Anda di halaman 1dari 31

ASUHAN KEPERAWATAN DEPERTEMEN JIWA PADA NY.

T
DENGAN KEPUTUSASAAN

Disusun Oleh :
DENPIANA NATALIA RIBKA KOTOLOLO
2019611010

PROGRAM STUDDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI
MALANG
2020

Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 1


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGA DEWI

LAPORAN PENDAHULUAN

I. KASUS (MASALAH UTAMA)


(keputusasaan)

II. PROSES TERJADINYA MASALAH


1. Pengertian
Keputusasaan merupakan keadaan subjektif seorang individu yang melihat
keterbatasan atau tidak ada alternative atau pilihan pribadi yang tersedia dan
tidak dapat memobilisasi energy yang dimilikinya ( Nanda, 2005)
Keputusasaan adalah keadaan emosional ketika individu merasa bahwa
kehidupannya terlalu berat untuk di jalani ( dengan kata lain mustahil).
Seseorang yang tidak memiliki harapan tidak melihat adanya kemungkinan
untuk memperbaiki kehidupannya dan tidak menemukan solusi untuk
permasalahannya, bahwa ia percaya dirinya atau siapapun tidak akan bisa
membantunya.
Keputusasaan berkaitan dengan kehilangan harapan, ketidakmampuan,
keraguan, duka cita, apati, kesediha, depresi, dan bunuh diri (cotton dan Range
1996)
Menurut (pharris, Resnick, dan Ablum, 1997), mengemukakan bahwa
keputusasaan merupakan kondisi yang dapat menguras energy.

2. Rentang Respon
Respon adaptif Respon maladaftif
Harapan Putus harapan
Yakin Tidak berdaya
Percaya Putus asa
Inspirasi Apatis
Gagal dalam kehidupan
Ragu-ragu
Sedih
Depresi
Bunuh diri

3. Penyebab
Beberapa factor penyebab orang mengalami keputusasaan:
a. Stress jangka panjang
b. Factor kehilangan
c. Penurunan kondisi fisiologis
d. Kehilangan kepercayaan pada kekuatan spiritual
e. Kegagalan yang terus menerus
f. Factor lingkungan
g. pengasingan
h. Orang terdekat (keluarga)
i. Status kesehatan (penyakit yang diderita dan dapat mengancam jiwa)
j. Adanya tekanan hidup

Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 2


4. Tanda gejala
a. Ungkapan klien tentang situasi kehidupan tanpa harapan dan terasa hampa
(saya tidak dapat melakukan)
b. Sering mengeluh dan Nampak murung
c. Nampak kurang bicara atau tidak mau berbicara sama sekali
d. Menunjukkan kesedihan, afek datar atau tumpul
e. Menarik diri dari lingkungan
f. Kontak mata kurang
g. Mengangkat bahu tanda masa bodoh
h. Penurunan keterlibatan dalam perawatan
i. Bersikap pasif dalam menerima perawatan
j. Mengungkapkan atau mengekspresikan sikap apatis yang mendalam,
berlebihan, dan berkepanjangan dan merespon situasi yang dirasakan
sebagai hal yang mustahil isyarat verbal tentang kesedihan
5. Akibat
Akibat yang dapatditimbulkandariterjadinyakeputusasaanyaitu :
a. Stres
b. Depresi
c. Galau
d. Sakit
e. Pola hidup yang tidak teratur
f. Letih, Lesu, Lemah; disebabkan karena faktor psikis
g.   Hilang kesempatan yang ada, karena ketika kesempatan itu datang ia
sibuk dengan rasa putus asa yang ada.
h.   Trauma; tidak lagi memiliki keberanian dan kemampuan untuk
melakukan hal yang sama karena takut akan mengalami rasa putus asa
untuk yang kedua kalinya.
i. Gila; akibat jangka panjang yang umumnya terjadi pada sebagian orang
j. Sakit; diawali dengan makan yang tidak teratur, tidur terlalu larut, beban
pikiran yang berlebihan.
k. Kematian; beberapa mengakhiri hidup dengan cara bunuh diri dan tidak
hanya karena sakit yang berkepanjangan namun juga karena faktor psikis
yang berlebihan.

Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 3


III. A. POHON MASALAH

Ketidak berdayaan

keputuasaan

Harga diri rendah

B. MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA YANG PERLU DIKAJI


Keputusasaan dan data yang perluh dikaji
1. Sejak kapan pasien mulai merasa putusasa
2. Mengelamun
3. Merasa tidak berdaya

IV. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Keputusasaan b.d penurunan kondisi fisiologis
2. Ketidakberdayaan b.d lingkungan tidak mendukung perawatan pengobatan

V. STRATEGI PELAKSANAAN
Pertemuan 1 (SP 1)
Pasien:
1. Bantu pasien mengenal ketidakberdayaan
a. bantu klien untuk mengidentifikasi dan menguraikan perasaan sedih/kesendirian/
keputusasaannya)
b. bantu klien mengenal penyebab putus asa
c. Diskusikan perbedaan antara perasaan dan pikiran klien terhadap kondisinya dengan
kondisi real kondisi klien
d. bantu klien menyadari akibat putus asa
e. Dukung klien untuk mengungkapkan pengalaman yang mendukung pikiran,
perasaan dan perilaku positif
2. Latih restrukturisasi pikiran melalui latihan berpikir positif dengan mengidentifikasi
harapan dan penemuan makna hidup
Pertemuan 2 (SP 2)
a. Diskusikan aspek positif diri sendiri, keluarga, dan lingkungan
b. Diskusikan kemampuan positif diri sendiri
c. Latih satu kemampuan positiF
d. Tekankan bahwa kegiatan melakukan kemampuan positif berguna untuk
menumbuhkan harapan dan makna hidup

