Anda di halaman 1dari 14

A.

Pengkajian Keperawatan
1. Data umum
a. Identitas klien
Nama :Tn.S
Umur : 60 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
Suku/ bangsa : Indonesia
Alamat : Desa Meranak
Diagnosa medis : DM, Vomitus
Tanggal dan jam masuk : 2 Desember 2021
b. Identitas penanggung jawab
Nama :Tn.A
Umur :35 tahun
Jenis kelamin :Laki-laki
Agama :Islam
Suku/bangsa :Indonesia
Pendidikan :S1
Pekerjaan :Guru
Alamat :Desa Meranak
Hub. Dengan klien :Anak
2. Status kesehatan saat ini
a. Keluhan utama : Saat Klien datang ke rumah sakit klien mengatakan sering
mual,muntah sejak sore hari ,badan terasa menggigil,dan lemas.
b. Riwayat masuk Rs : Klien mengatakan ingin mendapatkan pengobatan dan perawatan
terkait kondisinya
c. Factor pencetus: klien mengatkan mempunyai penyakit DM dan kadar glukosa
darahnya,juga tinggi
d. Lamanya keluhan :Klien mengatakan sudah sejak sore hari
e. Timbulnya keluhan: klien mengatkan keluhan dirasakan ketika klien ingin makan dan
minum serta dating secara bertahap.
f. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi : klien mengatakan lebih memilih untuk
berbaring dengan posisi kepala lebih tinggi
g. Factor yang memperberat: klien mengatakan keluhan terasa jika klien ingin makan dan
minum
3. Riwayat kesehatan lalu
a. Penyakit yang pernah di alami: klien mengatakan mempunyai penyakit dabetes
b. Kecelakaan : klien tidak pernah mengalami kecelakaan
c. Pernah dirawat: klien mengatakan sebelumnya pernah di rawat di rs dengan penyakit
dabetes
d. Alergi: klien mengatakan tidak punya alergi
e. Imunisasi: klien mengatakan vaksinasi covid
4. Riwayat kesehatan keluarga:
1. Susunan kesehatan keluarga (genogram :3generasi)

Tn.S

Keterangan :

: laki- laki

: perempuan

:mempunyai hubungan

: tinggal satu rumah

: meninggal

2. Penyakit yang pernah di derita anggota keluarga :klien mengatakan ibunya mempunyai
riwayat penyakit diabetes yang sama dengan penyakitnya
3. Penyakit yang sedang di derita kelurga : klien mengatkan diabetes
5. Riwayat kesehatan lingkungan
a. Kebersihan rumah dan lingkungan : klien mengatakan rumah dan lingkungan sekitarnya
bersih
b. Kemungkinan terjadinya bahaya : klien mengatakan tidak ada kemungkinan terjadinya
bahaya
II. POLA KESEHATAN FUNGSIONAL (DATA FOKUS)
1. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan
a. Persepsi klien tentang kesehatan diri
Sebelum sakit : klien mengatakan sudah mengetahui tentang kesehatan dirinya
Setelah dirawat : klien mengatakan semakin paham tentang kesehatan dirinya
b. Pengetahuan dan persepsi klien tentang penyakit dan perawatannya
Sebelum sakit : klien mengatakan sedikit mengetahui tentang penyakit dan perawatannya
Setelah dirawat : klien mengatakan sudah mengetahui mengenai penyakit yang dialami
beserta bagaimana perawatannya
c. Upaya yang biasa dilakukan dalam mempertahankan kesehatan
Sebelum sakit : klien mengatakan selalu menghindari makanan yang manis
Setelah dirawat : klien mengatakan akan sering-sering mengontrol gula darahnya
d. Kemampuan pasien untuk mengontrol kesehatan
Sebelum sakit : klien mengatakan jika sakit langsung membeli obat dan mengecek gula darah
di apotek
Setelah dirawat : klien mengatakan akan langsung ke dokter dan akan sering-sering mengecek
gula darahnya
e. Kebiasaan hidup
Sebelum sakit : klien mengatakan kadang sesekali makan makanan yang manis
Setelah dirawat : klien mengatakan akan mematuhi diitnya
f. Factor sosioekonomi yang berhubungan yang berhubungan dengan kesehatan
Sebelum sakit : klien mengatakan mempunyai asuransi kesehatan dan berasal dari keluarga
yang menengah keatas
Setelah dirawat : klien mengatakan tidak punya kendala ekonomi ketika sedang sakit dan
melakukan perawatan
2. Pola eliminasi
a. Eliminasi feses
1) Pola BAB
Sebelum sakit : klien mengatakan BAB sehari sekali dengan warna, baud an frekuensi
yang normal
Setelah dirawat : klien mengatakan belum bisa BAB
2) Adakah perubahan dalam kebiasaan BAB
Sebelum sakit : klien mengatakan dapat BAB secara normal
Setelah dirawat : klien mengatakan tidak terpasang colostomy/ileostomy
b. Pola BAK
Sebelum sakit : klien mengatakan dapat BAK 6-7 Kali sehari dengan frekuensi warna dan
jumlah yang normal, jika diperkirakan sekitar 1200 ML
Setelah dirawat : klien mengatakan masih sama seperti sebelum sakit
3. Pola aktivitas dan latihan
a. Kegiatan dalam pekerjaan
Sebelum sakit : klien mengatakan dapat melakukan kegiatan sehari-hari dengan baik
Setelah dirawat : klien mengatakan kesulitan melakukan kegiatan sehari-hari dikarenakan
merasa lemas
b. Olahraga yang dilakukan
Sebelum sakit : klien mengatakan jogging seminggu sekali
Setelah dirawat : klien mengatakan belum bisa berolahraga dikarenakan masih dalam proses
perawatan
c. Kesulitan / keluhan dalam aktivitas
1) Pergerakan tubuh
Sebelum sakit : klien mengatakan dapat bergerak dengan baik
Setelah dirawat : klien mengatakan pergerakan tubuhnya terbatas
2) Perawatan diri
Sebelum sakit : klien mengatakan dapat melakukan perawatan diri secara mandiri,
mandi 2 kali sehari , keramas seminggu 3 kali , gosok gigi 2 kali sehari serta memotong
kuku setiap minggu
Setelah dirawat : klien mengatakan dibantu oleh keluarga dalam perawatan dirinya
3) Berhajat BAK/BAB
Sebelum sakit : klien mengatakan dapat BAB / BAK secara mandiri
Setelah dirawat : klien mengatakan dibantu oleh keluarga
4) Keluhan sesak nafas saat melakukan aktivitas
Sebelum sakit : klien mengatakan tidak mempunyai keluhan sesak nafas
Setelah dirawat : klien mengatakan sedikit mengalami sesak nafas ketika bergerak
ditempat tidur
5) Mudah merasa lelah
Sebelum sakit : klien mengatakan tidak mudah merasa lelah ketika beraktivitas
Setelah dirawat : klien mengatakan sering merasa lelah dikarenakan hanya berbaring
ditempat tidur
4. Pola istirahat dan tidur
a. Kebiasaan tidur
Sebelum sakit : klien mengatakan tidur selama 8 jam sehari
Setelah dirawat : klien mengatakan tidur lebih dari 10 jam dikarenakan badannya merasa
lemas
b. Kesulitan tidur
Sebelum sakit : klien mengatakan tidak mengalami kesulitan tidur
Setelah dirawat : klien mengatakan tidak mengalami kesulitan tidur
5. Pola nutrisi-metabolik
Sebelum sakit : klien mengatakan makan 3 kali sehari, minum 2 L sehari serta tidak ada gangguan
nafsu makan
Setelah dirawat : klien mengatakan tidak nafsu makan sehingga merasakan mual dan muntah serta
klien jarang minum
6. Pola kognitif-perseptual sensori
a. Keluhan yang berkenaan dengan kemampuan sensasi
Sebelum sakit : klien mengatakan tidak ada gangguan pada sensoriknya
Setelah dirawat : klien mengatakan tidak ada gangguan pada sensoriknya
b. Kemampuan kognitif
Sebelum sakit : klien mengatakan tidak ada gangguan dalam mengingat, bicara, memahami
dan pengambilan keputusan
Setelah dirawat : klien mengatakan ada gangguan dalam hal mengingat, bicara dan
pengambilan keputusan
c. Kesulitan yang dialami
Sebelum sakit : klien mengatakan tidak mengalami kesulitan setelah dirawat
Setelah dirawat : klien mengatakan mengalami kesulitan
d. Persepsi terhadap nyeri dengan menggunakan pendekatan PQRST
Sebelum sakit : klien mengatakan tidak merasa nyeri
Setelah dirawat : klien mengatakan nyeri
7. Pola persepsi diri dan konsep diri
a. Persepsi diri sebelum sakit : klien mengatakan agar tetap sehat selalu
Setelah dirawat : klien mengatakan ingin segera sembuh
b. Status emosi
Sebelum sakit : klien mengatakan tidak mudah emosi
Setelah dirawat : klien mengatakan masih sama seperti sebelum sakit, tidak mudah emosi
c. Konsep diri
1) Citra diri/ body image
Sebelum sakit : klien mengatakan tidak ada bagian tubuh nya yang tidak disukai
Setelah dirawat : klien mengatakan masih menyukai bagian tubuhnya
2) Identitas
Sebelum sakit : klien mengatakan bahwa dirinya adalah seorang ayah dan suami
Setelah sakit : klien mengatakan statusnya masih sama seperti sebelum sakit
3) Peran
Sebelum sakit : klien mengatakan berperan sebagai kepala rumah tangga yang mempunyai
kewajiban menafkai keluarganya
Setelah dirawat : klien mengatakan perannya sama seperti sebelum sakit
4) Ideal diri
Sebelum sakit : klien mengatakan dapat menjalankan peran dan tugasnya dengan baik
Setelah dirawat : klien mengatakan mengalami keterbatasan dalam beraktivitas, klien
berharap agar segera sembuh serta dapat menjalankan perannya dengan baik seperti dulu
5) Harga diri
Sebelum sakit : klien mengatakan selalu menghargai dirinya
Setelah dirawat : klien tetap menghargai dirinya meskipun dalam keadaan sakit
8. Pola mekanisme koping
a. Bagaimana pasien dalam mengambil keputusan ( sendiri/ dibantu)
Sebelum sakit : klien mengatakan berperan penuh dalam mengambil keputusan dikeluarga
Setelah dirawat : klien mengatakan proses pengambilan keputusan atas dasar diskusi bersama
istri dan anak- anaknya
b. Yang dilakukan jika menghadapi masalah
Sebelum sakit : klien mengatakan dalam memecahkan suatu masalah selalu berdiskusi dengan
anggota keluarganya
Setelah dirawat : klien mengatakan masih sama selalu berdiskusi dengan anggota keluarganya
c. Bagaimana upaya klien dalam menghadapi masalahnya sekarang
Sebelum sakit : klien mengatakan selalu berdiskusi dengan keluarga dan lebih banyak berdoa
Setelah dirawat : klien mengatakan selalu berdiskusi dengan keluarga dan lebih banyak berdoa
d. Menurut klien apa yang dapat dilakukan perawat agar pasien merasa nyaman
Sebelum sakit : klien mengatakan tidak ada
Setelah dirawat : klien mengatakan apapun yang akan dilakukan oleh perawat, klien akan
mengikutinya selagi itu dapat membuatnya nyaman.
9. Pola seksual- reproduksi
a. Bagaimana pemahaman klien tentang fungsi seksual
Sebelum sakit : klien mengatakan paham tentang fungsi seksual
Setelah dirawat : klien mengatakan sama saja, masih paham terkait fungsi seksual
b. Adakah gangguan hubungan seksual disebabkan oleh berbagai kondisi (fertilisasi, libido, ereksi,
menstruasi, kehamilan, pemakaian alat kontrasepsi)
Sebelum sakit : klien mengatakan tidak terdapat gangguan seksual hanya saja dirinya memang
sudah tidak mentrsuasi lagi.
Sesudah dirawat : klien mengatakan tidak ada gangguan seksual tetapi sudah tidak menstruasi
lagi
c. Adakah permasalahan selama melakukan aktivitas seksual
Sebelum sakit : klien mengatakan tidak ada
Setelah dirawat : klien mengatakan tidak ada
d. Pengkajian pada perempuan terutama pada klien dengan masalah tumor atau keganasan
system reproduksi
1) Riwayat menstruasi : klien mengatakan sudah tidak menstruasi lagi
2) Riwayat kehamilan : klien mengatakan sudah pernah hamil 3x
3) Riwayat pemeriksaan ginekologi : klien mengatakan tidak pernah melakukan pemeriksaan
papsmear
10. Pola peran – berhubungan dengan orang lain
Mengkaji bagaimana hubungan pasien dengan orang lain, apakah keadaan penyakitnya
mempengaruhi hubungan tersebut
a. Kemampuan pasien dalam berkomunikasi
Sebelum sakit : klien mengatakan dapat berkomunikasi dengan baik
Setelah dirawat : klien mengatakan selama sakit kemmapuan dalam berkomunikasi masih
normal seperti biasanya, tidak ada gangguan
b. Siapa orang yang terdekat dan lebih berpengaruh pada klien
Sebelum sakit : l;ien mengatakan Allah dan keluarganya
Setelah dirawat : klien mengatakan Allah dan keluarganya
c. Kepada siapa klien meminta bantuan bila mempunyai masalah
Sebelum sakit : klien mengerakan keluarganya
Setelah dirawat : klien mengatakan keluarganya
d. Adakah kesulitan dalam keluarganya
Senelum sakit : klien mengatakan tidak ada kesulitan dalam keluarganya
Seelah dirawat : klien mengatakan tidak ada kesulitan dalam keluarganya
11. Pola nilai dan kepercayaan
a. Bagaimana klien menjalankan kegiatan agama atau kepercayaan
Sebelum sakit : klien mengatakan selalu sholat 5 waktu
Setelah dirawat : klien mengatakan selalu sholat 5 waktu dengan berbaring di bed
b. Masalah yang berkaitan dengan aktivitasnya selama dirawat
Sebelum sakit : klien mengatakan tidak ada masalah denga aktivitasnya
Setelah dirawat : klien mengatakan sedikit terganggu dikarenakan masih dalam perawatan di
rumah sakit
c. Adakah keyakinan atau kebudayaan yang dianut pasien yang bertentangan dengan kesehatan
Sebelum sakit : klien mengatakan tidk ada keyakinan atau kebudayaan yang bertentangan
dengan kesehatan
Setelah dirawat : klien mengatakan tidak ada keyakinan atau kebudayaan yang bertentangan
dengan kesehatan
d. Adakah pertentangan nilai/keyakinan/kebudayaan terhadap pengobatan yang dijalani
Sebelum sakit : klien mengatakan tidak ada pertentangan keyakinan terhadap pengobatan
Setelah dirawat : klien mengatakan tidak ada pertentangan pengobatan yang dijalani
III. PEMERIKSAAN FISIK
1. Kesadaran : composmentis
2. Penampilan : lemas dan sedikit pucat
3. Vital sign
a. S : 36 C ͦ
b. TD : 160/ 70 mmHg
c. R : 24x/ menit
d. N : 94 x/ menit
4. Kepala : bentuk oval, warna hitam sedikit berubah, bersih, tidak ada ketombe dan rambut
rontok
5. Mata : kemampuan penglihatan sedikit berkurang, menggunakan kacamata dan tidak ada secret
6. Hidung : bersih, tidak ada secret tidak ada epistaksis , tidak ada polib, tidak ada polip, terdapat
nafas cuping hidung
7. Telinga : kemampuan mendengar baik, telinga bersih, tidak ada infeksi, pasien tidak
menggunakan alat pendengaran
8. Mulut dan tenggorokan : pasien tidak ada kesulitan berbicara, gigi tampak bersih, tidak ada bau
mulut, tidak ada kesulitan mengunyah atau menelan, tidak terdapat benjolan di leher
9. Dada
Jantung :
- Inspeksi : tidak ada lesi
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan
- Perkusi : terdengar suara redup
- Auskultasi : tidak ada bunyi tambahan

Paru- paru :

- Inspeksi : tidak ada bekas luka atau benjolan


- Palpasi : tidak ada nyeri tekan
- Perkusi : suara redup
- Auskultasi : terdapat bunyi whizzing
10. Abdomen
- Inspeksi : warna kulit sawo matang, tidak ada bekas luka di area abdomen
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan
- Perkusi : terdapat bunyi timpani
- Auskultasi : bising usus terdengar 30x / menit
11. Genetalia :
Tidak ada nyeri tekan, tidak ada hemoroid, genetalia bersih, tidak ada luka atau tanda infeksi.
12. Ekstremitas atas dan bawah
a. Kulit terlihat bersih, berwarna sawo matang, tidak ada edema, turgor kulit keriput
b. Kekuatan oto menurun, erpasang infus di tangan sebelah kiri
13. Data penunjang

Pemeriksaan Hasil Nilai normal


Nilai satuan Min Max
Hematologic
Darah rutin :
Haemoglobin 12.8 g/dL 13.2 17.3
hematokrit 38.3 % 40 52
Lekosit 14.200 mm3 3.800 10.600
Trombosit 262.000 mm3 150.000 440.000
Hitung jenis sel ( diff) . . . .
-Eosinofil 0 % 1 3
-Basofil 0 % 0 6
-N. Batang 0 % 2 1
-Limfosit 15 % 20 40
-monosit 4 % 2 8
- N. Segmen 81 % 50 70
Kimia darah
Glukosa sewaktu (GDS) 406 mg/dl 70 115
SGOT 41 U/l 8 50
SGPT 14 U/l 8 50
Ureum 32 mg/dl 10 50
Creatinin 0.8 mm/dl 0.6 1.2
Serologi
Rapid antigen SARS-CoV-2 Negative . Negative Negative

a. Hasil pemeriksaan penunjang


1. Pemeriksaan laborat

pemeriksaan Hasil Nilai normal


Nilai Satuan Min Max
Kimia darah
Glikosa
sewaktu(GDS) 24 jam 18:00 mg/dl 70 115

b. Terapy

Hari/tanggal Obat Dosis dalam satuan Rut


Jumat / 3 desember - Infus RL -500cc -IV
2021 loading
- Injeksi -2x1 -IV
Ranitidin
- Injeksi -2x1 -IV
ketorolac
- Novo rapid -20 u -Oral
- Infus RL loading 500 cc
- Injeksi Ranitidin
- Injeksi ketorolac
- Novo rapid 20 u
B. ANALISA DATA

Tgl/ja Data fokus Problem Planning TTD


m
DS : Ketidakstabilan Resistensi insulin
- pasien mengatakan badan lemah gula darah
dan letih
- klien mengatakan mual dan muntah
- klien mengatakan sering merasa
haus
DO :
-klien tampak lelah
- klien tampak sering buang air kecil
- gula darah 406
DS : Nyeri akut Agen cedera fisik
-klien mengatakan nyeri pada kakinya
yang luka
-pasien mengatakan tidak nyaman
dengan lukanya
DO :
-klien merintih kesakitan
-skala nyeri 6
-klien tampak gelisah
-terdapat nyeri tekan pada kaki yang
luka
DS : Intoleransi Imobilitas
-Klien mengatakan aktivitas dibantu aktivitas
keluarga
Klien mengatakan aktivitas terbatas
DO :
-Aktivitas klien tampak dibantu
keluarga
-saat makan klien Nampak dibantu
keluarga
-saat kekamar mandi klien tampak
dibantu keluarga

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Ketidakstabilan gula darah bd resistensi insulin
b. Nyeri akut bd agen cedera fisik
c. Intoleransi aktivitas bd imobilitas
D. PLANING/INTERVENSI

Tgl/ja Diagnose Tujuan dan kriteria hasil Planning TTD


m keperawatan
Ketidakstabilan Setelah dilakukan Manajemen hiperglikema
gula darah bd tindakan keperawatan Observasi :
resistensi insulin selama 1x 24 jam maka -identifikasi kemungkinan
ketidakstabilan gula penyebab hiperglikemia
darah membaik -monitor tanda dan gejala
KH : hiperglikemia
1. Kestabilan kadar Terapeutik :
glukosa darah -berikan asupan cairan oral
membaik Edukasi :
2. Status nutrisi Anjurkan kepatuhan
membaik terhadap diet
3. Tingkat Kolaborasi :
pengetahuan Kolaborasi pemberian
meningkat insulin 6 lu
Nyeri akut bd Setelah dilakukan Manajemen nyeri :
agen cedera fisik tindakan keperawatan Observasi :
selama 1x 24 jam maka -identifikasi lokasi,
diharapkan nyeri karakteristik,durasi,
menurun frekuensi, kualitas,
KH : itensitas nyeri
1. Tingkat nyeri - identifikasi skala nyeri
menurun Terapeutik :
2. Penyembuhan -berikan teknik non
luka membaik farmakologis untuk
3. Tingkat cedera mengurangi nyeri
menurun Edukasi :
-jelaskan penyebab dan
periode dan pemicu nyeri
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian
analgetik
Intoleransi Setelah dilakukan Terapi aktivitas
aktivitas bd tindakan keperawatan Observasi :
imobilitas selama 1x 24 intoleransi -identifikasi deficit tingkat
aktivitas membaik aktivitas
KH : - identifikasi kemampuan
1. Toleransi aktivitas berpartisipasi dalam
2. Ambulasi aktivitas tertentu
3. Tingkat keletihan Terapeutik :
-fasilitas pasien dan
keluarga dalam
menyesuaikan lingkungan
untuk mengakomodasi
aktivitas yang dipilih
-libatkan keluarga dalam
aktivitas
Edukasi :
Ajarkan cara melakukan
aktivitas yang dipilih

