Anda di halaman 1dari 2

PUSKESMAS CIANJUR KOTA

Jl. Suryakencana No 1 Cianjur


PUSKESMAS
CIANJUR KOTA
NOMOR : REVISI HALAMAN
KE - 1 1/2
TANGGAL TERBIT DITETAPKAN OLEH
STANDAR 02 JANUARI 2016 KEPALA PUSKESMAS
OPERASIONAL CIANJUR KOTA
PROSEDUR
PERAWATAN
PASIEN DI DALAM
AMBULANCE dr. Tjendrawati Pudjohartono
NIP. 19610923 198903 2 004

DASAR HUKUM Undang-Undang Nomor. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan

Perawatan pasien selama dirujuk dalam ambulance


PENGERTIAN
a. Standarisasi cara merujuk pasien ke rumah sakit lain
TUJUAN
b. Memberikan kepuasan kepada pasien.

SASARAN Pasien yang berkunjung ke Puskesmas Cianjur Kota


Surat Keputusan Kepala Puskesmas Cianjur Kota Tentang Prosedur
KEBIJAKAN Perawatan Pasien Di Dalam Ambulance Nomor :
/LKBP/PKM/7/VI/2016
SEBELUM BERANGKAT
Sebelum transportasi, pastikan hal-hal berikut:
o Kondisi vital meliputi jalan nafas, pernafasan dan sirkulasi.
Pastikan ikatan pada alat pengangkut tidak menyebabkan
pasien kesulitan bernafas. Jika pasien tidak sadar, pastikan
pasien mendapatkan pertukaran udara yang cukup.
o Keamanan posisi alat pengangkut di dalam ambulans.
Persiapkan jika timbul perburukan kondisi pernafasan dan sirkulasi
dengan meletakkan spinal board pendek atau papan RJP di bawah
matras.
Longgarkan pakaian yang ketat.
Periksa perban, balut dan bidai.
Naikkan keluarga atau teman dekat yang harus menemani pasien.
Mereka harus ditempatkan di kabin pengemudi dan memakai sabuk
PROSEDUR pengaman dengan baik agar tidak mempengaruhi proses perawatan
pasien.
Naikkan barang pribadi seperti dompet, koper dan tas serta pastikan
barang tersebut aman di ambulans. Jika memungkinkan, beritahu
petugas keamanan tentang hal ini.
Tenangkan pasien. Ucapkan kata-kata yang menenangkan. Berikan
senyuman.
SELAMA PERJALANAN
Beritahu EMD bahwa Anda meninggalkan lokasi.
Lanjutkan perawatan kegawat-daruratan yang dibutuhkan.
Gabungkan informasi tambahan pasien.
Monitoring terus vital sign dan catat.
Beritahu fasilitas medis yang menjadi tujuan Anda.
Kriteria kasus di bawah ini memerlukan pemberitahuan
i. Henti jantung
ii. Henti nafas
iii. Trauma mayor
iv. Suspek CVA/stroke
v. Amputasi
vi. Suspek MI pada pasien lebih dari 40 tahun
vii. Kejang yang sedang berlangsung atau berulang
viii. Persalinan iminen
ix. Luka bakar berat
x. Kriteria lain sebagaimana diputuskan oleh kru ambulans
Informasi yang harus diberikan meliputi
i. Identitas pasien
ii. Hasil pemeriksaan
iii. Tindakan yang telah dilakukan
iv. Perkiraan waktu kedatangan (ETA)
Persiapkan peralatan tambahan
o Baskom atau kantung muntah jika pasien muntah.
o Suction jika terjadi aspirasi
o Papan RJP jika terjadi gagal nafas atau gagal jantung
Tenangkan emosi anda dan emosi pasien
Koordinasikan dengan pengemudi tentang kondisi pasien dan cara
mengemudinya. Pengemudi perlu menyesuaikan kecepatan dan
cara mengemudinya sesuai kebutuhan pasien.
Jika terjadi henti jantung, RJP harus dilakukan dalam kondisi
ambulans berhenti. Pastikan fasilitas rujukan mengetahui kejadian
ini.
SAMPAI DI TEMPAT RUJUKAN
Jika kondisi tempat rujukan cukup ramai, jangan terburu-buru
menurunkan pasien, lanjutkan penanganan pasien di atas ambulans
sampai ada petugas yang siap mengambil alih.
Dampingi petugas yang akan mengambil alih
o Berikan laporan anda secara lisan
o Serahkan barang pribadi pasien
o Minta diri untuk meninggalkan tempat rujukan
Kembalikan peralatan ambulans ke tempat semula
Segera setelah tidak menangani pasien, buat laporan tertulis. Sebaiknya cari
tempat yang tenang untuk melakukan ini.
a. Instalasi gawat darurat.
UNIT TERKAIT
b. Ambulance

REFERENSI

Anda mungkin juga menyukai