DAFTAR PUSTAKA
Azis, R. (2003). Pedoman asuhan keperawatan jiwa. Semarang RSJD Dr. Amino
gondoutomo.
Keliat, B.A. (2005). Proses keperawatan kesehatan jiwa. Jakarta:EGC
Stuart, G.W. (2007). Buku saku keperawatan jiwa. Edisi 6. Jakarta: EGC
PPNI (2016). Standar diagnosis keperawatan Indonesia: defisi dan indicator diagnostic,
edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 4
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGA DEWI

STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN HARI KE-1

A. PROSES KEPERAWATAN (SP 1)


1. Kondisi klien:
a. Pasien mengatakan merasa sedih sekali dengan keadaannya saat ini, penyakit
yang ia alami membuatnya tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasanya
b. pasien juga mengatakan tidak bisa melihat sejak 4 bulan yang lalu dan merasa
tidak berdaya
2. Diagnosa keperawatan: keputusasaan
3. Tujuan khusus: Klien mampu
a. membina hubungan saling percaya
b. mengenal masalah keputusasaannya
c. berpartisipasi dalam aktivitas
d. menggunakan keluarga sebagai sistem pendukung
4. Tindakan keperawatan:
1. Bina hubungan saling percaya
2. Ucapkan salam.
3. Perkenalkan diri : sebutkan nama dan panggilan yang disukai.
4. Tanyakan nama klien dan panggilan yang disukai
5. Jelaskan tujuan pertemuan
6. Dengarkan klien dengan penuh perhatian
7. Klien mengenal masalah keputusasaannya
8. Beri kesempatan bagi klien untuk mengungkapkan perasaan sedih/
kesendirian/ keputusasaannya.
9. Tetapkan adanya perbedaan antara cara pandang klien terhadap kondisinya
dengan cara pandang perawat terhadap kondisi klien.
10. Bantu klien mengidentifikasi tingkah laku yang mendukung putus asa :
pembicaraan abnormal/ negatif, menghindari interaksi dengan kurangnya
partisipasi dalam aktivitas.
11. Diskusikan dengan klien cara yang biasa dilakukan untuk atasi masalah,
tanyakan manfaat dari cara yang digunakan.
12. Dukung klien untuk menggunakan koping efektif yang selama ini digunakan
oleh klien.
Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 5
13. Beri alternatif penyelesaian masalah atau solusi.
14. Bantu klien identifikasi keuntungan dan kerugian dari tiap alternatif,
Identifikasi kemungkinan klien untuk bunuh diri (putus asa adalah faktor risiko
terbesar dalam ide untuk bunuh diri) : tanyakan tentang rencana, metode, dan
cara bunuh diri.
15. Klien berpartisipasi dalam aktivitas

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN


KEPERAWATAN
ORIENTASI
1. Salam Terapeutik:
assalamualaikum bu, selamat pagi. Perkenalkan nama saya Rifka, ibu bisa panggil
saya perawat Rifka. Saya mahasiswa profesi Ners dari Universitas Tribhuwana
Tunggadewi Malang disini saya sedang praktek selama 1 minggu dari hari ini
sampe senin yang akan datang.
Oh ia kalau boleh tahu nama ibu siapa ? dan senang di panggil dengan sebutan
apa ?
2. Evaluasi/ Validasi:
Bagaimana perasaannya saat ini bu ? begini bu saya disini untuk membantu ibu,
menyelesaikan masalah yang ibu rasakan selama disini. Untuk itu saya ingin
berbincang-bincang dengan ibu, apakah ibu bersedia ?
3. Kontrak: Topik, waktu, dan tempat
a. topik : bu, bagaimana kalau sekarang saya bercakap-cakap mengenai apa yang
ibu rasakan?
b. Waktu : saya minta waktunya sekitar 10-15 menit apakah ibu bersedia ?
c. Tempat : ibu maunya kita bercakap-cakap dimana? Bagaimana kalau kita
bercakap-cakap disini ?
4. KERJA: Langkah-Langkah Tindakan keperawatan
Coba ibu ceritakan kepada saya tentang perasaan sedih yang ibu rasakan saat ini ?
( pasien menjawab saya sedih dengan keadaan saya saat ini mengalami sakit yang
sulit dan saya tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasanya) “ ya saya sangat
mengerti perasaan ibu saat ini, sejak kapan ibu merasakan kesedihan” kalua boleh
saya simpulkan ibu saat ini mengalami hal yang disebutkan dengan keputusasaan.
Keputusasaan adalah suatu keadaan dimana seseorang itu merasa tidak ada pilihan
lain lagi untuk menyelesaikan masalahnya, walaupun ia memiliki potensi
kemampuan untuk menyelesaikan masalahnya.
Bu, bagaimana kalau saya beritahukan tentang bagaimana cara yang baik untuk
menyelesaikan masalah ibu? Ada beberapa hal yang ibu lakukan misalnya
menceritakan masalah ibu pada orang lain yang bisa ibu percaya atau nyaman
untuk bercerita dengan demikian beban yang ibu rasakan setidaknya bisa
berkurang. Selain itu juga ibu bisa mengingat kegiatan yang bisa ibu lakukan
Wah, duluh ibu bisa menyanyi ya ? na sekarang buat daftar sebanyak-banyaknya
tentang kemampuan lain yang ibu punya. Kegiatan ini menuliskan kemampuan
positif yang bisa ibu lakukan, sanagt berguna untuk membantu membangkitkan
semangat dan harapan ibu kembali dalam menjalani kehidupan.

Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 6


TERMINASI:
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan:
Subyektif:
Bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang-bincang tadi ?
Obyektif:
Oh ia, ibu masih ingat bagaimana cara mengatasi rasa sedih yang ibu rasakan ?
coba ibu praktekkan sekali lagi cara mengatasi sedih yang ibu rasakan, ia benar
sekali yang ibu katakana. Ibu hebat ya

2. Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan hasil tindakan
yang telah dilakukan):
Jika ibu merasakan perasaan sedih lagi, ibu bisa melakukan kegiatan-kegiatan .
Positif seperti ibu melakukan hal yang ibu suka, berbincang-bincang dengan teman,
berryanyi, melukis dll.
3. Kontrak yang akan datang (Topik, waktu, dan tempat):
- Topik : bu, bagaimana kalau besok kita berlatih kegiatan membuat atau
menuangkan air minum dari teko air ?

- Waktu : bagaimana kalau besok kita bertemu lagi jam 09.30, ibu bisa ?

- Tempat : bagaimana jika tempat untuk mengobrol disini lagi atau dimana ? besok
saya tunggu ibu disini, sampai jumpah besok bu, silahkan ibu kembali beristrahat.
Wassalamu’alaikum.

Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 7


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGA DEWI

STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN HARI KE-2

PROSES KEPERAWATAN (SP 2)


1. Kondisi klien:
1. Pasien mengatakan merasa sedih sekali dengan keadaannya saat ini, penyakit yang
ia alami membuatnya tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasanya
2. pasien juga mengatakan tidak bisa melihat sejak 4 bulan yang lalu dan merasa
tidak berdaya
2. Diagnosa keperawatan: keputusasaan
3. Tujuan khusus: Klien mampu
a. membina hubungan saling percaya
b. mengenal masalah keputusasaannya
c. berpartisipasi dalam aktivitas
d. menggunakan keluarga sebagai sistem pendukung
4. Tindakan keperawatan:
a. Bina hubungan saling percaya
b. Klien mengenal masalah keputusasaan
c. Klien berpartisipasi dalam aktivitas
d. Klien menggunakan keluarga sebagai system pendukung

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN


KEPERAWATAN
ORIENTASI
1. Salam Terapeutik:
Assalamualaikum, selamat pagi bu. Masih ingat dengan saya ?
2. Evaluasi/ Validasi :
Bagaimana dengan perasaan ibu hari ini? Apakah masih ada perasaan sedih, kecewa ?
oh ya apakah daftar kemampuan hal positif yang kemarin sudah selesai ? ada berapa
hal positif yang sudah dituliskan ?
3. Kontrak: Topik, waktu, dan tempat
Topik : Baiklah sesuai dengan janji kita kemarin hari ini kita akan berlatih satu
kemampuan yaitu mengambil air minum yang duluh pernah dilakukan?
Waktu : Berapa lama ibu mau berlatih ? Bagaimana kalau waktu 30 menit?
Tempat : ibu mau kita latihan dimana? Diruang tamu ?
4. Fase Kerja.
Coba ibu ceritakan kepada saya bagaimana kegiatan atau aktifitas ibu selama
sakit ? wa sekarang sudah banyak hal positif yang ibu lakukan jangan lupa ditulis
setiap kegiatan positif yang ibu lakukan setiap hari ya.
Nah saat ini saya akan membantu ibu untuk berlatih aktivitas misalnya
mengoptimalkan fungsi tangan pasca perawatan. Kita akan melatih kemampuan
untuk mengambil air minum dari teko air. Nah optimis ya, ibu akan bisa
melakukannya. Nah pertama ambil gelas pelan-pelan, lalu letakkan dimeja dan
pegang teko air, kemudian tuangkan perlahan kedalam gelas, nah air minumnya

Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 8


sudah siap sekarang. Ya bagus ibu ternyata bisa melakukannya seperti saya dan
orang lain juga lakukan, Bagus sekali.
5. Terminasi.
a. Evaluasi subjektif dan objektif :
Bagaimana perasaan ibu setelah kita berlatih kemampuan yang ibu miliki yaitu
mengambil air minum ? ibu masih bisa membuktikan bahwa ibu mampu
melakukan kegiatan positif seperti yang orang lain lakukan
b. Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan hasil tindakan
yang telah dilakukan):
Bagaimana kalau ditambah lagi jadwal kegiatan ibu yaitu mengambil makanan
sendiri diatas meja makan apakah ibu bersedia ?
c. Kontrak yang akan datang :
Topik : Baik lah ibu bagaimana kalau besok kita berlatih mengambil makanan
sendiri diatas meja makan ?
Waktu : ibu mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 10. 00 ?
Tempat : ibu maunya disini atau diruang makan ? Baiklah bu, besok saya akan
kesini jam 10:00 sampai jumpa besok bu, saya permisi Assalamualaikum

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 9
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGA DEWI

STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN HARI KE-3

PROSES KEPERAWATAN ( SP 3 )
1. Kondisi klien:
a. Pasien mengatakan merasa sedih sekali dengan keadaannya saat ini, penyakit yang
ia alami membuatnya tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasanya
b. pasien juga mengatakan tidak bisa melihat sejak 4 bulan yang lalu dan merasa tidak
berdaya
2. Diagnosa keperawatan: keputusasaan
3. Tujuan khusus: Klien mampu
a. membina hubungan saling percaya
b. mengenal masalah keputusasaannya
c. berpartisipasi dalam aktivitas
d. menggunakan keluarga sebagai sistem pendukung
4. Tindakan keperawatan:
a. Bina hubungan saling percaya
b. Klien mengenal masalah keputusasaan
c. Klien berpartisipasi dalam aktivitas
d. Klien menggunakan keluarga sebagai system pendukung

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN


KEPERAWATAN
ORIENTASI
1. Salam Terapeutik:
Assalamualaikum bu, Selamat pagi bu, masih ingat dengan saya?
2. Evaluasi/ Validasi :
Bagaimana dengan perasaan ibu hari ini? Apakah masih ada perasaan sedih ?
Apakah ibu sudah bersemangat untuk melakukan kegiatan hari ini ?
3. Kontrak :
Topik : Baiklah sesuai dengan janji kita kemarin hari ini saya akan membantu ibu
untuk mengambil makanan diatas meja makan.
Waktu : Berapa lama ibu mau melakukan, Bagaimana kalau 10 menit?
Tempat : ibu maunya dimana? Bagaimana kalau di ruang makan ?
4. Fase Kerja
Baiklah ibu, bagaimana kalau kita menujuh ke ruang makan sekarang. Nah saat ini
saya akan membantu ibu untuk berlatih aktivitas yaitu mengambil makanan
diatas meja makan. Nah pertama ambil piring dan sendok pelan-pelan, lalu
letakkan dimeja dan sekarang ibu sendok nasi dimejik, nah makannya sudah
siap sekarang. Ya bagus ibu ternyata ibu bisa melakukannya seperti saya dan
orang lain juga lakukan, Bagus sekali bu.

5. Terminasi.

Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 10


a. Evaluasi subjektif dan objektif :
Bagaimana perasaan ibu setelah kita berlatih kemampuan yang ibu miliki yaitu
mengambil makanan diatas meja ?
b. Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan hasil tindakan
yang telah dilakukan):
Bagaimana kalau ditambah lagi jadwal kegiatan ibu yaitu mencuci piring sendiri ?
Kontrak yang akan datang :
Topik : Baik lah ibu bagaimana kalau besok kita berlatih mencuci piring ?
Waktu : ibu mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 10. 00 ?
Tempat : ibu maunya disini atau dimana ? Baiklah bu, besok saya akan kesini jam
10:00 sampai jumpa besok bu, saya permisi Assalamualaikum.

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 11
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGA DEWI

PENGKAJIAN KEPERAWATAN
GANGGUAN/ RISIKO GANGGUAN JIWA

I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny. T (L/P) Tanggal Dirawat :-
Umur : 41 tahun
Pendidikan: SMA
Agama : Kristen protestan
Status : Sudah menikah Tanggal Pengkajian : 29-06-2020
Alamat : Kanguruka Ruang Rawat :-
Pekerjaan : Ibu rumah tangga Sumber Informasi : Pasien+keluarga
Jenis Kel. : Perempuan
No RM : -
ALASAN MASUK
Data primer :
- Pasien mengatakan merasa sedih sekali dengan keadaannya saat ini, penyakit yang
ia alami membuatnya tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasanya
- pasien juga mengatakan tidak bisa melihat sejak 4 bulan yang lalu dan merasa
tidak berdaya
Dari keluarga : keluarga mengatakan pasien sering melamun dan kadang menangis
karena merasa sedih dengan keadaannya saat ini.
Dari status : -

II. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG dan FAKTOR PRESIPITASI


Pasien tampak sedih dengan keadaannya saat ini yang sedang sakit, dan pasien juga tidak
bisa melihat

III. FAKTOR PREDISPOSISI


 RIWAYAT PENYAKIT LALU
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ?
 Ya
Tidak
Jika Ya,Jelaskan : -
Diagnosa Keperawatan / masalah keperawatan : Tidak ada
2. Pengobatan sebelumnya
 Berhasil
 Kurang berhasil
 Tidak berhasil
Jelaskan :-
Diagnosa Keperawatan / masalah keperawatan :Tidak ada

Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 12


3. Pernah mengalami Penyakit Fisik (termasuk gangguan tumbuh kembang)
 Ya
Tidak
Bila Ya, jelaskan : -

Diagnosa Keperawatan / masalah keperawatan: Tidak ada

 RIWAYAT TRAUMA

Trauma Usia Pelaku Korban Saksi


1. Aniaya fisik Tidak ada - - -
2. Aniaya seksual Tidak ada - - -
3. Penolakan Tidak ada - - -
4. Kekerasan dalam keluarga Tidak ada - - -
5. Tindakan kriminal Tidak ada - - -

Jelaskan: pasien mengatakan tidak ada aniaya fisik, aniaya seksual, penolakan,
kekerasan dalam rumah tangga, tindakan kriminal

4. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan (Bio,Psiko,Sosio, Kultural


dan Spiritual)
Psiko : pasien mengatakan merasa sedih dengan keadaannya saat ini yang sedang
sakit apalagi dirinya sudah tidak bisa melihat sejak 4 bulan yang lalu
Sosio : pasien mengatakan sejak mengalami sakit tidak pernah mengikuti kegiatan
di masyarakat seperti gotong royong, karantaruna dan musyawara.

Diagnosa Keperawatan : keputusasaan

 RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


1. Anggota keluarga yang gangguan jiwa ?
 Ada
Tidak
Kalau ada :-
Hubungan keluarga :-
Gejala :-
Riwayat pengobatan : -

DiagnosaKeperawatan : Tidak ada

IV. PEMERIKSAAAN FISIK


Tanggal :
1. Keadaan umum : cukup, kesadaran compasmentis
2. Tanda vital:
TD: 120/80 mm/Hg
N: 80 x/m
S : 36 derajat celcius
P : 20 x/m
3. Ukur: BB 57 kg TB : 159 cm
 Turun
 Naik

4. Keluhan fisik:
Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 13
 Tidak
 Ya,
Jelaskan : pasien mengeluh kakinya yang luka semakin parah

5. Pemeriksaan Fisik : (head to toe)


Pasien Nampak bersih
Jelaskan : -
Diagnosa Keperawatan : Tidak ada

V. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL (Sebelum dan sesudah sakit)


1. Genogram

Keterangan Gambar
Jelaskan:
: Laki laki

: perempuan

: laki –laki Meninggal

: perempuan meninggal

: Pasien

: Tinggal serumah

: cerai

D : distrant/ berjarak

: perkawinan

: garis keturunan

Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 14


2. Konsep Diri
a. Citra tubuh :
Pasien mengatakan menyukai seluruh anggota tubuhnya
b. Identitas :
Pasien bisa menyebutkan identitasnya dengan baik yaitu : Nama, Umur, TTL,
dan alamat pasien
c. Peran: Pasien mengatakan berperan sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya di
dalam keluarganya
a. Ideal diri : Respon sesuai dengan stimulus yang diberikan misalnya diajak
berbicara pasien merespon dengan baik
d. Harga diri : Pasien mengatakan merasa sedih dengan kondisinya saat ini yang
sedang sakit diabetes dan pasien juga tidak bisa melihat sejak 4 bulan lalu dan
membuatnya merasa tidak berdaya

Diagnosa Keperawatan : Ketidakberdayaan

3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti/terdekat: pasien dekat dengan suami dan anak-anaknya
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat:pasien mengatakan
duluh sebelum sakit selalu aktif dalam kegiatan masyarakat seperti gotong
royong, karantaruna dan musyawara
a. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain: pasien mengatakan
selama sakit jarang berinteraksi dengan orang lain dan juga jarang mengikuti
kegiatan dalam masyarakat

Diagnosa Keperawatan : Tidak ada

4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Pasien mengatakan menganut agama Kristen protestan
b. Kegiatan ibadah
Pasien mengatakan sebelum sakit rajin beribadah di gereja setiap hari minggu
tetapi sekarang pasien hanya beribadah dirumah
Diagnosa Keperawatan : Tidak ada

VI. STATUS MENTAL


1. Penampilan
 Tidak rapi
 Penggunaan pakaian tidak sesuai
Cara berpakaian seperti biasanya
Jelaskan: pasien memakai baju secara rapih dan sesuai

Diagnosa Keperawatan :Tidak ada

2. Kesadaran
 Menurun:
Compos mentis
 Sopor
 Apatis/sedasi
 Subkoma
 Somnolensia
 Koma
Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 15
 Meninggi
 Hipnosa
 Gangguan Tidur: tidak
 Disosiasi:
 Berubah
 Gangguan perhatian

Jelaskan : Pasien mengatakan tidak ada gangguan tidur


Diagnosa Keperawatan: Tidak ada

3. Orientasi
 Waktu
 Tempat
 Orang
Jelaskan: pasien tidak mempunyai masalah pada oreintasi waktu, tempat dan
orang
Diagnosa Keperawatan : Tidak ada

Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 16


4. Pembicaraan
 Cepat
 Keras
 Gagap
 Apatis
 Lambat
 Membisu
 Tidak mampu memulai pembicaraan
Lain-lain
Jelaskan: pasien berbicara seperti biasanya
Diagnosa Keperawatan: Tidak ada

5. Aktifitas motorik/Psikomotor
Kelambatan :
 Hipokinesia, hipoaktifitas
 Katalepsi
 Sub stupor katatonik
 Fleksibilitas serea
Jelaskan: -

Peningkatan :
 Hiperkinesia,hiperaktifitas
 Gagap
 Stereotipi
 Gaduh Gelisah Katatonik
 Mannarism
 Katapleksi
 Tik
 Ekhopraxia
 Command automatism
 Grimace
 Otomatisma
 Negativisme
 Reaksi konversi
 Tremor
 Verbigerasi
 Berjalan kaku/rigid
 Kompulsif : sebutkan.
Jelaskan :

