Link Record :
https://zoom.us/rec/share/
tG9Zy4jXJqRsjtTjOYk9buB9jJFLSyUytnW6gMy5UqqPe4VNcOi3XJEFWa2HV4QI.ZgTQ
U38uAFbip9ab?startTime=1645596778000
https://zoom.us/rec/share/
tG9Zy4jXJqRsjtTjOYk9buB9jJFLSyUytnW6gMy5UqqPe4VNcOi3XJEFWa2HV4QI.ZgTQ
U38uAFbip9ab?startTime=1645599244000
Pada hari Rabu, 23 Februari 2022 Pukul 13.00 WIB telah dilaksanakannya pemaparan materi
tentang “Asuhan Keperawatan Populasi Rentan : penyakit Mental” yang dibawakan oleh
Kelompok dengan Anggota :
1. Gangguan mental kan tidak terjadi begitu saja melainkan ada beberapa faktor yang
mempengaruhi, pada orang dewasa tengah/madya misalnya, ada kecenderungan
untuk memiliki kekhawatiran lebih besar dapat berkaitan dengan keluarga, anak,
ekonomi dan pencapaian karirnya.. hal ini juha dapat memicu terjadinya ansietas atau
gangguan mental yang lain. Apa yang bisa kita lakukan sebagai perawat komunitas
untuk memfasilitasi masalah tersebut agar tidak terjadi masalah-masalah keperawatan
seperti kasus yg kelompok sampaikan? (Aisyah Nur Fadhillah 1910711073)
Jawaban :
Untuk mencegah berkembangnya penyakit gangguan mental lebih jauh dan tidak
terjadi masalah-masalah keperawatan lainnya memang harus dilakukan upaya
promotive, preventif, kuratif, dan rehabilitative pada pasien tersebut.
Namun dari pertanyaan aisyah disini lebih ke upaya preventif lebih tepatnya
secondary prevention atau pencegahan sekunder. Dimana pencegahan sekunder ini
memang diarahkan pada mereka yang telah terkena penyakit tertentu supaya
kondisinya tidak memburuk. Menurut keliat et al tahun 2012, fokus pelayanan
keperawatan pada pencegahan sekunder ini adalah deteksi dini dan penanganan
dengan segera masalah psikososial dan gangguan jiwa. Target pelayanan pada
pencegahan sekunder ini juga pada msyarakat yang beresiko dan memperlihatkan
adanya tanda-tanda masalah psikososial dan gangguan jiwa.
Kegiatan yang bisa dilakukan dalan secondary prevention ini antara lain:
1. Menemukan kasus sedini mungkin dengan cara memperoleh informasi dari
berbagai sumber seperti masyarakat, tim kesehatan lain, dan penemuan langsung
2. Melakukan penjaringan kasus atau skrining
Sekunter : Berfokus pada deteksi dini masalah psikososial gangguan jiwa, serta
penanganan segera.
Aktivitas yg dapat dilakukan:
- menemukan kasus sedini mungkin dengan cara memperoleh informasi dari data dan
sumber masyarakat,tim kesehatan lain dan penemuan lain.
- melakukan penjaringan kasus dengan langkah langkah sebagai berikut
1. Melakukan pengkajian selama 2 menit untuk mendapatkan data semua pasien yg
berobat dipuskesmas
2. Jika ditemukan pengkajian tanda tanda kecemasan atau depresi maka dilanjutkan
untuk pengkajian dengan menggunakan pengkajian keperawatan jiwa
3. Mengumumkan kepada masyarakat tentang gejala dini gangguan jiwa ditempat
tempat umum
4. Memberikan perawatan dan pengobatan cepat
5. Libatkan perawt komunitas dalam pemberian perawatan dan pengobatan lain yg
dibutuhkan pasien pada masalah fisik nya (bekerja sma dgn dokter)
6. Libatkan keluarga untuk perawatan dan pengobatan
Upaya kuratif ini akan berdampak kepada pengurangan penderitaan, Intinya hal-hal
yang menghambat kegiatan pengobatan untuk penderita itu bisa berdampak ke
pengurangang penderitaan, jika layanan kesehatan baik dalam melayani penderita
hingga penderita dapat hidup mandiri, produktif, dan percaya diri di tengah
masyarakat, bebas dari stigma, diskriminasi atau rasa takut, malu serta ragu-ragu.
Jadi kalau misalkan penderita gangguan jiwa ini bisa hidup mandiri, produktif serta
dapat diterima kembali dimasyarakat otomatis terjadi pengurangan penderitaan atau
penderitaan si pasien ini berkurang. (Aulya Vira 1910711061)
Dan upaya kuratif ini mencakup proses diagnosis dan penatalaksanaan yang tepat
pada pasien dengan gangguan mental supaya dapat berfungsi kembali dengan normal.
Nah proses penegakkan diagnosis ini hanya dilakukan oleh ahli di bidang kesehatan
jiwa, seperti dokter umum, psikolog, atau dokter spesialis kedokteran jiwa. Dan
penatalaksanaan upaya kuratif pada pasien dengan gangguan mental ini sendiri
dilaksanakan di faskes bidang kesehatan jiwa dan dilaksanakan melalui sistem
rujukan.