba bapak sampaikan apa yang menyebabkan bapak tidak sholat
dan mengaji seperti dulu?
Pasien : Semenjak musibah kebakaran itu saya kehilangan pekerjaan dan
harta saya suster.

Distress Spiritual| 1
Perawat : Oh, ya! selain itu faKtor apa lagi yang menyebabkan bapak tidak
sholat dan mengaji.
Pasien : Sekarang saya merasa sudah tidak berguna lagi.
Perawat : Coba bapak sampaikan pendapat bapak tentang agama atau
keyakinan yang bapak anut selama ini?
Pasien : Agama yang saya anut adalah agama yang membawa kedamaian.
Perawat : Menurut bapak, apakah agama yang bapak anut bisa membawa
kedamaian dan ketenangan dalam kehidupan bapak saat ini?
Pasien : Saya merasa ini tidak seperti yang saya yakini.
Perawat : Apakah hal tersebut yang mempengaruhi bapak sehingga kurang
aktif melakukan sholat dan mengaji?
Pasien : Iya suster.
Perawat : Apa saja kegiatan ibadah yang bapak jalankan?
Pasien : Shalat, shalawat dan zikir, suster.
Perawat : Yang mana kira-kira yang ingin bapak jalankan?
Pasien : Shalawat dan zikir, suster.
Perawat : Mari bapak coba misalnya sholawat atau zikir.
Pasien : Shalatullah salaamullah ‘alatoha rasulillah, salaatullah salamullah
‘alaa yasiin habibillah.
Perawat : Bagus sekali! Bagaimana perasaan bapak setelah mencoba?
Pasien : Saya merasa tenang, suster.
Perawat : Apa keuntungan giat beribadah yang pernah bapak rasakan?
Pasien : Saya merasa tenang, suster.
Perawat : Betul sekali, setelah beribadah kita merasa tenang.
c. Terminasi
Perawat : Bagaimana perasaan bapak setelah berbincang – bincang?
Pasien : Saya merasa lebih lega, suster.
Perawat : Tampaknya bapak semangat menjawab pertanyaan suster ya?
Pasien : Iya suster.
Perawat : Coba bapak ulangi apa yang sudah kita diskusikan bersama -
sama hari ini!

Distress Spiritual| 2
Pasien : Saya merasa tidak maksimal beribadah dan tadi saya sudah
mencoba bershalawat, suster.
Perawat : Bagus sekali, jadi bapak sudah tahu penyebab masalah bapak ya?
Selain itu bapak juga telah mengungkapkan perasaan dan pikiran
bapak tentang agama dan tahu kegiatan yang bapak bisa lakukan.
Pasien : Iya suster.
Perawat : Nah sekarang ibadah mana yang bapak coba lakukan? Jangan lupa
ya pak!
Pasien : Iya suster.
Perawat : Besok lagi kita bertemu untuk mengetahui manfaat kegiatan
ibadah yang bapak lakukan serta belajar cara ibadah lain.
Pasien : Iya suster.
Perawat : Sampai jumpa bapak, Assalamualaikum!
Pasien : Waalaikumsalam.

Distress Spiritual| 3

Anda mungkin juga menyukai