Diagnosa Keperawatan : Tidak ada

6. Persepsi – Sensorik
Halusinasi
 Pendengaran
 Penglihatan
 Perabaan
 Pengecapan
 Perabaan
 Lain-lain : tidak ada
Ilusi
 Ada
Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 17
Tidak ada
Depersonalisasi
 Ada
Tidak ada
Derealisasi
 Ada
Tidak ada
Gangguan somatosensorik pada reaksi konversi
 Ada
Tidak ada

Jelaskan: -

Diagnosa Keperawatan : -

7. Proses Pikir
a. Arus Pikir
 Koheren
 Inkoheren
 Sirkumstansial
 Neologisme
 Tangensial
 Logorea
 Kehilangan asosiasi
 Bicara lambat
 Flight of idea
 Bicara cepat
 Irrelevansi
 Main kata-kata
 Blocking
 Pengulangan Pembicaraan/perseverasi
 Afasia
 Asosiasi bunyi
 Lain-lain :
Jelaskan: -

Diagnosa Keperawatan: Tidak ada

b. Arus Pikir
 Obsesif
 Ekstasi
 Fantasi
 Alienasi
 Pikiran Bunuh Diri
 Preokupasi
 Pikiran Isolasi sosial
 Ide yang terkait
 Pikiran Rendah diri
 Pesimisme
 Pikiran magis
 Pikiran curiga
 Fobia,sebutkan…………..
Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 18
 Waham
 Agama
 Somatik/hipokondria
 Kebesaran
 Kejar / curiga
 Nihilistik
 Dosa
 Sisip pikir
 Siar piker
 Kontrol pikir
 Lain lain

c. Bentuk Pikir
Realistik
 Non Realistik
 Dereistik
 Otistik
Jelaskan : -

Diagnosa Keperawatan : Tidak ada

8. Interaksi selama wawancara


 Bermusuhan
 Tidak kooperatif
 Mudah tersinggung
 Kontak mata kurang
 Defensif
Jelaskan : pasien berbicara dengan baik dan melihat lawan bicaranya

Diagnosa Keperawatan : Tidak ada

9. Memori
 Gangguan daya ingat jangka panjang ( > 1 bulan)
 Gangguan daya ingat jangka pendek ( 1 hari – 1 bulan)
 Gangguan daya ingat saat ini ( < 24 jam)
 Amnesia
 Paramnesia:
 Konfabulasi
 Dejavu
 Jamaisvu
 Fause reconnaissance
 hiperamnesia
Jelaskan : -
Diagnosa Keperawatan : Tidak ada

10. Tingkat konsentrasi dan berhitung


 Mudah beralih
 Tidak mampu berkonsentrasi
 Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan : -
Diagnosa Keperawatan : Tidak ada

Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 19


11. Kemampuan penilaian
 Gangguan ringan
 Gangguan bermakna
Jelaskan : -
Diagnosa Keperawatan : Tidak ada

12. Daya tilik diri


 Mengingkari penyakit yang diderita
 Menyalahkan hal-hal diluar dirinya
Jelaskan : pasien mengatakan merasa sedih dengan keadaannya saat ini
Diagnosa Keperawatan :keputusasaan

VII.KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Makan
 Bantuan Minimal
 Bantuan total
Jelaskan: pasien mengatakan mandiri walaupun ia tidak bisa melihat

2. BAB/BAK
Bantuan minimal
 Bantuan total
Jelaskan: pasien membutuhkan bantuan orang lain saat kekamar mandi

3. Mandi
Bantuan minimal
 Bantuan total
Jelaskan : pasien membutuhkan bantuan orang lain karena tidak bisa melihat

4. Berpakaian/berhias
 Bantuan Minimal
 Bantuan total
Jelaskan : bantuan orang lain karena pasien tidak bisa melihat

5. Istirahat dan tidur


 Tidur Siang, Lama : 13.00 s/d 15.00
 Tidur Malam, Lama : 19.30 s/d 06.00
 Aktifitas sebelum/sesudah tidur : berdoa
Jelaskan: pasien mengatakan berdoa agar dirinya cepat sembuh dari penyakit
yang ia alami

6. Penggunaan obat
 Bantuan Minimal
 Bantuan total
Jelaskan: bantuan minimal karena pasien tidak bisa melihat

7. Pemeliharaan kesehatan
Ya Tidak
Perawatan Lanjutan 
Sistem pendukung 

Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 20


8. Aktifitas dalam rumah
Ya Tidak
Mempersiapkan makanan 
Menjaga kerapihan rumah 
Mencuci Pakaian 
Pengaturan keuangan 

9. Aktifitas di luar rumah


Ya Tidak
Belanja 
Transportasi
Lain-lain

Jelaskan: pasien mengatakan ada bebrapa kegiatan yang ia bisa lakukan secara
mandiri walaupun tidak bisa melihat, dan juga ada beerapa kegiatan yang
membutuhkan bantuan orang lain atau keluarganya
Diagnosa Keperawatan : Tidak ada

MEKANISME KOPING
Adaptif Maladaptif
Bicara dengan orang lain  Minum alkhohol
 Mampu menyelesaikan masalah  Reaksi lambat/berlebihan
 Teknik relaksasi  Bekerja berlebihan
 Aktifitas konstruktif  Menghindar
 Olah raga  Menciderai diri
 Lain-lain  Lain-lain : tidak ada