E. IMPLEMENTASI

Tgl/ja Diagnose Implementasi Respon TTD


m keperawatan
08.00 Ketidakstabilan gula Melakukan manajemen Klien mengatakan
darah bd resistensi hiperglikemia sering merasa mual
insulin Observasi : dan muntah, sering
-mengidentifikasi haus
kemungkinan penyebab
hiperglikemia (Dengan cara
menanyakan bagaimana
pola makan klien)
- memonitor tanda dan
gejala hiperglikemia
(dengan cara menanyakan
apakah sering haus dan
lapar dan sering BAK)
Terapeutik :
Memberikan asupan cairan
oral (memberikan
minuman pada pasein)
Edukasi :
Mengajurkan kepatuhan
terhadap diet
Kolaborasi :
Melakukan kolaborasi
pemberian insulin
sebanyak 6 unit

08.30 Melakukan edukasi


program pengobatan
Observasi :
-mengidentifikasi
pengobatan yang
direkomendasikan (dengan
menanyakan apakah klien
teratur minum obat)
Terapeutik :
Memberikan dukungan
untuk menjalani program
pengobatan dengan baik
dan benar
Edukasi :
-Menjelaskan manfaat dan
efek samping pengobatan
-menganjurkan
mengosumsi obat sesuai
indikasi
11:00 Nyeri akut bd agen Melakukan manajemen Klien mengatakan
cedera fisik nyeri nyeri dibagian kaki
Observasi :
Mengidentifikasi lokasi,
karakteristik, durasi,
kualitas nyeri
Terapeutik :
Memberikan teknik non
farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Edukasi :
Menjelaskan penyebab dan
periode dan pemicu nyeri
Kolaborasi :
11;30 Melakukan olaborasi
pemberian analgetik

Melakukan edukasi teknik


nafas dalam
Observasi :
Mengidentifikasi kesiapan
dan kemampuan menerima
informasi
Terapeutik :
Menyediakan materi dan
media pendidikan
kesehatan
Edukasi :
-Menjelaskan tujuan dan
manfaat teknik nafas
dalam
- menjelaskan prosedur
teknik nafas dalam
12.00 Intoleransi aktivitas Melakukan terapi aktivitas
bd imobilitas Observasi :
-mengidentifikasi
kemampuan berpartisipasi
dalam aktivitas tertentu
Terapeutik :
-memfasilitasi pasien dan
keluarga dalam
menyediakan lingkungan
untuk mengakomodasi
aktivitas yang dipilih
-melibatkan keluarga
dalam aktivitas
12.30 Edukasi :
Mengajarkan cara
melakukan akivitas yang
ringan

F. EVALUASI

Tgl/ja Diagnose Catatan perkembangan TTD


m keperawatan
08.00 Ketidakstabilan S: -pasien mengatakan tidak bisa mengontrol pola makan
gula darah bd -pasien mengatakan sering merasa haus
resistensi - pasien sering buang air kecil
insulin
O: -gula darah 406
-klien tampak tidak bisa mengontrol pola makan
- klien tampak lelah
- klien tampak sering buang air kecil
A: masalah belum teratasi

P: intervensi dilanjutkan

11.00 Nyeri akut bd S : -Klien mengatakan nyeri pada kaki yang luka
agen cedera -Klien mengatakan nyeri hilang timbul
fisik -klien mengatakan nyeri selama 30 detik
-keluarga mengatakan pasien tidak nyaman dengan lukanya
O : - Klien tampak gelisah
-nyeri pada kaki
- skala nyeri 6 klien tampak meringis
- klien tampak tidak bisa melakukan teknik nafas dalam
A : Masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan

12.00 Intoleransi S : -klien mengatakan tidak bisa beraktivitas sendiri


aktivitas bd -klien mengatakan aktivitas dibantu keluarga
imobilitas O : -aktivitas klien tampak dibantu keluarga
-saat makan klien Nampak dibantu keluarga
- saat mau duduk klien dibantu
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan

Anda mungkin juga menyukai