Anda di halaman 1dari 33

Hubungan Karakteristik Responden, Pengetahuan Dan Sikap Terhadap Perilaku

Hidup Bersih Dan Sehat Pada Remaja Di Asrama Bima Kota Malang

ABSTRAK

Perilaku hidup bersih dan sehat merupakan perilaku atau kebiasaan yang dapat
dilakukan oleh seseorang didalam kehidupanya, lingkungan keluarga dan masyarakat.
Rendahnya pengetahuan dan sikap mengenai PHBS menimbulkan dampak kurangnya
perilaku hidup berih dan sehat. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi hubungan
karakteristik responden, pengetahuan dan sikap terhadap perilaku hidup bersih dan sehat
pada remaja di asrama bima kota malang. Desain penelitian menggunakan deskriptif
untuk menggambarkan pengetahuan, dan sikap terhadap perilaku hidup bersih dan sehat
pada remaja di Asrama Bima Kota Malang. Responden dalam penelitian ini sebanyak
30 0rang dari 3o orang populasi yang ada. Instrument dalam penelitian ini
menggunakan kuesioner. Analisis uji menggunakan Kolmogorov-smirnov. Hasil
analisis ini didapatkan p value = (0,000) < (0,05) yang artinya ada hubungan antara
pengetahuan dengan sikap PHBS. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya dapat
menggali faktor penyebab lainnya dalam berperilau hidup bersih dan sehat.

Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, PHBS, Remaja


.
PENDAHULUAN perilaku atau kebiasaan yang biasa
Remaja adalah masa transisi
dilakukan oleh setiap orang, keluarga
dari fase anak-anak menuju fase
dan masyarakat disetiap harinya, yang
dewasa, atau orang-orang dengan usia
menganut nilai-nilai sehat dengan
belasan tahun, atau bisa juga dengan
tujuan untuk pencegahan suatu
pengertian seseorang yang
penyakit dan masalah kesehatan
menunjukan tingkah laku tertentu,
(Dinas Kesehatan, 2010). Faktor-
seperti susah diatur atau orang yang
faktor yang mempengaruhi perilaku
mudah terpancing emosinya. Periode
hidup bersih dan sehat mencangkup
remaja adalah waktu untuk tumbuh
kebiasaan dirumah, lingkungan
dan berkembang serta bergerak dari
masyarakat, dan sekolah (julianti,
ketidakmatangan masa kanak-kanak
Nasirun dan wembrayarli, 2018).
menuju ke arah kematangan pada usia
Individu yang menerapkan perilaku
dewasa. Periode remaja adalah periode
hidup bersih dan sehat akan
transisi secara biologis, psikologis,
meningkatkan tingkat kesehatan hal ini
sosiologi, dan ekonomi pada individu.
sesuai dengan tujuan dari PHBS yaitu
Ini adalah masa yang menyenangkan
sebagai preventif atau pengahan suatu
dalam rentang kehidupan. Para remaja
penyakit. Perilaku hidup bersih dan
menjadi lebih sedikit bijak
sehat (PHBS) masih menjadi perhatian
Perilaku hidup bersih dan sehat
khusus bagi pemerintah. Berdasarkan
(PHBS) merupakan merupakan
hasil riset. kesehatan dasar tahun 2018

1
didapatkan hasil mengenai PHBS kebersihan lingkungan (Riskesdas,

penduduk Indonesia diusia remaja 15- 2018).

24 tahun antara lain: pencegahan Berdasarkan hasil Susenas (2017)

penyakit akibat gigitan nyamuk 2,9%, anak umur 0-17 tahun yang mengalami

perilaku kebiasaaan merokok 64,1%, keluhan kesehatan sebesar 22,21%.

kebiasaan mencuci tanggan dengan Adapun penyakit yang sering

benar 50,4%, kurang aktif dalam menyerang anak usia sekolah dasar

beraktivitas 33,2%, perilaku buang air (usia 6-10), misalnya diare sebanyak

besar di jamban 89,6%. Dari data di 6,2%, kecacingan sebanyak 60-80% ,

atas di dapatkan angka perilaku hidup demam berdarah 26,12%, dan ternyata

bersih dan sehat masih perlu untuk umumnya berkaitan dengan PHBS.

ditingkatkan. Dengan tingginya sikap (Kemenkes RI, 2013). Rendahnya

mengenai pencegahan penyakit makan pengetahuan dan sikap mengenai

tingkat kesehatan semakin meninggi. PHBS menimbulkan dampak

Hal ini dipengaruhi juga oleh faktor kurangnya perilaku hidup bersih dan

pendidikan, tatanan tempat kerja, sehat.

tatanan tempat umum, dan tatanan Pengetahuan mengenai PHBS

fasilitas kesehatan, pelaksanaan PHBS pada remaja merupakan segala sesuatu

bisa dilakukan dari hal-hal kecil yang yang diketahui seseorang remaja

ada di lingkungan sekitar meliputi, untuk memelihara kebersihan dan

kebersihan diri, membuang sampah kesehatan untuk kesejahteraan dan

pada tempatnya, dan menjaga fsikis. Dimana pengetahuan yang baik

2
akan PHBS memberi manfaat yang serta masyarakat mengenai perilaku

banyak seperti; meningkatkan derajat sehari-hari dan lingkungan sekitar,

kesehatan, memelihara kebersihan sehingga secara mandiri mampu

diri, memperbaiki personal hygiene, mencegah penyakit, meningkatkan

mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta berparan aktif

kepercaan diri dan menciptakan dalam mewujudkan lingkungan sehat.

keindahan. Dengan melakukan PHBS Ada beberapa indikator yang menjadi

maka dapat terhindar dari banyak acuan PHBS ialah mencuci tanggan

gangguan kesehatan yang diderita dengan air mengalir dan memakai

oleh seseorang misalnya pada dampak sabun, mengomsumsi makanan sehat,

fisik; terhindar dari gangguan mengunakan jamban yang bersih,

integritas kulit, gangguan membran olahraga yang teratur, memberantas

mukosa kulit, infeksi mata dan telinga, jentik nyamuk tidak merokok, dan

dan gangguan fisik pada kuku, dan membuang sampah pada tempatnya

pada dampak psikososial; terhindar (proverawati, 2012). Adapun faktor-

dari gangguan kebutuhan rasa faktor yang mempengaruhi kesehatan

nyaman, aktualisasi menurun, dan individu dan kesehatan masyarakat

gangguan dalam interaksi sosial adalah keturuan, lingkungan, dan

(Isro'in & Andarmoyo, 2012). pelayanan masyarakat (Notoadmodjo,

Perilaku hidup bersih dan sehat 2010).

merupakan sekumpulan perilaku yang Sehubungan dengan hal tersebut,

dilakukan oleh remaja, dan individu tidak hanya peran individu namun

3
masyarakat perilaku yang kurang sehat satu upaya pendidikan kesehatan yang

ini dapat pula menimbulkan persoalan diberikan pada setiap individu. Untuk

yang lebih serius seperti ancaman meningkatkan perilaku tersebut

penyakit menular. Asrama merupakan dipengaruhi juga oleh beberapa faktor

sumber penularan penyakit infeksi di diantaranya pengetahuan dan sikap

sekolah antara lain: Infeksi tangan dan dari setiap individu, keluarga dan

mulut, infeksi mata, demam berdarah, kelompok. Pengetahuan tentang

cacar air, campak, dan rubela. Jika perilaku hidup bersih dan sehat yang

siswa remaja tidak memahami perilaku rendah, mengakibatkan remaja tidak

hidup bersih dan sehat bukan tidak bisa menerapkan perilaku hidup sehat

mungkin dapat menekan tingginya dengan benar atau bahkan tidak

angka penyakit tersebut. Maka menerapkannya dalam kehidupan

pengetahuan remaja ditingkatkan sehari-hari, sehingga akan berpengaruh

dengan cara memberikan kesempatan pada derajat kesehatan tubuh yang

untuk memperaktekkan tentang rendah. Pengetahuan juga akan

perilaku hidup bersih dan sehat. mempengaruhi pada sikap atau

Kebijakan pembangunan kesehatan perilaku, dengan rendahnya

ditekankan pada upaya promotif, dan pengetahuan akan mengakibatkan

preventif agar orang yang sehat perilaku perlunya penanganan dan 3

menjadi lebih sehat dan produktif. solusi untuk itu dengan meningkatkan

Memelihara kebersihan diri pengetahuannya, memahami, dan

dan kesehatan pribadi adalah salah mempraktekannya di lingkungan

4
rumah dan untuk dirinya sendiri. Penelitian ini merupakan
penelitian yang bersifat deskriptif
(shinta, 2016).
untuk menggambarkan pengetahuan,
Berdasarkan hasil studi
dan sikap terhadap perilaku hidup
pendahuluan yang dilakukan pada bersih dan sehat pada remaja di
Asrama Bima Kota Malang.
tanggal 4 febuary 2021 di Asrama
Pengambilan sampel dalam penelitian
Putra Bima didapatkan jumlah
ini adalah teknik Total sampling
penghuni asrama sebanyak 30 orang adalah teknik pengambilan sampel
sama dengan jumlah populasi
dengan jumlah kamar sebanyak 17,

jumlah toilet sebanyak sebanyak 6


Tujuan
namun yang digunakan hanyalah 5 (3 Tujuan umum Untuk mengetahui

di luar asrama dan 2 berada di dalam hubungan karakteristik responden,

asrama), kondisi lingkungan setempat pengetahuan dan sikap terhadap

kurang bersih dengan tempat perilaku hidup bersih dan seehat

pembuangan sampah sementara tidak remaja

tersedia sehingga hanya mengunakan

karung dan ditumpuk di halaman

depan asrama, selokan yang ada di Hasil

asrama menumpuk dengan sampah dan Berdasarkan Tabel 5.1 menunjukkan

selokan yang dekat dengan dapur dan bahwa semua responden berjenis

ruang makan. kelamin laki-laki sebanyak 30 orang

Metode (100%). Sebagian besar responden

kelompok berumur 23-24 tahun

5
sebanyak 14 orang (46,7%). Sebagian 5
16,7
Cukup 3,3
1
Baik
besar responden berpendidikan S1 Jumlah 30 100

sebanyak 23 orang (76,7%). Sebagian

besar responden berpengetahuan Berdasarkan table 5.2 hasil tabulasi


silang didapatkan 18 (60%) responden
kategori kurang sebanyak 18 orang
yang memiliki pengetahuan kurang,
(60%). Sebagian besar responden memiliki sikap PHBS kurang sebanyak

