Anda di halaman 1dari 14

STRATEGI PELAKSANAAN

PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI HALUSINASI :


PENDENGARAN

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah

Keperawatan Jiwa II

Dosen Pengampu : Ns.Duma Lumban Tobing, M. Kep, Sp. Kep. J

Disusun Oleh :

Yeni Widyani 1910711050

Diya Alvionita 1910711055

Zhafirah Zhafarina 1910711062

Aprilla Rahma U 1910711064

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA

2021
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien
DS :
a. Klien mengatakan sering mendengar suara-suara seperti suara pacarnya yang
memanggil nya.
b. Klien mengatakan suara muncul saat klien menyendiri dan pada siang dan
malam hari
c. Klien mengatakan berusaha mengusir dengan cara melempar barang

DO :
a. Klien tampak senyum-senyum sendiri
b. Pandangan mata klien tampak melihat ke satu sudut ruangan
c. Kontak mata klien mudah beralih
d. Klien tiba-tiba blocking (terdiam)
e. Klien tampak melamun atau berjalan mondar-mandir tanpa arah

2. Diagnosa keperawatan : Gangguan persepsi sensori halusinasi : Pendengaran

3. Tujuan :
a. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan menghardik
b. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan patuh obat.
c. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap
d. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas harian
klien.

4. Tindakan Keperawatan
a. Mengajarkan klien mengontrol halusinasi dengan menghardik
b. Mengajarkan klien mengontrol halusinasi dengan patut obat
c. Mengajarkan klien mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap
d. Mengajarkan klien mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas
harian.

B. PROSEDUR PELAKSANAAN
Strategi Pelaksaan Tindakan Keperawatan 1 (SP 1)
1. Fase Orientasi
a. Salam terapeutik
Perawat : “Selamat pagi Mbak, perkenalkan saya perawat Diya Alvionita,
senang dipanggil Diya. Saya perawat yang bertugas disini dari pukul 07.00-
14.00 WIB yang akan merawat mba. Nama Mbak siapa kalau boleh tau?
Pasien : “Nama saya Zhafirah”
Perawat : “Senang dipanggil apa Mbak?”
Pasien : “Mbak Fira”
Perawat : “Oh baik, kalau begitu saya memanggilnya dengan Mbak Fira ya.
Bisa sebutkan tanggal lahirnya?"
Pasien : “30 Agustus 1994”

b. Validasi
Perawat : “Baik Mbak Fira. Apa yang Mbak rasakan saat ini? Apakah semalam
tidurnya nyenyak?”
Pasien : “Saya merasa kesal karena mendengar suara pacar saya tapi tidak ada
orangnya”
Perawat : “Oo. Mbak mendengar suara-suara yang tidak ada wujudnya ya.
Sudah berapa lama mbak mengalami hal tersebut?"
Pasien : “Cukup lama”
Perawat : “Apa yang telah mbak lakukan untuk mengatasi suara-suara yang
tidak ada wujudnya itu?”
Pasien : “Saya berusaha mengusirnya dengan cara melempar barang”
Perawat : “Bagaimana hasilnya?”
Pasien : “Suara itu tetap saja ada”
Perawat : “Apa yang mba fira rasakan setelah melempar barang-barang, apakah
justru memperbaiki kondisi mba?”
Pasien : “Sedikit lebih lega tapi suara itu tidak hilang malah barang dirumah
saya jadi pecah”
Perawat : “Nah mba sudah mengetahui ya akibat dari melempar barang-barang
selain itu jika dilakukan dapat melukai mba atau orang lain”

c. Kontrak
Perawat : “Baik mbak Fira, bagaimana kalau kita berbincang-bincang terlebih
dahulu tentang suara-suara yang mba fira dengar dan kita belajar cara untuk
mengatasinya? Tujuannya supaya mbak merasa lebih tenang, dan mba bisa
mengontrol suara-suara tersebut. Bagaimana apakah mbak Fira setuju?”
Pasien : “Iya, boleh sus”
Perawat : “Baik, kita akan diskusi berapa lama waktunya mba maunya?”
Pasien : “20 menit saja sus”
Perawat : “Untuk tempatnya ingin dimana?”
Pasien : “Disini saja sus”

