Anda di halaman 1dari 6

Lampiran I : Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Puruk Cahu

Nomor : 188.4/933/RSUD-PC/X/2016
Tanggal : 05 Oktober 2016
Tentang : PELAYANAN KEROHANIAN.

PANDUAN
PELAYANAN KEROHANIAN

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pelayanan bimbingan kerohanian merupakan bagian integral dari bentuk pelayanan
kesehatan dalam upaya pemenuhan kebutuhan bio-psyco-socio-spiritual, yang komprehensif
karena pada dasarnya setiap diri manusia terdapat kebutuhan dasar spiritual.

Pentingnya bimbingan spiritual dalam kesehatan telah menjadi ketetapan WHO yang
menyatakan aspek agama (spiritual) merupakan salah satu unsur dari pengertian kesehatan
seutuhnya (WHO, 1984). Untuk itu RSUD Puruk Cahu mengadakan kegiatan pelayanan
bimbingan Rohani Pasien di Rumah Sakit, sebagai langkah konkrit untuk membantu pasien
dalam proses penyembuhannya.

Bimbingan rohani pasien adalah bentuk kegiatan yang didalamnya terjadi proses
bimbingan dan pembinaan rohani kepada pasien di rumah sakit sebagai bentuk kepedulian
kepada mereka yang sedang mendapat ujian dari Tuhan Yang Maha Esa. Dalam kegiatan
tersebut bagaimana seorang rohaniawan dapat memberikan ketenangan, kedamaian dan
kesejukan hati kepada pasien dengan senantiasa memberikan dorongan dan motivasi untuk
tetap bersabar, tawakal dan tetap menjalankan kewajibannya sebagai hamba Tuhan.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
a. Sebagai bentuk kepedulian yang sehat kepada yang sakit.
b. Memberikan pengertian kepada pasien dan keluarga agar tetap bersabar dan
berdoa
c. Memberikan bimbingan kepada pasien dalam menghadapi musibah dan ujian
d. Membimbing perasaan pasien agar tetap tenang
e. Mengingatkan pasien agar tetap berbaik sangka kepada Tuhan yang Maha Esa.
f. Memberikan pelayanan rohani kepada pasien
g. Menguatkan psikologi pasien dengan pemberdayaan mental dengan rawatan
rohani.
h. Memberikan image positif terhadap Rumah Sakit Umum Puruk Cahu.

1
2. Tujuan Khusus
a. Manfaat bagi pasien:
- Memberikan ketenangan batin dan keteduhan hati kepada pasien dalam
menghadapi penyakitnya.
- Memberikan motivasi dan dorongan untuk tetap bersabar dan bertawakal
dalam menghadapi ujian dari Tuhan.
- Menumbuhkan suasana keakraban kepada pasien untuk saling berbagi rasa
dan cerita.

C. KARAKTERISTIK BIMBINGAN ROHANI PASIEN


Program yang berdimensi social dan langsung menyentuh aspek emosional individu.

D. RUANG LINGKUP
- Ruang lingkup operasional kegiatan ini adalah rumah sakit dan masyarakat.
- Rohaniawan sebagai orang yang diminta dalam kegiatan membimbing dan
pendampingan mental spiritual pasien dalam pemenuhan haknya sebagai pasien.
- Mengingatkan pada semua pelaku upaya kesehatan khususnya di Rumah Sakit (semua
karyawan rumah sakit) bahwa kehadiran kita di RSU juga untuk memberikan kekuatan
spiritual kepada pasien.
- Berlaku untuk seluruh pasien yang menggunakan pelayanan di RSUD Puruk Cahu agar
pasien merasa lebih kuat, ikhlas dan yakin akan pertolongan dari Tuhan Yang Maha
Esa.

E. LANDASAN HUKUM
Undang- undang No 44 tahun 2009 tentang rumah sakit
Undang- undang No 36 tentang kesehatan

2
BAB II
LANDASAN TEORI

A. TUJUAN DAN FUNGSI BIMBINGAN ROHANI

I. TUJUAN DAN FUNGSI


a. Tujuan bimbingan rohani pasien
1. Untuk mengenal diri dan lingkungan
2. Untuk dapat menerima diri sendiri dan lingkungan secara postitif dan dinamis
3. Untuk dapat mengambil keputusan sendiri tentang berbagai hal.

b. Fungsi bimbingan Rohani


Ditinjau dari sifatnya, layanan bimbingan dapat berfungsi:
1. Fungsi preventif adalah layanan bimbingan ini sebagai pencegahan timbulnya
masalah.
2. Fungsi pemahaman adalah bimbingan menghasilkan pemahaman tentang sesuatu
dari pihak - pihak tertentu.
3. Fungsi perbaikan adalah fungsi bimbingan untukterpecahnya malasah yang dialami
individu.
4. Fungsi pemahaman dan pengembangan adalah layanan dapat membantu individu
dalam memelihara dan mengembangkan secara keseluruhan probadinya secara
mantap, terarah dan berkelanjutan.

Pada dasarnya bimbingan rohani merupakan aktualisasi teologi yang dimanifestasikan


dalam suatu kegiatan manusia beriman sebagai makluk sosial yang dilaksanakan secara teratur
oleh manusia untuk membina dan mengarahkan manusia memiliki keyakinan yang kokoh dan
bertambah kepada Tuhan, taat melaksanakan ibadah dan memantapkan kesadaran beragama
sehingga dapat membawa seseorang menjadi lebih tenang dalam menghadapi permasalahan
dan jauh dari rasa cemas.