Diagnosa Keperawatan : Tidak ada

MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


 Masalah dengan dukungan kelompok, spesifiknya : pasien mengatakan selama sakit
tidak pernah mengikuti kegiatan dalam lingkungan seperti karantaruna, gotong royong dan
musyawara
 Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifiknya: pasien mengatakan tidak ada
permasalahan dalam lingkungan
 Masalah dengan pendidikan, spesifiknya: pasien mengatakan tidak ada masalah
 Masalah dengan pekerjaan, spesifiknya : pasien mengatakan tidak ada masalah dalam
pekerjaan
 Masalah dengan perumahan, spesifiknya : Tidak ada masalah dengan perumahan
 Masalah dengan ekonomi, spesifiknya : pasien mengatakan tidak ada permasalahan
karena sering membicarakan dengan suami ketika ada kekurangan dalam kebutuhan rumah
 Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifiknya : pasien mengatakan tidak ada
permasalahan dalam pelayanan kesehatan karena setiap bulan kontrol ke RS
 Masalah lainnya, spesifiknya : Tidak ada

Diagnosa Keperawatan : Tidak ada

VIII. PENGETAHUAN KURANG TENTANG


Apakah klien mempunyai masalah yang berkaitan dengan pengetahuan yang kurang
tentang suatu hal?
 Penyakit/gangguan jiwa
 Sistem pendukung
 Faktor presipitasi
 Mekanisme koping
Penyakit fisik
Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 21
 Obat-obatan
 Lain-lain, jelaskan

Jelaskan : pasien mengatakan kurang memahami tentang penyakit yang ia alami saat ini

Diagnosa Keperawatan : Defisit pengetahuan

IX. ASPEK MEDIS


Diagnosis medik: Diabetes Melitus
Terapi medik:

Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 22


ANALISA DATA

NO DATA DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. DS: Keputusasaan b.d penurunan kondisi
 Pasien mengatakan merasa fisiologis
sedih sekali dengan
keadaannya saat ini, penyakit
yang ia alami membuatnya
tidak bisa melakukan aktivitas
seperti biasanya

DO:
 Pasien tampak sedih

2. DS: Ketidakberdayaan b.d lingkungan


 pasien juga mengatakan tidak tidak mendukung perawatan
bisa melihat sejak 4 bulan pengobatan
yang lalu dan merasa tidak
berdaya

DO: -

X. POHON MASALAH

Ketidak berdayaan

keputuasaan

Harga diri rendah

Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 23


XI. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Keputusasaan b.d penurunan kondisi fisiologis
2. Ketidakberdayaan

XII. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Keputusasaan b.d penurunan kondisi fisiologis
2. Ketidakberdayaan

Malang, 29-06-2020
Perawat yang mengkaji

Denpiana Natalia R. K Lolo


NIM: 2019611010

Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 24


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGA DEWI

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


Nama Klien : Ny. T
No. Reg. :-
Tangga No Diagnosa
Tujuan Kriteria Standart Intervensi TT
l Dx Keperawatan
29-06- 1 Keputusasaan b.d Tujuan umum : meningkatkan Observasi :
2020 penurunan kondisi harapan  identifikasi harapan pasien dan keluarga dalam
fisiologis pencapaian hidup
KH
Terapeutik :
Setelah dilakukan 3x interaksi klien
 sadarkan bahwa kondisi yang dialami memiliki nilai
dapat meningkatkan motivasi dan penting
harapan  mengingat kembali kenangan yang menyenangkan
 Keterlibatan dalam aktivitas  libatkan pasien secara aktif dalam perawatan
perawatan  kembangkan rencana keperawatan yang melibatkan
 Inisiatif tingkat pencapaian tujuan sederhana sampe dengan
 Mengutarakan harapan masa kompleks
depan yang positif  berikan kesempatan pada pasien dan keluarga terlibat
 Mengutarakan makna hidup dengan dukungan kelompok
 Mengungkapkan kenyakinan diri  ciptakan lingkungan yang memudahkan mempraktikkan
kebutuhan spiritual.

Edukasi :
 anjurkan mengungkapkan perasaan terhadap kondisi
dengan realistis
 anjurkan mempertahankan hubungan (misalnya:
menyebutkan nama orang yang dicintai)
 anjurkan mempertahankan hubungan terapeutik dengan
orang lain
 latih menyusun tujuan sesuai dengan harapan
 latih cara mengembangkan spiritual diri
 latih cara mengenang dan menikmati masa lalu
(misalnya: prestasi pengalaman.

Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 25


Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 26
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGA DEWI

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

Nama : Ny. T Ruangan : - RM No. : -

NO Tanggal
Dx & Jam
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN EVALUASI

1 29-06- Data Pasien: S:


2020
DO: Pasien:
Pasien tampak sedih  Pasien mengatakan merasa sedih
dan masih mau berharap untuk
DS: sembuh
1. Pasien mengatakan merasa sedih dan
kecewa dengan keadaannya saat ini, Keluarga:
penyakit yang ia alami membuatnya
 Keluarga berharap pasien tetap
tidak bisa melakukan aktivitas
seperti biasanya memiliki motivasi yang tinggi
untuk mendapatkan kesembuhan
Data Keluarga:
DO: O:
 keluarga tampak membantu aktivitas Pasien:
pasien Pasien tampak sudah semangat dan
DS: menerima kondisi saat ini dengan
 keluarga mengatakan bahwa pasien tanda bahwa pasien berharap bisa
sering melamun dan merasa sedih sembuh
dengan keadaannya saat ini
 keluarga mengatakan kadang pasien Keluarga:
menangis seperti belum menerima Keluarga tampak sangat membantu
kondisinya klien dalam memberikan motivasi