2. Fase Kerja
Perawat : “Baik, kita mulai ya mbak, rileks saja. Saya akan bertanya beberapa
pertanyaan, dan mbak bisa menjawabnya. Jadi mba sering mendengar suara-suara
benar seperti ini?”
Pasien : “Iya benar sus”
Perawat : “Lalu, apa yang dikatakan suara itu kepada mbak?”
Pasien : “Dia selalu memanggil-manggil saya, kemudian bilang kalau dia kan
bunuh diri, dan penyebab nya itu gara-gara saya, karena dulu saya memutuskan
dia”
Perawat : “Biasanya kapan atau jam berapa suara tersebut sering muncul?”
Pasien : “Malam dan siang hari”
Perawat : “Baik mbak, seberapa sering suara itu muncul?”
Pasien : “Sering banget”
Perawat : “Apa yang mbak rasakan saat mendengar suara itu?”
Pasien : “Saya kesal, terganggu, marah, dan ketakutan”.
Perawat : “Apa yang mbak lakukan kalau mbak mendengar suara tersebut?”
Pasien : “Saya berusaha mengusir suara itu dengan melempar barang-barang yang
ada dirumah”
Perawat : “Apa cara itu berhasil membuat suara tersebut hilang?”
Pasien : “Tidak, suara itu tetap ada dan semakin jelas. Nih sekarang pun suara itu
ada, jelas sekali. Pasti suster juga mendengar nya”
Perawat : “Iya saya percaya mbak, tapi saya tidak mendengar suara itu. Baiklah
berarti mbak mendengar suara tanpa ada orang yang bicara dan mbak merasa
kesal dan terganggu dengan itu. Mba tahu tadi itu yang suara mba denger tapi
tidak ada orangnya namanya apa?”
Pasien : “halusinasi dengar sus”
Perawat : “Baik, jadi mba sudah tau masalahnya mba itu halusinasi pendengaran,
berarti perlu kita atasi ya mba?”
Pasien : “Boleh sus”
Perawat : “Iya mbak. Baik, ada beberapa cara untuk mengontrol gangguan suara
tersebut, bagaimana kalau saat ini kita latih?”
Pasien : “Iya”
Perawat : Mbak Fira, mari kita belajar cara menghardik ya. Misalnya saya
contohkan, jika muncul suara itu segera tutup telinga atau mata, yakinkan dalam
hati itu tidak nyata, tarik nafas dan katakan pada suara itu : pergi jangan ganggu
saya, kamu suara palsu, saya tidak mau dengar. Ayo coba kita lakukan bersama
sama
Pasien : “Baik. Saya coba ya. “Pergi jangan ganggu saya, kamu suara palsu, saya
tidak mau dengar” “
Perawat : “Ya bagus Mbak, Ayo sekarang mbak coba lakukan sendiri dengan
yakin”
Pasien : “Pergi jangan ganggu saya, kamu suara palsu, saya tidak mau dengar.
Pergi sana pergi”
Perawat : “Nah bagus sekali mbak. Mbak bisa praktikkan saat mbak mulai
mendengar suara suara tersebut ya mbak”

3. Fase Terminansi
a. Evaluasi
Perawat : “Sekarang bagaimana perasaan mbak Fira setelah kita latihan tadi?”
Pasien : “Lebih lega dan tenang”
Perawat : “Bagus, kita harus yakin mbak. Nah bagaimana tadi latihan kita, apa
bisa mbak sebutkan cara menghardik?”
Pasien : “Bisa. Tutup telinga atau mata, yakinkan dalam hati itu tidak nyata,
tarik nafas dan katakan “Pergi jangan ganggu saya, kamu suara palsu, saya
tidak mau dengar”. Seperti itu kan?“
Perawat : “Iya betul sekali mbak. Bagaimana kalau kegiatan belajar cara
menghardik ini kita masukkan kedalam buku jadwal kegiatan harian?
Pasien : “Boleh”
Perawat : “Baik untuk belajar menghardik berapa kali dan setiap apa?”
Pasien : “2x malam dan siang, setiap kali saya mendengar suara itu saja”
Perawat : “Iya boleh mbak, dan selain secara teratur lakukan jika suara
terdengar ya mbak”
b. Kontrak yang akan datang
Perawat : Baiklah besok pukul 08.00 WIB saya akan kemari agar mbak
diperiksa lagi tanda gejalanya serta latihan dan hasilnya. Juga akan diperiksa
dokter. Jika dapat obat, akan dijelaskan cara minum obat dengan benar.
Pasien : “Baik. Terimakasih suster”
Perawat : “Iya sama sama, selalu sehat mbak Fira, mari.. Selamat pagi”
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (SP 2)

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien
DS :
a. Klien mengatakan sering mendengar suara-suara seperti suara pacarnya yang
memanggil nya.
b. Klien mengatakan suara muncul saat klien menyendiri pada malam hari
c. Klien mengatakan berusaha mengusir dengan cara menghardik suara tersebut
DO :
a. Klien terkadang tampak senyum-senyum sendiri
b. Pandangan mata klien tampak melihat ke satu sudut ruangan
c. Kontak mata klien sudah tidak mudah beralih
d. Klien tampak melamun

2. Diagnosa keperawatan : Gangguan persepsi sensori halusinasi : Pendengaran

3. Tujuan :
a. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan menghardik
b. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan patuh obat.
c. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap
d. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas harian
klien.

4. Tindakan Keperawatan
a. Mengajarkan klien mengontrol halusinasi dengan menghardik
b. Mengajarkan klien mengontrol halusinasi dengan patut obat
c. Mengajarkan klien mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap
d. Mengajarkan klien mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas
harian.

B. PROSEDUR PELAKSANAAN

1. Fase Orientasi
a. Salam terapeutik
Perawat : “Selamat pagi Mbak Fira dan Ibu. Masih ingat saya?”
Pasien : “Masih. Perawat Diya kan”
Perawat : “Iya betul mbak, saya perawat Diya yang waktu itu berlatih bersama
mbak untuk latihan menghardik. Bagaimana kabarnya mbak pagi ini?”
Pasien : “lebih baik sus”

b. Evaluasi dan validasi


Perawat : “Syukurlah. Bagaimana mbak, masih ada suara yang mengganggu?”
Pasien : “Masih”
Perawat : “Kalau latihannya bagaimana? Apa mbak merasa ada manfaatnya?”
Pasien : “Iya saya suka latihan sus. Manfaatnya peraaan saya lebih lega aja sih
sus setelah meghardik suara itu”

c. Kontrak :
Perawat : “Baiklah saya akan periksa kembali ya, dan saya akan menjelaskan
obat yang diberikan dokter, agar pengobatan mbak dapat segera bermanfaat
nantinya. Waktunya kurang lebih sekitar 15 menit, tempatnya disini saja.
Bagaimana apa Mbak bersedia?”
Pasien : “Bersedia”

2. Fase Kerja
Perawat : “Saya ingin bertanya, apakah masih ada suara suara, lalu apa katanya?”
Pasien : “Masih sus dia mengatakan akan bunuh diri”
Perawat : “Baik, berapa kali dan kapan saja suara itu muncul?”
Pasien : “Sekarang kalau malam hari saja sus”
Perawat : “Wah kurang lebih tanda dan gejalanya sudah berkurang. Apa mbak
ada kesulitan berlatih cara menghardik? Apa mbak merasa ada manfaatnya?”
Pasien : “Tidak ada kesulitan. Manfaatnya saya lebih lega saja setelah
menghardik suara itu”
Perawat : “Baik ibu dan mbak Fira, disini saya akan menjelaskan mengenai obat
yang diberikan oleh dokter tadi, ada 8 benar cara minum obat. Jadi
- Benar orang : Ibu setiap akan minum obat nantinya, pastikan di cek
tempat obatnya namanya Mbak Zhafirah.
- Benar obat : Pertama ada Haloperidol, warnanya.... dst.
- Benar manfaat : Obat ini untuk mengurangi munculnya halusinasi
- Benar dosis : Dosisnya 5 mg
- Benar frekuensi : Jadwal minumnya 2x pukul 7 pagi dan pukul 19 malam,
sesudah makan ya
- Benar cara : Diminum dengan air minum yang cukup
- Benar kadaluwarsa : Bisa di cek tanggal kadaluwarsanya ya
- Benar dokumen : Nanti setelah diminum lalu diceklis pada jadwal minum
obat.
Perawat : “Bagaimana Ibu dan Mbak Fira, sudah jelas?”
Pasien : “Sudah”
Perawat : “Apa ada pertanyaan?”
Pasien : “Tidak ada”
Perawat : “Kalau tidak boleh diminum sekarang”
Pasien : “Baik terimakasih suster”
Perawat : “Baik, iya sama sama ibu. Mbak sebelum minum obat, selalu dicek
dulu keamanannya dan ketepatannya ya, nama lengkap siapa, tanggal lahir
berapa?”
Pasien : “Namanya Zhafirah Zhafarina, tanggal lahir 30 Agustus 1994”
Perawat : “Ya, sudah benar ya, silahkan diminum. Airnya dihabiskan.
Perawat : “Sudah tertelan?”
Pasien : ‘Sudah sus”
Perawat : “Baiklah mbak bagus sekali”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
Perawat : “Bagaimana perasaan Mbak setelah latihan cara minum obat yang
benar untuk mengatasi suara suara yang dialami?”
Pasien : “Perasaan saya lebih tenang”
Perawat : “Syukurlah. Coba sekarang mbak sebutkan kegiatan apa saja yang
sudah kita lakukan tadi?”
Pasien : “Berbincang mengenai latihan cara menghardik suara yang muncul
dan suster menjelaskan cara meminum obat yang baik dengan 8 benar cara
minum obat”
Perawat : “Bagus, coba bisa mbak jelaskan dan lakukan kembali cara
mengatasi suara suara?”
Pasien : “Jika suara itu muncul lagi yang saya lakukan adalah menghardik
suara itu dengan kalimat “Pergi jangan ganggu saya, kamu suara palsu, saya
tidak mau dengar” “
Perawat : “Baik mbak masih ingat ya. Coba sekarang mbak sebutkan 8 benar
cara minum obat”
Pasien : “Benar obat, benar orang, benar manfaat, benar dosis, benar
frekuensi, benar cara, benar tanggal kadaluwarsa, dan benar dokumentasi”
Perawat : “Wahh hebat sekali mbak”

b. Kontrak yang akan datang


Perawat : “Baik besok pagi saya akan kesini untuk melakukan latihan cara
mengontrol halusinasi dengan latihan bercakap-cakap ketika suara-suara
datang. Mau jam berapa mba?
Pasien : “Jam 9 pagi saja”
Perawat : “Baik mbak. Tempat nya disini aja?”
Pasien : “Iya disini saja”
Perawat : “Ada pertanyaan mbak?”
Pasien : “Tidak ada sudah cukup”
Perawat : “Baik sampai ketemu besok ya mbak. Selamat siang.”
Pasien : “Iya siang sus”
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (SP 3)

1. Fase Orientasi

a. Salam terapeutik
o Selamat pagi Mbak Fira. Masih ingat saya? Saya Perawat Diya yang
waktu itu menjelaskan mengenai patuh obat. Bagaimana kabarnya mbak
pagi ini?

b. Evaluasi dan validasi


o Apakah suara-suara nya masih muncul?
o Apakah pagi ini mbak sudah minum obat dengan penjelasan yang saya
berikan kemarin?
o Bagus

c. Kontrak :
o Sesuai janji kita tadi saya akan latih cara ketiga untuk mengontrol
halusinasi dengan bercakap-cakap dengan orang lain. Kita akan latihan
selama 20 menit ya mba. Mau di mana? Di sini saja?

2. Fase Kerja
o Cara ketiga untuk mencegah/mengontrol halusinasi yang lain adalah
dengan bercakap-cakap dengan orang lain. Jadi kalau mbak mulai
mendengar suara-suara, langsung saja cari teman untuk diajak ngobrol.
o apakah ada yang ingin ditanyakan mbak?
o Contohnya begini; … tolong, saya mulai dengar suara-suara. Ayo ngobrol
dengan saya! Atau kalau ada orang dirumah misalnya ibu, bapak katakan
ayo ngobrol dengan Fira, aku sedang dengar suara-suara. Begitu mbak,
coba mbak lakukan seperti saya tadi lakukan.
o Ya, begitu. Bagus! Coba sekali lagi!
o Bagus! Nah, latih terus ya mbak Fira!”
3. Fase terminai
a. Evaluasi
o Bagaimana perasaan Mbak setelah latihan bercakap-cakap?
o Coba sekarang mbak sebutkan latihan apa yang kita lakukan tadi?
o Bagus, coba bisa mbak lakukan kembali?
o Baik sudah bagus ya mbak, bagaimana kalau kita masukkan dalam jadwal
kegiatan harian mba?
o Mau jam berapa latihan bercakap-cakap?

b. Kontrak yang akan datang


o Baik besok pagi saya akan kesini untuk melakukan latihann cara
mengontrol halusinasi dengan melakukan aktivitas terjadwal. Mau jam
berapa mba? Tempat nya disini aja?
o Baik sampai ketemu besok
o Selamat siang.
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (SP4)

1. Fase Orientasi
a. Salam terapeutik
o Selamat pagi Mbak Fira, bagaimana kabarnya hari ini? Saya perawat
Diya yang waktu itu menjelaskan cara mengontrol halusinasi.
b. Evaluasi dan validasi
o Apakah suara-suarnya masih muncul?
o Bagaimana hasilnya?
c. Kontrak
o Hari ini kita akan belajar cara yang keempat untuk mencegah
halusinasi yaitu melakukan kegiatan terjadwal. Mau di mana kita
bicara? Baik kita duduk di ruang tamu. Berapa lama kita bicara?
Bagaimana kalau 30 menit? Baiklah
2. Fase Kerja
o Cara keempat untuk mencegah/mengontrol halusinasi adalah dengan
melakukan kegiatan.
o Apa saja yang bisa Mbak lakukan? Pagi-pagi apa kegiatannya, terus
jam berikutnya (terus ajak sampai didapatkan kegiatannya sampai
malam)
o Wah banyak sekali kegiatannya. Mari kita latih dua kegiatan hari ini
(latih kegiatan tersebut).
o Bagus sekali Mbak bisa lakukan. Kegiatan ini dapat Mbak lakukan
untuk mencegah suara tersebut muncul. Kegiatan yang lain akan kita
latih lagi agar dari pagi sampai malam ada kegiatan
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
o Bagaimana perasaan Mbak Fira setelah kita bercakap-cakap cara yang
ketiga untuk mencegah suara-suara?
o Bagus sekali. Coba sebutkan 3 cara yang telah kita latih untuk
mencegah suara-suara.
o Bagus sekali. Mari kita masukkan dalam jadwal kegiatan harian Mbak
Coba lakukan sesuai jadwal ya
b. Kontrak yang akan datang
o Besok kita ketemu lagi untuk melihat manfaat dari 4 latihan cara
mencegah suara yang telah kita lakukan. Mau jam berapa? Bagaimana
kalau jam 10.00.
o Apakah ada yang ingin ditanyakan?
o Baik kalau begitu saya pamit ya Mbak. sampai jumpa.

Anda mungkin juga menyukai