memiliki sikap kategori kurang 15 (50%), Sikap PHBS cukup


sebanyak 7 (23,3%) dan sikap PHBS
sebanyak 24 orang (80%).
baik sebanyak 2 (6,7%). Sedangkan
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan
Karakteristik Responden hasil analisis uji Kolmogorv-Smirnov
Test didapatkan nilai P value= (0,000)
No Karakteristik Frekuensi
< (0,05) yang artinya ada hubungan
1 Jenis Kelamin   antara pengetahuan dengan sikap
Laki-Laki 30
PHBS
Jumlah
30
2 Umur 5.3 Analisa Hubungan tingkat pengetahuan dengan sikap
21-22 Tahun 11 PHBS
Sikap PHBS Total
23-24 Tahun 14 Kurang cukup baik Pvalue
5 F % F % F % F %
25-26 Tahun .
Kurang 15 50,0 3 10,0 0 0,0 18 60,0
0
Jumlah 30 0
Cukup 7 23.3 1 3.3 1 3,3 9 30,0
3 Pendidikan 0
Baik 2 6.7 1 3.3 0 0,0 3 10,0
SMA 5
Total 24 80 5 16.7 1 3.3 30 100
S1 23
.
S2 2
Jumlah 30
Pembahasan
4 Pengetahuan
Kurang 18
Cukup 9 Berdasarkan hasil penelitian sebagian
Baik 3
besar responden menunjukkan
Jumlah 30
5 Sikap PHBS
Kurang 24 karakteristik remaja menurut tingkat

6
pengetahuan kurang didapatkan 18 kehidupan sehari-hari melalui

(60,0%) responden. Data menunjukkan berperilaku hidup bersih dan sehat.

bahwa tingkat pengetahuan kurang Responden yang memiliki

akan menyebakan tingkat pengetahuan penegtahuan kurang tentag PHBS di

yang akan didapat orang tersebut lingkungan asrama bima disebabkan

sehingga pada akhirnya akan banyak faktor salah satunya adalah

berpengaruh pada pola pikir dan daya umur sebagian besar responden

nalar. berumur 23-24 tahun sebanyak 14

Berdasarkan karakteristik orang ( 46,7%) adalah usia yang

responden berdasarkan jenis kelamin mapan untuk pemikiran yang baik

didapatkan bahwa sebagian responden untuk mendapatakn informasi

berjenis kelamin laki-laki sebanyak 30 kesehatan. Menurut Erfandi, (2009)

orang (100%), jenis kelamin menjadi usia mempengaruhi terhadap daya

salah satu factor resiko dimana tangkap dan pola pikir seseorang,

pengetahuan seseorang laki-laki semakin bertambah usia semakin

menurun karena kurang memahami berkembang pula daya tangkap dan

PHBS yang benar. Hasil penelitian pola pikirnya, sehingga pengetahuan

Utami (2009) menunjukkan bahwa yang diperoleh semakin membaik.

laki-laki dan perempuan mempuyai Hasil penelitian menunjukan

andil yang sama dalam upaya bahwa kurangnya pengetahuan PHBS

meningkatkan kesehatannya yang karena informasi kesehatan kurang

mana dapat diterapkan dalam karena tingkat pendidikan yang

7
rendah. Faktor yang mempengaruhi mengetahui manfaat PHBS sehingga

pengetahuan yaitu pendidikan dimana tidak mengetahui cara hidup sehat di

hasil penelitian didapatkan sebagian lingkungan asrama.

responden berpendidikan s1 sebanyak Berdasarkan hasil penelitian

32 orang ( 76,7%) yang kurang paham mengenai sikap responden didapatkan

akan kesehatan PHBS di lingkungan bahwa dari 30 responden, sebagian

asrama. Menurut penelitian Keswara, besar atau 15 responden (50%)

Wahyudi dan Sari ( 2019) menjelaskan diantaranya memiliki sikap kurang

bahwa penegetahuan masyarakat yang baik dan 7 responden (23,3%) lainnya

kurang paham tentang PHBS yang dengan sikap cukup baik dan 2

dapat disebabkan kurangnya informasi responden (6,7%) lainya dengan sikap

yang nereka peroleh serta pendidikan baik.

kesehatan. Penelitian Sekar, Lista dan Secara umum hasil penelitian


menunjukkan adanya hubungan yang
Habibi (2018) mrmbuktikan faktor
bermakna secara statistik, akan tetapi
yang mempengaruhi PHBS yaitu
pada kenyataannya masih terdapat 2
penegtahuan PHBS yang berperan dari 30 reponden (6,7%) dari 7
responden yang memiliki sikap cukup
penting dalam menumbuhkan sikap
baik namun tidak melaksanakan atau
dan perilaku untuk menerapakan
dengan kata lain responden tersebut
PHBS dalam lingkungan asrama bima memiliki sikap yang positif akan tetapi
dalam penerapan PHBS masih dalam
di kota malang. Pengetahuan yang
kategori kurang baik. Sikap negatif
kurang menyebabkan kesehatan di
klien tersebut disebabkan karena
lingkungan asrama kota malang tidak responden belum memahami

8
sepenuhnya tentang beberapa perilaku terbentuk niat dalam melakukan objek
hidup bersih dan sehat dalam
tersebut. Hal tersebut sesuai dengan
kehidupan sehari-hari khususnya
apa yang dikemukakan oleh Heri
dalam asrama. Sehingga
pengejewantahan lewat perilaku pun Purwanto (1998) yang dikutip dari
tidak maksimal. Padahal aspek
buku Wawan dan Dewi M (2011)
pengetahuan secara menyeluruh sangat
tentang sifat sikap yang dibagi atas :
lah penting peranannya dalam
membentuk sikap positif terlebih lagi Sikap positif kecenderungan tindakan
dalam perwujudannya dalam bentuk
adalah mendekati, menyenangi,
perilaku sehari-hari Terbentuknya
mengharapkan obyek tertentu dan
sikap yang positif kaitannya dengan
penerapan perilaku hidup bersih dan Sikap negatif terdapat kecenderungan
sehat (PHBS) juga dipengaruhi oleh
untuk menjauhi, menghindari,
pengetahuan yang dimiliki oleh
membenci, tidak menyukai obyek
individu tersebut. Pengetahuan
merupakan dasar yang penting untuk tertentu. Adapun teori yang di
terbentuknya tindakan seseorang,
kemukakan oleh Azwar S (2008)
pengetahuan itu sendiri penting untuk
dalam Wawan A (2010), bahwa sikap
mendukung psikis dan perilaku setiap
hari sehingga pengetahuan merupakan memiliki 3 komponen yang saling
faktor yang mendukung tindakan
mendukung yaitu : Komponen kognitif
seseorang (Notoatmodjo, 2010)
yang merupakan respresentasi apa
Seseorang berpengetahuan
yang dipercayai oleh individu pemilik
cukup tentang suatu objek maka akan
sikap, komponen kognitif berupa
terbentuk pula sikap positif terhadap
kepercayaan stereotipe yang dimiliki
objek tertentu, dan diharapkan akan
individu mengenai sesuatu dapat

9
disamakan penanganan (opini) dinyatakan ada hubungan karakteristik

terutama apabila menyangkut masalah responden dan pengatahuan terhadap

isu atau problem yang kontroversial. PBHS pada remaja. Hal ini

Komponen afektif merupakan dikerenakan adanya beberapa faktor

perasaan yang menyangkut aspek yang mempengaruhi yakni jenis

emosional. Dan Komponen konatif kelamin, pengetahuan, dan sikap.

merupakan aspek kecenderungan Pengetahuan seseorang baik akan

berperilaku tertentu sesuai dengan berdampak pada sikap dan tindakan

sikap yang dimiliki oleh seseorang. sesorang dalam melakukan tindakan.

Sikap adalah suatu reaksi atau Seseorang yang memiliki sikap tidak

respon seseorang yang masih tertutup mendukung cenderung memiki

dari seseorang terhadap suatu stimulus tingkatan hanya sebatas menerima dan

atau objek, sikap itu merupakan merespon saja, sedangkan seseorang

kesiapan atau ketersediaan untuk dikatakan telah memiliki sikap yang

bertindak dan bukanmerupakan mendukung yaitu bukan hanya

pelaksana motif tertentu. Sikap adalah memiliki tingkatan menerima dan

penilaian (bisa berupa pendapat) merespon tetapi sudah mencapai

seseorang terhadap stimulus atau tingkatan menghargai atau

obyek (dalam hal ini adalah masalah bertanggung jawab karena sikap yang

kesehatan, termasuk penyakit). ditunjukkan seseorang merupakan

Berdarkan hasil uji didaptakan respon batin dari stimulusyang berupa

nilai p value < 0,05 sehingga materi atau objek di luar subjek yang

10
menimbulkan pengetahuan berupa square diperoleh bahwa ada sebanyak

subjek yang selanjutnya menimbulkan 27 dari 32 (84,4%) yang berjenis

respon batin dalam bentuk sikap objek kelamin perempuan dengan Perilaku

terhadap yang diketahuinya. Adanya Hidup. Adapun penelitian yang

hubungan antara sikap dengan dilakukuan oleh handra , Akhmad,

penerapan PHBS didukung oleh Aquarista (2017) menunjukkan adanya

pengertian sikap yang menyatakan hubungan bermakna antara Sikap

bahwa sikap merupakan dengan penerapan Perilaku Hidup

kecenderungan untuk bertindak. Bersih dan sehat (PHBS) dengan nilai

Sehingga terdapatnya hubungan kedua p value sebesar 0,000 atau lebih kecil

variabel tersebut dipengaruhi oleh dari α = 0,05 dan selaras juga hasil

sikap siswa yang menunjukkan sikap penelitian yang dilakukan oleh

negatif, sebagian besar memiliki nilai Syahputri yang menunjukkan adanya

PHBS yang kurang, dan siswa yang hubungan bermakna antara Sikap

menunjukkan sikap positif lebih dengan penerapan Perilaku Hidup

banyak memiliki nilai PHBS yang Bersih dan sehat (PHBS) pada siswa

baik. Hal ini sesuai dengan penelitian dengan nilai p value 0,000 atau lebih

yang dilakukan oleh simbolon (2019) kecil dari α = 0,05.8.

membuktikan bahwa ada hubungan Kesimpulan

Hubungan jenis kelamin dengan Berdasarkan hasil penelitian dan


Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pembahasan pada bab sebelumnya,

berdasarkan hasil analisis uji chi

11
maka dapat disimpulkan sebagai Masyarakat Terhadap
Partisipasi Dalam
berikut:
Pelaksanaan
Siskamling Di
1. sebagian besar responden Kelurahan Labuhan
Ratu Raya Kota
menunjukkan karakteristik Bandar Lampung.
Skripsi Tidak
remaja menurut tingkat diterbitkan:
Universitas Lampung.
pengetahuan kurang.
Arianta, Arif Dwi (2013).
2. sebagian besar responden Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat Siswa
menunjukkan karakteristik Kelas III-VI SD
Negeri Kalisongo Giri
sikap terhadap PHBS remaja Molyo Kulon Progo
Tahun Ajaran
kategori kurang.. 2012/2013. Skripsi
Tidak diterbitkan:
3. Ada hubungan Hubungan FIK. UNY.
Aswadi, A., Syahrir, S.,
karakteristik responden dan Delastara, V., &
Surahmawati, S.
pengatahuan terhadap PBHS (2017). Perilaku
Hidup Bersih dan
pada remaja Sehat (Phbs) Pada
Siswa-Siswi SDK Rita
Ucapan Terimakasih Pada Kecamatan Kota
Komba Kabupaten
Terimakasih kami ucapkan kepada Manggarai Timur
Propinsi Nusa
semua pihak yang telah membantu Tenggara Timur.
Alsihah: The Public
proses terlaksananya proses penelitian Health Science
Journal, 9(2).
ini. Banun, T. S. (2016).
Hubungan antara
DAFTAR PUSTAKA Pengetahuan PHBS
dengan Pola Hidup
Sehat Siswa di SD
Aditama. 2013. Pengaruh
Tamanan. BASIC
Sikap Dan Motivasi

12
EDUCATION, 5(14), The Johns Hapkins
1-378 University. Mayfield
Publishing Company.
Depkes RI. 2018. Riset
Kesehatan Dasar. Gabur, MG, 2017. Hubungan
Jakarta: Badan Perilaku Hidup Bersih
Penelitian dan dan Sehat (PHBS)
Pengembangan Terhadap Peronal
Kesehatan Hygiene Anak Usia
Kementerian Sekolah di SDN
Kesehatan RI. Tahun Tlogomas 2 Malang.
2013.Diakses:19juni2 Skripsi Tidak
018,darihttp://www.de diterbitkan. Fikes.
pkes.go.id/resources/d Univrsitas Tribhuana
ownload/general/hasil Tunggadewi Malang.
%20Riskesdas Gomo, M, J. 2011.
%202013.pdf. Gambaran Perilaku
Hidup Bersihdan
Erfandi. 2009. Definisi Sehat (PHBS) Pada
Pengetahuan Serta Siswa Kelas
Faktor - Faktor Yang Akselerasi di SMPN 8
Mempengaruhi. Manado. Skripsi
http//:www.forbetterh Tidak diterbitkan:
ealth.wordpress.com/2 fakultas Kedokteran.
009/04/19/pengetahua Universitas Sam
n-dan faktor- faktor- Ratulangi Manado.
yang-mempengaruhi.
Diakses pada tanggal Isroi'n, Laily dan Sulistyo
20 November 2018. Andarmoyo, 2012.
Personal hygiene
Fauzan, A, C & M. Febriza, Konsep, Proses, dan
A, 2016. Hubungan Aplikasi dalam
Antara Pengetahuan Praktik Keperawatan.
dan Sikap Dengan Yogyakarta: Graha
Perilaku Hidup Berih Ilmu.
dan Sehat (PHBS) Istiarti, T., & Dangiran, H. L.
Pada Siswa Sekolah (2017). Faktor-faktor
Dasar (SD) di yang Berhubungan
Kecamatan Cerbon. dengan Praktek
Green, W, Laurance.Et.Al . Sanitasi Lingkungan
2005. Health Bersih dan Sehat
Education Planing A Melalui'PHBS' pada
Diagnostic Approach, Siswa Sekolah Dasar di