DIAGONOSIS KEPERAWATAN: A:
Keputusasaan b.d penurunan kondisi Kognitif: pasien sudah tahu atau
fisiologis mampu memahami apa yang
disampaikan dalam mengatasi

Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 27


TINDAKAN KEPERAWATAN: keputusasaannya.
Pasien:
Pertemuan 1 ; Afektif: pasien menerima cara yang
1. Bantu pasien mengenal diberikan untuk melakukan cara
keputusasaan:
berpikir positif
2. bantu klien untuk mengidentifikasi
dan menguraikan perasaan
sedih/kesendirian/ keputusasaannya
Psikomotor: pasien telah mampu
3. bantu klien mengenal penyebab
putus asa melakukan cara mengatasi
4. Diskusikan perbedaan antara
keputusasaannya
perasaan dan pikiran klien terhadap
kondisinya dengan kondisi real
kondisi klien
P: intervensi dilanjutkan
5. bantu klien menyadari akibat putus
asa Pasien:
6. Dukung klien untuk
 Dukung klien untuk
mengungkapkan pengalaman yang
mendukung pikiran, perasaan dan mengungkapkan pengalaman yang
perilaku positif
mendukung pikiran, peraaan dan
7. Latih restrukturisasi pikiran melalui
latihan berpikir positif dengan perilaku positif
mengidentifikasi harapan dan
 Latih satu kemampuan positif.
penemuan makna hidup
Pertemuan 2 : Perawat:
1. Diskusikan aspek positif diri sendiri,  Menganjurkan keluarga untuk
keluarga, dan lingkungan
Membantu dalam memberikan
2. Diskusikan kemampuan positif diri
sendiri motivasi dan membantu pasien
3. Latih satu kemampuan positiF
agar selalu berpikir positif
4. Tekankan bahwa kegiatan
melakukan kemampuan positif
berguna untuk menumbuhkan
harapan dan makna hidup

Keluarga:
 Membantu untuk memberikan
motivasi hidup dan membantu dalam
melakukan kegiatan harian.
RENCANA TINDAK LANJUT:
Pasien:
 Melatih pikiran melalui latihan
berpikir positif dengan
mengidentifikasi harapan dan

Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 28


penemuan makna hidup
 Mengevaluasi satu kemampuan
positif yang bisa dilakukan oleh
pasien

Keluarga:
 Membantu pasien dalam kegiatan
harian
 Membantu pasien untuk selalu
memotivasi
 Memberitahu keluarga jika sewaktu-
waktu klien membutuhkan perawat
untuk berdiskusi lgi

Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 29


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGA DEWI

ANALISA PROSES INTERAKSI

Inisial klien : Ny. T Nama Mahasiswa : Denpiana Natalia R. K Lolo


Status interaksi perawat-klien : pertemuan ke 1 dengan klien Tanggal : -
Lingkungan : Di rumah klien Jam : -
Deskripsi klien : klien tampak sedih Bangsal : -
Tujuan (berorientasi pada klien : klien dapat mengenal perawat dan
mengekspresikan perasaannya
ANALISA BERPUSAT ANALISA BERPUSAT
KOMUNIKASI VERBAL KOMUNIKASI NON VERBAL RASIONAL
PADA PERAWAT PADA KLIEN
P : selamat pagi bu, boleh P : menyapa sambil Ingin membuka Duduk di depan Salam merupakan kalimat
saya duduk disebelah ibu? tersenyum percakapan dengan perawat pembuka untuk memulai
klien dan berharap suatu percakapan
dengan sapaan sehingga dapat terjalin
sederhana Perawat rasa saling percaya
K : membalas dengan bisa di terima oleh
K : selamat pagi, silakan senyum pasien

P : bu, perkenalkan saya P : menatap pasien Berharap klien dapat Duduk di depan Perkenalan adalah salah
Rifka, mahasiswa prfresi menjawab dengan perawat satu cara membina
ners dari Universitas benar hubungan saling percaya
Tribhuwana Tunggadewi dengan pasien
Malang yang bertugas disini,
bisakah saya berincang –
bincang dengan ibu K : kontak mata, nada pelan
mempersilahkan perawat
K : iya, boleh duduk

P : nama ibu siapa ? P : mempertahankan kontak Berharap klien dapat Klien mengulurkan Memperkenalkan diri
mata menjawab tangan, kontak mata dapat menciptakan rasa
K : Ny. T ada percaya klien terhadap

Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 22


K : kontak mata singkat. perawat

P : Pak S sekarang ada Menatap klien dengan berada menjelaskan


dimana senyum dan nada pelan

K: Saya berada di rumah K: kontak mata singkat

Rekomendasi : fase awal yaitu fase 1 (perkenalan) dilaksanakan dengan baik. Klien cukup kooeperatif walaupun sering terganggu dengan
keputusasaannya. Data yang tergali adalah data kesedihan, keputusasaan, ketidakberdayaan. Kontrak selanjutnya telah dilaksanakan dan pasien
menerima kontrak tersebut. Secara umum proses interaksi sudah dapat dilanjutkandengan fase berikutnya yaitu fase kerja.

Asuhan keperawatan gangguan/ risiko gangguan jiwa | 23

Anda mungkin juga menyukai