T
DENGAN KEPUTUSASAAN
Disusun Oleh :
DENPIANA NATALIA RIBKA KOTOLOLO
2019611010
LAPORAN PENDAHULUAN
2. Rentang Respon
Respon adaptif Respon maladaftif
Harapan Putus harapan
Yakin Tidak berdaya
Percaya Putus asa
Inspirasi Apatis
Gagal dalam kehidupan
Ragu-ragu
Sedih
Depresi
Bunuh diri
3. Penyebab
Beberapa factor penyebab orang mengalami keputusasaan:
a. Stress jangka panjang
b. Factor kehilangan
c. Penurunan kondisi fisiologis
d. Kehilangan kepercayaan pada kekuatan spiritual
e. Kegagalan yang terus menerus
f. Factor lingkungan
g. pengasingan
h. Orang terdekat (keluarga)
i. Status kesehatan (penyakit yang diderita dan dapat mengancam jiwa)
j. Adanya tekanan hidup
Ketidak berdayaan
keputuasaan
V. STRATEGI PELAKSANAAN
Pertemuan 1 (SP 1)
Pasien:
1. Bantu pasien mengenal ketidakberdayaan
a. bantu klien untuk mengidentifikasi dan menguraikan perasaan sedih/kesendirian/
keputusasaannya)
b. bantu klien mengenal penyebab putus asa
c. Diskusikan perbedaan antara perasaan dan pikiran klien terhadap kondisinya dengan
kondisi real kondisi klien
d. bantu klien menyadari akibat putus asa
e. Dukung klien untuk mengungkapkan pengalaman yang mendukung pikiran,
perasaan dan perilaku positif
2. Latih restrukturisasi pikiran melalui latihan berpikir positif dengan mengidentifikasi
harapan dan penemuan makna hidup
Pertemuan 2 (SP 2)
a. Diskusikan aspek positif diri sendiri, keluarga, dan lingkungan
b. Diskusikan kemampuan positif diri sendiri
c. Latih satu kemampuan positiF
d. Tekankan bahwa kegiatan melakukan kemampuan positif berguna untuk
menumbuhkan harapan dan makna hidup
DAFTAR PUSTAKA
Azis, R. (2003). Pedoman asuhan keperawatan jiwa. Semarang RSJD Dr. Amino
gondoutomo.
Keliat, B.A. (2005). Proses keperawatan kesehatan jiwa. Jakarta:EGC
Stuart, G.W. (2007). Buku saku keperawatan jiwa. Edisi 6. Jakarta: EGC
PPNI (2016). Standar diagnosis keperawatan Indonesia: defisi dan indicator diagnostic,
edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 4
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGA DEWI
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN HARI KE-1
2. Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan hasil tindakan
yang telah dilakukan):
Jika ibu merasakan perasaan sedih lagi, ibu bisa melakukan kegiatan-kegiatan .
Positif seperti ibu melakukan hal yang ibu suka, berbincang-bincang dengan teman,
berryanyi, melukis dll.
3. Kontrak yang akan datang (Topik, waktu, dan tempat):
- Topik : bu, bagaimana kalau besok kita berlatih kegiatan membuat atau
menuangkan air minum dari teko air ?
- Waktu : bagaimana kalau besok kita bertemu lagi jam 09.30, ibu bisa ?
- Tempat : bagaimana jika tempat untuk mengobrol disini lagi atau dimana ? besok
saya tunggu ibu disini, sampai jumpah besok bu, silahkan ibu kembali beristrahat.
Wassalamu’alaikum.
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN HARI KE-2
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN HARI KE-3
PROSES KEPERAWATAN ( SP 3 )
1. Kondisi klien:
a. Pasien mengatakan merasa sedih sekali dengan keadaannya saat ini, penyakit yang
ia alami membuatnya tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasanya
b. pasien juga mengatakan tidak bisa melihat sejak 4 bulan yang lalu dan merasa tidak
