Anda di halaman 1dari 37

HOW TO ASSESS

PAIN
Toward Excellent Patient-Centered Care
POKOK
BAHASAN
• Definisi Nyeri
• Klasifikasi Nyeri
• Nyeri dalam Akreditasi
• Asesmen Nyeri
PENGERTIAN NYERI

Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak


menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang telah
terjadi/berpotensi terjadi

Sumber: http://www.iasp-pain.org/Taxonomy
NYERI
Nyeri mempengaruhi Quality of life, yaitu:
• Respiratori

• Sistem saraf pusat

• Psikologis

• Cardiovascular

• Keterbatasan gerak

4
KLASIFIKASI NYERI
NYERI SOMATIK
• Kerusakan jaringan yang menyebabkan pelepasan
zat kimia dari sel yang cedera,memediasi
inflamasi dan nyeri melalui nosiseptor kulit.
• Karakteristik: onset cepat, terlokalisasi dg baik,
tajam, menusuk, atau ditikam.
• Contoh: nyeri akibat laserasi, sprain, fraktur,
dislokasi.
NYERI VISCERAL
• Nosiseptor visceral << somatik, jika terstimulasi
akan menimbulkan nyeri yang kurang bisa
dilokalisasi, difus, tumpul, seperti ditekan benda
berat.
• Penyebab: iskemi/nekrosis, inflamasi, peregangan
ligamen, spasme otot polos, distensi organ
berongga / lumen.
• Biasanya disertai gejala otonom: mual, muntah,
hipotensi, bradikardia, berkeringat.
NYERI NEUROPATIK
• Berasal dari cedera jaringan saraf

• Sifat nyeri: rasa terbakar, nyeri menjalar,


kesemutan, alodinia (nyeri saat disentuh),
hiperalgesia.
• Gejala nyeri biasanya dialami pada bagian distal
dari tempat cedera
• Contoh : DM, MS, herniasi diskus, AIDS, pasien
kemoterapi / radioterapi.
NYERI NOSISEPTIF DAN NEUROPATIK
Nyeri Nosiseptif Mixed Pain Nyeri Neuropatik
Disebabkan oleh aktivitas Disebabkan oleh Disebabkan oleh lesi
saraf sebagai respon kerusakan primer atau primer/disfungsi pada
kerusakan jaringan efek sekunder dari suatu sistem saraf
kerusakan

CRPS*
Postoperative Postherpetic Trigeminal
pain Arthritis neuralgia neuralgia
Cycle cell Neuropathic low
Mechanical Central post-
crisis back pain
low back pain stroke pain
Sports/exercise Distal
injuries polyneuropathy
(eg, diabetic, HIV)

*Complex Regional Pain Syndrome


BAGAIMANA CARA
SKRINING NYERI?

2/10/17
Asesmen awal
Pendekatan untuk memperoleh riwayat detail dari
pasien nyeri sebaiknya menggunakan kombinasi
pertanyaan terbuka dan tertutup untuk memperoleh
informasi yang diperlukan untuk mengetahui masalah
pasien
TANDA-TANDA VITAL

SKALA NYERI
SIAPA YANG DAPAT
MENGALAMI NYERI ?

Alat
Bayi & Anak-Anak Dewasa Ukur
Nyeri ??

Geriatri (Dementia) Pasien dengan Ventilator


METODE PENGUKURAN
NYERI SECARA SUBYEKTIF

1. Numerical Rating Scale


2. Wong Baker Face Scale
1. NUMERICAL RATING SCALE

• Digunakan untuk Dewasa • Kelebihan:


dan Anak > 9 tahun – Mudah dimengerti &

digunakan
• Terdapat pilihan angka 1-10 – Mungkin lebih mudah

• Metode: pasien daripada VAS


– Berguna untuk penggunaan
menyebutkan secara verbal
rentang nyeri yang sehari-hari, penelitian, dan
dirasakan antara 1-10 tujuan audit
– Tidak memerlukan koordinasi

• Angka 0 berarti “no pain” visual dan motorik


dan 10 berarti “severe • Kekurangan:
pain” (nyeri hebat). – Skala membatasi
2. WONG BAKER FACE SCALE