13
Kecamatan Masyarakat
Banyumanik. Jurnal Universitas Jember.
Kesehatan Lingkungan
Indonesia, 15(2), 50-55 Nugraheni, D.N. 2008.
Pengaruh Sikap
Jalaluddin. 2013. Filsafat Ilmu Kebersihan Diri
Pengetahuan. Jakarta: PT Terhadap Timbulnya
Rajagrapindo persada. Scabies (gudik) Pada
Kementerian Kesehatan Santriwati di Pondok
Republik Indonesia. Pesanteren Al-
(2012). Profil Data Muaayid. Skripsi tidak
Kesehatan Indonesia diterbitkan: UMS
Tahun 2011. Jakarta: Perdana, F. S. Y. Peran
Kementerian Kesehatan Lingkungan Keluarga
Republik Indonesia Dan Sekolah
Terhadap Perilaku
Kendarti F. S., 2009. Hidup Bersih Dan
Hubungan Tingkat Sehat (Phbs) Siswa
pengetahuan dengan Sekolah Dasar Negeri
Perilaku Hidup 06 Petarukan Dengan
Bersih dan Sehat Sekolah Dasar Al-
(PHBS) Pada Anak Irsyad Dikabupaten
Kelas IV, V, VI di Pemalang.
SDN 01 Pagi Johar Poluakan, E. F., Kapantow, N.
Baru Jakarta Pusat. H., & Akili, R. H.
Debok: Laporan (2016). Hubungan
Penelitian. Fakultas Antara Pengetahuan
Ilmu Keperawatan dan Sikap Dengan
Universitas Indonesia Tindakanperilaku
Maryunanani, A. 2013. Perilaku Hidup Bersih dan
Hidup Bersih dan Sehat. Sehat Pada Pelajar
Jakarta: Trans Info Media. SD GMIM 1 Tumpaan
Kecamatan Tumpaan
Novia L ,dkk. 2011.
Kabupaten Minahasa
Determinan Perilaku
Selatan. Fakultas
Hidup Bersih dan
Kesehatan
Sehat Pada Siswa
Masyarakat.
Sekolah Dasar (Studi
Universitas Sam
di Sekolah Dasar
Ratulangai Manado.
Desa Rambipuji)
Jurnal Pustaka Tresnaawan, Teten. 2015.
Kesehatan. Fakultas Hubungan
Ilmu Kesehatan Pengetahuan dan

14
Sikap Siswa Sekolah
Dasar Tentang
Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS) di
Tatanan Sekolah
Dengan Upaya
Pencegahan Diare di
SDN Sartika CBM
Wilayah Kerja
Puskesmas Selabatu
Kota Sukabumi.
Sunaryo. 2014. Psikologi Untuk
Keperawatan. Jakarta: EGC
Notoatmodjo, Soekidjo. 2010 Metode
Penelitian Kesehatan. Penerbit,
Rineke Cipta, Jakarta
Notoatmodjo, S. (2012). Metodelogi
penelitian kesehatan (Revisi
ed.).Jakarta: PT. Rineka Cipta
Nursalam. (2011). Konsep Dan
Penerapan Metodelogi Penelitian
Ilmu Keperawatan. Jakarta :
Salemba Medika.
Nursalam. (2013). Konsep Penerapan
Metode Penelitian Ilmu
Keperawatan. Jakarta:Salemba
Medika.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian
Kualitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta

15
Lampiran 1

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

KepadaYth :Responden
Ditempat
Dengan Hormat,
Saya yang bertandatangan dibawah ini :
Tim profesi ners
Kami mahasiswa Jurusan Program Studi Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan dan
Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang yang akan mengadakan penelitian
dengan judul “Hubungan Karakteristik Responden,Pengetahuan,Dan SikapTerhadap
Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Pada Remaja Di Asrama Bima Kota Malang ”.
Tujuan dari penelitian ini selain untuk memperkaya ilmu pengetahuan juga dapat
memberikan informasi untuk Mengetahui Hubungan Karakteristik
Responden,Pengetahuan,Dan SikapTerhadap Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Pada
Remaja Di Asrama Bima Kota Malang.
Sehubungan dengan hal tersebut dan dengan kerendahan hati kami mohon kesediaan
saudara/i untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Semua data maupun
informasi yang dikumpulkan akan dijaga kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk
kepentingan penelitian. Jika bersedia untuk menjadi respnden, mohon saudara/i untuk
menandatangani pernyataan kesediaan menjadi responden.
Atas perhatian dan kesediaan saudara/i, saya ucapkan terimakasih.

Malang, Februari 2021


Peneliti

(Tim profesi ners

1
Lampiran 2

INFORMED CONCENT

Yang bertanda tangan dibawah :


Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Alamat :
Setelah mendapat penjelasan tentang tujuan dan manfaat yang Berjudul “Hubungan
Karakteristik Responden, Pengetahuan,Dan SikapTerhadap Perilaku Hidup Bersih
Dan Sehat Pada Remaja Di Asrama Bima Kota Malang”, menyatakan:
(*Setuju/ tidak setuju) menjadi responden penelitian dengan catatan apabila sewaktu-
waktu merasa dirugikan dalam bentuk apapun, berhak membatalkan persetujuan ini.

Peneliti : Malang, Februari 2021


Responden

Tim profesi ners (…………………………………….)


Nama terang dan tandatangan
*) coret
Lampiran 4 yang tidakdipilih

2
Lampiran 3
A. LEMBAR KUESIONER GAMBARAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN
SEHAT (PHBS)
I.Karakteristik Responden

Nama :
Umur :
Pendidikan Terakhir :
Suku :

II.Pengetahuan
Petunjuk :
Jawablah pertanyaan dengan tepat dan benar,berilah tanda ceklis (√) pada jawaban
yang anda pilih.

