Anda di halaman 1dari 12

TELAAH JURNAL

Pengaruh terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi halusinasi terhadap kemampuan


mengontrol halusinasi pada pasien skizofrenia di ruang rawat inap arjuna rumah Sakit
Jiwa Daerah Provinsi Jambi

DISUSUN OLEH

Riska Yosiana

2211102412221

Dosen Pembimbing : Ns. Linda Novial.,M.Kep

PROGRAM PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR

2022/2023

TELAAH JURNAL
I. DESKRIPSI UMUM
No. Item
Judul jurnal : Pengaruh terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi halusinasi
terhadap kemampuan mengontrol halusinasi pada pasien skizofrenia di ruang
rawat inap arjuna rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi

2. Penulis jurnal

a. Vevi Suryenti
b. Eka Vita Sari

3. Nama Jurnal / dipublikasikan oleh

Jurnal riset informasi kesehatan

4. Penelaah/review jurnal

Riska Yosiana 2211102412221

5. Sistematika penulisan

IMRAD ( Introduction, Methode, Result, Analyze, Discussion )

6. Referensi daftar pustaka

Buku : 15 buku (tahun 2009-2017)

II . DESKRIPSI CONTENT

No Komponen Item question to help “ Telaah Jurnal “


Jurnal
1 Pendahuluan 1. Apa masalah penelitian ?
Halusinasi pada pasien dengan Skizofrenia
2. Seberapa besar masalah tersebut?
Menurut World Health Organization (2009)
memperkirakan 450 juta orang di seluruh dunia mengalami
gangguan jiwa, sekitar 10% orang dewasa mengalami
gangguan jiwa saat ini dan 25% penduduk diperkirakan akan
mengalami gangguan jiwa pada usia tertentu selama
hidupnya. Hasil Riset Kesehatan Dasar (2013) menunjukkan
bahwa penderita gangguan jiwa berat di Indonesia adalah 1,7
per 1.000 orang. Riskesdas (2013) turut mencatat proporsi
rumah tangga dengan minimal salah satu rumah tangga
mengalami gangguan jiwa berat dan pernah dipasung
mencapai 18,2% di daerah pedesaan. Sementara di
perkotaan, proporsinya mencapai 10,7%. Sedangkan angka
prevelensi seumur hidup skizofrenia di dunia bervariasi
berkisar 4 per mil sampai dengan 1,4 %. Di Indonesia
prevelensi skizofrenia tertinggi di Yogyakarta dan Aceh
(masing-masing 2,7 %), sedangkan yang terendah di
Kalimantan Barat (0,7%). Di Provinsi Jambi sendiri
prevelensi skizofrenia yaitu 0,9%.
3. Dampak masalah jika tidak diatasi?
Dampak yang di timbulkan oleh pasien yang mengalami
halusinasi ialah kehilangan kendali atas dirinya . Untuk
meminimalkan dampak tersebut, Halusinasi di perlukan
segera dan tepat dimana langkah pertama yaitu membangun
hubungan saling percaya melalui komunikasi dengan klien
selain terhadap terapi farmakologi , banyak cara terapi lain
yang dapat bermanfaat bagi penderita skizofrenia . Terapi
kelompok dan individu ,terapi lingkungan dan terapi keluarga
dapat diimplementasikan pada klien di masyarakat .
4. Bagaimana kesenjangan yang terjadi? Bandingkan antara
masalah yang ada/kenyataan dengan harapan/target?
Tidak terdapat kesenjangan dalam penelitian. Penelitian yang
di lakukan sesuai dengan target yaitu mendapatkan hasil
penelitian mendapatkan nilai P sebesar 0,001 artinya
pengaruh yang signifikan sebelum dan sesudah stimulasi
persepsi halusinasi terhadap kemampuan mengontrol
halusinasi pada pasien skizofrenia di ruang rawat inap Arjuna
Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi.
5. Berdasarkan masalah penelitian, apa tujuan dan hipotesis yang
ditetapkan oleh peneliti
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah ada
pengaruh terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi
halusinasi terhadap kemampuan mengontrol halusinasi pada
pasien skizofrenia di ruang rawat inap Arjuna Rumah Sakit
Jiwa Daerah Provinsi Jambi.
2 Methode
1.Desain 1. Desain penelitian apa yang digunakan?
penelitian Desain penelitian ini yaitu eksperimental
Untuk desain eksperimen?
a.Apakah menggunakan kelompok kontrol untuk menentukan
efektifitas suatu intervensi
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan
metode penelitian pre eksperimen dengan desain berupa one
group pre test dan post test.
b. Apakah peneliti melakukan random alokasi (randomisasi)?
Penelitian menggunakan perbandingan untuk mengetahui
apakah ada pengaruh dari terapi aktivitas kelompok stimulasi
persepsi halusinasi terhadap kemampuan mengontrol
halusinasi pada pasien skizofrenia di ruang rawat inap Arjuna
Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi.
c. Jika peneliti melakukan randomisasi, bagaimana prosedurnya,
apakah dilakukan randomisasi sederhana, blok, stratifikasi? Siapa
yang melakukan randomisasi?
Iya, dengan menggunakan data primer yang diperoleh
dari pasien skizofrenia dengan halusinasi diruang rawat inap
Arjuna Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi.
Pengumpulan data kemudian dilakukan wawancara dengan
pasien mengikuti pertanyaan kuesioner penelitian
d. Jika ternyata pada data dasar (base line) terdapat perbedaan
karakteristik/variable perancu pada kedua kelompok, apakah
peneliti melakukan pengendalian pada uji statistic dengan
stratifikasi atau uji multivariate?
Dilakukan multivariate apabila adanya penambahan dan
pengurangan variable
e. Apakah peneliti melakukan masking atau penyamaran dalam
memberikan perlakuan pada responden (responden tidak
menyadari apakah sedang mendapatkan intervensi yang diuji
cobakan?
Dalam penelitian,peneliti tidak menggunakan masking
atau penyamaran. 10 orang responden orang di lakukan
purposive sampling .
f. Untuk menjamin kualitas pengukuran, apakah peneliti
melakukan blinding saat mengukur outcome? Blinding merupakan
upaya agar sampel atau peneliti tidak mengetahui kedalam
kelompok mana sampel dimasukkan ( eksperiment atau control ).
Hal ini menunjukkan upaya peneliti meningkatkan validitas
informasi
Dalam penelitian menggunakan metode penelitian pre
eksperimen dengan desain berupa one group pre test dan post
test dan Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik
purposive sampling.
2. Populasi dan 1. Siapa populasi target dan populasi terjangkau?
sampel Populasi dalam penelitian ini yaitu pasien skizofrenia
dengan halusinasi di Rumah Sakit Jiwa Daerah Jambi yang
berjumlah 10 orang
2.Siapa sampel penelitian? Apa kriteria inklusi dan eksklusi
sampel?
Sampel dalam penelitian sebanyak 10 orang pasien
skizofrenia dengan halusinasi di Rumah Sakit Jiwa Daerah
Jambi yang memenuhi kriteria penelitian , tidak di tuliskan
kriteria inklusi dan eksklusi dalam penelitian
3. Bagaimana metode sampling yang digunakan untuk memilih
sampel dari populasi target?
Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan
purposive sampling sehingga ditemukan 10 orang yang
memenuhi kriteria dari penelitian
4. Berapa jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian?
Metode atau rumus apa yang digunakan untuk menentukan jumlah
sampel?
10 responden
3. Pengukuran 1. Variable apa saja yang diukur dalam penelitian?
atau pengumpulan Variabel Independen dalam penelitian ini yaitu Skizofrenia ,
data variabel dependen nya yaitu Pengaruh terapi aktivitas
kelompok stimulasi persepsi halusinasi terhadap kemampuan
mengontrol halusinasi
2. Metode apa yang digunakan untuk mengumpulkan data?
Pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dengan data
primer yang di peroleh dari pasien skizofrenia dengan
halusinasi di ruang rawat inap Arjuna Rumah Sakit Jiwa
Daerah Provinsi Jambi. melalui berupa lembar wawancara
dan observasi
3. Alat ukur apa yang digunakan untuk mengumpulkan data?
Instrumen yang di gunakan pada penelitian ini adalah
berupa lembar wawancara dan observasi
4. Bagaimana validitas dan rehabilitas alat ukur/instrument yang
digunakan? Apakah peneliti menguji validitas dan rehabilitas alat
ukur? Jika dilakukan apa metode yang digunakan untuk menguji
validitas dan rehabilitas alat ukur dan bagaimana hasilnya?
Dalam jurnal peneliti tidak mencantumkan hasil validitas
dan rehabilitas dari alat yang di gunakan
5. Siapa yang melakukan pengukuran atau pengumpulan data?
Apakah dilakukan pelatihan khusus untuk observer atau yang
melakukan pengukuran
Pengukuran atau pengumpulan data di lakukan oleh
peneliti dalam penelitian ini. Tidak ditemukan pernyataan
melakukan pelatihan khusus untuk observer atau yang
melakukan pengukuran.
4. Analisis data 1. Uji statistic apa yang digunakan untuk menguji hipotesis atau
menganalisis data?
Penelitian ini menggunakan uji statistik t- test.

2. Untuk penelitian eksperimen apakah peneliti menggunakan


metode intention to treat atau on treatment analysis?
Penelitian experiment peneliti menggunakan metode on
treatment analysis
a. Intention to treat adalah menganalisis semua sampel yang
megikuti penelitian, baik yang drop out, loss follow up atau
berhenti sebelum penelitian selesai. Sampel yang drop out
dianggap hasil intervensi yang gagal.
b. On treatment analysis hanya menganalisis sampel yang drop out
diannggap tidak mengikuti penelitian dan tidak diikutkan dalam
analisis
3. Program atau software statistic apa yang digunakan peneliti
untuk menganalisis data?
Dalam penelitian ini menggunakan uji statistik t- test.

3. Hasil Penelitian

1. Alur penelitian 1. Bagaimana alur (flow) penelitian yang menggambarkan


dan data baseline responden yang mengikuti penelitian sampai selesai, drop out dan
loss follow up?
Dalam jurnal penelitian, Survei awal yang dilakukan
peneliti pada tanggal 18 Juli 2017 di ruang rawat inap Arjuna
Rumah SakitJiwa Daerah Provinsi Jambi kepada 5 orang
penderita skizofrenia dengan halusinasi, didapatkan bahwa 2
orang responden mengatakan sering mendengar suara-
suara aneh pada saat maghrib, 3 orang lainnya mengatakan
mendengar suara-suara pada pagi hari, 5 orang dari
5responden mengatakan suara-suara itu muncul ketika
responden dalam keadaan sendiri, 3 dari 5 responden
mengatakan cara mengontrol halusinasi adalah dengan
menghardik, dan 2 orang lainnya mengatakan cara
mengontrol halusinasi adalah dengan bercakap-cakap.
2. Bagaimana karakteristik responden dan baseline data?
Untuk respoden dalam penelitian ini di ambil
mengggunakan purposive sampling dengan hasil sebanyak 10
orang yang masuk dalam kriteria penelitian
3. Pada penelitian eksperiment apakah variable perancu
(counfounding variable) dalam data base line tersebar seimbang
pada setiap kelompok? Jika tidak seimbang apa dilakukan peneliti
untuk membuat penelitian bebas dari pengaruh variable perancu?
Pada penelitian tidak di temukan variabel yang rancu,
sebab mendapatkan hasil penelitian menunjukkan
menyertakan bukti dari hasil penelitian menemukan bahwa
ada perbedaan antra sebelum dan sesudah diberikan
kelompok stimulasi persepsi terapi aktivitas dengan nilai yaitu
P=0,001 atau <0,05

