DEFINISI
A. DEFINISI
Bimbingan rohani pasien adalah bentuk kegiatan yang di dalamnya terjadi proses
bimbingan dan pembinaan rohani kepada pasien di rumah sakit sebagai bentuk kepedulian
kepada mereka yang
bagaimana seorang rohaniawan dapat memberikan ketenangan, kedamaian dan kesejukan hati
kepada pasien dengan senantiasa memberikan dorongan dan motivasi untuk tetap bersabar,
tawakal dan tetap menjalankan kewajibannya sebagai hamba Allah SWT.
Salah satu kebutuhan manusia adalah kebutuhan rohani, dimana kebutuhan tersebut
salah satunya adalah mengenai ibadah sesuai dengan keyakinan yang dianut. Staf memahami
peran mereka dalam mengidentifikasi nilai-nilai dan kepercayaan pasien maupun keluarganya
serta bagaimana nilai dan kepercayaan tersebut dihormati di dalam proses asuhan. Pasien
yang datang ke rumah sakit selain ingin mendapatkan kesehatannya kembali juga pasti ingin
mendapatkan pelayanan yang maksimal terkait tentang masalah ibadah. Karena mungkin
pasien yang melakukan perawatan di rumah sakit terhambat dalam melakukan ibadah.
Dalam pelayanan kesehatan, perlu adanya bidang yang khusus untuk memberikan
layanan yang berkaitan mengenai spiritual yang dapat bertugas memberikan kebutuhan
spiritual.
B. TUJUAN
1. Tujuan umum
- Sebagai bentuk kepedulian yang sehat kepada yang sakit.
- Memberikan pengertian kepada pasien dan keluarga agar tetap bersabar dan
-
berdoa.
Memberikan bimbingan kepada pasien dalam menghadapi musibah dan ujian.
Memberikan dorongan kepada pasien agar tidak putus asa.
Membimbing perasaan pasien agar tetap tenang.
Mengingatkan pasien agar tetap berbaik sangka kepada Allah SWT.
Memberikan pelayanan rohani kepada pasien.
Menguatkan psikologi pasien dengan pemberdayaan mental dengan rawatan
rohani.
Memberikan image positif terhadap Rumah Sakit.
2. Tujuan khusus
- Memberikan ketenangan bathin dan keteduhan hati kepada pasien dalam
-
menghadapi penyakitnya.
Memberikan motivasi dan dorongan untuk tetap bersabar dan bertawakal dalam
menghadapi ujian dari Allah SWT.
memerlukan bantuan.
Bimbingan secara berkelompok
Yakni cara pengungkapan jiwa/ batin oleh pasien serta pembinaannya melalui
BAB II
RUANG LINGKUP
Ruang lingkup dari pembinaan rohani Rumah Sakit Prof. Dr. Tabrani, adalah sebagai berikut:
a. Pasien ranap dan keluarga, terdiri dari :
1) Pasien konsultasi
2) Pasien dengan terapi komplementer (ruqyah, dll)
3) Pasien dengan histeria/ psikosomatis
4) Pasien sakaratul maut
5) Pasien meninggal
6) Pasien partus
7) Pasien dengan operasi (SC/OP)
b. Pasien rajal
1) Pasien konsultasi
2) Pasien dengan histeria/ psikosomatis
3) Pasien dengan terapi komplementer (ruqyah, dll)
Terdapat proses untuk mengidentifikasi dan menghormati nilai-nilai dan kepercayaan
pasien dan bila mungkin, juga keluarganya. Rumah Sakit Prof. Dr. Tabrani merupakan rumah
sakit yang telah melayani banyak pasien muslim dan non muslim disekitarnya. Karena Rumah
Sakit Prof. Dr. Tabrani merupakan rumah sakit bernuansa islami, maka untuk menciptakan
suasana islami di Rumah Sakit Prof. Dr. Tabrani maka perlu adanya pembinaan pasien oleh
tenaga pembina kerohanian.
Rumah sakit mempunyai proses untuk merespon permintaan yang bersifat rutin atau
3
kompleks yang berkenaan dengan agama atau dukungan spritual. Rumah sakit merespon
permintaan untuk keperluan dukungan agama dan spiritual pasien dan staf mempraktekkan
proses tersebut dan memberikan pelayanan yang menghormati nilai dan kepercayaan pasien.
BAB III
TATA LAKSANA
Adapun langkah-langkah kegiatan bimbingan rohani pasien rawat inap adalah sebagai
I.
berikut:
TAHAP PRA PELAYANAN BIMBINGAN
1. Untuk petugas ruang rawat inap
Perhatikan isian form permintaan bimbingan yang telah diisi oleh keluarga dan pasien ;
Jika terisi ceklist permintaan bimbingan rohaniawan dari pihak Rumah Sakit, maka
petugas rawat inap menghubungi pihak rohaniawan yang telah ditunjuk oleh pihak
Rumah Sakit. Dan memberikan waktu yang tepat kapan akan dilakukan bimbingan.
Jika terisi cheklist bimbingan rohaniawan dari pihak keluarga, maka petugas rawat
inap memberikan waktu yang tepat kapan akan dilakukan bimbingan.
Waktu pelaksanaan yang tepat adalah ;
dengan pasien.
Apabila pasien dalam keadaan siap dan tidak mengganggu maka pelayanan dapat
dimulai.
4
4
5
6
7
BAB IV
DOKUMENTASI
Dokumentasi terkait pelayanan kebutuhan privasi pasien yaitu :
-