1. Salah satu indikator PHBS di rumah tangga adalah


a.Mencuci tangan dengan air dan sabun
b.Keluarga sadar gizi
c.Kepemilikan jaminan kesehatan

2.Syarat air bersih adalah


a.Air yang berbau dan berwarna
b.Air yang mengandung bahan kimia
c.Air yang tidak berbau, tidak berasa, tidak keruh, dan tidak berwarna

3.Mencuci tangan sebaiknya menggunakan :


a.Air dalam ember
b.Cukup dengan air saja
c.Air bersih dan sabun

4.Kegunaan mencuci tangan sesudah dan sebelum melakukan pekerjaan yaitu


untuk mencegah tangan dari :

3
a.Penyebab penyakit
b.Mengobati penyakit
c.Mikroorganisme dan kuman yang dapat menyebabkan penyakit

5.Makan buah dan sayur sebaiknya :


a.2 hari sekali
b.1 minggu sekali
c.Setiap hari

6. Tujuan aktivitas fisik setiap hari adalah :


a.Agar hidup sehat tetapi capek
b.Agar tubuh sehat dan bugar
c.Merupakan gaya hidup bersih

7. Apa tujuan dari 3M plus ( menguras, menutup, mengubur, menghindari gigitan


nyamuk)
a.Membuat rumah bersih
b.Membebaskan rumah dari jentik nyamuk
c.Membebaskan rumah dari bau tak sedap

8.Dampak merokok didalam rumah adalah


a.Ekonomi kelurga menurun
b.TBC
c.Susah bernafas

9.Syarat jamban yang sehat adalah :


a.5 meter
b.>10 meter, penerangan yang baik dan mudah dibersihkan
c.10 met

4
B. SIKAP
Petunjuk :
Jawablah pertanyaan dengan tepat dan benar,berilah tanda ceklis (√) pada kotak
yang telah disediakan.
Keterangan :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
No Pertanyaan SS S TS STS
1 Mengkonsumsi air bersih yang memiliki
ciri tidak bewarna,tidak berasa dan tidak
berbau untuk kebutuhan hidup sehari-hari
2 Mempergunakan air bersih
Untuk diminum yang selalu dimasak
hingga mendidih
3 Setelah beraktivitas di luar rumah dan
sebelum memulai aktivitas di rumah ibu
sebaiknya mencuci tangan pakai sabun
4 Agar sehat keluarga makan buah dan
sayur setiap hari
5 Melakukan aktivitas fisik seperti olahraga
setiaphari.
6 menguras bak mandi sekali seminggu
7 Melakukan aktivitas fisik minimal 30
menit setiap hari
8 Menggunakan jamban sehat setiap BAB
9 Tidak merokok di dalam rumah
10 Mengkonsumsi sayur lebih baik dengan
dikukus

C. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

5
Jawab pertanyaan dibawah ini dengan memberikan (V) pada jawaban yang di
anggap benar
Petunjuk
1. Bacalah pertanyaan di bawah ini dengan teliti.
2. Isilah lembar kuesioner ini sejujur-jujurnya
3.Berilah tanda centang (√) pada kotak “Ya atau Tidak” yang tersedia untuk
pertanyaan pilihan.

No Pertanyaan YA TIDAK
1 Apakah mencuci tangan sebelum dan sesudah
melakukan aktivitas
2 Apakah melakukan 3M plus setiap 1 minggu
sekali
3 Apakah melakukan aktivitas fisik selam 30
kmenit
4 Apakah selalu mengkonsumsi sayur dan buah
setiap hari
5 Apakah ada anggota keluarga merokok dalam
rumah
6 Apakah selalu mengunakan jamban sehat

Lampiran 4.Tabulasi Data

SIKAP
nam Umu pendidika P P P P P P P P P P1 Tota
a r n terakhir Suku 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 l %
Mboj
H 22 SMA o 3 4 1 2 4 4 1 1 2 4 26 52
Mboj
I 24 S1 o 3 2 2 4 2 2 3 4 3 1 26 52

6
Mboj
A 26 S2 o 1 4 2 2 2 4 1 2 4 1 23 46
Mboj
M 22 S1 o 3 3 2 4 1 4 2 1 1 3 24 48
Mboj
J 23 S1 0 4 4 3 3 2 3 2 3 1 1 26 52
Mboj
AR 26 S1 o 3 2 2 4 2 4 2 1 2 2 24 48
Mboj
D 23 S1 o 4 4 2 2 3 3 1 4 3 2 28 56
Mboj
MH 21 S1 o 3 2 4 4 2 2 4 1 1 2 25 50
Mboj
AH 24 SMA o 4 2 4 1 4 2 4 2 4 1 28 56
Mboj
M 23 S1 o 2 4 4 2 4 1 4 1 3 2 27 54
Mboj
AK 22 S1 o 3 4 2 4 2 2 2 2 1 1 23 46
Mboj
AM 22 S1 o 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 39 78
Mboj
R 21 SMA o 3 3 2 3 2 3 2 4 1 1 24 48
Mboj
H 22 S1 o 2 2 2 3 4 3 3 4 2 2 27 54
Mboj
MN 24 S1 o 3 4 4 2 2 4 2 3 4 1 29 58
Mboj
KL 23 S1 o 2 2 1 2 3 2 1 4 1 4 22 44
Mboj
R 23 SMA o 4 4 4 4 2 2 2 2 2 1 27 54
Mboj
SH 22 S1 o 3 2 2 4 2 1 3 1 2 1 21 42
Mboj
MH 21 SMA o 3 4 4 2 4 4 3 3 4 1 32 64
Mboj
T 23 S1 o 2 4 1 3 4 2 4 2 3 1 26 52
Mboj
KL 25 S1 o 3 3 4 1 3 2 4 1 4 2 27 54
Mboj
SH 24 S1 o 3 2 4 2 3 2 4 2 1 2 25 50
Mboj
A 23 S1 o 2 2 1 2 3 4 2 1 2 2 21 42
Mboj
P 22 S1 o 3 3 2 3 1 2 4 2 1 1 22 44
N 22 S1 Mboj 3 3 1 2 2 1 3 2 1 2 20 40

7
o
Mboj
H 24 S1 o 2 3 3 3 3 4 2 4 1 4 29 58
Mboj
G 26 S2 o 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 20 40
Mboj
D 25 S1 o 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 19 38
Mboj
T 24 S1 o 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 21 42
Mboj
R 23 S1 o 2 2 3 2 3 1 2 2 2 1 20 40

PENGETAHUAN
inisia pendidika P P P P Tota
l umur n terakhir suku 1 2 P3 4 5 P6 P7 P8 P9 l %
Mboj
H 1 1 o 1 0 0 1 0 0 1 0 1 4 44
Mboj
I 2 2 o 0 0 1 0 1 0 0 1 0 3 33
Mboj
A 3 3 o 1 0 1 1 0 1 1 0 1 6 67
Mboj
M 1 2 o 0 1 0 1 0 0 1 1 0 4 44
Mboj
J 2 2 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 5 56
Mboj
AR 3 2 o 0 0 1 0 1 0 1 1 0 4 44
Mboj
D 2 2 o 1 1 0 1 0 1 0 0 0 4 44
Mboj
MH 1 2 o 1 0 1 0 1 0 1 0 1 5 56
Mboj
AH 2 1 o 0 1 0 1 0 1 0 1 0 4 44
Mboj
M 2 2 o 1 0 1 1 0 1 1 0 1 6 67
Mboj
AK 1 2 o 0 1 0 0 0 1 0 1 0 3 33
Mboj
AM 1 2 o 1 0 1 0 1 0 1 0 1 5 56
Mboj
R 1 1 o 0 1 0 1 1 1 0 0 0 4 44
Mboj
H 1 2 o 1 1 0 1 0 1 0 0 0 4 44

8
Mboj
MN 2 2 o 1 0 1 0 1 0 1 1 0 5 56
Mboj
KL 2 2 o 0 0 1 0 1 0 1 0 0 3 33
Mboj
R 2 1 o 1 1 0 1 1 0 1 1 1 7 78
Mboj
SH 1 2 o 0 0 1 0 1 0 0 0 0 2 22
Mboj
MH 1 1 o 1 1 0 1 0 1 1 1 1 7 78
Mboj
T 2 2 o 0 0 1 1 0 0 1 0 0 3 33
Mboj
KL 3 2 o 1 0 1 0 1 0 0 1 0 4 44
Mboj
SH 2 2 o 1 1 1 1 1 1 0 1 0 7 78
Mboj
A 2 2 o 0 1 1 1 1 0 1 0 1 6 67
Mboj
P 1 2 o 1 0 0 1 1 0 1 0 0 4 44
Mboj
N 1 2 o 0 1 1 0 1 0 1 1 1 6 67
Mboj
H 2 2 o 1 0 0 1 0 0 1 0 0 3 33
Mboj
G 3 3 o 1 0 1 0 1 0 0 1 0 4 44
Mboj
D 3 2 o 0 1 0 1 0 0 1 0 1 4 44
Mboj
T 2 2 o 0 0 1 1 0 0 0 1 0 3 33
Mboj
R 2 2 o 1 0 1 0 1 0 1 1 1 6 67

Lampiran 5. Hasil uji

9
Statistics

Jenis Kelamin Usia Pendidikan Pengetahuan Sikap PHBS

N Valid 30 30 30 30 30

Missing 0 0 0 0 0

Jenis Kelamin

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Laki-laki 30 100.0 100.0 100.0

Usia

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 21-22 11 36.7 36.7 36.7

23-24 14 46.7 46.7 83.3

25-26 5 16.7 16.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

Pendidikan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid SMA 5 16.7 16.7 16.7

S1 23 76.7 76.7 93.3

S2 2 6.7 6.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

10
Pengetahuan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Kurang 18 60.0 60.0 60.0

Cukup 9 30.0 30.0 90.0

Baik 3 10.0 10.0 100.0

Total 30 100.0 100.0

Sikap PHBS

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Kurang 24 80.0 80.0 80.0

Cukup 5 16.7 16.7 96.7

Baik 1 3.3 3.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

Pengetahuan * Sikap PHBS Crosstabulation

Sikap PHBS Total

Kurang Cukup Baik

Pengetahuan Kurang Count 15 3 0 18

% of Total 50.0% 10.0% .0% 60.0%

Cukup Count 7 1 1 9

% of Total 23.3% 3.3% 3.3% 30.0%

Baik Count 2 1 0 3

% of Total 6.7% 3.3% .0% 10.0%

Total Count 24 5 1 30

% of Total 80.0% 16.7% 3.3% 100.0%

11
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

X,Y

N 30

Normal Parametersa Mean .00

Std. Deviation .498

Most Extreme Differences Absolute .439

Positive .439

Negative -.214

Kolmogorov-Smirnov Z 2.407

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

a. Test distribution is Normal.

12
Lampiran 6. Surat Perjalanan Dinas

13
Lampiran 7. Surat Ijin Penelitian

14
Lampiran 9.Dokumentasi

15
16
17

Anda mungkin juga menyukai