berdaya
2. Diagnosa keperawatan: keputusasaan
3. Tujuan khusus: Klien mampu
a. membina hubungan saling percaya
b. mengenal masalah keputusasaannya
c. berpartisipasi dalam aktivitas
d. menggunakan keluarga sebagai sistem pendukung
4. Tindakan keperawatan:
a. Bina hubungan saling percaya
b. Klien mengenal masalah keputusasaan
c. Klien berpartisipasi dalam aktivitas
d. Klien menggunakan keluarga sebagai system pendukung
5. Terminasi.
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
GANGGUAN/ RISIKO GANGGUAN JIWA
I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny. T (L/P) Tanggal Dirawat :-
Umur : 41 tahun
Pendidikan: SMA
Agama : Kristen protestan
Status : Sudah menikah Tanggal Pengkajian : 29-06-2020
Alamat : Kanguruka Ruang Rawat :-
Pekerjaan : Ibu rumah tangga Sumber Informasi : Pasien+keluarga
Jenis Kel. : Perempuan
No RM : -
ALASAN MASUK
Data primer :
- Pasien mengatakan merasa sedih sekali dengan keadaannya saat ini, penyakit yang
ia alami membuatnya tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasanya
- pasien juga mengatakan tidak bisa melihat sejak 4 bulan yang lalu dan merasa
tidak berdaya
Dari keluarga : keluarga mengatakan pasien sering melamun dan kadang menangis
karena merasa sedih dengan keadaannya saat ini.
Dari status : -
RIWAYAT TRAUMA
Jelaskan: pasien mengatakan tidak ada aniaya fisik, aniaya seksual, penolakan,
kekerasan dalam rumah tangga, tindakan kriminal
4. Keluhan fisik:
Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 13
Tidak
Ya,
Jelaskan : pasien mengeluh kakinya yang luka semakin parah
Keterangan Gambar
Jelaskan:
: Laki laki
: perempuan
: perempuan meninggal
: Pasien
: Tinggal serumah
: cerai
D : distrant/ berjarak
: perkawinan
: garis keturunan
3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti/terdekat: pasien dekat dengan suami dan anak-anaknya
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat:pasien mengatakan
duluh sebelum sakit selalu aktif dalam kegiatan masyarakat seperti gotong
royong, karantaruna dan musyawara
a. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain: pasien mengatakan
selama sakit jarang berinteraksi dengan orang lain dan juga jarang mengikuti
kegiatan dalam masyarakat
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Pasien mengatakan menganut agama Kristen protestan
b. Kegiatan ibadah
Pasien mengatakan sebelum sakit rajin beribadah di gereja setiap hari minggu
tetapi sekarang pasien hanya beribadah dirumah
Diagnosa Keperawatan : Tidak ada
2. Kesadaran
Menurun:
Compos mentis
Sopor
Apatis/sedasi
Subkoma
Somnolensia
Koma
Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 15
Meninggi
Hipnosa
Gangguan Tidur: tidak
Disosiasi:
Berubah
Gangguan perhatian
3. Orientasi
Waktu
Tempat
Orang
Jelaskan: pasien tidak mempunyai masalah pada oreintasi waktu, tempat dan
orang
Diagnosa Keperawatan : Tidak ada
5. Aktifitas motorik/Psikomotor
Kelambatan :
Hipokinesia, hipoaktifitas
Katalepsi
Sub stupor katatonik
Fleksibilitas serea
Jelaskan: -
Peningkatan :
Hiperkinesia,hiperaktifitas
Gagap
Stereotipi
Gaduh Gelisah Katatonik
Mannarism
Katapleksi
Tik
Ekhopraxia
Command automatism
Grimace
Otomatisma
Negativisme
Reaksi konversi
Tremor
Verbigerasi
Berjalan kaku/rigid
Kompulsif : sebutkan.
Jelaskan :
6. Persepsi – Sensorik
Halusinasi
Pendengaran
Penglihatan
Perabaan
Pengecapan
Perabaan
Lain-lain : tidak ada
Ilusi
Ada
Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 17
Tidak ada
Depersonalisasi
Ada
Tidak ada
Derealisasi
Ada
Tidak ada
Gangguan somatosensorik pada reaksi konversi
Ada
Tidak ada
Jelaskan: -
Diagnosa Keperawatan : -
7. Proses Pikir
a. Arus Pikir
Koheren
Inkoheren
Sirkumstansial
Neologisme
Tangensial
Logorea
Kehilangan asosiasi
Bicara lambat
Flight of idea
Bicara cepat
Irrelevansi
Main kata-kata
Blocking
Pengulangan Pembicaraan/perseverasi
Afasia
Asosiasi bunyi
Lain-lain :
Jelaskan: -
b. Arus Pikir
Obsesif
Ekstasi
Fantasi
Alienasi
Pikiran Bunuh Diri
Preokupasi
Pikiran Isolasi sosial
Ide yang terkait
Pikiran Rendah diri
Pesimisme
Pikiran magis
Pikiran curiga
Fobia,sebutkan…………..
Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 18
Waham
Agama
Somatik/hipokondria
Kebesaran
Kejar / curiga
Nihilistik
Dosa
Sisip pikir
Siar piker
Kontrol pikir
Lain lain
c. Bentuk Pikir
Realistik
Non Realistik
Dereistik
Otistik
Jelaskan : -
9. Memori
Gangguan daya ingat jangka panjang ( > 1 bulan)
Gangguan daya ingat jangka pendek ( 1 hari – 1 bulan)
Gangguan daya ingat saat ini ( < 24 jam)
Amnesia
Paramnesia:
Konfabulasi
Dejavu
Jamaisvu
Fause reconnaissance
hiperamnesia
Jelaskan : -
Diagnosa Keperawatan : Tidak ada
2. BAB/BAK
Bantuan minimal
Bantuan total
Jelaskan: pasien membutuhkan bantuan orang lain saat kekamar mandi
3. Mandi
Bantuan minimal
Bantuan total
Jelaskan : pasien membutuhkan bantuan orang lain karena tidak bisa melihat
4. Berpakaian/berhias
Bantuan Minimal
Bantuan total
Jelaskan : bantuan orang lain karena pasien tidak bisa melihat
6. Penggunaan obat
Bantuan Minimal
Bantuan total
Jelaskan: bantuan minimal karena pasien tidak bisa melihat
7. Pemeliharaan kesehatan
Ya Tidak
Perawatan Lanjutan
Sistem pendukung
Jelaskan: pasien mengatakan ada bebrapa kegiatan yang ia bisa lakukan secara
mandiri walaupun tidak bisa melihat, dan juga ada beerapa kegiatan yang
membutuhkan bantuan orang lain atau keluarganya
Diagnosa Keperawatan : Tidak ada
MEKANISME KOPING
Adaptif Maladaptif
Bicara dengan orang lain Minum alkhohol
Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat/berlebihan
Teknik relaksasi Bekerja berlebihan
Aktifitas konstruktif Menghindar
Olah raga Menciderai diri
Lain-lain Lain-lain : tidak ada
Jelaskan : pasien mengatakan kurang memahami tentang penyakit yang ia alami saat ini
DO:
Pasien tampak sedih
DO: -
X. POHON MASALAH
Ketidak berdayaan
keputuasaan
Malang, 29-06-2020
Perawat yang mengkaji
Edukasi :
anjurkan mengungkapkan perasaan terhadap kondisi
dengan realistis
anjurkan mempertahankan hubungan (misalnya:
menyebutkan nama orang yang dicintai)
anjurkan mempertahankan hubungan terapeutik dengan
orang lain
latih menyusun tujuan sesuai dengan harapan
latih cara mengembangkan spiritual diri
latih cara mengenang dan menikmati masa lalu
(misalnya: prestasi pengalaman.
NO Tanggal
Dx & Jam
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN EVALUASI
DIAGONOSIS KEPERAWATAN: A:
Keputusasaan b.d penurunan kondisi Kognitif: pasien sudah tahu atau
fisiologis mampu memahami apa yang
disampaikan dalam mengatasi
Keluarga:
Membantu untuk memberikan
motivasi hidup dan membantu dalam
melakukan kegiatan harian.
RENCANA TINDAK LANJUT:
Pasien:
Melatih pikiran melalui latihan
berpikir positif dengan
mengidentifikasi harapan dan
Keluarga:
Membantu pasien dalam kegiatan
harian
Membantu pasien untuk selalu
memotivasi
Memberitahu keluarga jika sewaktu-
waktu klien membutuhkan perawat
untuk berdiskusi lgi
P : bu, perkenalkan saya P : menatap pasien Berharap klien dapat Duduk di depan Perkenalan adalah salah
Rifka, mahasiswa prfresi menjawab dengan perawat satu cara membina
ners dari Universitas benar hubungan saling percaya
Tribhuwana Tunggadewi dengan pasien
Malang yang bertugas disini,
bisakah saya berincang –
bincang dengan ibu K : kontak mata, nada pelan
mempersilahkan perawat
K : iya, boleh duduk
P : nama ibu siapa ? P : mempertahankan kontak Berharap klien dapat Klien mengulurkan Memperkenalkan diri
mata menjawab tangan, kontak mata dapat menciptakan rasa
K : Ny. T ada percaya klien terhadap
Rekomendasi : fase awal yaitu fase 1 (perkenalan) dilaksanakan dengan baik. Klien cukup kooeperatif walaupun sering terganggu dengan
keputusasaannya. Data yang tergali adalah data kesedihan, keputusasaan, ketidakberdayaan. Kontrak selanjutnya telah dilaksanakan dan pasien
menerima kontrak tersebut. Secara umum proses interaksi sudah dapat dilanjutkandengan fase berikutnya yaitu fase kerja.