2. Hasil penelitian 1. Apa hasil utama dari penelitian? Jika peneliti melakukan uji
hipotesis, apakah hipotesis penelitian terbukti atau tidak terbukti
( bermakna atau tidak secara statistic )? Apakah hasil penelitian
juga bermakna secara klinis?
a. Hasil penelitian
Hasil penelitian menunjukkan perbedaan antara
kemampuan pasien yang signifikan antara sebelum dan
sesudah kelompok stimulasi persepsi Terapi aktivitas
dengan nilai P=0,001 atau < 0,05
b. Penelitian melakukan uji hipotesis
Uji hipotesis yang di lakukan oleh peneliti menyertakan
bukti dari hasil penelitian menemukan bahwa ada
perbedaan antara sebelum dan sesudah diberikan
kelompok stimulasi persepsi terapi aktivitas
c. Dalam jurnal peneliti memasukkan maafaat serta tujuan
dalam pemberian kelompok stimulasi persepsi Terapi
aktivitas pada pasien skizofrenia untuk mengendalikan
Halusinasi
2. Untuk penelitian eksperimen. dengan variable dependen
kategorik apakah peneliti menjelaskan tentang nilai kepentingan
klinis dari hasilmpenelitian seperti number need to treat (NTT),
relative risk reduction (RRR) atau absolute risk reduction (ARR)
a. Peneliti menjelaskan atau Relative Risk
( RR ) yaitu perbandingan antara sebelum dan sesudah di
berikan pemberian kelompok stimulasi persepsi Terapi
aktivitas
b. Peneliti mejelaskan jumlah pasien yang di berikan
pemberian kelompok stimulasi persepsi Terapi aktivitas
4 Diskusi 1. Bagaimana interpretasi peneliti terhadap hasil penelitian?
Apakah peneliti membuat interpretasi yang rasional dan ilmiah
tentang hal-hal yang ditemukan dalam penelitian berdasarkan teori
terkini? Catatan: meskipun hasil penelitian tidak sesuai dengan
hipotesis, namun suatu penelitian tetap berkualitas jika peneliti
mampu menjelaskan rasional secara ilmiah mengapa hipotesisnya
tidak terbukti
Hasil penelitian menunjukkan perbedaan antara
kemampuan pasien yang signifikan antara sebelum dan
sesudah kelompok stimulasi persepsi Terapi aktivitas
dengan nilai P=0,001 atau < 0,05, dengan Beberapa dari
penelitian sebelumnya yang telah di lakukan menunjukkan
terjadinya peningkatan kemampuan pasien pada
penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Halawa dengan judul pengaruh terapi aktivitas
kelompok stimulasi persepsi sesim 1-2 terhadap
kemampuan mengontrol halusinasi pendengaran pada
pasien skizofrenia di ruang Flamboyan Rumah Sakit Jiwa
Amenur Surabaya. Pada penelitian ini didapatkan bahwa
kemampuan pasien mengontrol halusinasi sebelum
diberikan TAK stimulasi persepsi adalah sebanyak 6 orang
(66,7%) tidak mampu mengontrol halusinasi dan yang
mampu sebanyak 3 orang (33,3%). Kemudian setelah
diberikn TAK stimulasi persepsi kemampuan pasien
menjadi meningkat yaitu sebanyak 8 orang (88,9%) pasien
mampu mengontrol halusinasi dan 1 orang saja yang tidak
mampu mengontrol halusinasinya.
2. Bagaimana nilai kepentingan (importancy) hasil penelitian?
 Menurut Damaiyanti (2014), perilaku yang terkait
dengan halusinasi adalah bicara sendiri, senyum
sendiri, menggerakkan bibir tanpa suara, pergerakan
mata yang cepat, respon verbal yang lambat, menarik
diri dari orang lain dan berusaha untuk menghindari
orang lain. Selain itu klien tidak dapat membedakan
antara kenyataan dan keadaan yang tidak nyata,
terjadinya peningkatan denyut jantung, pernafasan
dan tekanan darah. Perhatian dengan lingkungan
yang kurang atau hanya beberapa detik dan
berkonsentrasi dengan sensorinya. Curiga
bermusuhan, merusak (diri sendiri, orang lain dan
lingkungannya) dan takut, sulit berhubungan dengan
orang lain, ekspresi muka tegang, mudah tersinggung,
jengkel dan marah.
3. Bagaimana applicability hasil penelitan menurut peneliti?
Apakah hasil penelitian dapat diterapkan pada tatanan praktik
keperawatan ditinjau dari aspek fasilitas, pembiayaan, sumber
daya manusia, dan aspek legal?
Penelitian ini dapat di terapkan pada seluruh rumah sakit
Jiwa dengan mempersiapkan pengetahuan oleh tenaga
kesehatan khususnya dalam terapi aktivitas kelompok
pelaksanaan sesuai dengan pengelompokkan diagnosa
keperawatan sehingga kemampuan penderita skizofrenia
penderita halusinasi dapat tercapai
4. Apakah mungkin penelitian ini direplukasi pada setting praktik
klinik lainnya?
Bisa direplukasi, dengan di fasilitasi alat, sumber daya
manusia, yang memadai

5. Apakah peneliti menjelaskan kekuatan dan kelemahan


penelitian? Apakah kelemahan ini tidak menurunkan validitas
hasil penelitian?
Dalam penelitian menunjukkan kekuatannya dengan
adanya bukti dari hasil penelitian yang menemukan
bahwa ada perbedaan merata sebelum dan sesudah
diberikan kelompok stimulasi persepsi terapi aktivitas
dengan hasil penelitian dengan nilai P sebesar 0,001 yang
berarti ada pengaruh yang signifikan sebelum dan
sesudah stimulasi terapi aktivitas kelompok persepsi
halusinasi di ruang rawat inap arjuna rumah Sakit Jiwa
Daerah Provinsi Jambi, peneliti tidak menjelaskan
tentang kelemahan dalam penelitian.

Anda mungkin juga menyukai