Hasil Wawancara:
1. Tidak ada buku panduan yang resmi, namun ada beberapa catatan yang
diberikan oleh rumah sakit yang bisa kami jadikan panduan, karena catatan
yang diberikan lebih berbicara atau menjelaskan tentang layanan pastoral
care.
2. Yang menjadi tujuan kami petugas pastoral care yaitu memberi pelayanan rohani
dan memberikan penyegaran rohani kepada pasien yang sakit. Sehingga
walaupun pasien sakit secara jasmani tetapi mereka dikuatkan oleh penyegaran
rohani melalui doa-doa yang kami berikan. Sehingga kami yakin walaupun
pasien sakit secara jasmanai tetapi sehat dalam hal rohani.
3. Ada SOP yang diberikan oleh pihak rumah sakit kepada kami, untuk kami
pelajarai agar apa yang kami buat sesuai dengan harapan rumah sakit, terlebih
dalam bidang kerohanian.
4. Saya bertugas disini sudah mau 1 tahun, dari bulan Juli 2021 sampai saat ini di
tahun 2022.
5. Pelayanan dilakukan setiap hari tetapi dibatasi waktu, sesuai jam kerja yakni
pukul 7.30-15.00 WIT dan khusus hari sabtu pelayanan di mulai pukul 7.30-
13.00 WIT. Tetapi ada waktu-waktu tertentu kami di panggil untuk mendoakan
pasien yang sudah dalam sakrat maut atau pasien yang membutuhkan doa kami.
6. Bagi saya selama kurang lebih satu tahun bertugas sebagai pelayan
pastoral care di RSDH ini, saya belum pernah mengalami pengalaman
tidak mengenakan atau pengalaman di tolak pasien dan keluarga, pada
umumnya mereka malah dengan senang hati menerima kami datang
melayani mereka dengan berdoa, berwawan hati, bersharing, mereka
sangat menerima kami. Namun pernah sekali saya alami dimana salah satu
keluarga yang beragama muslim, tidak ingin didoakan oleh kami petugas
pastoral care.
7. Manfaat yang saya dapatkan ialah saya merasa dikuatkan untuk menerima
tantangan dan cobaan terlebih dalam hal sakit penyakit. Kemudian setelah
menjalankan tugas pastoral care ini saya merasa bahwa kegunaan besar
untuk saya bagaimana saya harus menghadapi situasi atau keadaan pasien
yang sedang sakit. Dalam tugas ini lebih menyadarkan saya bahwa saya
memang tidak berarti apa-apa di hadapan Tuhan baik dalam kedaan sehat
maupun sakit. Itulah manfaat yang saya dapatkan.
8. Iman adalah inti utama kita dalam melakukan pelayanan. Jika kita tidak
punya iman yang kuat, bagaimana kita melayani orang lain? apa lagi
dalam hal ini kami melayanai orang yang sakit. Iman merupakan
penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan. Sehingga jika kita berdoa tapi
tidak punya iman, maka sia-sia kita berdoa. Kita yakin bahwa kita adalah
perpanjang tangan Tuhan menyuarakan apa yang Tuhan mau kepada
sesama kita yang sedang sakit.
9. Pelayanan kepada pasien yang kritis yang kami lakukan ialah terus berdoa,
doa penyerahan apa yang menjadi kehendak Tuhan dan bagi keluarga,
mohon doa rahmat kekuatan, ketabahan iman, penyerahan juga kepada
mereka apa yang Tuhan mau untuk saudara mereka yang sedang kritis.
Nama: Emilia Gasul
Hasil Wawancara: