Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

D
DENGAN DIAGNOSA APENDESITIS
DI RUANGAN SADEWA 2

Disusun oleh : INDRY LESTARI (1907032)

PROGRAM STUDY ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN ,BISNIS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS WIDYA HUSADA SEMARANG
A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
I. DATA UMUM
1. IDENTITAS
a. Identitas Klien
Tanggal dan waktu masuk Rumah Sakit : 13 Juni 2022
Tanggal dan waktu pengkajian : 16 juni 2022
Nama : Ny,D
Umur : 27 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : islam
Pendidikan : S1 ekonomi
Pekerjaan : wirasuasta
Suku/bangsa : jawa/indonesia
Alamat : telogosari
Diagnosa Medis: apendesitis
b. Identitas Penanggungjawab
Nama : Ny.N
Umur : 58 th
Jenis Kelamin : perempuan
Agama : islam
Suku/Bangsa : jawa/indonesia
Pendidikan terakhir : smp
Pekerjaan : ibu rumah tangga
Alamat : telogosari
Hubungan dengan klien : ibu kandung
2. Status kesehtan saat ini
Keluhan Utama : klien mengatakan sakit perut dibagian sebelah kanan
b. Alasan Masuk : klien mengatakan perut dan uluhatiny nyeri
c. Lamanya Keluhan : klien mengatakan sudah mulai terasa sejak hari kamis pagi
d. Timbul keluhan : klien mengatakan timbul keluhannya secara mendadak
e. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi : keluarga klien mengatakan saat terjadi gejala klien
minum air hangat, dan minum obat antibiotik
3. Riwayat Kesehatan Lalu
a. klien mengatakan tidak pernah menderita penyakit kronis
b. klien mengatakan sudah pernah jatuh dari motor
c. klien mengatakan sudah pernah dirawat di rumah sakit
d. klien mengatakan tidak punya alergi obat atau yang lainnya
e. klien mengatakan sudah melakukan imunisasi
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
a. Genogram :
b. keluarga klien mengaakan tidak ada yang pernah mengalami penyakit dengan gejala seperti ini
5. Riwayat Kesehatan Lingkungan
a. klien mengatakan selalu menjaga kebersihan rumah dan kebersihan lingkungan dan mengikuti
kegiatan kerja bakti
b. klien mengatakan saat melakukan tiba-tiba nyeri dibagian perut dan lemas
II. POLA KESHATAN FUNGSIONAL (DATA FOKUS)
a. Persepsi klien tentang kesehtan diri
- Sebelum sakitn : sebelum sakit klien tidak memperdulikan kesehatan dirinya
- Sesudah sakit : sesudah sakit klien sangat memperhatikan kondisi kesehatannya
b. Kemampuan pasien untuk mengontrol kesehatan (apa yang dilakukan pasien jika sakit,kemana
pasien bila sakit berobat
- Sebelum sakit : sebelum pasie masuk ke rumah sakit pasien bila sakit tidak pernah mau
minum obat,dan tidak pergi ke dokter
- Sesudah sakit : sesudah masuk rumah sakit pasien jadi mau minum obat
2. Pola nutrisi dan metabolik
a. pola makan
sebelum sakit : klien mengatakan makan dengan teratur 3x dalam sehari dan satu porsi
saat sakit : klien mengatakan nafsu makan masih sama sebelum sakit 3x dalam sehari
b. apakah keadaan saat ini mempengaruhi pola makan/minum
sebelum sakit : klien mengatakan pola makannya tidak terpenharuhi
saat sakit : klien mengatakan pola makanya,masih sama seperti belum sakit
c. makanan yang disukai pasien
sebelum sakit : klien mengatakan menyukai makanan rumahan seperti seafood dan gorengan
saat sakit : klien mengatakan tidak makan gorengan
d. adakah keyakinan atau kebuyaan yang mempengaruhi diet
sebelum sakit : klien mengatakan tidak pernah diet
saat sakit : klien mengatakan tidak diet
e. kebiasaan mengkonsumsi vitamin/obat penambah nafsu makan
sebelum sakit : klien mengatakan tidak pernah konsumsi vitamin
saat sakit : klien mengatakan tidak konsumsi obat / vitamin
f. keluhan dalam makan
1. adakah keluhan anoreksia nervosa, bulmia nervosa : klien mengatakan tidak ada
