Anda di halaman 1dari 18

FORMAT PENGKAJIAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.K DENGAN KASUS ULKUS DEKUBITUS

DIRUANG RAWAT INAP GILI MOYO RSUD PROVINSI NTB

DARI TANGGAL 22 S/D 27 MARET 2021

I. PENGKAJIAN
Hari/tgl Masuk RS : Rabu,17 Maret 2021
Jam Masuk RS : 09.00 WITA
Tgl / Jam Pengkajian : Selasa, 23 Maret
Tanggal Operasi : Rabu, 24 Maret
No. Kamar / Kelas : 205/III
No MR : 168323
Rumah Sakit : RSUD Provinsi NTB

A. Data Biografi

1. Identitas Klien
Nama : Tn.K
Umur : 51 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Buruh
Suku : Sasak
Alamat : Lingkungan selaparang

2. Identitas penanggung jawab


Nama : Ny.M
Umur : 52 Tahun
Alamat : Lingkungan selaparang
Hub dg Klien : Istri

B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan utama : Klien mengatakan luka di area bokongnya semakin
membesar
2. Riwayat penyakit sekarang : Klien mengatakan pada tanggal 4 januari
2020 mengalami kecelakaan motor yang menyebabkan kaki klien
lumpuh, klien dibawa ke RS Kota dan dirawat disana selama 2 minggu
kemudian klien menjalani operasi pada akhir januari di leher belakang
di RSUDP, karena klien tidak bisa berjalan dan hanya bisa tidur di
kasur dan duduk di korsi roda sehingga menyebabkan luka di daerah
bokong belakang, kemudian pada bulan maret klien dibawa ke
puskesmas tanjung karang lalu dirujuk ke RS bayang kara dan
akhirnya di rujuk ke RSUD provinsi, klien mengatakan sudah
seminggu dirawat di RSUDP. Klien mengatakan sudah melakukan
operasi plastic pada tanggal 24 maret 2021 jam 08.00 di luka
dekubitusnya. Saat dilakukan pengkajian pada tanggal 24 Maret 2021
jam 20.40 klien mengatakan sulit dan takut untuk bergerak, klien
mengatakan tidak bisa memenuhi kebutuhannya sehari-hari dan
dibantu oleh keluarganya seperti makan dan berpindah posisi. Klien
tampak memakai pempres dan terpasang infuse di kaki kanan.
Terdapat pus diluka dekubitus dan bau tidak sedap.
3. Riwayat penyakit dahulu : Klien mengatakan belum pernah menderita
penyakit yang sama dengan hari ini. Klien mengatakan tidak
mempunyai penyakit dahulu seperti asma, DM, hipertensi dan alergi.
4. Riwayat penyakit keluarga : Klien mengatakan tidak ada anggota
keluarga yang mempunyai penyakit yang di rasakan pasien saat ini
dan tidak ada penyakit keturunan pada keluarga klien.

C. Riwayat pemenuhan kebutuhan Menurut Gordon


1. Pola Manajemen Kesehatan-Persepsi Kesehatan
a. Sebelum sakit :
Klien mengatakan lingkungan rumah bersih, klien peduli terhadap
kesehatannya. Jika klien merasa tidak enak badan, klien selalu pergi
membeli obat ke apotek terdekat
b. Saat sakit :
Klien mengatakan mengetahui tentang penyakitnya. Klien dan keluarga
sudah tau dan bisa bagaimana cara merawat luka dekubitus dan cara
pencegahan agar luka tidak semakin meluas, klien mengatakan sedikit
cemas dengan penyakit yang di deritanya karena sebelumnya klien tidak
pernah mengalami penyakit seperti yang di rasakan saat ini. Klien
minum obat sesuai dengan instruksi dari perawat yang merawatnya di
rumah sakit.
2. Pola Metabolik-Nutrisi
a. Sebelum sakit :
Klien mengatakan makan 3x sehari dengan lauk seadanya. Nafsu makan
pasien baik. Jenis makanan yang di makan dengan komposisi nasi,lauk
dan sayuran. Frekuensi minum pasien 6-8 gelas/ hari, jenis minuman
yang di minum yaitu air putih. Klien makan dengan mandiri tanpa
bantuan orang lain.
b. Saat sakit :
Klien mengatakan menghabiskan makanan yang di buat oleh rumah
sakit. Klien makan 3x sehari. Nafsu makan klien baik. Frekuensi minum
klien 4-6 gelas / hari, jenis minuman yang di minum air putih. Klien
membutuhkan bantuan orang lain untuk makan.
3. Pola Eliminasi
a. Sebelum sakit :
Klien mengatakan BAK 3x / hari. Cairan yang keluar warna kuning
jernih dengan bau khas. Klien mengatakan tidak ada nyeri saat BAK.
Klien BAK kekamar mandi dengan sendirinya dan tidak ada alat bantu
apapun. BAB 2x sehari, warna kecoklatan dan berbau khas. Tidak ada
nyeri saat BAB.
b. Saat Sakit :
Klien mengatakan saat BAB dan BAK sudah tidak berasa dan keluar
sendiri karena saraf-sarafnya sudah mati, klien memakai pempres dan
kateter. Klien BAK dengan bau khas. Tidak ada nyeri saat BAK. Klien
mengatakan BAB 1 x sehari, warna kecoklatan dan berbau khas. Tidak
ada nyeri saat BAB. Klien mengatakan menggunakan pempres dan jika
ingin BAB di bantu dan dibersikan oleh keluarganya.
4. Pola Aktivitas – Latihan
a. Sebelum Sakit :
Klien mengatakan setiap hari beraktivitas seperti biasa. Setiap hari klien
pergi bekerja sebagai buruh, makan dan minum klien dapat melakukanya
dengan sendiri tanpa alat bantu apapun. Klien mengatakan tidak ada
gangguan fisik saat melakukan aktivitas di tempat kerja dan di
lingkungan rumah.
b. Saat Sakit :
Klien mengatakan tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasanya,
karena kaki klien tidak bisa bergerak. Klien hanya bisa tidur di atas
tempat tidurnya. Jika klien ingin makan minum kadang di suapi oleh
istrinya dan jika ingin BAB dan BAK klien menggunakan pempres
5. Pola istirahat dan tidur
a. Sebelum Sakit :
Klien mengatakan tidur siang hari 1 jam – 2 jam jika ada waktu. Pada
malam hari klien tidur selama 5-6 jam. Tidak ada kebiasaan atau ritual
menjelang tidur. klien bangun pagi sekitar jam 05.00 karena harus sholat
subuh dan mempersiapkan alat-alat yang akan di bawa ke kampusnya.
Jam tidur klien biasanya pada malam hari sekitar jam 10.00 malam
setelah mengerjakan tugas kampus. Lingkungan tempat tidur klien aman
nyaman dan jauh dari kebisingan dan polusi udara. Karena sudah terbiasa
dengan pola tidur yang seperti itu, setiap bangun tidur klien merasa
segar.
b. Saat Sakit :
Klien mengatakan merasa gelisah selama di rumah sakit. Klien
mengatakan kurang nyenyak tidur di rumah sakit. Lingkungan tempat
tidur klien bersih, aman dan nyaman karena selalu dirapikan dan
dibersihkan oleh istrinya. Klien mengatakan istirahat sepanjang hari.
Klien tidur 6-7 jam saja dalam sehari, klien mengatakan selalu berdoa
sebelum tidur.
6. Pola Persepsi-Kognitif
a. Sebelum Sakit :
Klien mengatakan pendengarannya masih jelas, pengeliatannya masih
jelas, penciuman masih normal. Klien mengatakan tidak ada gangguan
pada pengecapan.
b. Saat Sakit :
Klien mengatakan pendengarannya masih jelas, pengeliatannya masih
jelas, penciuman masih normal. Klien mengatakan masih bisa
membedakan rasa manis dan tawar.
7. Pola konsep Diri- persepsi Diri
a. Sebelum Sakit :
Klien mengatakan masih kulih sebagai siswa. Klien tinggal dengan orang
tuanya. Klien berlatar belakang status sosial ekonomi menengah. Klien
mengatakan sering bersosial dengan tetangga di keluarganya. Tidak ada
ancaman konsep Diri.
b. Saat Sakit :
Klien mengatakan sedikit cemas terhadap kondisinya. Klien mengatakan
khawatir dengan kondisinya saat ini. Klien terkadang berbincang dengan
istri dan keluarganya yang sedang bersamanya. Klien mengatakan karena
sakit tidak bisa bekerja lagi. Klien tidak merasakan adanya ancaman.
8. Pola Hubungan-Peran
a. Sebelum Sakit :
Klien mengatakan berperan sebagai bapak, saumi dan kepala keluarga..
Klien bisa menjalankan perannya dengan baik. Klien mengatakan merasa
keluarga begitu penting baginya. Dukungan keluarga selalu berperan
dalam mengambil keputusan. Hubungan klien dengan keluarganya dan
orang sekitar sangat baik.
b. Saat Sakit :
Klien mengatakan selama dirawat jalan dirumah sakit perannya sebagai
bapak, saumi dan kepala keluarga terganggu, keluarga bahkan
mendukung kesembuhan klien. Keluarga sangat berperan selama klien
sakit terutama istri dan anak klien.
9. Pola Reproduktif-Seksualitas
a. Sebelum Sakit :
Klien mengatakan berumur 51 tahun. Pengetahuan tentang seksualitas
dan reproduksi terbatas.
b. Saat Sakit :
Klien mengatakan pengetahuannya tentang seksualitas dan reproduksi
terbatas.
10. Pola toleransi Terhadap Stres-Koping
a. Sebelum Sakit :
Klien mengatakan tidak ada pencetus stress klien akhir-akhir ini. Klien
mengatakan dirinya jika ada masalah yang dirasakan klien akan langsung
meluapkannya. Koping dirinya terhadap stress dengan mencoba
menenangkan dan meluapkannya.
b. Saat Sakit :
Klien mengatakan bingung dan bertanya-tanya tentang kesembuhan
penyakitnya. Kebingungan dan kecemasan klien berkurang karena ada
dukungan dari keluarga yang dapat mengalahkannya. Klien memakan
cemilan untuk mengalihkan stressnya.
11. Pola Keyakinan-Nilai
a. Sebelum Sakit :
Klien mengatakan selalu beribadah dan melakukan solat 5 waktu di
rumah. Agama sangat penting bagi klien
b. Saat Sakit
Klien mengatakan selalu beribadah dan melakukan solat 5 waktu di
tempat tidur. Agama sangat penting bagi klien
. Fokus pengkajian pada kebutuhan dasar manusia sesuai dengan judul

D. Pemeriksaan Fisik

Kesadaran : Composmentis
K/U (Keadaan Umum) : Sedang
Vital Sign : TD : 110/80 mmHg
Nadi : 62 x/menit
Suhu : 36,8 °C
RR : 22 x/menit

Head To Toe Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi


Kepala: Bentuk simetris, Tidak ada benjolan - -

Mata: Bentuk semetris Tidak ada nyeri - -


Kelopak mata tekan
Konjungtiva &
skelera
Kornea
-
Hidung: Bentuk simetris Tidak ada nyeri -
tekan -
Mulut: Bentuk normal, rapi dan
bersih, tidak ada peradangan Tidak ada nyeri -
pada mulut tekan
-

Leher : Bentuk normal, tidaka ada Tidak ada nyeri


pembesaran tiroid atau tekan -
gondok, warna kulit sawo
matang, terdapat bekas operasi
di leher belakang

Thoraks : Bentuk simetris Tidak ada Sonor Vesikuler


Paru pembesaran

Jantung Denyut efek jantung normal Tidak ada nyeri


tekan
Abdomen : Tidak ada luka, tidak ada lesi Tidak distensi, impani Bising usus
tidak ada nyeri normal 12
tekan x/menit

Punggung Terdapat luka dekubitus di Tidak terdapat


punggung belakang bagian nyeri tekan - -
bawah dengan dengan luas
±14x7 cm, teradapat pus,
tingkat keparahan berada di -
tingkat 3. -
Tingkat 1: perubahan warna
pada daerah kulit tertentu, -
misalnya menjadi kemerahan
atau kebiruan, disertai dengan
rasa sakit atau gatal pada area -
-
kulit tersebut
Tingkat 2: luka lecet atau luka
terbuka di area yang tampak
Tingkat 3: luka terbuka hingga - -
beberapa lapisan kulit yang
lebih dalam
Tingkat 4: luka terbuka yang
sangat dalam hingga mencapai -
otot dan tulang

Genitalia : Terpasang kateter, BAB/BAK Tidak ada nyeri -


lancar, memakai pempres tekan pada bagian
genetalia

Ekstremitas atas : Jari lengkap, bentuk normal Akral teraba hangat


Kanan

Kiri Jari lengkap, bentuk normal Akral teraba hangat


5 5
Ekstremitas Bwh:
Kanan Tidak bisa 0 0 Tidak ada nyeri
digerakkan, terpasang infus tekan
Kiri Tidak bisa digerakkan
Tidak ada nyeri
tekan

Integumen warna kulit merata, tidak ada Tidak ada dehidrasi


lesi, tidak ada pecah-pecah turgor kulit normal,
tidak ada edema

E. Pemeriksaan penunjang / Laboratorium


Laboratorium :
JENIS HASIL SATUAN NILAI
PEMERIKSAAN NORMAL
HEMATOLOGI
Hemoglobin 11,2 g/dl 12.0-16.0
Lekosit 29500 /ul 4000-10000
Eritrosit 3.91 juta/ul 3.50-5.00
Trombosit 402000 uL 150000-400000
Hematokrit 34 % 36-48
MCV 93.6 fL 80.0-100.0
MCH 34 pg 26.0-34.0
MCHC 93,6 g/dl 32.0-36.0
RDW-SD 31,3 fL 35.0-47.0
RDW-CV 33,4 % 11.5-14.5
PDW 12,9 fL 9.0-13.0
MPV 16.8 fL 7.2-11.1
P-LCR 4.4 % 15.0-25.0
PCT 0.18 % 0.15-0.40
HITUNG JENIS
Basofil 0,6 % 0.0-1.0
Eosinofil 0,3 % 1.0-26.0
Neutrofil 85,3 % 50.0-70.0
Limfosit 8,9 % 20.0-40.0
Monosit 4,9 % 2.0-8.0
Basofil# 0.17 10^3/uL 0.00-0.10
Eosinofil# 0.08 10^3/uL 0.00-0.40
Neutrofil# 25.20 10^3/uL 1.50-7.00
Limfosit# 2, 63 10^3/uL 1.00-3.70
Monosit# 0.45 10^3/uL 0.00-0.70

Rontgen thorax : curiga pneumonia (16/03/2021)


CT Scan kepala (05-01-2021) :
- saat ini tak tampak lesi hipo/hiperdense pada brain pasien chymal
- sulci dan giry tampak normal
- diferensiasi substansia alba dan grisea jelas
- system ventricle dan cysterna tampak normal
- mesenchepalon normal
- pons dan cerebellum normal
- tak tampak mid line shift
- scalp normal
- mastoidbkanan-kiri normal
sinus paranasalis normal
kesan :
- saat ini tak tampak kelainan pada brain parenchyma
- tak tampak mass/peradangan/infark dan edema
Terapi yang didapat : - drip levofloxacine 750 mg/hari
- flumucyl 200 mg 3x1
- vit. C 250 mg 2x1
- ranitidine 150 mg 2x1
- Nacl 0,9%, 20 tpm
- alprazolam 0,5 mg 2x1

F. Therapy :
1. drip levofloxacine 750 mg
2. flumucyl 200 mg 3x1
3. vit. C 250 mg 2x1
4. ranitidine 150 mg 2x1
5. Nacl 0,9%, 20 tpm
6. alprazolam 0,5 mg 2x1
G. Pengelompokan Data
Data Subyektif :
1. Klien mengatakan tidak bisa menggerakkan kedua kakinya
2. Klien mengatakan cemas saat bergerak karena takut luka dekubitus
semakin membesar
3. Klien mengatakan jarang melakukan pergerakkan (makan disuapi, kedua
kaki jarang dilatih dan jarang duduk) hanya tidur terlentang, miring kanan
dan kiri
4. Klien mengatakan memiliki luka dekubitus di area pinggang belakang
bagian bawah
5. Klien mengatakan tidak merasakan nyeri di area luka dekubitus karena
sudah mati rasa
Data Obyektif :
1. Kekuatan otot menurun
2. Rentang gerak (ROM) menurun
3. Sendi kaku
4. Gerakan terbatas
5. Luka dekubitus dengan luas ±14x7 cm
6. Teradapat pus
7. Tingkat keparahan berada di tingkat 3
8. Terdapat cairan berbau busuk
9. Fisik lemah

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN


A. Analisa Data
N Symtom Etiologi Problem
o
1 DS :
1. Klien mengatakan Gangguan Gangguan mobilitas
tidak bisa neuromuscular fisik
menggerakkan
kedua kakinya
2. Klien mengatakan
cemas saat
bergerak karena
takut luka
dekubitus semakin
membesar
3. Klien mengatakan
jarang melakukan
pergerakkan
(makan disuapi,
kedua kaki jarang
dilatih dan jarang
duduk) hanya tidur
terlentang, miring
kanan dan kiri
DO:
1. Kekuatan otot
menurun
5 5

0 0

2. Rentang gerak
(ROM) menurun
3. Sendi kaku
4. Gerakan terbatas
5. Fisik lemah
2 DS :
1. Klien mengatakan Kerusakan Resiko infeksi
memiliki luka integritas kulit
dekubitus di area
pinggang belakang
bagian bawah
2. Klien mengatakan
tidak merasakan
nyeri di area luka
dekubitus karena
sudah mati rasa
DO:
1. Luka dekubitus
dengan luas ±14x7
cm
2. Teradapat pus
3. Tingkat keparahan
berada di tingkat 3
4. Terdapat cairan
berbau busuk
B. Diagnosa Keperawatan berdasarkan Prioritas Masalah
1. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan
neuromuscular ditandai dengan klien mengatakan tidak bisa
menggerakkan kedua kakinya, klien mengatakan cemas saat bergerak
karena takut luka dekubitus semakin membesar, klien mengatakan
jarang melakukan pergerakkan (makan disuapi, kedua kaki jarang
dilatih dan jarang duduk) hanya tidur terlentang, miring kanan dan
kiri, kekuatan otot menurun, rentang gerak (ROM) menurun, sendi
kaku, gerakan terbatas, fisik lemah. 5 5
0 0
2. Resiko infeksi berhubungan dengan kerusakan integritas kulit di tandai
dengan Klien mengatakan memiliki luka dekubitus di area pinggang
belakang bagian bawah, klien mengatakan tidak merasakan nyeri di
area luka dekubitus karena sudah mati rasa, luka dekubitus dengan
luas ±14x7 cm, teradapat pus, tingkat keparahan berada di tingkat 3,
terdapat cairan berbau busuk

III. RENCANA KEPERAWATAN

No Dx Diagnosa Kep. Tujuan/ kriteria Hasil Rencana Tindakan Rasional


1. Gangguan Setelah dilakukan asuhan 1. Identifikasi 1. Mengetahui
mobilitas fisik keperawatan selama 3x24 adanya nyeri atau keadaan umum
berhubungan jam diharapkan mobilitas keluhan fisik klien
dengan fisik meningkat dengan lainnya 2. Mengetahui
Krtiteria hasil : 2. Identifikasi toleransi fisik
gangguan
1. Pergerakan toleransi fisik klien
neuromuscular
ekstremitas melakukan 3. Mengetahui
meningkat pergerakkan keadaan umum
2. Kekuatan otot 3. Monitor TTV klien
meningkat 4. Libatkan keluarga 4. Meningkatkan
3. Rentang gerak untuk membantu pengetahuan
(ROM) meningkat pasien dalam keluarga klien
4. Kaku sendi menurun meningkatkan 5. Meningkatkan
pergerakkan
5. Kelemahan fisik 5. Jelaskan tujuan
menurun dan prosedur pengetahuan
mobilisasi klien dan
6. Anjurkan keluarganya
melakukan 6. Melatih
mobilisasi dini mobilitas klien
7. Ajarkan secara perlahan
mobilisasi 7. Melatih
sederhana yang mobilitas klien
harus dilakukan

2. Resiko infeksi Setelah dilakukan asuhan


berhubungan keperawatan selama 3x24 1. Monitor tanda 1. Mengetahui
dengan integritas jam diharapkan tingkat dan gejala keadaan umum
kulit infeksi menurun dengan infeksi local dan klien
Kriteria hasil : sistematik 2. Mencegah
1. Kebersihan tangan 2. Cuci tangan terjadinya resiko
meningkat sebelum dan infeksi
2. Kebersihan badan sesudah kontak
meningkat dengan pasien
3. Cairan berbau busuk dan lingkungan
menurun pasien
3. Pertahankan 3. Mencegah
teknik aseptic terjadinya resiko
pada pasien infeksi
beresiko tinggi
4. Jelaskan tanda 4. Meningkatkan
dan gejala
pengetahuan klien
infeksi
dan keluarga
5. Ajarkan cara
5. Meningkatkan
mencuci tangan
pengetahuan klien
dengan benar
dan keluarga
6. Anjurkan 6. Meningkatkan
meningkatkan
tenaga dan
asupan nutrisi
imunitas klien
dan cairan

IV. TINDAKAN KEPERAWATAN

Hr/Tgl/ No. Dx.


Tindakan Keperawatan Respon pasien/hasil Paraf
jam Kep.
Selasa, 1 1. mengidentifikasi adanya 1. Klien mengatakan tidak Mugi
23-3- nyeri atau keluhan fisik merasakan nyeri dan
2021/ lainnya merasa lemas
15.00 2. mengidentifikasi 2. Klien hanya bisa tidur
toleransi fisik melakukan terlentang, miring ke kiri
pergerakkan dan ke kanan dengan
3. memonitor TTV bantuan keluarganya
3. TD: 100/80 mmHg, N: 63
x/menit, RR: 20x/menit,
S: 36, 50C

1. Luka dekubitus yang


1. Memonitor tanda dan gejala terletak di pinggang
2 Mugi
infeksi local dan sistematik belakang bagian bawah
2. mencuci tangan sebelum atau pantat pada klien
terdapat pus dan bau tidak
dan sesudah kontak dengan
sedap
pasien dan lingkungan
pasien 2. Untuk menghindari klien
dari infeksi

1. Monitor TTV 1. TD: 120/80 mmHg, N: 67


Rabu, 1 x/menit, RR: 22x/menit, Mugi
24-3- 2. Libatkan keluarga untuk S: 36, 50C
2021/ membantu pasien dalam
2. Klien dan keluarga
22.30 meningkatkan
mengerti
pergerakkan
3. Jelaskan tujuan dan 3. Klien dan keluarga
mengerti
prosedur mobilisasi

1. mempertahankan teknik 1. Menghindari klien dari


2 infeksi Mugi
aseptik pada pasien beresiko
tinggi 2. Klien dan keluarga
mengerti
2. menjelaskan tanda dan
gejala dari infeksi

Jumat, 1. Klien dan keluarga masih


1. menganjurkan
26-03- belum berani
1 melakukan Mugi
2021/10 2. Klien dan keluarga
mobilisasi dini
.00 mengerti
2. mengajarkan
mobilisasi sederhana 3. TD: 100/80 mmHg, N: 63
yang harus x/menit, RR: 20x/menit,
dilakukan S: 36, 50C
3. Memonitor TTV
1. megajarkan cara mencuci 1. Klien dan keluarga
2 tangan yang baik dan benar mengerti Mugi
2. Menganjurkan 2. Klien dan keluarga
meningkatkan asupan mengerti
nutrisi dan cairan

V. EVALUASI KEPERAWATAN

Nama : Tn. K No Registrasi : 168323


Umur : 51 Tahun No Kamar : 205
Jumat 1 S : - klien mengatakan belum bisa
26-3-2021 menggerakkan kedua kakinya
10.30 - Klien mengatakan masih takut untuk
bergerak sendiri (duduk) dan
membutuhkan bantuan orang lain
- Klien mengatakan selalu melatih
kakinya dengan bantuan keluara
O : - kekuatan otot tidak meningkat
- Sendi terlihat kaku
- ROM tidak meningkat
- Kelemahan fisik menurun
- TD: 100/80 mmHg, N: 63 x/menit, RR:
20x/menit, S: 36, 50C

A : Masalah belum teratasi


P : Intervensi dilanjutkan

2 S : - Klien dan keluarga mengatakan selalu


menjaga kebersihan
- Klien mengatakan nafsu makan baik
O : - Kebersihan tangan meningkat
- Cairan berbau busuk menurun

A : Masalah belum teratasi


P : Intervensi dilanjutkan

Anda mungkin juga menyukai