Disusun oleh :
Dosen mata kuliah : Ns. Diah Ratnawati, S. Kep, M.Kep, Sp. Kep. Kom
Jurusan : S-1 Keperawatan
Fakultas : Ilmu Kesehatan
Tahun 2020
Nama : Nadhira Salma Syahdan Nama : Fida Nabilah A. (pasangan)
Kasus Fida
Seorang remaja bernama Fida berusia 19 tahun dirawat diruangan perawatan umum dirumah
sakit pemerintah. Pasien dirawat dengan keluhan sering lemah, letih, lesuh. Seorang perawat
melakukan anamnesa, didapatkan hasil sebagai berikut: Pasien mengatakan tidak nafsu
makan, klien anoreksia, bb pasien turun, konjungtiva anemis. Pemeriksaan lab: Hb menurun,.
Pasien bertanya bagaimana bisa terkena penyakit ini, sedangkan dulu mendapatkan Imunisasi
Lengkap. Keluarga pasien sudah memberikan obat-obatan herbal namun pasien tidak kunjung
sembuh. Menurut kebudayaan klien pasien tidak nafsu makan adalah hal yang biasa.
Diagnosa medis pasien Anemia Hipo proliferatif, karna kekurangan zat besi dan vit B12,
perawat dan dokter serta paramedic lainnya yang terkait melakukan perawatan secara
integrasi untuk menghindari / mengurangi resiko komplikasi lebih lanjut
Pengkajian
Komunikasi
1. Kualitas suara: Lantang
2. Pengucapan dan pelafalan: Jelas
3. Penggunaan dari diam: Jarang, sedang
4. Penggunaan non-verbal: Kinetik (gestur, ekspresi, sikap)
5. Sentuhan: Menyentuh yang lain tanpa kesulitan
6. Menanyakan pertanyaan berikut:
a. Bagaimana klien menyampaikan pemikirannya kepada orang lain? Dengan
mengatakan pendapatnya secara langsung dan verbal
b. Apakah klien senang berkomunikasi dengan teman, keluarga dan kenalan?
Ya, senang
c. Ketika ditanya pertanyaan, bagaimana klien merespon, apakah dengan kata-
kata, pergerakan tubuh atau keduanya? Keduanya
d. Jika klien memiliki sesuatu yang penting untuk didiskusikan dengan keluarga
klien, bagaimana pendekatan yang klien lakukan? Mengajak berdiskusi dan
menanyakan pendapat satu persatu anggota keluarga
Ruang
1. Derajat dari kenyamanan: Bergerak saat ruangan pribadi dilanggar
2. Jarak dalam berbicara: 18 inchi-3 kaki
3. Definisi dari ruangan
a. Menjelaskan derajat kenyamanan dengan jarak yang dekat saat berbicara
4. Menanyakan pertanyaan berikut:
a. Saat klien berbicara dengan anggota keluarga, seberapa dekat klien berdiri?
Kurang dari 1 meter
b. Ketika klien berkomunikasi dengan teman sejawat, seberapa dekat klien
berdiri? Kurang dari 1 meter
c. Apabila orang asing menyentuh klien, bagaimana perasaan dan reaksi klien?
Terkejut dan menegur orang asing tersebut
d. Jika orang yang klien cintai/sayangi menyentuh klien, bagaimana perasaan dan
reaksi klien? Bahagia dan menerima sentuhan tersebut
e. Apakah klien nyaman dengan jarak diantara klien dan perawat sekarang? Ya,
klien nyaman
Organisasi social
1. Kondisi normal dari kesehatan: Kurang
2. Status perkawinan: Belum menikah
3. Jumlah anak: -
4. Status orang tua: Hidup
5. Menanyakan pertanyaan berikut:
a. Bagaimana klien mendefinisikan aktivitas sosial? Kegiatan yang dilakukan
secara rutin dan berhubungan dengan banyak orang
b. Apa saja aktifitas yang klien senangi? Menghabiskan waktu bersama
keluarga dan teman klien
c. Apa saja hobi klien atau hal yang dilakukan di waktu luang? Klien senang
menonton film
d. Apakah klien percaya dengan Sang Pencipta? Ya, percaya
e. Bagaimana cara beribadah klien kepada Sang Pencipta? Menunaikan Sholat
5 waktu
f. Apa fungsi klien dalam keluarga? Menghormati orangtua, berbakti kepada
orangtua, membantu orangtua
g. Apa peran klien dalam keluarga? Anak
h. Ketika klien kecil, apa dan siapa yang paling berpengaruh bagi klien?
Orangtua klien
i. Apa hubungan klien dengan saudara dan orangtua klien? Sebagai anak,
kakak dan adik
j. Apa arti pekerjaan bagi klien? Pekerjaan adalah suatu kegiatan yang
dilakukan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
k. Deskripsikan pekerjaan klien yang lalu, sekarang, dan yang akan datang? Saat
ini klien seorang mahasiswa program studi Ilmu Keperawatan, dan akan
menjadi seorang perawat
l. Bagaimana pandangan politik klien? Pandangan politik bagi klien adalah
sebagai kekuasaan, pemerintahan dan pimpinan
m. Bagaimana pandangan politik mepengaruhi sikap klien terhadap sehat dan
sakit? Pandangan politik yang mempengaruhi sikap klien terhadap sehat
dan sakit adalah setiap masyarakat memiliki hak untuk pelayanan
kesehatan yang baik
Waktu
1. Orientasi terhadap waktu: Orientasi masa yang akan datang
2. Pandangan terhadap waktu: Waktu social
3. Reaksi psiko kimiawi terhadap waktu: Tidur dan bangun secara teratur sesuai
jadwal
4. Menanyakan pertanyaan berikut:
a. Jenis arloji yang klien gunakan sehari-hari? Klien melihat jam pada
ponselnya
b. Jika klien memiliki janji pada jam 2 siang pada jam berapa klien datang?
Klien datang sebelum jam 2
c. Jika perawat memberi tahu klien bahwa akan menerima pengobatan dalam
waktu sekitar setengah jam, secara realistic berapa waktu yang klien habiskan
sebelum memanggil perawat di nurse station? Pasien akan menghabiskan
waktu sekitar 10 menit untuk menerima pengobatan
Kontrol lingkungan
1. Kontrol lingkungan internal: keluarga klien menyakini bahwa dengan diberikanya
minum yang sudah diberikan doa-doa akan merubah kondisi menjadi lebih baik
dan kenyamanan pasien juga menjadi sesuatu yang memberikan kekuatan.
Kontrol lingkungan eksternal: menyatakan bahwa dalam budaya Betawi, orang tua
meyakini bahwa sakit anaknya berasal dari takdir dan orang tua meminta ampun
serta doa untuk diberikan kesehatan dan kesembuhan dalam ibadahnya.
2. Orientasi nilai
a. Tidak percaya dengan kekuatan supernatural: Keluarga klien meyakini jika
terkena penyakit merupakan takdir dan sedang diuji keimanannya oleh Sang
Pencipta
b. Tidak bergantung pada sihir, dukun dan tokoh agama yang dapat merubah
keadaan
Variasi Biologi
1. Lakukan pengkajian fisik secara lengkap dan catat
a. Struktur tubuh: Struktur tubuh klien baik tidak ada yang abnormal atau cacat.
b. Warna kulit: Warna kulit klien tampak normal
c. Perubahan warna kulit yang tidak biasa: Tidak ada perubahan warna kulit
d. Distribusi dan pewarnaan rambut : Rambut lebat dengan warna rambut pasien hitam
e. Karakteristik fisik lain tampak seperti koloid, kloasma: Tidak ada karakteristik fisik
yang mengalami abnormal seperti koloid, kloasma dsb.
f. Tinggi badan : Setelah dilakukan pemeriksaan fisik menunjukan kondisi tinggi badan
yang normal.
g. Berat badan : Klien mengalami penurunan berat badan karena tidak nafsu makan
h. Pemeriksaan lab untuk mengetahui varian fenomena dari Hb, Ht, dan sickle cel pada
orang-orang pada kulit hitam atau mediteranian : Setelah dilakukan pemeriksaan lab
kadar hb pada Nn. Fida yaitu 8 g/dL hasil ini menunjukan hasil yang rendah
2. Kelelahan
3. Keletihan
4. Kelemahan
umum.
Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan asupan
diet kurang ditandai dengan Enggan Makan, Asupan Makanan kurang dari
recommended daily allowance (RDA), Kurang Minat pada Makanan, dan Membran
mukosa pucat.
2. Keletihan berhubungan dengan malnutrisi, kendala lingkungan, dan fisik tidak bugar
ditandai dengan kekurangan energi dan kelelahan.
3. Intoleran aktifitas berhubungan dengan fisik tidak bugar ditandai dengan respons
tekanan darah abnormal terhadap aktivitas, respons frekuensi jantung abnormal
terhadap aktivitas, keletihan, dan kelemahan umum.
Intervensi Keperawatan
• Mengunyah makanan
dari skala 3 ditingkatkan
ke skala 5. (Pasien dapat
mengunyah makanan)
• Menelan minuman
dari skala 3 ditingkatkan
ke skala 5. (Pasien
mampu menelan
minuman)
• Menghabiskan
makanan dari skala
ditingkatkan ke skala 5.
(Porsi makan pasien
habis)
Beristirahat secara
mental dari skala 4
ditingkatkan ke skala 5
Beristirahat secara
emosional dari skala 4
ditingkatkan ke skala 5
3. Istirahat dipertahankan
Anjurkan pasien untuk
pada skala 2
menghindari makanan dan
ditingkatkan ke skala 4.
minuman sebelum tidur
yang mengganggu tidur.
Jumlah istirahat dari
skala 2 ditingkatkan ke
Tentukan efek dari obat
skala 4.
yang dokonsumsi pasien
terhadap pola tidur.
Pola istirahat dari skala
2 ditingkatkan ke skala
4. Bantuan Perawatan
4.
Diri
4. Perawatan diri :
5. Peningkatan Latihan
(Aktifitas Sehari-hari)
Kekuatan
ADL dipertahankan
pada skala 2
Beri informasi mengenai
ditingkatkan ke skala 4.
jenis latihan daya tahan
yang bisa dilakukan.
Makan dari skala 2
ditingkatkan ke skala 4.
Spesifikasikan tipe dan
(pasien makan tiga kali
durasi aktivitas
sehari)
pemanasan dan
pendinginan.
Ke toilet dari skala 2
ditingkatkan ke skala 4.
(pasien dapat berjalan
Bantu klien untuk
ke toilet secara mandiri)
menyampaikan atau
mempraktekan pola
5. Kebugaran fisik
Gerakan yang dianjurkan
dipertahankan pada
tanpa beban terlebih
skala 2 ditingkatkan ke
dahulu
skala 4.
Instruksikan untuk
melakukan sesi Latihan
Kekuatan otot dari skala
pada kelompok otot
2 ditingkatkan ke skala
tertentu secara berselang-
4.
seling setiap harinya
(pasien dapat memenuhi
untuk memfasilitasi
aktivitas sehari-hari
adaptasi otot terhadap
secara mandiri) latihan.