II. METODE BIMBINGAN ROHANI


a) Wawancara
Salah satu cara memperoleh fakta- fakta kejiwaan yang dapat dijadikan bahan
pemetaan tentang bagaimana sebenarnya hidup kejiwaan klien pada saat tertentu
memerlukan bantuan.
b) Metode group Guidance (bimbingan rohani secara berkelompok)
Yakni cara pengungkapan jiwa/ batin klien serta pembinaannya melalui
kegiatan
kelompok (misa mingguan dsbnya)

3
c) Metode non direktif (cara yang tidak mengarahkan)
Metode ini mempunyai dua cara yakni :
- Client Centered
Yaitu cara mengungkapkan tekanan batin yang dirasakan menjadi
penghambat pasien dengan sistem pancingan yang berupa satu atau dua
pertanyaan terarah.
- Metode Edukatif
Yaitu cara mengungkapkan tekanan perasaan yang menghambat
perkembangan belajar dengan mengorek sampai tuntas perasaan/ sumber
perasaan yang menyebabkan hambatan dan ketegangan.
d) Metode psikoanalisis (penganalisa jiwa)
Metode ini untuk memperoleh data- data tentang jiwa tertekan bagi
penyembuhan jiwa pasien/klien.
e) Metode Direktif (metode yang bersifat mengarahkan )
Metode ini bersifat mengarahkan klien untuk berusaha mengatasi kesulitan
yang
dihadapi. Pengarahan yang diberikan kepada klien adalah dengan memberikan
jawaban-
jawaban terhadap permasalahan yang dialami pasien
f) Metode sosiometri
Yaitu suatu cara yang digunakan untuk megetahui kedudukan klien dalam
kelompok.
g) Metode lain dalam bimbingan rohani.

4
BAB III
PELAKSANAAN

BENTUK LAYANAN BIMBINGAN ROHANI YANG ADA DI RSUD


PURUK CAHU

A. Bimbingan rohani pasien bagi pasien rawat inap RSUD Puruk Cahu
Bimbingan pasien rawat inap ini merupakan bimbingan reguler bagi pasienrawat inap
RSUD Puruk Cahu. Bimbingan Rohani ini dilakukan oleh rohaniwan ditunjuk oleh RSUD
Puruk Cahu, atas permintaan keluarga / pasien. Bimbingan diberikan kepada pasien dan
keluarga yang menunggu. Langkah langkah :

a) TAHAP PRA PELAYANAN BIMBINGAN


1. Untuk petugas ruang rawat inap :
Perhatikan form permintaan bimbingan kerohanian yang telah di isi oleh pasien/
keluarga;
Jika terisi ceklist permintaan bimbingan rohaniawan dari pihak Rumah Sakit, maka
petugas rawat inap menghubungi pihak rohaniwan yang telah ditunjuk oleh pihak
Rumah Sakit. Dan memberikan kontrak waktu yang tepat kapan akan dilakukan
bimbingan;
Jika cheklist bimbingan rohaniwan dari pihak keluarga, maka petugas rawat inap
memberikan kontrak waktu yang tepat kapan akan dilakukan bimbingan;
Kontrak waktu yang tepat adalah :
- Diluar jam visite DPJP
- Diluar tindakan medik lain
- Diluar jam kunjung pasien.
2. Untuk Rohaniawan:
Perhatikan pakaian dan peralatan lain yang dibutuhkan. Sebelum melakukan
bimbingan perlu diperhatikan pakaian dan peralatan yang dibutuhkan karena
penampilan juga penting.
Membawa buku bimbingan rohani atau panduan dan liflet yang diperlukan.
Saat menuju ruangan, ucapkan salam kepada pengunjung dan pasien
Ketuk pintu dengan lembut dan perkenalkan diri secara singkat.
Jika pasien dalam keadaan siap dan tidak mengganggu maka pelayanan dapat
dimulai. usahakan untuk dapat mengetaui nama pasien.

b) PROSES PELAYANAN BIMBINGAN ROHANIAWAN


1. Perkenalkan diri secara khusus kepada pasien
2. Lakukan wawancara singkat tentang penyakit dan harapan pasien dengan bersahabat
dan penuh empati.
3. Tidak larut dalam kesedihan pasien.
4. Berikan sentuhan tangan sebagai rasa empati.
5. Berikan pengertian untuk tetap bersabar dalam mengahdapi cobaan.

5
6. Anjurkan untuk tetap melakukan ibadah sesuai agama
7. Mohon diri,
8. Proses pelayanan bimbingan minimal 10-15 menit.

c) Bimbingan rohani pasien rajal/ Igd


Bimbingan ini tidak tentu, dapat diberikan oleh perawat dengan melihat kondisi pasien.

d) Bimbingan rohani pasien pra operasi


Bimbingan ini diberikan kepada pasien yang akan menjalani operasi, dilakukan di
ruang rawat tempat pasien diberikan persiapan pre operasi (jika diminta oleh pasien dan
keluarga).

Direktur RSUD Puruk Cahu Kab. Murung Raya

drg. MARTHIN MAHA, Sp.Ort


NIP. 19760306 200312 1 009

Anda mungkin juga menyukai