Anda di halaman 1dari 5

PROGRAM KERJA KOMITE ETIK

RUMAH SAKIT UMUM SEBENING KASIH

RUMAH SAKIT UMUM SEBENING KASIH

KABUPATEN PATI

TAHUN 2018
PROGRAM KERJA KOMITE ETIK
RSU SEBENING KASIH KABUPATEN PATI
TAHUN 2018

A. PENDAHULUAN

Komite Etik Rumah Sakit (KERS), dapat dikatakan sebagai suatu


badan yang secara resmi dibentuk dengan anggota dari berbagai disiplin
ilmu perawatan kesehatan dalam rumah sakit yang bertugas untuk
menangani berbagai masalah etik yang timbul dalam rumah sakit. KERS
dapat menjadi sarana efektif dalam rangka mengupayakan saling
pengertian antara berbagai pihak yang terlibat seperti dokter, pasien,
keluarga pasien dan masyarakat tentang berbagai masalah etika hukum
kedokteran yang muncul dalam perawatan kesehatan di rumah sakit
Ada tiga fungsi KERS ini yaitu pendidikan, penyusun kebijakan dan
pembahasan kasus. Jadi salah satu tugas KERS adalah menjalankan
fungsi pendidikan etika. Dalam rumah sakit ada kebutuhan akan
kemampuan memahami masalah etika, melakukan diskusi multidisiplin
tentang kasus medikolegal dan dilema etika biomedis dan proses
pengambilan keputusan yang terkait dengan permasalahan ini. Dengan
dibentuknya KERS, pengetahuan dasar bidang etika kedokteran dapat
diupayakan dalam institusi dan pengetahuan tentang etika diharapkan
akan menelurkan tindakan yang profesional etis. Komite tidak akan
mampu mengajari orang lain, jika ia tidak cukup kemampuannya. Oleh
sebab itu tugas pertama komite adalah meningkatkan pengetahuan
anggota komite. Etika kedokteran dewasa ini berkembang sangat pesat.
Di Indonesia etika kedokteran relatif baru dan yang berminat tidak
banyak sehingga lebih sulit mencari bahan bacaan yang berkaitan dengan
hal ini. Pendidikan bagi anggota komite dapat dilakukan dengan belajar
sendiri, belajar berkelompok, dan mengundang pakar dalam bidang
agama, hukum, sosial, psikologi, atau etika yang mendalami bidang etika
kedokteran. Para anggota komite setidaknya harus menguasai berbagai
istilah/konsep etika, proses analisa dan pengambilan keputusan dalam
etika. Pengetahuan tentang etik akan lebih mudah dipahami jika ia
diterapkan dalam berbagai kasus nyata. Semakin banyak kasus yang
dibahas, akan semakin jelaslah bagi anggota komite bagaimana bentuk
tatalaksana pengambilan keputusan yang baik. Pendidikan etika tidak
terbatas pada pimpinan dan staf rumah sakit saja. Pemilik,pasien,
keluarga pasien, dan masyarakat dapat diikutsertakan dalam pendidikan
etika.
Pemahaman akan permasalahan etika akan menambah
kepercayaan masyarakat dan membuka wawasan mereka bahwa rumah
sakit bekerja untuk kepentingan pasien dan masyarakat pada umumnya.
Selama ini dalam struktur rumah sakit di Indonesia dikenal
subkomite/panitia etik profesi medik yang merupakan struktur dibawah
komite medik yang bertugas menangani masalah etika rumah sakit.
Pada umumnya anggota panitia ini adalah dokter dan masalah yang
ditangani lebih banyak yang berkaitan dengan pelanggaran etika profesi.
Mengingat etika kedokteran sekarang ini sudah berkembang begitu luas
dan kompleks maka keberadaan dan posisi panitia ini tidak lagi memadai.
Rumah sakit memerlukan tim atau komite yang dapat menangani masalah
etika rumah sakit dan bertanggung jawab langsung kepada direktur.
Komite memberikan saran di bidang etika kepada pimpinan dan
staf rumah sakit yang membutuhkan. Keberadaan komite dinyatakan
dalam struktur organisasi rumah sakit dan keanggotaan komite diangkat
oleh pimpinan rumah sakit. Proses pembentukan KERS ini, rumah sakit
memulainya dengan membentuk tim kecil yang terdiri dari beberapa orang
yang memiliki kepedulian mendalam dibidang etika kedokteran, bersikap
terbuka dan memiliki semangat tinggi. Jumlah anggota disesuaikan
dengan kebutuhan. Keanggotaan komite bersifat multi disiplin meliputi
dokter (merupakan mayoritas anggota) dari berbagai spesialisasi, perawat,
pekerja sosial, rohaniawan, wakil administrasi rumah sakit, dan ahli
hukum.

B. LATAR BELAKANG

Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan


untuk hidup sehat bagi setiap warga negara. Agar dapat mewujudkan
derajat kesehatan masyarakat yang optimal, sebagai salah satu unsur
kesejahteraan umum dari tujuan nasional. Untuk itu perlu ditingkatkan
upaya guna memperluas dan mendekatkan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat dengan mutu yang baik dan biaya terjangkau. Selain itu
dengan semakin meningkatnya pendidikan dan keadaan sosial ekonomi
masyarakat, maka sistem nilai dan orientasi dalam masyarakatpun mulai
berubah. Masyarakat mulai cenderung menuntut pelayanan umum yang
lebih baik, lebih ramah, lebih bermutu termasuk pelayanan kesehatan.
Dengan semakin meningkatnya tuntutan masyarakat akan mutu
pelayanan rumah sakit, maka fungsi pelayanan RSU Sebening Kasih
secara bertahap perlu terus ditingkatkan agar menjadi efektif dan efisien
serta memberi kepuasan dan kenyamanan kepada pasien, keluarga maupun
masyarakat.
C. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Terselenggaranya kegiatan Etika dan hukum Rumah Sakit yang efektif dan
berkualitas.

2. Tujuan Khusus
Memberikan masukan dan pertimbangan kepada Direktur dalam hal:
a. Penyusunan dan perumusan medicoetiklegal dan kode etik
pelayanan rumah sakit.
b. Menyelesaikan masalah etik rumah sakit dan pelanggaran terhadap
kode etik pelayanan rumah sakit.
c. Pemeliharaan etik penyelenggaraan fungsi rumah sakit, Hospital
Bylaws , dan Medical Staff Bylaws
d. Sebagai gugus tugas dalam penanganan masalah hukum di RSU
Sebening Kasih.

D. PRORAM KERJA

1. Mengadakan rapat koordinasi Komite Etik dan dengan Komite Medik dan
Komite Keperawatan sekurang-kurangnya setiap 6 bulan sekali.
2. Memberikan penyuluhan kepada pasien dan keluarga pasien tentang hak
dan kewajiban antara pasien dan dokter.
3. Membantu Direktur Rumah Sakit menyusun dan merumuskan medico
etik legal dan kode etik pelayanan rumah sakit.
4. Menyelesaikan masalah pelanggaran etik dan hukum terhadap pegawai
di RSU Sebening Kasih.
5. Menyelesaikan masalah pelanggaran etik dan hukum antara pasien dan
RSU Sebening Kasih
6. Menyelesaikan konflik etik yang timbul antar profesi di RSU Sebening
kasih.

E. ANGGARAN

Sumber dana program kerja Komite Etik Rumah Sakit tahun 2018
dibebankan pada Belanja Operasional Badan Layanan Umum Rumah
Sakit Umum Sebening Kasih Tahun 2018.

F. EVALUASI

Evaluasi terhadap Program Kerja dilakukan setiap waktu sebagai upaya


mengukur tingkat keberhasilan dan kemanfaatan serta relevansi dari
Program kerja yang telah disusun untuk peningkatan pelayanan pada
masyarakat sehingga nantinya dapat dijadikan sebagai bahan
pertimbangan untuk program kegiatan di tahun – tahun mendatang

G. PENUTUP

Demikian program kerja ini dibuat sebagai pedoman dan acuan dalam
melaksanakan kegiatan di Komite Etik Rumah Sakit pada Tahun 2018.

Pati, .... Januari 2018

Mengetahui
DIREKTUR RSU SEBENING KASIH KETUA
KABUPATEN PATI KOMITE ETIK RUMAH SAKIT

dr. INDAH RESTIYANTI


NIK. 20110300001 ...............................

Anda mungkin juga menyukai