2. klien mengatakan muntah 1x
3. klien mengatakan mampu mengunyah seperti biasa dan menelan seperti biasa
g. adakah penurunan berat badan dalam 6 bulan terakhir
sebelum sakit : klien mengatakan tidak mengalami penurunan berat badan
saat sakit : klien mengatakan berat badan menurun
h. pola minum
sebelum sakit : klien mengatakan minum 8 gelas sehari air putih
saat sakit : klien mengatakan minum 8 gelas sehari air putih
i. bila pasien terpasang infus bearapa cairan yang masuk dalam sehari
cairan yang masuk 20 tetes/1mL
j. adanya keluhan demam
klien mengatakan demam setelah 2 hari di rs
3. Pola eliminasi
a. eliminasi feses
1) pola BAB
sebelum sakit : frekuensi 1x, warna kuning, bau khas, konsistensi padat, tidak menggunakan
pencahar, tidak mengeluh diare
saat sakit : klien mengatakan BAB 1x
2) adakah perubahan dalam kebiasaab BAB
sebelum sakit : klien mengatakan BAB dengan teratur
saat sakit : klien mengatakan sesudah sakit juga BAB masih teratur
b. pola BAK
sebelum sakit : klien mengatakan frekuensi kurang lebih 6x/hari, bau pesing, warna kuning muda,
konsistensi cair
saat sakit : 900cc/hari, bau pesing, warna kuning muda, konsistensi cair
4. Pola aktifitas dan latihan
a. kegiatan dalam pekerjaan
sebelum sakit : klien mengatakan selalu berangkat kerja setiap pagi dan pulang kerja saat malam
saat sakit : klien mengatakan libur bekerja
b. olahraga yang dilakukan
sebelum sakit : klien mengatakan olahraga lari pagi setiap hari
saat sakit : klien mengatakan tidak berolahraga
c. keluhan/ kesulitan dalam aktifitas
1) pergerakan tubuh
sebelum sakit : klien bisa dengan mudah menggerakkan tubuhnya
saat sakit klien merasa kesulitan untuk menggerakkan tubuhnya
2) perawatan diri
sebelum sakit : klien mengatakan mandi 2x sehari, mengenakan baju mandiri, dan makan dengan
teratur
saat sakit : klien mengatakan mandi 1x sehari, memakai baju dengan dibantu keluarga, dan makan
dengan baik
3) berhajat
sebelum sakit : klien mengatakan BAK 5x dalam 1 hari dan BAB 1x sehari
saat sakit : klien mengatakan BAK 3x sehari dan BAB 1x sehari
4) keluhan sesak nafas setelah melakukan aktifitas
sebelum sakit : klien mengatakan tidak mengeluh sesak napas setelak beraktifitas
saat sakit : klien mengatakan tidak mengeluh sesak nafas
5) mudah merasa kelelahan
sebelum sakit : klien mengatakan tidak merasa kelelahan setelah beraktifitas
saat sakit : klien mengatakan merasa kelelahan setelah beraktifitas
5. Pola istirahat dan tidur
a. kebiasaan tidur
sebelum sakit : klien mengatakan tidur jam 22.00WIB, lama tidur 7 jam, waktu bangun tidur subuh
saat sakit : klien mengatakan tidur jam 23.00 WIB, lama tidur 5 jam, waktu bangun pagi hari
b. kesulitan tidur
sebelum akit : klien mengatakan tidak sulit untuk tidur
saat sakit : klien mengatakan setelah sakit ia sulit untuk tidur
6. Pola kognitif-perseptual sensori
a. keluhan yang berkenaan dengan kemampuan sensasi
sebeum sakit : klien mengatakan penglihatan dan pendengaran masih jelas
saat sakit : klien mengatakan masih bisa melihat dengan jelas dan mendengar dengan jelas
b. kemampuan kognitif
sebelum sakit : klien mengatakan dapat mengingat, berbicara, memahami pesan yang diterima
dengan baik
saat sakit : klien mengatakan dapat mengingat, berbicara, memahami pesan yang diterima dengan
jelas
c. kesulitan yang dialami
sebelum sakit : klien mengatakan tidak mengalami kesulitan
saat sakit : klien mengatakan kesulitan untuk berjalan dengan baik, dan melakukan aktifitas
lainnya
d. persepsi terhadap nyeri dengan menggunaka P,Q,R,S,T
P : nyeri pada saat bergerak
Q : Nyeri seperti di iris-iris
R : pada daerah perut
S : skala nyeri 8
T : nyeri hilang timbul

Pola persepsi diri dan konsep diri


a. persepsi diri
klien mengatakan harapan setelah menjalani perawatan bisa melakukan aktifitas dengan lancar,
dan lebih menjaga kesehatan diri
b. status emosi
klien mengatakan emosi saat ini tidak naik turun, dan perilakunya sudah sesuai dengan perilaku
kesehariannya
c. konsep diri
1) citra diri/ body image
sebelum sakit : klien mengatakan percaya diri dengan keadaan tubuhnya
saat sakit : klien mengatakan masih percaya diri dengan keadannya
2) identitas
sebelum sakit : klien mengatakan dia mempunyai banyak teman dan dihargai, klien juga senang
sebagai laki-laki
saat sakit : klien mengatakan temannya masih mengingatnya
3) peran
sebelum sakit : klien mengatakan dia berperan sebagai anak pertama yang memberikan contoh
yang baik untuk saudaranya dan bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga
saat sakit : klien mengatakan sulit untu bekerja dan menjadi contoh yang baik untuk saudaranya
4) ideal diri
sebelum sakit : klien mengatakan sudah senang dengan proporsi tubuhnya
saat sakit : klien mengatakan kurang percaya diri dengan tubuhnya
5) harga diri
sebelum sakit : klien mengatakan percaya diri dengan keadaanya
saat sakit : klien mengatakan kurang percaya diri dengan kondisinya
8. Pola mekanisme koping
a. bagaimana klien dalam mengambil keputusan
klien mengatakan selalu mengambil keputusan dengan cara dibantu keluarga atau orang terdekat
b. yang dilakukan dalam menghadapi masalah
klien mengatakan saat menghadapi masalah dengan berbicara dengan orang lain
c. bagaimana upaya klien menghadapi masalahnya
klien mengatakan upaya yang dilakukan dengan berunding bersama keluarga klien
d. menurutklien apa yang dapat dilakukan perawat agar pasien nyaman
klien mengatakan dengan tulus saat bicara ke pasien, jangan membuat pasien meunggu lama
9. Pola seksual-reproduksi
a. bagaimana pemahaman klien tentang fungsi seksual
klien mengatakan paham tentang fungsi seksual
b. adakah gangguan hubungan seksual
klien mengatakan tidak ada gangguan hubungan sekseual karena klien belum menikah
c. adakah permasalahan selama melakukan aktifitas sesual
klien mengatakan tidak ada permasalahan karena klien belum menikah
10. Pola peran-berhubungan dengan orang lain
a. kemampuan klien dalam berkomunikasi
sebelum sakit : klien mengatakan dapat bicara dengan relevan dan jelas, mempu mengekspresikan
dan mengerti orang lain
saat sakit : klien dapat bicara dengan jelas seperti sebelum sakit
b. siapa orang terdekat dan lebih berpengaruh pada klien
sebelum sakit : klien mengatakan orang terdekat dan berpengaruh bagi klien adalah keluarga
saat sakit : klien juga mengatakan orang terdekat dan berpengaruh adalah keluarga
c. kepada siapa klien meminta bantuan bila mempunyai masalah
sebelum sakit : klien mengatakan saat ada masalah meminta bantuan pada keluarga, temam, atau
saudara
saat sakit : klien meminta bantuan pada keluarganya
d. adakah pertentangan nilai/keyakinan/kebudayaan terhadap pengobatan yang dijalani
sebelum sakit : klien mengatakan tidak ada pertentangan nilai keyakinan dan kebudayaan
saat sakit : klien mengatakan tidak ada pertentangan nilai keyakinan dan kebudayaan
11. Pola nilai dan kepercayaan
a. bagaimana klien menjalankan kegiatan agama atau kepercayaan
sebelum sakit : klien mengatakan menjalankan kegiatan agamanya dengan sholat 5 waktu, mengaji
saat sakit : klien menjalankan ibadhnya dengan sholat 5 waktu
b. masalah yang berkaitan dengan aktifitasnya selama dirawat
sebelum sakit : klien mengatakan tidak sulit untuk bergerak
saat sait : klien berhati hati saat melakukan aktifita
c. adakah keyakinan atau kebudayaan yang dianut pasien yang bertentangan dengan kesehatan
sebelum sakit: klien mengatakan tidak ada keyakinan dan kebudayaan yang dianut bertentangan
saat sakit : klien mengatakan tidak ada keyakinan dan kebudayaan yang dianut bertentangan
d. adakah pertentangan nilai/keyakinan/kebudayaan terhadap pengobatan yang dijalani
sebelum sakit : klien mengatakan tidak ada pertentangan nilai/keyakinan /kebudayaan terhadap
pengobatan yang dijalani
saat sakit : klien mengatakan tidak ada pertentangan nilai/keyakinan /kebudayaan terhadap
pengobatan yang dijalani

II. PEMERIKSAAN FISIK (HEAD TO TOE)

Kesadaran : composmentis
2. Penampilan : klien terlihat lemas
3. Vital sign :
a. suhu : 36,2
b. tekanan darah : 115/65
c. respirasi : 20x/menit
d. nadi : 76x/menit
4. Kepala
kulit kepala bersih, rambut berwarna hitam
5. Mata
tidak ada adema, konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokor, mata simetris kiri kanan
6. Hidung
simetris kiri kanan, tidak ada sekret dan polip, tidak ada lecetan di daerah hidung
7. Telinga
simetris kiri kanan, tidak ada perdarahan sekitar telinga, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
pembesaran disekitar telinga, tidak ada oedema
8. Mulut dan tenggorokan
mukosa bibir kering dan pucat, lidah tidak tampak kotor, gigi lengkap dan bersih
9. Dada
- paru-paru
inpeksi : bentuk dada simetris, pergerakan dinding dada sama
palpasi : tidak ada nyeri tekan, fermitus taktil kiri dan kanan sama
perkusi : terdapat bunyi redup saat dilakukan perkusi
auskultasi : bunyi nafas vesikuler (normal) tidak ada suara nafas tambahan
- jantung
inpeksi : ictus kordis tidak tampak
palpasi : ictus cordis teraba spatium ictus cordis V digaris mid klavikularis sinistra, nadi
perkusi : redup pada
Atas:Spatium Intercostal (SIC) II kiri di lenea parasternalis kiri
(pinggang)
Bawah:Spatium Intercostal (SIC) V kiri agak ke medial
midklavikularis kiri
(tempat ictus).
auskultasi : tidak ada suara tambahan, bunyi jantung normal (lub-dup)
10. Abdomen
inpeksi : simetris kiri kanan, tidak ada lesi, warna kulit sekitar abdomen normal
auskultasi : bising usus normal
perkusi : tidak terdapat nyeri tekan dan nyeri lepas
11. Genetalia
tidak terpasang DC
12. ekstermitas atas dan bawah
a. atas : tangan kanan dapat di gerakkan secara normal, tanga kiri terpasang infus NaCL, 20tetes/
1ml
b. bawah : kaki kanan dan kiri dapat digerakkan secara baik
13. Kulit
tugor kulit bagus, kulit elastis, bersih

A. PEMERIKSAAN PENUNJANG/DIAGNOSTIK MEDIK


1. Laborat darah
TANGGAL :16-06-22
JAM:19:38

Pemeriksaan penunjang Hasil Satuan Nilai normal

Hemotoglobin 13.1 g/dl 11.7 – 15.5


Hematrokrit 40.10 % 35 -47
Jumlah lekosit 10.6 /uL 3.6 – 11.0
Jumlah trombosit 193 /uL 150 – 400

Kimia klinik
Ureum L 16.8 mg/dL 17.0 -43.0
Creatini 0.6 mg/dL 0.5 -0.8
Natrium L 123.0 mmol/L 135.0-147.0
Kalium 3.90 mmol/L 3.50 – 5.0
Calcium H 1.26 mmol/L 1.00 – 1.15

Pemeriksaan hasil usg abdomen


Hepar dan ukuran bentuk normal,struktur parnkim homogen normal
Tepi rata,sudut tajam,tak tampak nodul,V.porta dan V. hepatica tak melebar
Ductus biliaris intra -ekstrahevatal tak melebar
Vesika felia tak membesar,dinding tak menebal,,tak tampak batu
Lien ukuran normal,parenkin homogen ,ductus pankreatikus tak melebar
Ginjal kanan – kiri ukuran normal,struktur varenkin homogen , PCS dan ureter tak melebar
ekogenesitas normal , datas kortekomedula jelas,tak tampak batu dan masa
Aurta tak tampak melebar
Tak tampat pemmbesaran noduli limvatici paraaurta
Fesika urenia dinding tak menebal,regular,tak tampak batu atau masa
Uterus ukuran normal struktur parenkin homogen,adnera kanan-baik
R.MCBURNEY : tanpa ada gambar inflamasi di daerah mcburney (post apendiktomi) tetapi tak
terlihat gambar abses
Tak tanpak eplusi pleura
Tak tanpak cairan bebas intra abdomen

TERAPI

Tindakan medis yang dilakukan,sebagai berikut :


1) Infus intravena b-fluid 24 tpm
2) Injeksi tofedox 2x1 amp
3) Injeksi ranitidin 2x1 amp

B. ANALISA DATA

Tgl/jam Data focus Problem Etiologic Ttd

DS : Nyeri Akut Agen Indry


Klien mengeluh nyeri (D.0077) Pencedera
Fisik
pada bagian perut
kanan
-P : Nyeri pada saat
bergerak
-Q : Nyeri seperti diiris-iris
-R : Pada daerah perut
-S : Skala 8
-T : Nyeri hilang timbul

DO :
-Klien tampak
mengalami meringis.
-Klien tampak gelisah
-TTV
suhu : 36,2
tekanan darah : 115/65
respirasi : 20x/menit
nadi : 76x/menit

Gangguan Hambatan
pola tidur lingkunga
DS: ( D.0055)
- Klien
mengatakan
sulit tidur dan
suka
terbangun
tiba tiba

DO :
- Mata tampak sayu
- Area papebra
kecoklatan
- Pasien sering
menguap
Factor
mekanis

DS: Gangguan
integritas
- Klien kulit
mengatakan
( D.0129
ada luka
pasca oprasi

DO :

- Ada luka post


oprasi appedicitis
- Luka
kemerahan,tidak
rembes

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
- Nyeri Akut (D.0077)
- Gangguan pola tidur ( D.0055)
- Gangguan integritas kulit ( D.0129 )

II. INTERVENSI KEPERAWATAN


Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi TTD
Keperawatan Hasil
Nyeri Akut Setelah dilakukan Observasi :
(D.0077) tindakan keperawatan - Identifikasi
selama 3 X 24 Jam lokasi,durasi,frekuensi,kualitas,inten
dengan kriteria hasil : sitas nyeri
- Keluhan nyeri - Monitor keberhasilan terapi
dari skala 1 komplementer yang sudah diberikan
meningkat ke Terapuetik :
skala 5 - Berikan teknik nonfarmakologis
menurun untuk mengurangi rasa nyeri
- Meringis dari dengan terapi teknik relaksasi nafas
skala 1 dalam
meningkat ke - Kontrol lingkungan yang
skala 5 memperberat rasa nyeri seperti suhu
menurun ruangan,pencahayaan,kebisingan)
- Gelisah dari - Fasilitasi istirahat dan tidur
skala 1 - Pertimbangan jenis dan sumber nyeri
meningkat ke dalam pemilihan strategi meredakan
Nyeri
Gangguan pola Setelah dilakukan
tidur ( D.0055) Observasi
asuhan keperawatan
- Identifikasi pola aktivitas dan tidur
selama 3x 24 jam
- Identifikasi faktor pengganggu tidur
diharapkan status
- Identifikasi obat yang dikonsumsi
tingkat demam
Terapeutik
menurun dengan
kriteria hasil : - Modifikasi lingkungan

- Keluham sulit - Batasi waktu tidur siang

tidur dari skala - Fasilitasi menghilangkan stres


1 meningkat ke sebelum tidur
skala 5 - Lakukan prosedur untuk tingkatkan
menurun kenyamanan
- Keluhan sering - Sesuaikan jadwal pemberian obat
terjaga dari atau tindakan untuk menunjang
skala 1 siklus tidur terjaga
meningkat ke Edukasi
skala 5 - Jelaskan pentingnya tidur saat sakit
- Anjurkan menghindari minuman
atau makanan yang menganggu
tidur
- Anjurkan relaksasi otot autogenik
atau cara nonfarmakologi lainnya.

Gangguan
Setelah dilakukan
integritas kulit Observasi
( D.0129) asuhan keperawatan
- Monitor karakteristik luka
selama 3x 24 jam
- Monitor tanda tanda infeksi
diharapkan status
Terpeutik
integritas kulit dan
- Lepaskan balutan secara perlahan
janringan
- Bersihkan dengan cairan Nacl
memingkat dengan
- Bersihkan jaringan nekrotik
kriteria hasil :
- Kerusakan - Berikan salep yang sesuai

jaringan dari - Pasang balutan jenis luka

skala 1 - Pertahankan teknik steril saat

meningkat ke melakukan perawatan luka

skala 5 - Jadwalkan perubahan posisi setiap


menurun 2 jam
- Kerusakan - Berikan vitamin dan mineral
lapisan kulit Edukasi
dari skala 1 - Jelaskan tanda gan gejala infeksi
meningkat ke - Anjurkan makanan yang tinggi
skala 5 kalori dan protein
menurun
Kolaborasi
- Kemrahan dari
- Kolaborasi prosedur debridement
sakala 1
- Kolaborasi pemberian antibiotik
meningkat ke
skala 5
menurun

III. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Hari No. Implementasi Respon Klien TTD


Tanggal Dx
1 Melatih kegiatan teknik S:
relaksasi nafas dalam Klien mengatakan nyeri pada
punggung kiri dengan skala 8
nyeri berat
O:
Pasien tampak meringis
kesakitan
P : Nyeri pada saat bergerak
Q : Nyeri seperti diiris-iris
R : Pada daerah
perut S : Skala 8
T : Nyeri hilang timbul
2 Menemani pasien untuk S:
mengurangi kecemasan Klien mengatakan bahwa cemas
berkurang ketika ia berbicara
dengan orang lain.
O:
Klien tampak lebih rileks ketika
berbincang dengan perawat dan
temannya.
Rabu, 14 2 Memonitor TTV S:
Juni 2022 Klien untuk mengatakan bahwa
ia lebih nyaman berbaring.

O:
TD : 124/73 N : 76 spo2 : 96
Hari No. Implementasi Respon Klien TTD
Tanggal Dx
1 Melatih teknik nafas S:
dalam Klien mengatakan akan
mengikuti petunjuk perawat
O:
Klien tampak tenang
1 Memberikan teknik S:
nonfarmakologis untuk Klien mengatakan bersedia
mengurangi rasa nyeri diberikan teknik relaksasi nafas
dengan terapi teknik dalam.
relaksasi nafas dalam O:

Klien mengikuti arahan yang


diberikan perawat
2 Anjurkan mengungkapkan S: Cindy
perasaan Klien masih merasakan demam
sehabis operasi
O:
Klien kesakitan hingga mringis
1 Menjelaskan strategi S:
meredakan nyeri Klien mengatakan bahwa ia
belum paham betul mengenai
strategi untuk meredakan nyeri
O:
Klien tampak koorperatif ketika
perawat menjelaskan
3 Lakukan prosedur untuk S:
meningkatkan Klien mengatakan sudah
kenyamanan ( pijat, mengantuk dan sedikit tenang
pengaturan posisi, terapi O:
Klien tampak mengantuk
akupresure) Mata klien tampak sayu

4 Perawatan luka S:
Klien mengatakan merasa
tenang karena ganti balut
O:
Luka tampak bersih dan kering
tidak ada tanda infeksi

IV. EVALUASI
Hari/tgl No Dx Evaluasi TTD
1 S:
- Klien mengeluh nyeri
- P : Nyeri pada saat bergerak
- Q : Nyeri seperti diiris-iris
- R : Pada daerah perut
- S : Skala 8
- T : Nyeri hilang timbul
O:
- Klien tampak meringis kesakitan
- Klien tampak lemas
- Klien tampak pucat

A:
- Masalah belum teratasi
P
- Lanjutkan intervensi
Selasa 14 2 S: Cindy
juni 2022 - Klien mengatakan cemas sudah sedikit berkurang
09.00 O:
- Klien tampak sudah rileks
- Klien tampang lebih tenang
A:
- Masalah teratasi
P:
- Lanjutkan Intervensi
1 S: Cindy
- Klien mengeluh nyeri di bagian perut kanan
- P : Nyeri saat bergerak
- Q : Nyeri seperti diiris-iris
- R : Bagian perut
- S : Skala 5
- T : Nyeri hilang timbul
O:
- Klien tampak meringis kesakitan
- Klien tampak lemah
A:
- Masalah belum teratasi
P:
- Lanjutkan Intervensi
2 S: Cindy
- Klien untuk mengatakan bahwa ia lebih nyaman
berbaring.

O:
a. suhu : 36,2
b. tekanan darah : 115/65
c. respirasi : 20x/menit
d. nadi : 76x/menit

A:
- Masalah teratasi sebagian
P:
- Lanjutkan Intervensi
1 S: Cindy
- Klien mengatakan bersedia diberikan teknik nafas
dalam O :
- Klien mengikuti arahan dari
perawat A :
- masalah teratasi sebagaian
P:
- lanjutkan intervensi
1 S: Cindy
- Klien mengatakan bahwa ia belum paham betul
mengenai strategi untuk meredakan nyeri
O:
- Klien tampak koorperatif ketika perawat
menjelaskan A :
- masalah teratasi sebagaian
P:
- lanjutkan intervensi
Cidny

3 S:
- Klien mengatakan sudah bisa tertidur
namun masih terjaga

O:

- Mata klien tampak sayu

A:
- masalah belum teratasi
P:
lanjutkan intervensi

4 S:
- Klien mengatakan nyaman dengan
balutan barunya cc

- Klien mengatakan panas di sekitar luka


jahit

O:

- Luka pasca oprasi tampak kering

- Tidak ada kemerahan

- Luka tidak ada tanda infeksi

A:
- masalah belum teratasi
P:
lanjutkan intervensi

Anda mungkin juga menyukai