• Digunakan Anak > 3 tahun dan Dewasa yang tidak


bisa menggambarkan intensitas nyerinya dengan
angka
• Terdapat 6 pilihan ekspresi wajah :
senyum hingga meringis
• Metode :
1. Pasien diminta untuk menunjuk ekspresi wajah pada FPS
yang paling mewakili dirinya
2. Konversi skala ekspresi wajah menjadi skala numerik 0-10
METODE PENGUKURAN NYERI SECARA
OBYEKTIF
1. BPS (Behavioral Pain Scale)

2. FLACC (Face-Legs-Activity-Cry-Consolability) (<


3 th)
3. NIPS (Neonatal Infant Pain Scale) (0-1 tahun)
BEHAVIORAL PAIN SCALE (BPS)
Indikator Kondisi Skor
Ekspresi Wajah Rileks 1
Sedikit Mengerut 2
Mengerus secara penuh 3
Meringis 4
Pergerakan Ekstrimitas Atas Tidak ada pergerakan 1
Sedikit membungkuk 2
Membungkuk penuh dengan fleksi 3
pada jari
Retraksi permanen 4
Kompensasi terhadap Pergerakan yang mentoleransi 1
ventilator
Batuk dengan pergerakan 2
Melawan ventilator 3
Tidak mampu mengontrol 4
BPS Non Intubated
Indikator Kondisi Skor
Ekspresi Wajah Rileks 1
Sedikit Mengerut 2
Mengerus secara penuh 3
Meringis 4
Pergerakan Ekstrimitas Atas Tidak ada pergerakan 1
Sedikit membungkuk 2
Membungkuk penuh dengan fleksi pada 3
jari

Retraksi permanen 4
Vokalisasi Tidak bersuara 1
Tidak sering mengerang (<=3x/menit, <=3 2
detik)

Sering mengerang (>3x/menit, >3 detik) 3


Melolong atau mengaduh 4
4. FLACC
5. Neonatal Infant Pain Scale (NIPS)
Lakukan assessment nyeri yang komprehensi setiap kali
melakukan pemeriksaan fisik.
Dilakukan pada: pasien yang mengeluh nyeri, 1 jam
setelah tatalaksana nyeri, setiap 4 jam (pada pasien yang
sadar/bangun) atau sesuai jenis dan onset masing2 jenis
obat, pasien yang menjalani prosedur menyakitkan,
sebelum transfer pasien, dan sebelum pasien pulang dari
RS.
Pada pasien nyeri kardiak
 assessment ulang setiap 5 menit setelah pemberian
nitrat atau obat-obatan iv.
Pada nyeri akut/kronik
assessment ulang tiap 30 menit-1 jam setelah pemberian
obat anti-nyeri.
PENATALAKSANAAN
NYERI
ALUR TATA LAKSANA NYERI
PENATALAKSANAAN NYERI NOSISEPTIK

*PPI: Proton Pump Inhibitor


OAINS : Obat Anti Inflamasi Non Steroid
PENATALAKSANAAN NYERI NEUROPATI
ALTERNATIF TERAPI
EVALUASI
Evaluasi pengobatan meliputi:
1. Dosis dan pola penggunaan
2. Efektifitas
3. Toleransi obat
Penanganan nyeri yang efektif tergantung pada
pemeriksaan dan penilaian nyeri yang
seksama baik berdasarkan informasi subjektif
maupun objektif
Faktor Resiko:
• Pasien dengan gagal ginjal kronis, lanjut usia,
hindari penggunaan OAINS dan COX-2 inhibitor.
• Pasien dengan peptic ulcer disease (PUD),
penggunaan glucocorticoid, hindari OAINS.
• Pasien dengan penyakit liver, hindari OAINS, COX-
2 inhibitor dan paracetamol; gunakan antidepresan
sebagai terapi lini pertama.
• Pasien dengan penyakit jantung atau dengan
resiko, gunakan OAINS dengan dosis rendah dan
waktu yang singkat; Tetapi pada pasien yang
sangat membutuhkan, dapat digunakan naproxen.
Hindari kombinasi glucocorticoid + OAINS

High
Risk
Gastrointestinal Bleeding
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai